Anda di halaman 1dari 28

Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan dapat:

1. Menjelaskan pengertian kontinjensi, keadan darurat,


rencana kontinjensi, dan arti pentingnya rencana
kontinjensi.
2. Menjelaskan kedudukan rencana kontinjensi dalam
penanganan darurat.
3. Menjelaskan proses penyusunan rencana kontinjensi.
4. Mengetahui saat yang tepat menyusun rencana kontin
jensi.
5. Membandingkan rencana kontinjensi dengan rencana-
rencana lainnya.
1. Definisi dan pengertian rencana kontinjensi.
2. Kajian antara rencana kontinjensi dengan
penanganan darurat
3. Pembedaan rencana kontinjensi dari rencana
yang lain.
4. Proses penyusunan rencana kontinjensi.
5. Produk perencanaan kontinjensi.
6. Materi UU 24/2007 dan PP 21/2008 yang
terkait dengan rencana kontinjensi.
Jenis-Jenis Rencana
dalam Penanggulangan Bencana

1. Rencana PB
2. Rencana Mitigasi
3. Rencana Kontinjensi (single-hazard)
4. Rencana Operasi
5. Rencana Pemulihan
Kontinjensi dan Rencana Kontinjensi

KONTINJENSI adalah suatu keadaan atau situasi


yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi
mungkin juga tidak akan terjadi.

RENCANA KONTINJENSI
Suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana
yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau
yang belum tentu tersebut. Suatu rencana
kontinjensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan,
jika keadaan yang diperkirakan tidak terjadi.
Definisi Perencanaan Kontinjensi
(UNHCR)

Suatu proses perencanaan kedepan, dalam keadaan yang tidak


menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan
teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan
pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah, atau
menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau
kritis.
Kesiapsiagaan bencana: Suatu proses yang mengarah pada
kesiapan dan kemampuan untuk memperkirakan kejadian
bencana sehingga dapat:
mencegah bencana,
mengurangi dampak mereka
menanggapi secara efektif
memulihkan diri dari dampaknya

DIPERLUKAN SUATU RENCANA


Rencana yang
Ada rencana,
semakin baik
tetapi tidak ada
melalui
rapat antarlembaga
rapat antarlembaga

PERENCANAAN
Ada rapat antarlembaga,
Tidak ada rencana, tetapi
Tidak ada rapat tidak ada rencana
antarlembaga

PROSES
KETERKAITAN
RENCANA KONTINJENSI
DENGAN
RENCANA OPERASI KEDARURATAN
DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA
PEMULIHAN PENCEGAHAN & MITIGASI

RENCANA PB

RENCANA RENCANA
PEMULIHAN MITIGASI

RENCANA RENCANA
OPERASI KONTINJENSI

Bencana
Kajian Kilat
TANGGAP DARURAT KESIAPSIAGAAN
DISKUSI KELOMPOK (20)

Fasilitator membagi tiga kelompok, yaitu Rencana


Kontinjensi, dan Rencana Operasi kedaruratan.
Masing-masing membuat gambaran tentang definisi
rencananya, dan variabel-variabel berikut :

- kapan direncanakan?
- sifat rencana?
- pihak-pihak yang terlibat?
- ancaman yang mana?
- proyeksi WAKTU (Umur Perencanaan)?
- tataran/Level Pembuat Rencana?
- jenis Perencanaan?
PERBEDAAN SIFAT RENCANA
TINJAUAN RENKON RENC. OPERASI

Kapan di - rencanakan?

SIFAT Rencana

PIHAK2 yang Terlibat?

Ancaman yang MANA?

Proyeksi WAKTU (Umur


Perencanaan)
Tataran/Level Pembuat
Rencana

Jenis Perencanaan
PERBEDAAN SIFAT RENCANA
TINJAUAN RENKON RENC. OPERASI

Kapan di - rencanakan? Ada potensi bencana Pada saat darurat

Sangat spesifik
SIFAT Rencana Cukup spesifik - Terukur
kondisi sebenarnya

PIHAK2 yang Terlibat? Yang akan terlibat Yang sungguh terlibat

Ancaman yang MANA? Satu ancaman proyeksi Satu ancaman yg terjadi

Proyeksi WAKTU (Umur


Waktu tertentu Jadwal operasi - Singkat
Perencanaan)

Tataran/Level Pembuat
Manajer Pelaksana Lapangan
Rencana
Jenis Perencanaan Penyiapan Pengerahan
?
Rencana
kontinjensi untuk
ancaman bencana
yang mana?

? ?? ?

?
? ? ?
Diskusi Kelompok (15)

Masing-masing kelompok mendiskusikan


apa keuntungan dan kerugian dari setiap
saat (sekarang, nanti, menjelang,
seketika)

Tentukan saat yang paling tepat dalam


membuat perencanaan kontinjensi!!!
Kapan
perencanaan
kontinjensi
mulai dibuat?
?
2.
Terdapat 3.
4.
1. Potensi MENJELANG
SEKETIKA
SEKARANG? Bencana Kejadian untuk
setelah terjadi
mengoptimalkan
bencana
informasi?
supaya semua
diketahui scr
pasti?
Kapan Penyusunan
RENKON dilakukan?

RENKON dilakukan segera setelah ada


tanda-tanda awal (kemungkinan) akan terjadi
bencana atau ada peringatan dini (early
warning).
Beberapa jenis bencana sering terjadi tiba-
tiba (waktunya), tanpa ada tanda-tanda
terlebih dulu (misal : gempa bumi), namun
tetap dapat dibuat RENKON-nya.
Apa Hubungan Rencana Antar
Lembaga dengan Rencana
Instansi dan Sektor?
Bagaimana membuat Rencana
Instansi dan Rencana Sektoral
menjadi Rencana Terintegrasi?
RENCANA terintegrasi

RENKON harus dibuat secara bersama-


sama oleh semua pihak (stakeholders) dan multi-
sektor yang terlibat dan berperan dalam
penanganan bencana, termasuk dari pemerintah
(sektor-sektor terkait) , perusahaan negara,
swasta, organisasi non-pemerintah, lembaga
internasional dan masyarakat.
DIS-PU SETDA
LSM

DINSOS
DINSOS

DINKES DOLOG

POLRES RENCANA KODIM


KONTINJENSI
DAERAH

SETDA DIS-PU

LSM
Prinsip-prinsip Penyusunan RENKON

RENKON dibuat berdasarkan:


Proses penyusunan dilakukan bersama,
Skenario dan tujuan yang disepakati bersama,
Dilakukan secara terbuka (tidak ada yg ditutupi)
Menetapkan peran dan tugas setiap pelaku
Menyepakati konsensus yang telah dibuat
bersama,
Dibuat untuk menghadapi keadaan darurat
Proses Perencanaan Kontinjensi
Penilaian
Bahaya

Penentuan
Kejadian
Kaji Ulang

Pengembangan
Skenario
Simlasi/
Gladi
Penetapan kebijakan
dan Strategi Perencanaan Sektoral

Perkiraan Ketersediaan
Kesenjangan
kebutuhan sumberdaya
RTL
Formalisasi

BENCANA

Aktivasi
PERHATIAN

Perencanaan Kontinjensi, penyusunannya dilakukan


pada kondisi kesiapsiagaan yang menghasilkan
dokumen Rencana Kontinjensi (Contingency Plan).
Dalam hal bencana terjadi, maka Rencana
Kontinjensi berubah menjadi Rencana Operasi
Tanggap Darurat atau Rencana Operasi
(Operational Plan) setelah terlebih dahulu melalui
kaji cepat (rapid assessment)
LINGKUP
Perencanaan kontinjensi mencakup kegiatan-kegiatan yang
dirancang untuk menghadapi kemungkinan terjadinya
bencana/kedaruratan, antara lain:
1. pengumpulan data/informasi (termasuk sumberdaya) dari
berbagai unsur (pemerintah dan non-pemerintah)
2. pembagian peran dan tanggungjawab antar sektor
3. proyeksi kebutuhan lintas sektor
4. identifikasi, inventarisasi dan penyiapan sumberdaya dari
setiap sektor
5. pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan-
kesepakatan.
6. komitmen/kesepakatan untuk melakukan peninjauan
kembali/kaji ulang rencana kontinjensi, jika tidak terjadi
bencana, termasuk dilaksanakan Gladi.
7. komitmen/kesepakatan untuk melaksanakan operasi
tanggap darurat (jika bencana terjadi).
Perlu perhatian
Penyusunan rencana kontinjensi perlu
memperhitungkan dampak ikutan (collateral impact)
atau bencana kedua yang mungkin memerlukan
skenario tersendiri dan penanganan darurat yang
memerlukan keahlian/ketrampilan/kompetensi serta
sumberdaya yang bersifat spesifik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai