Kajian Ilmiah Filsafat Terhadap Pancasila
Kajian Ilmiah Filsafat Terhadap Pancasila
Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah filosofis dapat di pahami dari sisi yaitu :
Sisi verbalis adalah memahami pancasila dari aspek rangkaian kata-kata yang
di ucapkan
Sisi konotatif adalah memahami panacasila dengan cara di tafsirkan secara
metode ilmiah.
Sisi denotatif adalah pancasila yang berkaitan dengan fakta , realita yang di
wujudkan dalam kehidupan yang berupa perbuatan , tindakan dan bukti-bukti
fisik contoh adanya berbagai tempat ibadah yang menunjukkan dari
pemahaman sila pertama , ketuhanan yang maha esa.
Sisi verbalis dan sisi konotif mempunyai hubungan langsung di artikan apa
yang di ucapkan dapat di interprestasikan. Sedangkan sisi verbalis dan sisi
denotatif tidak dapat secara langsung karena apa yang di katakan tiidak mesti
berwujud dalam kenyataan
Ada beberapa kriteria tentang kebenaran yang sejak dulu di jadikan acuan
para ilmuwan dalam mendapatkan pengetahuan . Dari kriteria di peroleh empat
macam teori kebenaran yaitu :
Kebenaran koherensi
Kebenaran koherasi pernyataan yang satu dengan yang satu dengan yang lain
dan di tandai adanya kesuaian antara pernyataan dan kenyataan . Pernyataan
yang satu dengan Dengan yang lain tidak boleh bertentangan. Contoh .pancasila
merupakan dasar negara RI. Oleh karena itu segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia bersumber dari pancasila dan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai pancasila
kebenaran korespodensi
teori ini ditandai dengan adanya kesesuaian antara pernyataan dengan
kenyataan. Contoh kebenaran korespodensi di Indonesia untuk Pancasila, yaitu
sila ketuhanan yang maha esa sesuai atau cocok dengan kenyataan bahwa
terdapat berbagai penyembahan terhadap Sang pencipta sesuai agamanya
kebenaran pragmatisma
kebenaran pragmatisme berdasarkan kriteria bahwa pernyataan-
pernayataan yang di buat harus membawa kemanfaatan bagi
sebagian besar umat manusia. Pernyataan harus ditindaklanjuti
dalam perbuatan dan dapat menyelesaikan masalah yang di hadapi.
Contoh kebenaran pragmatisme dalam Pancasila dapat dilihat dari
fungsi nyata Pancasila sebagai pemersatu bangsa dari
keanekaragaman etnis, agama, budaya, bahasa daerah yang ada di
Indonesia.
Kebenaran konsesus .
kebenaran konsensus didasarkan pada kesepakatan bersama. Suatu
pernayataan dikatakan benar apabila disepakati oleh masyarakat/
komunitas tertentu yang menjadi bagian dari proses konsensus.
Contoh dalam pancasila dapat dilihat bahwa Pancasila itu sendiri
sebagai konsensus nasional yang disepakati oleh para pendiri
bangsa pada tanggal 18 Agustus 1945
Syarat berpikir ilmiah dan filsafat
Berobjek
yaitu terdiri dari objek formal dalam membahas pancasila seperti hukum,
politik ,sejarah , filsafat ,sosiologi dan ekonomi dan objek material
pernyataan-pernyataan , pemikiran , ide .
panncasila mempunyai 4 kausa yaitu :
1.Causa materialis ; nilai-nilai sosial budaya masyarakat Indonesia .
2.Causa formalis : sebab berhubungan dengan bentuknya .pancasila .
3.Causa effisiens : sebab karya atau proses kerja sehingga pancasila itu
ada , seperti proses kegiatan ppki dan bpuki menyusun rumus pancasila
menjadi dasar negara.
4.Causa finalis ; sebab tujuan diadakan pancasila yaitu sebagai dasar
Negara.
.
Bermetode
Yaitu terdiri dari metode analisis sintesis adalah menguraikan pernyataan-
pernyataan sehingga jelas makna yang terkandung di dalamnya dan di
simpulkan menjadi pengetahuan baru. Metode induksi metode berpikir
yang di mulai dari khusus di simpulkan jadi khusus. Metode hermeneutika
metode menafsirkan
Bersistem
Sistem pancasila di dasarkan suatu kebulatan yang sistematis,logis dan
tidak bertetangan di dalam pancasila yang merupakan kesatuan dan
keutuhan.
Universal
Nilai pancasila bersifat universal yaitu ketuhanan,kemanusiaan,persatuan
Kerakyatan dan keadilan .