Anda di halaman 1dari 6

Sifat dan Kegunaan ALKANA

A. Sifat Alkana

sifat alakan di bagi menjadi dua yaitu secara fisika dan


kimia:
1. Fisika
a. Pada suhu kamar C1 - C4 verwujud gas, C5 - C14 berwujud
cair, Dan C15 dst berwujud padat.
b. Makin besar masa molekul relatif makin tinggi titik leleh,
didih, dan masa jenis. Tetapi makin banya cabang , makin rendah
titik didih.
c. Sukar larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar
misal tetra kloro metanan ( CCL4 )
d. lebih ringan dari air

2. kimia
a. Dapat bereaksi dengan gas klorin dengan bantuan sinar
matahsi.
Contoh : CH4 + Cl2 -----> CH3Cl + HCl.
B. Sumber Alkana

Bahan Bakar, misal elpiji, kerosin, bensin dan solar.


Pelarut, misal petroleum eter dan nafta.
Sumber hidrogen, gas alam dan gas petroleum merupakan
sumber dalam indutri, misal amoniak dan pupuk.
Pelumas, alkan dengan suhu tinggi ( jumlah atom karbon
banyak ) misal C18H38.
Bahan baku organik, misal minyak bumi dan gas alam yang
di gunakan untuk sintetis alkohol dan asam cuka.
bahan baku industri, Misal minyak bumi di gunakan sebagai
bahan baku plastik, detergen dan karet. Industri yang
mengelola minyak bumi dan gas alam di sebut industri petro
kimia, ( petrplieum = minyak bumi ).
C. Kegunaan Alkana
Kegunaan alkana sebenarnya dapat ditentukan dengan melihat
jumlah atom karbon yang dimilikinya.
1. Empat alkana yang pertama (metana, etana, propana dan
butana) digunakan untuk bahan bakar dengan tujuan untuk
memanaskan dan memasak, dan di beberapa negara digunakan
untuk pembangkit listrik. Metana dan etana merupakan
komponen utama gas alam (LNG, Liquefied Natural Gas),
dimana metana dan etana ini biasanya disimpan sebagai gas
yang diberi tekanan tinggi, sehingga nantinya akan berwujud
cair. Dalam wujud cair tentu pengelolaannya atau
pengangkutannya lebih mudah ketimbang ketika dalam wujud
cair. Namun untuk memperolehnya dalam wujud cair
diperlukan tekanan tinggi dan pendinginan (penurunan suhu).
2. Propana dan butana dapat dicairkan pada tekanan yang cukup rendah, dan
dikenal sebagai bahan bakar gas cair (LPG, Liquefied Petroleum Gas). Propana,
misalnya, digunakan dalam kompor gas propana dan sebagai bahan bakar untuk
mobil. Butana digunakan sebagai korek api gas. Kedua alkana ini juga digunakan
sebagai propelan dalam semprotan (spray) aerosol.
3. Pada deretan alkana, dari pentana ke oktana sifatnya adalah cairan yang cukup
volatile (mudah menguap). Mereka mereka ini digunakan sebagai bahan bakar
dalam mesin pembakaran pada wadah yang tertutup, karena mereka mudah
menguap yang kemudian masuk ke ruang bakar (combustion chamber) tanpa
membentuk tetesan. Hal ini sangat baik, karena jika dalam bentuk tetesan, maka
dapat merusak keseragaman pada proses pembakaran. Alkana yang rantainya
bercabang lebih disukai karena mereka kecil kemungkinannya terjadi pembakaran
yang prematur (lebih dini). Kalau pembakaran terlalu cepat alias prematur, maka
bisa menyebabkan ketukan (knocking). Biasanya yang menyebabkan ketukan ini
adalah alkana yang berantai lurus. Untuk mengukur kualitas pembakaran atau
seberapa prematur terjadinya pembakaran ini digunakan nilai atau angka oktan, di
mana 2,2,4-trimetilpentana (isooktana) memiliki angka oktan 100, dan heptana
memiliki nilai nol
4. Pada deretan alkana, dari nonana ke heksadekana (alkana dengan enam belas
atom karbon) memiliki sifat berupa cairan dengan viskositasnya tinggi (kental),
sehingga sangat kurang cocok jika digunakan sebagai bensin. Alkana alkana ini
digunakan sebagai komponen utama pada bahan bakar diesel dan bahan bakar
penerbangan. Jika pada bensin digunakan bilangan oktan untuk mengukur
kualitasnya, maka ukuran kualitas bahan bakar diesel digunakan bilangan cetane.
Bilangan cetane ini merujuk pada heksadekana (kalau bilangan oktan merujuk pada
isooktan). Namun, titik leleh yang tinggi dari heksadekana ini dapat menyebabkan
masalah pada suhu rendah terutama di daerah kutub, di mana bahan bakar menjadi
terlalu kental/ keras.
5. Senyawa alkana dari heksadekana ke atas biasanya paling banyak digunakan
sebagai bahan bakar minyak dan minyak pelumas. Selain itu senyawa alkana ini
dapat berperan sebagai agen anti-korosif, karena sifatnya yang hidrofobik (benci
air) sehingga bisa melindungi permukaan logam dari air. Untuk senyawa senyawa
alkana ini biasanya dalam bentuk padatan yang dimanfaatkan sebagai lilin.

Anda mungkin juga menyukai