Anda di halaman 1dari 84

Komunikasi Efektif di Rumah Sakit

1
MENGAPA KOMUNIKASI EFEKTIF DI RS
PERLUUUUU??????

Ketidak efektifan dalam berkomunikasi baik komunikasi antar


tenaga kesehatan di rumah sakit maupun komunikasi
petugas kesehatan dengan pasien.

Data : Joint Comision Internasional (JCI) merilis sejak tahun


2004-2013 kasus centinel lebih banyak terjadi di RS
MENGAKIBATKAN 59,1% meninggal, 9,1%
kehilangan fungsi dan 31,4% kecacatan lainnya

Komunikasi efektif di rumah sakit akan


meningkatkan keselamatn pasien sehingga terhindar
dari kasus centinel
2
PENGERTIAN
KOMUNIKASI EFEKTIF TERDIRI DARI DUA ISTILAH

Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah
proses Efektif artinya
menyampaikan atau membawa hasil
berbagi informasi, atau sesuai
fikiran atau perasaan dengan
melalui lisan, tulisan harapan/tujuan
maupun bahasa
tubuh
3
5 KOMPONEN PENTING DALAM
KOMUNIKASI
(Thomas Leeach)

PENGIRIM PESAN (sender)


PESAN YANG DIKIRIMKAN (message)
PENERIMA PESAN( reseiver)
MEDIA/SALURAN (delivery channel)
UMPAN BALIK ( feedback)

4
PROSES KOMUNIKASI
Mengirimkan pesan Menerima

Pesan Pesan

Pengirim Saluran Pengartian Penerima

Mengirimkan

Menerima

5
Level of Communication
Publik /
Massa

Organisasi/
Kelompok

Interpersonal

Intrapersonal

Stephen W. Littlejohn, 2002


KOMUNIKASI DI RUMAH SAKIT

KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS


KESEHATAN

KOMUNIKASI PETUGAS
KESEHATAN DENGAN PASIEN

7
Aktifitas KIE di RS
Hak & Proses
Rencana Perkembangan Modifikasi
Kewajiban Penyakit
asuhan asuhan gaya hidup
Peran klg sesuai faktor Diskusi
dalam Informed Informed Tindakan risiko pengawasan
asuhan Consent Consent keperawatan pasca pulang

ADMISI DIAGNOSTIK ASUHAN


PERAWATAN PASIEN
STABILISASI DISCHARGE

Hasil Breaking bed


Tarif Diagnostik Second Diskusi Diskusikan
oppinion DNR news
Peraturan Rencana support
RS Manajemen perawatan system
Nyeri Hasil lanjutan
diagnostik
PEDOMAN KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Komunikasi dengan masyarakat/
komunitas (MKI 1)
2. Komunikasi dengan pasien dan
keluarga (MKI 2,3)
3. Komunikasi antar PPA (Profesional
Pemberi Pelayanan) di dalam /diluar RS
SKP 2, (MKI 4-8)

KOMUNIKASI ANTAR PPA HARUS DISTANDARISASI


KARENA BILA TERJADI MISKOMUNIKASI
MEMBAHAYAKAN PASIEN

9
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR
PEMBERI PELAYANAN DIDALAM RS (SKP 2)

1. Melakukanread back terhadap instruksi yang


diterima secara lisan atupun melalui telpon atau
melaporkan hasil pemeriksaan kritis (tulbakon)
2. Buat standar: singkatan, akronim, simbol yang
berlaku di RS dan singkatan yang dilarang
3. Buat standar komunikasi pada saat operan/ hand
overs communication(sbar)
4. Ketepatan membuat laporan

10
11
12
13
14
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)NORUM ( NAMA
OBAT RUPA MIRIP

Hidralazine hidroxyzine
Cerebyx celebrex
Vinblastine vincristine
Chlorpropamide chlorpromazine
Glipizide glyburide
Daunorubicine doxorubicine

15
15
KEBIJAKAN PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN KRITIS
Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes
dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan hasil
kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan
pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan
menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat.
RS mempunyai Prosedur yang meliputi
Penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi
setiap tipe tes.
Oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan.
Menetapkan metode monitoring yang memenuhi
ketentuan 16
17
18
SPO PERSIAPAN PERAWAT/DOKTER JAGA
SEBELUM MEMBERIKAN LAPORAN KEPADA DOKTER

Visit dan periksa pasien


Diskusikan keadaan pasien dengan PN
Review hasil pemeriksaan untuk menetapkan
dokter yg tepat yang akan dilapori
Ketahui kapan pasien masuk dan diagnosis waktu
masuk
Baca catatan perkembangan terakhir dari dokter
dan perawat
Gunakan standar SBAR untuk melaporkan

19
Teknik Komunikasi untuk Profesional Kesehatan

SBAR adalah standar cara untuk berkomunikasi. Ini


sebagai acuan untuk meningkatkan keselamatan
pasien karena membantu pemberi asuhan dalam
berkomunikasi satu sama lain untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
Meningkatkan efisiensi dan akurasi.
SBAR :
Situation
Background
Assessment
Recommendation
20
ISBAR
I Introduction

S Situation
B Background
A Assessment
R Recommendation

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTERGRASI


(CPPT) 21
Introduction

Ucapkan salam, panggil


nama yang ditelepon
kemudian sebutkan
nama anda, nama
ruangan dan nama
rumah sakit.
22
22
Contoh SBAR

Selamat Sore dr.ALIF Sp. Ort. ,


Saya Perawat Raisha
dari Ruang Cattleya Rs.
Bhakti Yudha akan
melaporkan pasien Dina
23
23
Situation

Melaporkan kondisi
terkini yang terjadi
pada pasien (diagnosa,
keluhan pasien dan
hasil obs, kebutuhan
pasien

24
24
Contoh SBAR
Pasien Dina saat ini mengeluh nyeri
dada dan mengalami sesak napas,
Respirasi 42 x/menit,
Tekanan darah saat ini 150/ 96
mmHg, ,
Heart Rate 96x/ menit dan terlihat
gelisah
25
25
Background

sampaikan riwayat
pasien masuk
rumah sakit
dan tindakan/
pengobatan yang
telah dilakukan. 26
26
Contoh SBAR
Pasien Dina masuk rumah sakit 2
hari yang lalu
dengan fraktur tibia dextra dan
kemarin telah
dilakukan operasi, Pasien
mempunyai riwayat
penyakit jantung dan diabetes
27
27
Appearance

Sampaikan hasil
penilaian anda
berdasarkan
Situation dan
Background
28
28
Contoh SBAR

Penilaian saya,
pasien mengalami
gangguan kebutuhan
oksigen karena sesak
sekali dok
29
29
Recommendation
Sampaikan apa yang
telah anda lakukan
untuk mengatasi
masalah tersebut dan
apa yang anda
harapkan kepada mitra
komunikasi kita
30
30
Contoh SBAR
Pasien sudah diatur
dengan posisi
semifowler, apakah ada
instruksi selanjutnya
dokter ?

31
31
SINGKATAN
Harus dibuatkan standarisasi daftar
singkatan yang dilarang dan yang
diperbolehkan.
Satu singkatan hanya diperbolehkan
punya satu pengertian. Daftar
singkatan harus tersedia di setiap unit
pelayanan
32
SBAR

BUBUHKAN Cantumkan tanggal


STEMPEL dan jam pencatatan,
KONFIRMASI nama dan tandatangan
penerima perintah
Minta pemberi perintah
menandatangani
konfirmasi segera pada
saat visite selanjutnya

33
KOMFIRMASI PERINTAH
KONFIRMASI PERINTAH

Penerima Tgl & Jam Nama dan Tandatangan


Perintah

Pemberi Tgl & Jam Nama dan Tandatangan


Pemerintah PEMBERIAN INFORMASI

PEMBERIAN INFORMASI
Materi :

PEMBERI PENERIMA
Tgl/jam: Tgl/jam :

Nama jelas & tdt Nama jelas & tdt

34
CABAK/ TBaK

PEMBERIAN
PERINTAH PEMBERIAN PERINTAH
SECARA LISAN
LISAN
DAN/ATAU MELALUI
TELPON
DI VERIFIKASI DAN
DIKONFIRMASI
MENGGUNAKAN
CaBaK/TBaK/TulBak

35
Ca/Tul ( Catat/Tulis )
Catat dengan lengkap isi
pesan/perintah pada formulir Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi
(CPPT)

Ba ( Baca) : Bacakan kembali secara lengkap isi


pesan/perintah yang dicatat, bila menyangkut nama obat
NORUM atau hasil Laboratorium kritis, dibaca kembali
dengan mengeja huruf, bila memungkinkan gunakan kode
fonetik Internasional
36
K (Konfirmasi Ulang)
Konfirmasi
kebenaran/kesesuaian isi
pesan/perintah ,
dibacakan kembali , Bubuhkan stempel
Pemberi pesan/perintah konfirmasi/, cantumkan
adalah DPJP tanggal dan jam
Penerima pesan/perintah pencatatan, nama jelas
adalah perawat dan tandatangan
pemberi perintah dan
penerima perintah 37
KOMUNIKASI petugas kesehatan dengan pasien

5 KUNCI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM


EDUKSI
Smile/TERSENYUM
Be Clear/BICARA DENGAN JELAS
Relax/ SANTAI
Variatif/ TIDAK MONOTON
DENGAR DAN PAHAMI

38
4 LANGKAH KOMUNIKASI TERAPEUTIK

SAJI (Poernomo, Ieda SS, Program Family Health


Nutrition, Depkes RI, 1999)

S = SALAM
A = AJAK BICARA
J = JELASKAN
I = INGATKAN

39
S = Salam: Beri salam, sapa, tunjukkan
bahwa Anda bersedia meluangkan waktu
untuk berbicara dengannya

A = Ajak Bicara:
Usahakan berkomunikasi
secara dua arah. Dorong
agar pasien mau dan
dapat mengemukakan
I = Ingatkan: ingatkan pikiran dan perasaannya.
untuk hal-hal yang
penting dan koreksi J = Jelaskan: Berikan penjelasan
untuk persepsi yang mengenai penyakit, terapi, atau
keliru. Selalu apapun secara jelas dan detil.
melakukan klarifikasi 40
HUKUM REACH

Respect (sikap menghargai)


Empathy (kemampuan
mendengar)
Audible (dapat didengarkan
atau dimengerti dengan baik
Care and Clarity (perhatian dan
jelas)
Humble (rendah hati)
41
RESPECT
(sikap menghargai)

Berarti rasa hormat & saling


menghargai orang Jika kita
membangun komunikasi
dengan rasa dan sikap
saling menghargai dan
menghormati, maka kita
dapat membangun
kerjasama yang
menghasilkan sinergi.

42
EMPATHY
(kemampuan merasakan)

Adalah kemampuan kita untuk


menempatkan diri kita pada
situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain.

Salah satu prasyarat utama


dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan kita untuk
mendengarkan atau mengerti
terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti
oleh orang lain.
43
AUDIBLE
(dapat didengarkan /mendengar dengan baik)

Artinya dapat didengarkan


/mendengarkan atau dimengerti dengan
baik.
Audible berarti pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. Dalam komunikasi
personal, hal ini berarti bahwa pesan
disampaikan dengan cara atau sikap
yang dapat diterima oleh penerima
pesan dengan menggunakan bahasa
yang dimengerti dan disampaikan
44
dengan jelas.
Care and Clarity
(perhatian &kejelasan)
Memberi perhatian akan apa
yang disampaikan oleh pembicara
sehingga membuat pembicara
merasa diperhatikan . Care berarti
juga menyimak secara seksama
apa isi pembicaraan dari lawan
kalau diperlukan memberi umpan
balik untuk mendapatkan
penjelasan.
45
HUMBLE
(rendah hati )

Prinsip kelima dalam


membangun komunikasi yang
efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang
terkait dengan prinsip pertama.
Untuk membangun rasa
menghargai orang lain biasanya
didasari oleh sikap rendah hati
yang kita miliki
46
HAMBATAN KOMUNIKASI
komunikasi tenaga kesehatan dan pasien seringkali
menemui hambatan yang menyebabkan komunikasi
tdk efektif

Hubungan yang tidak baik antara


tenaga kesehatan dan pasien
Pesan yang disampaikan tidak jelas
Lingkungan yang tidak kondusif
Tidak tepat sasaran
47
TEHNIK KOMUNIKASI

48
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI

GERAKAN TUBUH
JARAK
SENTUHAN
DIAM
VOLUME DAN NADA SUARA

49
Gerakan Tubuh

Ekspresi wajah
Tersenyum
Kontak mata
Tidak melipat tangan
Tidak menyilangkan kaki
Tidak memasukkan tangan ke kantong
Sedikit membungkuk

50
Jarak
Ruang intim: s.d. 50 cm
Pribadi: 50 120 cm
Konsultasi sosial: 275 365 cm
Sentuhan
Bersalaman
Menepuk bahu
Mengangkat jempol
Tepuk tangan
Memegang tangan pasien yg
sedang sedih
Hati-hati; tidak tepat utk:
Curiga
Korban aniaya
Larangan budaya
51
Diam
Mendengar aktif
Kontak mata

Volume dan Nada Suara


Lansia: volume suara tinggi, nada
rendah
Tak sadar: suara jelas dan terdengar

52
Teknik mendengarkan aktif

Empathetically

Attentively/dengan
penuh perhatian
Selectively/
selektif
Pretend /berpura
pura
Ignore
/mengabaikan

11/17/2017 53
Keterampilan Mendengar &
Observasi
Keterampilan Mendengar: Komunikator
yang baik tidak sekedar mendengar melalui
telinga hearing, namun melakukan
listening (memberikan perhatian khusus
bagi komunikan)
Keterampilan Observasi: mampu
memperhatikan dan memahami bahasa
non verbal komunikan
Mendengarkan dengan efektif adalah sulit,
tidak seperti yang kita fikirkan
Hambatan-hambatan untuk mendengar dengan efektif:
Kebosanan (on-off listening): butuh waktu menit untuk
memahami apa yang dikatakan orang lain
Kata-kata yang agresif dapat menyebabkan orang tidak
bersedia mendengarkan
Telinga terbuka tetapi hati tidak terbuka, merasa sudah
mengetahui tentang apa yang akan dikatakan oleh pembicara
Absent minded, kelihatannya memperhatikan tetapi pikiran di
tempat lain
Memerlukan tenaga ekstra untuk mendengarkan hal-hal yang
rumit
Ketidak-sediaan mendengarkan pendapat yang berbeda atau
menentang pendapatnya.
Listening LADDER
Look at the other person
pandang lawan bicara Anda
Ask questions
ajukanlah pertanyaan-pertanyaan
Dont interrupt
jangan memotong pembicaraan
Dont change the subject
jangan mengalihkan pembicaraan ke topik lain
Express emotion with control
jagalah ekspresi perasaan (emosi) Anda
Respond appropriately
beri tanggapan yang semestinya (sesuai)
BENTUK
KOMUNIKASI

57
TEKNIK BERTANYA

Pertanyaan terbuka
Pertanyaan tertutup
3 V DALAM BERKOMUNIKASI
(Vocal, Verbal , Visual)
Stephen Covey

Komunikasi itu layaknya bernapas,


Kita terkadang lebih banyak berbicara
dari pada mendengar.

59
HAMBATAN- MENDENGAR

60
60
KURANG KOMUNIKASI VERBAL
5 % waktu perawat berkomunikasi verbal

Kesadaran pasien
Banyak tindakan fisik

(Baker & Meley, 2007)

61
BENTUK KOMUNIKASI

62
63
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Mechribian and Ferris dalam komunikasi
3 V merupakan keberhasilan dalam
penyampaian informasi

7% Verbal (ditentukan oleh kata-kata)


38% Vocal (ditentukan oleh nada suara )
55% Visual (ditentukan oleh bahasa
tubuh

64
KETERAMPILAN DASAR
DALAM BERKOMUNIKASI

Penelitian Barker
(1980)
Penelitian Rankin 53 % mendengarkan
(1928) 17 % membaca
45 % mendengarkan 16 % berbicara
30 % berbicara 14 % menulis
16 % membaca
9 % menulis
Mendengarkan proses aktif menerima rangsangan telinga.
Mendengarkan adalah ketrampilan yang sangat penting, tetapi
umumnya kita memiliki ketrampilan yang buruk. 65
tika Berkomunikasi
Kenali betul-betul diri sendiri dan kenali
kemampuan lawan bicara

Jangan terlalu banyak bicara dan kurang


mendengar lebih baik banyak diam dan
menyimak
Jangan merasa atau
memperlihatkanbahwa kita lebih tahu
daripada lawan bicara kita. (Tidak
menepis pembicaraan lawan)
Tidak Memotong Pembicaraan
Tidak meninggalkan lawan bicara
TERIMA KASIH

67
STANDAR KOMUNIKASI SAAT BERTEMU
PERTAMA KALI

SELAMAT PAGI, SAYA TUTI, ADA


YANG BISA DIBANTU?

APA KELUHAN IBU/BAPAK ?

APA YANG IBU/BAPAK RASAKAN


68
Tahapan Komunikasi Edukasi

Pra Interaksi
Perkenalan / Orientasi
Kerja
Terminasi

PPK
69
Tahap I: Pra Interaksi(Kemampuan Intelektual)
Evaluasi diri
Kemampuan yang dimiliki
Kelemahan yg dimiliki

Rencana Interaksi
Pertemuan keberapa
Tujuan pertemuan
Tujuan tindakan provider
Strategi komunikasi pelaksanaan
tindakan perawat (SP)
70
Tahap II: Perkenalan / Orientasi

Salam terapeutik
Evaluasi
Bina hubungan saling percaya
Kaji keluhan utama / kebutuhan / keinginan/
masalah Komunikasi terbuka
Validasi Kaji lebih lanjut
Kontrak (waktu, topik, tempat/posisi)
Identifikasi diagnosis/ masalah

71
Tahap III : Kerja
Laksanakan tindakan keperawatan
sesuai dengan standar
Meningkatkan pemahaman pelanggan
Persepsi
Perasaan
Perbuatan
Pemenuhan kebutuhan pelanggan
Membantu menyelesaikan masalah
Meningkatkan kemandirian pelanggan
72
Tahap IV: Terminasi / Akhir komunikasi
Evaluasi hasil tindakan
Subjektif
Objektif
Rencana kegiatan pasien
(Resep Keperawatan)
Rencanakan tindak lanjut
perawat
Salam
73
LATIHAN KOMUNIKASI
PERAWAT - DOKTER
1. Pelaporan pasien baru.

1. Kondisi pasien dan hasil penunjang,


serta konfirmasi tentang obat (SBAR)

FORMULIR CATATAN PERKEMBANGAN


PASIEN TERINTEGRASI 74
74
SP. PENERIMAAN PASIEN BARU:
Orientasi:
Salam: Selamat pagi Ibu, saya Tuti perawat yang akan
merawat ibu di ruangan ini. Bisa ibu sampaikan nama
lengkap ibu siapa, nama panggilannya? tanggal lahir
ibu?
Evaluasi: Apa yang ibu rasakan?
Validasi: Apa yang telah ibu lakukan di rumah:
Kontrak:
Baik ibu saya akan menyampaikan beberapa
informasi yang perlu ibu ketahui ,serta Tim yang
akan merawat ibu
Tidak lama ibu sambil ibu tiduran saja
75
75
Kerja:
Saya akan orientasikan ke ibu ruangan ini:
Ruangan Petra kamar 8, itu kamar mandi, di dalam
ada kloset, shower (air panas dan dingin), ini
tempat tidur dapat diubah posisinya seperti ini<
coba ibu.. Iya betul. Ini bel, jika ada sesuatu yg
diperlukan pencet saja, Ini untuk lampu bu, ini
untuk remot TV, dan remot AC .Disini juga ada
kulkas. Ada lagi yang mau ditanyakan?
dokternya , peraturan dst..Jika ada yang lain
akan saya beritahu. Ada yg belum jelas bu

76
76
SP. PASIEN RAWAT INAP (IGD/IRJ):
Orientasi:
Salam: Selamat pagi Ibu, saya Tuti perawat yang akan
menangani ibu di klinik ini. Bisa ibu sampaikan nama
lengkap ibu siapa, nama panggilannya? tanggal lahir
ibu?
Evaluasi: Bisa ibu sampaikan nama lengkap, dan
panggilan serta tanggal lahir?
Validasi: Namanya Yuni Pursita, tanggal lahir
22,Oktober 1975
Kontrak:
Baik ibu saya akan memasangkan gelang identitas
pada tangan kanan ibu, serta menjelaskan manfaat
dan kegunaannya yang perlu ibu ketahui
77
Tidak lama 10 menit ibu sambil ibu tiduran saja.77
Kerja:
Pemasangan gelang identitas: Bu, saya pasang
gelang identitas ini di tangan kanan, pada gelang
ini tercantum nama lengkap ibu, tanggal lahir dan
no RM,
Manfaatnya untuk menjaga keamanan setiap
tindakan yg diberikan, karena akan dicek selalu.
(Setiap pemberian obat atau infus, mengambil
sample darah),
Kalau ibu menolak, menutupi dan melepas
gelang ini takut akan terjadi kesalahan tindakan.
Kalau ada petugas kesehatan atau dokter tidak
melakukannya, ibu dapat mengingatkannya 78
Sudah jelas ya bu 78
Terminasi:
Baik ibu, ada yang mau ditanyakan?
Bu jangan lupa untuk keamanan setiap ada
pemberian obat, infus atau pengambilan
darah minta agar dicek nama lengkap dan
tgl lahir ya, dan jangan dilepas atau ditutup

Kontrak YAD:
Bu , saya tinggal dulu, sebentar akan
ada petugas yang akan mengantar ibu
ke ruangan.
Semoga cepet sembuh. 79
79
Orientasi
PASIEN PULANG
Salam: selamat siang bu Yuni, Bagaimana perasaannya bu?
sudah tidak panas lagi?.....Masih ingat bu cara menurunkan
panas? Betul sekaliKontrak: Bu, saya akan jelaskan
perawatan ibu di rumah, Tidak lama bu kira2 10 menit, Mari bu
sambil duduk (mungkin di ruang konseling)

Kerja:
Bu nanti diteruskan di rumah : , ., Bu, ini obat dari
dokter: .., , ., Bu, Nanti kontrol lagi; tgl ., di ..
Jika ada gejala: ., ., segera bawa ke RS ini walau belum
waktunya untuk kontrol

Terminasi:
Apakah sudah jelas bu?
Mari kita ulang lagi bu: ini cara perawatan, ini obat dirumah, ini untuk
kontrol, ini kalau ada gejala yg segera harus dibawa ke RS kembali
Jangan lupa dikerjakan ya bu, kalau di rumah ada yg tidak jelas silahkan tel
kami
Ada pertanyaan ibu? Ada hal lain yang belum jelas
Selamat siang, cepat pulih ya bu 80
INFORMASI TINDAKAN

DIAGNOSA(WD&DD)
INFORMASI DASAR DIAGNOSA
TINDAKAN RENCANA TINDAKAN
KEDOKTERAN TATA CARA TINDAKAN
TUJUAN
RESIKO TINDAKAN
DILAKUKAN/TIDAK
DILAKUKAN
ALTERNATIF TINDAKAN
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
81
TERIMA KASIH
Selamat Mencoba

82
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI

FM.NCS........ 020
FM.NCS........ 020 REVISI 08.08.2014
REVISI 08.08.2014

RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG No. RM : No. Reg : RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG No. RM : No. Reg :
Jln. Kopo No 161 Telp. 022-5201656, 022-5201672 Jln. Kopo No 161 Telp. 022-5201656, 022-5201672 L P
Nama : L P Fax. 022-5224210 Bandung 40234
Nama :
Fax. 022-5224210 Bandung 40234 Tgl.Lahir :
Tgl.Lahir : Umur :
CATATAN PERKEMBANGAN CATATAN PERKEMBANGAN
PASIEN TERINTEGRASI PASIEN TERINTEGRASI
Tgl.Masuk: Ruang : Tgl.Masuk: Ruang :
Tulislah dengan huruf cetak, jelas terbaca, gunakan metode SOAP untuk mencatat hasil assesmen dan teknik SBAR untuk pelaporan
cantumkan nama unit kerja diawal catatan, beri nama jelas dan tandatangan diakhir catatan Tulislah dengan huruf cetak, jelas terbaca, gunakan metode SOAP untuk mencatat hasil assesmen dan teknik SBAR untuk pelaporan
Tgl & Jam Tenaga Medis Tenaga Kesehatan Lainnya cantumkan nama unit kerja diawal catatan, beri nama jelas dan tandatangan diakhir catatan
Mulai menulis disini Mulai menulis disini
23,2,2016 Tgl & Jam Tenaga Medis Tenaga Kesehatan Lainnya
S PELAPORAN PERAWAT KEDOKTER MENGGUNAKAN SBAR DIBERIKAN CAP KONFIRMASI Mulai menulis disini Mulai menulis disini
Jam 20.15
B
A
R
KONFIRMASI PERINTAH

Penerima Tgl & Nama dan Tandatangan


Perintah Jam

Pemberi Tgl & Nama dan Tandatangan


Pemerintah Jam

S Pencatatan dokter saat visiste, dan assesmen farmasi , rawat jalan di tulis dalam CPPT
O Penulisan SOAP untuk perawat, Gizi dan Rehabilitasi Medik tercatat dalam form
A assesment masing-masing.
P
PEMBERIAN INFORMASI
PENDAMPING VISITE DPJP Materi :
Tgl & jam Nama & tandatangan PEMBERI PENERIMA
Tgl/jam: Tgl/jam :
Cap untuk pendampingan visite

Nama jelas & tdt Nama jelas & tdt


Untuk di rawat jalan dan farmasi rajal

Consul dari DPJP KONSUL


Dicatat dalam CPPT kecuali
Jawaban Konsul menggunakan SOAP di cap JAWABAN KONSUL

NOTASI Validasi DPJP untuk asuhan pelayanan dalam 1 x 24


DPJP Tgl & Jam Nama & tandangan jam

S Operan akhir Shift perawat dengan perawat menggunakan SBAR dan ditangtangani
setelah ronde selesai.
B OPERAN SHIFT
A Petugas
Pemberi
Tgl & Jam Nama & Paraf

R Informasi
Penerima
Informasi

*Bila

83
INFORMASI TINDAKAN KEDOKTERAN

FM.NCS.R.02. 001
11.08.2014

RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG No. RM : No. Reg :


Jln. Kopo No 161 Telp. 022-5201656, 022-5201672 Nama : L P
Fax. 022-5224210 Bandung 40234
Tgl.Lahir : Umur :
PEMBERIAN INFORMASI Tgl.Masuk:

APPENDICITIS / UMBAI CACING/ USUS BUNTU


Ruang Rawat
DPJP
Pemberi Informasi
Penerima Informasi

BERI TANDA
NO JENIS INFORMASI ISI INFORMASI
()
Radang Usus buntu/radang umbai cacing (Appendicitis)
1. Diagnosa (WD&DD)

1. Nyeri perut kanan bawah


2. Demam, mual, penurunan nafsu makan, (tidak selalu terjadi pada
2. Dasar diagnosa
semua pasien)
3. Dari hasil penunjang : USG dan laboratorium.
Operasi pengangkatan usus buntu/umbai cacing dengan cara dibuka
3. Rencana tindakan biasa maupun laparascopic
Radang Usus buntu/radang umbai cacing (Appendicitis)
4. Indikasi Tindakan

Sesuai dengan Prosedur tatalaksana Operasi


Pembiusan Umum
Operasi untuk pengangkatan usus buntu/umbai cacing dengan
Tata Cara tindakan cara dibuka biasa maupun laparascopic.
5.
kedokteran Bila diperlukan (banyak nanah) harus dipasang selang (drain)
untuk beberapa hari dan sayatan juga mungkin perlu diperbesar.
Usus buntu yang diangkat akan di periksaan untuk Patologi
Anatomi.
Membuang usus buntu/umbai cacing yang radang
6. Tujuan Meningkatkan kualitas hidup
Risiko ( bila dilakukan Bila tidak dilakukan operasi akan terjadi infeksi yang lebih luas,
7. atau bila tidak disertai perlengketan usus/sumbatan usus.
dilakukan)
Tidak ada
8. Alternatif Tindakan

Bila dilakukan operasi kemungkinan terjadi infeksi, perdarahan, summbatan


usus (ileus) biasanya karena perlengketan yang dapat terjadi setelah
9. Komplikasi
beberapa hari/minggu/bulan bahkan tahun

Baik/Buruk
10. Prognosis

PEMBERI INFORMASI : Tgl/Jam Nama Jelas &


Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal diatas secarabenar Tanda tangan
dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan atau diskusi.

PENERIMA INFORMASI : Tgl/Jam Nama Jelas &


Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi sebagaimana diatas Tanda tangan
yang saya beri tanda / paraf di kolomnya dan telah memahaminya.

* Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali / keluarga
terdekat.
.

84

Anda mungkin juga menyukai