Anda di halaman 1dari 11

Persiapan Persalinan dan

Kesiagaan Kegawatdaruratan
Pendahuluan
Kematian ibu/ maternal mortality, merupakan
salah satu indikator dari kesejahteraan suatu
bangsa. Hal ini karena apabila ditinjau dari
penyebabnya, kematian ibu merupakan suatu
permasalahan yang kompleks. Penyebab
kematian ibu telah dirinci menjadi dua, yaitu
penyebab langsung adan penyebab tidak
langsung.
Penyebab langsung
1.Perdarahan (42%)
2.Eklampsi/Preeklampsi (13%)
3.Abortus (11%)
4.Infeksi (10%)
5.Partus lama/persalinan macet (9%)
6.Penyebab lain (15%)
Penyebab tdk langsung
1. Pendidikan
2. Sosial ekonomi dan budaya yg rendah
3. (4) terlalu
4. (3) Terlambat

Sampai saat ini AKI di Indonesia dirasa masih


tinggi, apabila dibandingkan dengan negara yang
lain
Making Pregnancy Safer (MPS) merupakan pendekatan
yang dikembangkan untuk menurunkan angka kematian
ibu. Tiga (3) pesan kunci dalam MPS yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih
2. Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat
pelayanan yang adekuat (memadai)
3. Setiap wanita subur mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran.
Salah satu upaya pemerintah dalam rangka mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah melalui
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K). Program ini dilakukan dengan
pemasangan stiker P4K pada rumah ibu hamil yang telah
dilakukan konseling oleh bidan terkait persiapan
persalinan dan kesigaan kegawatdaruratan. Dalam P4K
dengan stiker, bidan diharapkan berperan sebagai
fasilitator dan dapat membangun komunikasi persuasive
dan setara di wilayah kerjanya agar dapat terwujud kerja
sama dengan ibu, keluarga dan masyarakat terhadap
upaya menurunkan AKI dan peningkatan kesehatan ibu
dan bayi baru lahir.
Persiapan Persalinan dan Kesiagaan
Kegawatdaruratan
Konseling persiapan persalinan dan
kesiagaan kegawatdaruratan:
1. Menjelaskan maksud dan tujuan konseling.
2. Menanyakan (memastikan kembali) identitas pasien: nama ibu, umur ibu,
nama suami, alamat.
3. Menanyakan (memastikan kembali): gravida (jumlah kehamilan), dan
taksiran persalinan.
4. Menanyakan (dan menjelaskan) pentingnya mengetahui golongan darah
ibu.
5. Menanyakan nama calon pendonor darah.
6. Menanyakan (dan menjelaskan) rencana penolong dan tempat persalinan.
7. Menanyakan rencana pendamping persalinan.
Konseling.....
8. Menanyakan (dan menjelaskan) tentang persiapan/ketersediaan biaya persalinan.
9. Menanyakan lokasi tempat tinggal ibu dengan rencana tempat melahirkan.
10. Menanyakan (dan menjelaskan) tentang persiapan/ketersediaan alat transportasi
yang akan digunakan dalam keadaan darurat.
11. Menanyakan (dan menjelaskan) tentang persiapan peralatan yang dibutuhkan ibu
dan bayi.
12. Menanyakan tentang pembuatan keputusan dalam keluarga dan siapa yang
SIAGA saat persalinan (dilibatkan dan menjadi pendamping saat persalinan).
13. Menanyakan (dan menjelaskan) tentang siapa yang menjaga anak di rumah saat
persalinan (saat ibu dirawat). (Untuk ibu primi/multipara dengan anak hidup).
14. Menanyakan pengetahuan ibu (dan menjelaskan) tentang tanda bahaya kehamilan
dan persalinan.
15. Menanyakan pengetahuan ibu (dan menjelaskan) tentang tanda-tanda persalinan
16. Menanyakan tentang rencana penggunaan kontrasepsi
setelah melahirkan.
17. Menjelaskan tentang komitmen/kesediaan ibu dan
suami (keluarga) untuk: suami menjadi pendamping
persalinan, melakukan inisiasi menyusu dini, dan
pemeriksaan nifas.
18. Melakukan evaluasi konseling.
19. Melakukan dokumentasi pada kartu amanat persalinan
dan form perencanaan persalinan sesuai tanggal
pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai