1-3 Transformator
1-3 Transformator
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
07
TRANSFORMATOR
TRAFO 3 FASA
Tegangan Tinggi
TRAFO 1 FASA
Tegangan Menengah
Trafo Tegangan Rendah
Pengertian Transformator
Alat listrik yang dapat memindahkan energi
listrik dengan merubah tingkat tegangan dari
suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain
melalui prinsip induksi magnetik tanpa merubah
frekuensi.
BAGIAN UTAMA TRANSFORMATOR
Inti besi berfungsi untuk
INTI BESI mempermudah jalan fluksi, yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang
melalui kumparan. Pada
transformator, inti besi dibuat dari
lempengan-lempengan besi tipis
yang berisolasi, untuk mengurangi
panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh Eddy Current
Beberapa lilitan kawat
KUMPARAN berisolasi akan
membentuk suatu
kumparan. Kumparan
tersebut di-isolasi, baik
terhadap inti besi
maupun terhadap
kumparan lain
disebelahnya dengan
isolasi padat, seperti
karton, pertinax.
MINYAK Sebagian besar trafo
TRANSFORMATOR tenaga, kumparan-
kumparan dan intinya
direndam dalam minyak
trafo, terutama trafo-trafo
tenaga yang berkapasitas
besar, karena minyak trafo
mempunyai sifat sebagai
media pemindah panas (di
sirkulasi), dan bersifat
sebagai isolasi (daya
tegangan tembus tinggi),
sehingga minyak trafo
tersebut berfungsi sebagai
media pendingin dan
isolasi.
TANGKI Pada umumnya bagian-
bagian dari trafo yang
terendam minyak trafo
berada (ditempatkan)
dalam tangki. Untuk
menampung pemuaian
minyak trafo, tangki
dilengkapi dengan
konservator.
BUSHING
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui
sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi
oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat
antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.
PERALATAN BANTU
PENDINGIN
TAP CHANGER
ALAT PERNAPASAN
PENGAMAN
PENDINGIN
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan
timbul panas, akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi
tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan
kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak
isolasi (di dalam trafo), maka untuk mengurangi
kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo
perlu dilengkapi dengan alat/system pendingin
untuk menyalurkan panas keluar trafo. Media
yang dipakai pada system pendingin dapat
berupa:udara/gas, minyak, dan air.Sedangkan
pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara
alamiah (natural) atau tekanan/paksaan.
PENDINGIN
MEDIA
No MACAM SISTEM Dalam Trafo Luar Trafo
PENDINGIN* Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
Alamiah Paksa Alamiah Paksa
1 AN - - Udara -
2 AF - - - Udara
3 ONAN Minyak - Udara -
4 ONAF Minyak - - Udara
5 OFAN - Minyak Udara -
6 OFAF - Minyak - Udara
7 OFWF - Minyak - Air
8 ONAN/ONAF Kombinasi
3 dan 4
9 ONAN/OFAN Kombinasi
3 dan 5
10 ONAN/OFAF Kombinasi
3 dan 6
11 ONAN/OFWF Kombinasi
3 dan 7
TAP CHANGER
Merupakan alat pengubah perbandingan
transformasi untuk mendapatkan tegangan
operasi sisi sekunder yang konstan/stabil
(diinginkan) dari tegangan jaringan/sisi primer
yang berubah-ubah. Tap changer dapat
dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-
load) atau dalam keadaan tak berbeban (off
load) tergantung pada jenisnya.
ALAT PERNAFASAN
Akibat pengaruh naik turunnya beban
transformator maupun suhu udara luar, maka
suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti
keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi,
minyak akan memuai dan mendesak udara di
atas permukaan minyak keluar dari dalam
tangki, sebaliknya apabila suhu turun, minyak
menyusut maka udara luar akan masuk ke
dalam tangki.
PENGAMAN
Rele Bucholz untuk mendeteksi dan
mengamankan terhadap gangguan di
dalam trafo yang menimbulkan gas
PENGAMAN
Rele Differensial pengaman trafo dari
gangguan hubung singkat di dalam trafo
Over Load
Load
% Over load
factor
0.5 3 1.5 1 30 15
0.75 2 1 0.5 15 8
Kelas Isolasi
Bagian Minyak
A A E B F H
F
I0
F
N1 N2
E1 E2
I0
V1 E1
Nilai tegangan
Efektif (rms)
Keadaan Tanpa Beban
Pada rangkaian sekunder, fluks (f) bersama tadi
menimbulkan
df
e2 N 2
dt
e2 N 2 wfm cos wt
E2 4,44 N 2 ffmaks E1 N1
E2 N 2
Dengan mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor,
E1 V1 N1
a a = perbandingan transformasi
E2 V2 N 2 (rasio lilitan)
I0 IM RC IC IM XM
V1
V1 IC E1
F2
I1 I2
N1 N2
V1 E1 E2 ZL V2