Transformator
Yuliyanto Agung Prabowo
Teknik Elektro
FTETI-ITATS
Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang
dapat memindahkan dan mengubah energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi-elektromagnet.
ENERGY
MEKANIK
TRANSFORMER
ENERGY ENERGY
LISTRIK TRANSFORMER LISTRIK
Sejarah
1831, Michael Faraday mendemonstrasikan sebuah koil dapat
menghasilkan tegangan dari koil lain.
1832, Joseph Henry menemukan bahwa perubahan flux yang
cepat dapat menghasilkan tegangan koil yang cukup tinggi
1836, Nicholas Callan memodifikasi penemuan Henry dengan
dua koil.
1850 – 1884, era penemuan generator AC dan penggunaan
listrik AC
~ V1 E1 E2 V2
Karena trafo tersebut tidak
berbeban, maka v2 = e2
INTI BESI V1
Ф
Io
O 2
V1 , E1 E2 /2 (3/2)
Io
Ф E1
E2
Prinsip Kerja (lanjutan)
GGL induksi pada kumparan
Macam-macam Transformer
Berdasarkan fungsinya, trafo dibagi menjadi :
Trafo Pengukuran
✓ Potential Transformer (PT)
✓ Current Transformer (CT)
Trafo Daya
Potential Transformer
Potential Transformer
R
S
T
N
Potential Transformer
Keterangan pada PT : 1000/5
Current Transformer
Current Transformer
R
S
T
N
A
Current Transformer
Dimana :
a = rasio
N1 = jumlah lilitan trafo sisi primer
N2 = jumlah lilitan trafo sisi sekunder
E1 = GGL induksi trafo sisi primer
E2 = GGL induksi trafo sisi sekunder
V1 = Tegangan trafo sisi primer
V2 = Tegangan trafo sisi sekunder
Rugi-rugi pada Transformator
PRIMER SEKUNDER
Ф
~ V1 E1 E2 V2
INTI BESI
Kerugian pada Transformer
Rugi-rugi inti:
✓ Rugi-rugi arus pusar / eddy current
✓ Rugi-rugi hysterisis
Rugi-rugi tembaga
Rugi-rugi Tembaga
Rugi tembaga adalah rugi-rugi lilitan primer dan sekunder lilitan primer
dan sekunder terdiri dari kawat tembaga yang mempunyai panjang dan
penampang
Karena rugi tembaga tergantung dari arus primer dan sekunder, maka
rugi tembaga bersifat tidak tetap tergantung beban trafo
Rugi Besi
l
R=
A
R = Tahanan (Ohm)
ρ = Tahanan jenis (Ohm.m)
l = Panjang (m)
A = Luas penampang (m2)
Rugi-rugi Besi
Rugi Arus Pusar
Rugi arus eddy adalah arus pusar yang arahnya berputar didalam
inti trafo. Arus ini menimbulkan panas didalam inti trafo.
EDDY CURRENT
INTI BERLAPIS
DAN DISEKAT
Io
Rugi hysterisis memperbesar Io
1. Transformator 1 phase
2. Transformator 3 phase
Transformator
1 Phase
Rangkaian Equivalent Trafo Ideal
Trafo ideal berarti saat daya pada sisi primer = daya pada sisi
sekunder.
Tidak terdapat resistansi dan reaktansi bocor, sehingga
RANGKAIAN RANGKAIAN
PRIMER SEKUNDER
I1 R1 X1 X2 R2 I2
V1 E1 E2 V2
I1 R1 X1 X2 R2’
V1
Rangkaian Equivalent Trafo Ideal
Rugi tembaga sekunder dilihat
dari primer = I22 x R2
V1 E1 E2 V2
Dari sini maka resistan sekunder
dilihat dari primer (R2’) = a2 R2
V1
Contoh Soal
Sebuah trafo ideal mempunyai 90 lilitan disisi primer dan
2250 lilitan di sisi sekunder terhubung pada sumber
tegangan 120 V 60 Hz
Hitung:
a. Tegangan efektif yang melalui terminal sekunder
b. Tegangan peak yang melalui terminal sekunder
c. Tegangan sesaat yang melalui sisi sekunder ketika tegangan sesaat
yang melalui sisi primer adalah 37 V
R1 Xf1 I1 Xf R2 I2
2
E1 V2
V1 E2
Xm Rm
E1 V2
V1 E2
Xm Rm
Rangkaian Equivalent Trafo Tidak Ideal Berbeban
Arus mengalir pada kedua kumparan trafo yang mengakibatkan
terjadi drop tegangan pada kumparannya baik kumparan primer
maupun sekunder.
Sehingga
Rangkaian Equivalent Trafo Tidak Ideal Berbeban
Untuk mempermudah dalam analisa maka nilai drop
tegangan pada sisi primer karena pengaruh fluxs magnet
diabaikan. Sehingga rangkaian menjadi :
Rangkaian Equivalent Trafo Tidak Ideal Berbeban
Oleh karena nilai Io sangat kecil, sehingga nilai arus pada inti
trafo bisa diabaikan. Rangkaian ekivalen bisa disederhanakan
kembali menjadi :
Dimana
Rangkaian Equivalent Trafo Tidak Ideal Berbeban
Oleh karena nilai Io sangat kecil, sehingga nilai arus pada inti
trafo bisa diabaikan. Rangkaian ekivalen bisa disederhanakan
kembali menjadi :
Dimana
Effesiensi
Contoh Soal
Kumparan sekunder dari sebuah transformer mempunyai 180
lilitan. Ketika trafo dalam kondisi terbebani arus sekundernya
mempunyai nilai efektif 18 A 60 Hz. Flux mutual mempunyai nilai
peak 20 mWb, flux bocor disisi sekunder mempunyai nilai peak 3
mWb.
Hitung :
a. Tegangan induksi di kumparan sekunder yang disebabkan
oleh flux bocor.
b. Nilai reaktansi bocor disisi sekunder.
c. Nilai dari E2 induksi yang disebabkan oleh flux mutual.
Contoh Soal
Jawab :
A.
Es = 4,44 f N2Φf2
= 4,44 x 60 x 180 x 0,003
= 143,9 V
B.
Xf2 = Ef2 / I2
= 143,9 / 18
=8Ω
C.
E2 = 4,44 f N2Φm
= 4,44 x 60 x 180 x 0,02
= 959 V
Karakteristik Trafo Tanpa Beban(Open Circuit)
R S T
r s t
Belitan Transformer 3 Phase
• Pada belitan trafo 3 phase sisi primer dan sekunder membentuk
hubungan belitan.
• Hubungan belitan dapat berupa bintang(∆) dan bintang (Y)
Hubung Belitan Trafo 3 Phase
Pada belitan trafo 3 phase sisi primer dan sekunder
membentuk hubungan belitan.
Hubungan belitan dapat berupa bintang(∆) dan
bintang (Y)
Hubung Bintang-Bintang
Hubung Segitiga-Segitiga
Hubung Bintang- Segitiga
Hubung Segitiga-Bintang
Hubung Bintang-Bintang
Hubung yang pada sisi
belitan primer dan sekunder
terbentuk secara bintang.
Titik netral dijadikan menjadi
satu. Hubungan dari tipe ini
lebih ekonomis untuk arus
nominal yang kecil pada
transformator tegangan
tinggi. .
Hubung Segitiga-Segitiga
Hubung yang pada sisi belitan
primer dan sekunder terbentuk
secara segitiga.
Hubungan ini umumnya digunakan
pada sistem yang menyalurkan arus
besar pada tegangan rendah dan
yang paling utama saat
keberlangsungan dari pelayanan
harus dipelihara meskipun salah satu
fasa mengalami kegagalan.
Hubung Bintang-Segitiga
Hubung yang pada sisi belitan
primer terbentuk bintang dan sisi
belitan sekunder terbentuk secara
segitiga.
Umumnya digunakan pada
transformator untuk jaringan
transmisi dimana tegangan
nantinya akan diturunkan (Step-
Down).
Hubung Segitiga-Bintang
Hubung yang pada sisi
belitan primer terbentuk
segitiga dan sisi belitan
sekunder terbentuk secara
bintang.
Umumnya digunakan untuk
menaikkan tegangan (Step -
up) pada awal system
transmisi tegangan tinggi.
Trafo Zig-Zag
Kebanyakan transformator distribusi
selalu dihubungkan bintang, salah satu
syarat yang harus dipenuhi oleh
transformator tersebut adalah ketiga
fasanya harus diusahakan seimbang.
Apabila beban tidak seimbang akan
menyebabkan timbulnya tegangan titik
bintang yang tidak diinginkan, karena
tegangan pada peralatan yang
digunakan pemakai akan berbeda-
beda.
Untuk menghindari terjadinya tegangan
titik bintang, diantaranya adalah
dengan menghubungkan sisi sekunder
dalam hubungan Zig-zag.
Dalam hubungan Zigzag sisi sekunder
terdiri atas enam kumparan yang
dihubungkan secara khusus.
Trafo Zig-Zag
Ujung-ujung dari kumparan sekunder
disambungkan sedemikian rupa, supaya arah
aliran arus didalam tiap -tiap kumparan
menjadi bertentangan.
Karena e1 tersambung secara berlawanan
dengan gulungan e2, sehingga jumlah vektor
dari kedua tegangan itu menjadi
SEKIAN
TERIMA KASIH