Transformator Fasa
tunggal merupakan
transformator yang
digunakan seperti pada
umumnya namun hanya
untuk penggunaan
kapasitas kecil
Tipe Transformator
Tipe inti
Tipe cangkang
Bentuk Inti Besi Transformator
Right Hand Rule
• Ibu jari
menunjukkan arah
arus
• Jari lainnya
menunjukkan arah
medan magnet
Hukum Dasar Transformator
F H L NI
I
d d
e1 ( t ) N1 e 2 ( t ) N2
dt dt
Hubungan Antara Arus dan Tegangan Terinduksi
Io
Ic Im
V1
Io = Ic + Im
V1 = E1 + Io (R1 + j X1)
R1 – tahanan belitan primer
X1 – reaktansi belitan primer
Rc – tahanan pemagnetan
Xm – reaktansi pemagnetan
Ic – arus rugi inti
Im – arus magnetisasi
Transformator Berban
I1 I2
+
- (ZL )
N1 N2
1. Keadaan tanpa beban: I1 = Io
2. Keadaan berbeban:
Contoh
1. Transformator 1 fasa, daya 1000VA, Tegangan 220/110 V, 50 Hz
Dalam keadaan tanpa beban, Hitung tegangan sisi sekunder (sisi TR) apabila
sisi primer (sisi TT) disuplai dengan tegangan :
V1 110
V1 = 110, maka: V2 55 volt
a 2
V1 220
V1 = 220, maka: V2 110 volt
a 2
Io Ic Im
Im Io2 Ic2
Im 0,6 2 0,164 0,576 A