Anda di halaman 1dari 31

TONSILITIS KRONIS

Oleh:
Desi Safira (16710145)

Pembimbing:
dr. Rani Maharyati, Sp.THT-KL

SMF THT
RSUD BANGIL
2016
Kavum Oris
Batas Anterior: bibir
Batas Posterior : arkus
anterior
Batas Inferior: dasar mulut
Batas Superior: palatum
mole dan palatum
durum
Batas kavum oris dan orofaring disebut
ismus fausium yang dibatasi :
Lateral : lengkungan arkus anterior
Inferior : pangkal lidah
Medial : uvula, selalu menunjuk vertikel ke
bawah. Pada saat bicara ‘ aaa ’ , naik
simetris kanan dan kiri
 TONSIL
menonjol dari fosa tonsilaris, di orofaring dengan batas
:
Anterior : Arkus palatoglosus
Posterior : Arkus palatofaring
Kedua otot bergabung di Palatum Mole.
 terdiri atas jaringan limfoid dengan banyak kanalikuli
(saluran) yang bercabang-cabang
 bermuara di ostium (kripta)
 Permukaan Tonsil dilapisi epitel skuamus berlapis,
8 – 20 kripta.
 Dinding Lateral : melekat longgar pada M.
Konstriktor faringeus superior.
 SUPLAI DARAH
o a. Maksilaris eksterna
o a. Maksilaris interna dg
cabangnya a.palatina
ascendens
o a. Lingualis & a. Tonsilaris
o a. faringeal

 PERSARAFAN
o Nervus V
o Nervus IX

 ALIRAN LIMFE
o Jugulodigastrik
 Batas
 Medial : Tonsil Palatina
 Lateral : M.Konstriktor
Pharyngeal
Superior
 Superior : Anterior
Tonsil Pillar
 Inferior : Posterior
Tonsil Pilar
Melingkar pada awal
jalan nafas maupun
jalan makanan.
Terdiri-dari :
1. Tonsil faringeal
(adenoid)
2. Tonsil palatina
3. Tonsil lingual
4. Tonsil tubaria
 Merupakan massa
limfoid yang berlobus
dan terdiri atas
jar.limfoid. Jaringan
adenoid di nasofaring
ditemukan pada
dinding atas dan
posterior, kadang
dapat meluas sampai
ke fossa rosenmuller
dan ostium tuba
eustachius.
 Amandel istilah medis:
Tonsila platina
 Merupakan jar.limfoid
 Bentuk: bulat lonjong
(seperti biji kenari) melekat
pada fascia bukofaringea
(fossa tonsilaris)
 Dibungkus kapsul jar.
fibrous putih (fasia faringeal)
 Isi kripte: epitel dan leukosit
 Terletak di dasar lidah
 Dibagi menjadi 2 oleh
ligamentum
glosoepiglotika
 Di garis tengah,
sebelah anterior
massa terdapat
foramen sekum pada
apeks, yaitu sudut
yang terbentuk oleh
papilla sirkumalata
 Terletak pada bagian
lateral dari
nasofaring
 Tonsilitiskronis adalah infeksi atau
inflamasi pada tonsila palatina yang
menetap (Chan, 2009). Dimana
peradangan kronis tonsil palatina lebih
dari 3 bulan, setelah serangan akut yang
terjadi berulang-ulang.
 Disebabkan oleh serangan ulangan dari
Tonsilitis Akut yang mengakibatkan kerusakan
permanen pada tonsil.
 Streptokokus Beta Hemolitikus grup A
 Streptokokus pyogenens
 Adenovirus
 Epstein Barr
 Virus herpes (Boeis, 1989)
INSIDEN
 Anak usia 5-10 tahun
 Dewasa muda usia 15-25 tahun

FAKTOR PREDISPOSISI
 Rangsangan yang menahun dari rokok
 Higiene mulut yang buruk
 Pengaruh cuaca
 Kelelahan fisik
 Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
 Makanan
Proses
Epitel mukosa penyembuhan
Proses radang
dan jaringan jar.limfoid
berulang diganti oleh
limfoid terkikis
jar.parut

Proses berjalan Mengalami


terus sehingga Kripti tampak pengerutan
menembus diisi detritus sehingga kripti
kapsul tonsil melebar

Menimbulkan
perlekatan dg
jar.fosa
tonsilaris
Gejala klinis tonsilitis kronis
(FK UI,2012), yaitu:
 Tonsil membesar dengan
permukaan tidak rata
 Kriptus melebar dan
beberapa kripti terisi
detritus
 Rasa yang mengganjal di
tenggorok
 Tenggorokan kering
 Napas berbau (halitosis)
 Sulit menelan dan sengau
pada malam hari
• tonsil membesar
• tonsil hiperemi
• kripta melebar  detritus (+) atau bila
ditekan
• arkus anterior. & posterior. Hiperemi
• “ adenoid face “
• fenomena palatum mole (-)
Thane & Cody membagi pembesaran tonsil dalam
ukuran T1-T4
T1 : batas medial tonsil melewati pilar anterior
sampai ¼ jarak pilar anterior – uvula
T2 : batas medial tonsil melewati ¼ jarak pilar
anterior uvula sampai ½ jarak anterior –
uvula
T3 : batas medial tonsil melewati ½ jarak pilar
anterior – uvula sampai ¾ jarak pilar anterior –
uvula
T4 : batas medial tonsil melewati ¾ jarak anterior
– uvula sampai uvula atau lebih
Memeriksa Mobilitas Tonsil
 Menggunakan 2 spatula
 Spatula 1 : letakkan diatas lidah anterior tonsil
(paramedian)
 Spatula 2 : posisi ujungnya vertikal menekan
jaringan peritonsil,sedikit lateral dari
arkus anterior
Fiksasi  tumor tonsil
Mobile, nyeri  tonsilitis kronis
 Mikrobiologi
1. MEDIKAMENTOSA
2. OPERATIF
 istirahat
ANTIBIOTIKA
 makan lunak
 minum hangat  S.pyogenes
Hygiene mulut → obat kumur Penicilin Prokain 2x0.6 – 1.2 juta IU/hr im 
antibiotik Fenoksimetil pen. 4x500mg/hr
 analgesik / antipiretik selama 10 hari
( asetosal, parasetamol Eritromicin 3 x 500 mg / hr
 3 – 4 x 500 mg, 3-5 hari )
 Streptococcus
Fenoksimetil penisilin
7.5 – 12.5 mg/kgbb/hari
4x sehari selama 10 hari
1. Serangan tonsilitis lebih > 3x per tahun walaupun telah
mendapatkan terapi yang adekuat
2. Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan
menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial
3. Sumbatan jalan napas yang berupa hipertropi tonsil dengan
sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan
bicara, dan cor pulmonale.
4. Rinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil
yang tidak berhasil hilang dengan pengobatan.
5. Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan
6. Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A
Streptococcus beta hemoliticus.
7. Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan
8. Otitis media efusa / otitis media supuratif.
 Rinitis kronik
 Sinusitis
 Otitis media
 Komplikasi jauh terjadi secara hematogen atau
limfogen dan dapat timbul: Endokarditis, artritis,
miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis, dermatitis,
pruritus, urtikaria, dan furunkolisis.
1. Mencegah penularan
 tutup mulut / hidung bila batuk / bersin
2. Meningkatkan kondisi badan
 olah raga teratur
 makanan bergizi
3. Meningkatkan daya tahan lokal
 menghindari iritan
 Bila terjadi komplikasi :
1. Abses parafaring  pungsi – insisi

2. Sistemik  tonsil sebagai fokal infeksi  indikasi


tonsilektomi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai