PENYULUHAN POLI

ORTHOPEDI

MOBIL ISA SI PA S CA
OPERASI
D M N I TA W I D J AYA
DM ARINA SMITH
 MOBILISASI
Mobilisasi ( pergerakan gerakan ) setelah operasi yaitu proses
aktivitas yang dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan ringan
diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat tidur,
berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner &
Suddarth, 2002)
TUJUAN MOBILISASI
Mempertahankan fungsi tubuh

Memperlancar peredaran darah sehingga

mempercepat penyembuhan luka

Membantu pernafasan menjadi lebih baik

Mempertahankan kekuatan otot

Mengembalikan aktivitas memenuhi kebutuhan gerak

harian.
RENTANG GERAK DALAM MOBILISASI

Rentang Gerak
Dalam Mobilisasi

Rentang gerak Rentang gerak Rentang gerak

pasif aktif fungsional
RENTANG GERAK DALAM MOBILISASI
1. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien

2. Rentang gerak aktif

Rentang gerak aktif untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta
sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring
pasien menggerakkan kakinya.

3. Rentang fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang
diperlukan.
KERUGIAN BILA TIDAK MELAKUKAN
MOBILISASI
Penyembuhan luka menjadi lama
Menambah rasa sakit
Badan menjadi pegal dan kaku
Kulit menjadi lecet dan luka
Memperlama perawatan dirumah sakit
 MOBILISASI POST OPERASI ORIF PADA
FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL DEXTRA
2. Kontraksi otot lutut
Hari 1
• Posisi pasien tidur terlentang di bed
1. Latihan pernafasan sedangkan terapis berada disamping
Posisi pasien tidur terlentang, dan kanan pasien
pasien diminta menghirup nafas lewat • terapis meletakkan tangannya di bawah
hidung dan menghembuskan lewat betis, kemudian pasien diminta menekan
mulut dengan 5 kali hitungan tangan terapis ke bed. Gerakan dilakukan
sampai 6 kali hitungan
• Diselingi dengan menarik nafas dalam
untuk rileksasi dan gerakan dilakukan 8-
10 kali pengulangan
 4. Pergerakan sendi lutut
• sendi lutut untuk gerakan fleksi-ekstensi.
Posisi pasien tidur terlentang, terapis
3. Relaxed passive exercise
berdiri disamping bed,
• Tangan kiri memfiksasi atas
• tangan kanan terapis memfiksasi pada
ankle paien dan tangan kanan
sendi lutut kiri pasien, sedangkan tangan
memegang tumit.
kiri terapis berada ditumit kiri pasien,
• Lalumelakukan gerakan ke arah
• kemudian pasien diminta untuk
dorsi-plantar fleksi secara
memfleksikan lutut kemudian diluruskan
bergantian dengan bantuan
kembali dan terapis membantu
terapis.
menggerakkan pengulangan 8 X
5. Free active exercise
• Posisi pasien duduk ditepi bed atau duduk
ongkang-ongkang, terapis berdiri
disebelah
• pasien, kemudian pasien diminta untuk
menekuk lutut (fleksi) dan meluruskan
lutut (ekstensi). Dilakukan 8 kali
 Hari 11
1. Hold relax
Posisi pasien duduk long sitting atau tidur terlentang tangan kiri
terapis memfiksasi atas ankle lalu tangan kanan terapis berada dibawah
tumit kaki pasien dengan lengan bawah berada di telapak kaki pasien
sebagai tahanan

2. Ressisted active exercise

Posisi pasien duduk ditepi bed, terapis duduk di stool
disebelah kaki yang sakit pasien, kemudian pasien
diminta meluruskan lurus lutut dan menekuk lutut Pada
saat pasien melakukan gerakan terapis, memberi
tahanan, tangan terapis memfiksasi bagian atas lutut,
tangan kiri terapis memegang ankle alau pergelangan
kaki yang sakit pasien dilakukan 8 kali
LATIHAN DUDUK

Long Sitting/duduk
selonjoran

Latihan duduk
ongkang-ongkang
 LATIHAN BERJALAN
Latihan berjalan hari ke 2
Cara pelaksanaannya yaitu: posisi awal posisi terdiri atas kaki yang sehat sejajar
kruk, kemudian dilanjutkan kruk maju ke dpean, berat badan pasien bertumpu pada
kruk kemudian kaki yang sehat (kiri) maju ke depan dan kaki yang sehat digantung
atau idak ditapakkan metode jalan seperti ini disebut dengan Non Weight Bearing
(NWB) dengan pola jalan Two Point Gait, Swing to.

Latihan hari ke 3-5 latihan sama dengan sebelumnya

Latihan hari ke 6 didapatkan peningkatan jarak