Kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan peralatan selalu dalam PENGERTIAN kondisi yang siap pakai dan berfungsi dengan baik.
1) Menjamin sarana dan prasarana selalu dalam kondisi
prima 2) Memperpanjang umur pemakaian sarpras 3) Menjamin kelancaran kegiatan organisasi 4) Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pemakai 5) Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala TUJUAN kerusakan. 6) Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak. 7) Menghindari terjadinya kerusakan fatal 8) Meningkatkan budaya organisasi untuk mengembangkan sistem manajemen perawatan dan pemeliharaan dengan baik 9) Meningkatkan motivasi kerja PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SARPRAS
Time Based Maintenance
dilakukan berdasarkan kondisi peralatan tersebut tanpa melihat apakah sudah waktunya atau belum waktunya dilaksanakannya pemeliharaan. Breakdown Maintenance Pemeliharaan yang dilakukan terhadap suatu peralatan MACAM karena terjadinya breakdown peralatan tersebut. Reliability Centered Maintenance dilakukan terhadap suatu peralatan berdasarkan perhitungan tingkat keandalan atau reliabilitas suatu sistem
1) Berdasarkan tindakan yang diambil apakah dilakukan
METODE sebelum kerusakan terjadi. 2) Berdasar Urgensinya perawatan ini dalam bentuk darurat (emergensi). 3) Berdasarkan prediksi atau sering disebut perawatan Berdasarkan keaktifannya (perawatan proaktif). PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SARPRAS 1) Mengurangi terjadinya sarana dan prasarana mengalami breakdown atau berhenti beroperasi. 2) Konservasi asset menjadi lebih baik. 3) Peningkatan ekspektasi umur peralatan dan komponen sehingga mengurangi penggantian dini terhadap sparepart atau suku cadang sarana dan prasarana. 4) Mengurangi biaya perawatan dan pemeliharaan. MANFAAT 5) Menjaga stabilitas hasil dengan kualitas yang tetap baik kecelakaan kerja. 6) Meningkatkan motivasi pekerja Mengidentifikasi sarana dan prasarana mana saja yang memerlukan perawatan lanjutan. 7) Meningkatkan keselamatan para pekerja sehingga menekan atau bahkan menghilangkan 8) Mengurangi penggunaan tenaga kerja langsung berkaitan dengan tidak berfungsinya peralatan. 9) Mengurangi terjadinya cacat produk sehingga pemroresan ulang atau rework dapat ditekan. (Purwanto dan M. Ali, 2008: 234),