Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS STILISTIKA DAN NILAI

PENDIDIKAN NOVEL BUMI CINTA KARYA


HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
Oleh Nina Yuliawati, Herman J. Waluyo, dan Yant Mujiyanto
dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia,
dan Pengajarannya.

Anggota Kelompok:
1. Indah Noor Hayati 11201241047
2. Tofah Rakhmat Pambudi 11201241057
3. Viera Budyariesqa 08201244019
Novel ?

Novel merupakan karya fiksi yang menawarkan sebuah


dunia berisi model kehidupan yang diidealkan dan
dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti
peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain
sebagainya.
Salah satu cara untuk menikmati karya sastra
(novel) adalah melalui pengkajian stilistika.

Stilistika??
• Stilistika merupakan ilmu yang mempelajari gaya
bahasa dari suatu karya sastra. Semakin pandai
pemanfaatan stilistika, karya sastra yang dihasilkan
semakin menarik.

• Keindahan karya sastra hampir sebagian besar


dipengaruhi oleh kemampuan pengarang dalam
memainkan bahasa.
Bumi Cinta Habiburrahman El Shirazy
Alasan:
A. Segi Stilistika
1. Gaya Bahasa/Majas
2. Citraan
3. Pemilihan Kosakata dan Idiom
B. Segi Nilai
1. Nilai Pendidikan Religi
2. Nilai Pendidikan Moral
3. Nilai Pendidikan Sosial
Bumi Cinta Habiburrahman El Shirazy

Tujuan:
1. Mendeskripsikan pemanfaatan bentuk-bentuk reto-
rika dalam novel
2. Mendeskripsikan keunikan pemilihan atau pema-
kaian kosakata dan idiom dalam novel
3. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang terda-
pat dalam novel
Bumi Cinta Habiburrahman El Shirazy

Metode Penelitian:

Penelitisn karya sastra analisis dokumen (studi pustaka)

Berbentuk deskriptif kualitatif metode content analysis


(analisis isi)
Pemajasan
Gaya bahasa yang unik dan cukup dominan
dalam Bumi Cinta adalah pemajasan. Peng-
gunaan majas dalam sebuah karya sastra men-
ciptakan efek keindahan bahasa. Majas dalam
Bumi Cinta memberi daya hidup, memperindah,
dan mengefektifkan pengungkapan gagasan.
Data Penggunaan Majas
No. Jenis Majas Halaman Jumlah
9, 47, 54, 65, 137, 149, 187, 243, 261, 273, 278, 350, 364, 373, 417,
1. Simile 419, 499, 510, 542, dan 545. 20

2. Personifikasi 10, 61, 92, 95, 98, 509, 510, dan 510. 8
3. Metafora 9, 90, 170, 185, 192, 193, 221, 238, 415, 452, 463, dan 510. 12
4. Apostrof 219, 313, dan 367. 3
5. Hiperbola 10, 51, 185, 545, dan 546. 5
6. Ironi 16, 54, 79, 89, 99, 104, dan 365. 7
7. Sinisme 14, 15, 16, 27, 175, dan 182. 6
8. Sarkasme 22, 96, 115, 116, dan 374. 5
9. Paradoks 69, 84, 146, 192, dan 244. 5
10. Pars prototo 74, 385, dan 297. 3
11. Polisindeton 118, 168, dan 187. 3
12. Metonimia 113, 217, 244, 294, dan 543. 5
Diagram Skala Jenis Majas
20
18
Simile
16 Personifikasi
14 Metafora
12 Apostrof
Hiperbola
10
Ironi
8
Sinisme
6 Sarkasme
4 Paradoks
2 Pars prototo
0 Polisindeton
Metonimia
Jenis-Jenis Majas
Contoh Penggunaan Majas
• Simile:
– Gumpalan tipis lembut bagai kapas nan putih itu turun perlahan
lalu menempel di aspal, … (BC:9)
– Nyaris seluruh kecerdasan yang selama ini ia bangga-banggakan,
menguap bagai asap ditiup udara ke angkasa raya. (BC:137)

• Hiperbola:
– Sebab, membiarkan angin dingin leluasa memasuki rumah dan
gedung, kadangkala bisa mengundang aroma jahat kematian.
(BC:10)
– Ayyas kaget bukan kepalang mendengarnya. Ia serasa disambar
petir yang menggelegar dari petala langit ke tujuh. (BC:51)
Hasil analisis menunjukan banyak
pemanfaatan majas simile yang bertujuan
menghasilkan imajinasi tambahan sehingga
mampu menim-bulkan kesan yang estetis dalam
deskripsi cerita, membuat deskripsi cerita
menjadi lebih indah dan menarik.
Citraan
Pengarang (Habiburrahman El Shirazy) meman-
faatkan berbagai citraan untuk memberi gam-
baran yang jelas, membuat suasana lebih hidup,
dan menimbulkan daya pikat yang menarik
perhatian pembaca.
Data Penggunaan Citraan

No. Jenis Citraan Halaman Jumlah

1. Penglihatan 9, 43, 64, 66, 81, 107, 108, 162, 383, 388, dan 444. 11

2. Pendengaran 58, 108, 127, 165, 188, 411, 417, 492, dan 505. 9

3. Gerak 86, 126, 472, 509, 510, 520, 522, dan 539. 8

4. Penciuman 60, 64, 251, 277, 281, 387, 399, dan 510. 8

5. Perabaan 56, 86, 318, dan 387. 4

6. Pengecapan 198, 242, 328, 341, 364, dan 388. 6


Diagram Skala Jenis Citraan

12

10

8 Penglihatan
Pendengaran
6 Gerak
Penciuman
4 Perabaan
Pengecapan
2

Jenis-Jenis Citraan
Contoh Penggunaan Citraan
• Citraan Penglihatan:
– Dan, pesona jelita muka nonik-nonik muda Rusia dalam
balutan rapat palto merah muda tebal berkelas. (BC:9)
– Matanya terpesona melihat mahligai-mahligai yang
melengkung. Lantai yang bersih, jernih, dari marmer alam
coklat tua. Lampu-lampu kristal yang memancarkan
cahaya yang begitu menedeuhkan. (BC:66)

• Citraan Pengecapan:
– Dan kopi tubruk yang tidak ada tandingannya di dunia
ketika diminum di pagi hari dengan pisang goreng yang
masih panas … (BC:364)
Hasil analisis menunjukan bahwa Habibur-rahman
banyak menggunaan citraan peng-lihatan yang
bertujuan untuk menghasilkan imajinasi tambahan
sehingga hal-hal yang abstrak menjadi konkret dan
membuat pelu-kisan cerita yang bersetting di Rusia
menjadi lebih menarik.
Pemilihan Kosakata dan Idiom
Keunikan dan kekhasan pemakaian bahasa
dilatarbelakangi oleh faktor sosiokultural dan
pendidikan penulis.
Kosakata yang digunakan meliputi:
a. Kosakata bahasa Indonesia
b. Kosakata bahasa Rusia
c. Kosakata bahasa Inggris
d. Kosakata bahasa Arab
e. Kosakata bahasa Jawa
Contoh Pemakaian Kosakata
• “O ya wajar itu, kau pasti baru pertama kali ke sini. Dabro
pozhalovath v Moskve!” Tukas Yelena. (BC:30) -> Kosakata
bahasa Rusia
• Linor hanya say hallo lalu masuk ke kamarnya. (BC:57) ->
Kosakata bahasa Inggris
• “Terima kasih Imam, Jazakallah khaira.”
“wa iyyakum.” (BC:110) -> Kosakata bahasa Arab
• “Yas, kamu membuat aku pangkling. Sudah sembilan tahun
kita tidak bertemu …” (BC:11) -> Kosakata bahasa Jawa
Pemanfaatan kosakata yang tidak begitu lazim
(bahasa Rusia, Inggris, Arab, dan Jawa) mem-
buat pelukisan deskripsi cerita menjadi semakin
menarik dan memiliki nilai estetik tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai