Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN DRAMA “PENGGEMBALA BIRI-BIRI DAN SERIGALA”

Mata kuliah : Kajian Bahasa Indonesia SD


Kode Mata Kuliah : KPD 619105
Jumlah SKS : 3 SKS
Semester :7D
DosenPengampu : 1. Drs. Maman Surahman, M.Pd
2. Nindy Profithasari, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Dwi Safitri 1913053066
2. Erin Putriana 1913053051
3. Indra Dwi Darmadi 1913053038
4. Nabila Dwi Thayadi Utami 1913030591
5. Soleha Syabania 1913053014

S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga
kami pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.


Maman Surahman, M.Pd dan Ibu Nindy Profithasari, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Kajian Bahasa Indonesia SD dan juga teman-teman yang ikut
berkontibusi dalam penyusunan laporan ini. Adapun makalah yang kami susun ini
berjudul “Laporan Drama Penggembala Biri-Biri dan Serigala”

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan. Namun,


terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah.
.

Metro, 11 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 3
A. Pengertian Drama ............................................................................................... 3
B. Ciri-Ciri Teks Drama ......................................................................................... 3
C. Unsur-Unsur Drama ........................................................................................... 4
D. Pengertian Fabel ................................................................................................. 4
E. Ciri-Ciri Fabel .................................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................... 7
A. Naskah Drama .................................................................................................... 7
B. Unsur Intrinsik ................................................................................................... 9
C. Unsur Ekstrinsik ............................................................................................... 10
D. Sinopsis ............................................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, drama tidak hanya terbatas dipentaskan antar


panggung. Sekarang ini, drama dapat didefinisikan sebagai suatu cerita yang
dipentaskan di atas panggung atau tidak dipentaskan di atas panggung, misalnya
seperti film, televisi, drama radio, dan lain sebagainya.

Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari bentuk
karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau ditunjukkan
dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri biasanya
diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam melakukan
pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai
dengan teks drama untuk dipertontonkan kepada banyak orang.

Fabel adalah cerita yang menceritakan tentang kehidupan para binatang yang
bertingkah laku seperti manusia. Fabel adalah karangan fiksi atau fantasi
(imajinatif). Fabel juga sering disebut cerita yang mengandung moral karena
memiliki pesan-pesan yang berkaitan dengan moralitas. Para karakter dalam
cerita fabel adalah semua binatang. Hewan diberitahu bahwa mereka memiliki
alasan, perilaku, dan bahwa mereka dapat berbicara layaknya manusia. Karakter
dan jiwa manusia juga digambarkan dengan cara ini melalui figur binatang.

Drama yang berjudul “Penggembala Biri-Biri dan Serigala” merupakan drama


fabel, karena karakter dalam cerita tersebut adalah hewan yang bisa berbicara
layaknya manusia. Tujuan fabel adalah untuk memberikan ajaran moral dengan
menunjukkan sifat-sifat buruk manusia melalui simbol-simbol binatang. Melalui
2

karakter hewan, penulis ingin mempengaruhi pembaca untuk meniru kebaikan,


bukan meniru kejahatan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana naskah drama pada cerita penggembala biri-biri dan serigala?


2. Apa saja unsur intrinsik yang terdapat pada cerita penggembala biri-biri dan
serigala?
3. Apa saja unsur ekstrinsik yang terdapat pada cerita penggembala biri-biri dan
serigala?
4. Bagaimana sinopsis cerita penggembala biri-biri dan serigala?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui naskah drama pada cerita penggembala biri-biri dan


serigala
2. Untuk mengetahui unsur intrinsik yang terdapat pada cerita penggembala biri-
biri dan serigala
3. Untuk mengetahui unsur ekstrinsik yang terdapat pada cerita penggembala
biri-biri dan serigala
4. Untuk mengetahui sinopsis cerita penggembala biri-biri dan serigala
3

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Drama

Menurut etimologi, istilah drama berangkat dari bahasa Yunani yaitu “draomai”,
yang mana memiliki arti sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi.
Berdasarkan sejarah kata tersebut, teks drama dapat dipahami sebagai suatu
perbuatan atau tindakan yang ditulis dan selanjutnya digunakan dlam pementasan
di sebuah panggung. Drama adalah genre karya sastra berupa karangan yang
menggambarkan atau mengilustrasikan realita kehidupan, watak, dan tingkah laku
manusia dimana kisah di dalamnya disampaikan melalui peran dan dialog.
Pendapat lain mengatakan pengertian drama adalah jenis karya sastra yang
menggambarkan suatu kisah, watak, dan tingkah laku manusia melalui peran
dan dialog yang ditampilkan di atas panggung dalam beberapa babak.

Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari bentuk
karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau ditunjukkan
dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri biasanya
diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam melakukan
pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai
dengan teks drama untuk dipertontonkan kepada banyak orang.

B. Ciri-Ciri Teks Drama

Ciri-ciri pada teks drama dapat digunakan untuk menandai atau membedakan teks
ini dengan teks lainnya. Selain itu, ciri-ciri drama juga menjadi tanda khusu
pembeda dengan karya sastra lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks drama
yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:
4

1. Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh
narator maupun tokoh.
2. Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik.
3. Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh
aktor atau aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.
4. Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.
5. Teks drama memuat banyak konflik dan aksi.
6. Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan.
7. Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam.

C. Unsur-Unsur Drama

Drama mengandung unsur-unsur penting di dalamnya yang saling berhubungan.


Adapun unsur-unsur drama adalah sebagai berikut.

1. Tema, yaitu yaitu gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam cerita
drama.
2. Alur, yaitu jalan cerita dari sebuah drama, mulai dari babak awal hingga
babak akhir.
3. Tokoh, yaitu karakter dalam drama yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh
pembantu.
4. Watak, yaitu tingkah laku para tokoh yang ada dalam drama; watak baik
(protagonis) dan watak jahat (antagonis).
5. Latar, yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan situasi yang terjadi dalam
drama.
6. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang drama kepada
penonton melalui cerita drama.

D. Pengertian Fabel

Pengertian fabel berasal dari bahasa Latin fabula yang aslinya memiliki arti sama
dengan mitos di dalam bahasa Yunani. Pengertian fabel merupakan bentuk narasi
yang menampilkan hewan yang berperilaku dan berbicara seperti seorang
5

manusia. Di dalam pengertian fabel, kadang juga menyelipkan karakter minoritas


berupa manusia atau tumbuh-tumbuhan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian fabel adalah cerita
yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh
binatang dan berisi mengenai pendidikan moral dan budi pekerti. Sedangkan
menurut Kamus Oxford, pengertian fabel adalah cerita pendek, binatang menjadi
tokohnya untuk menyampaikan moral.

Sehingga pengertian fabel adalah sebuah cerita fiksi yang berupa dongeng dan
menceritakan atau menggambarkan mengenai budi pekerti manusia yang
diibaratkan pada binatang. Di dalam fabel, tokoh utamanya adalah hewan yang
jinak dan hewan yang liar. Melalui fabel, penulis berharap dapat memengaruhi
pembaca agar mencontoh hal yang baik.

E. Ciri-Ciri Fabel

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai ciri-ciri fabel.

1. Cerita fabel termasuk di dalam cerita fiksi atau bukan merupakan kisah nyata.
2. Tokoh-tokoh yang digambarkan adalah para binatang.
3. Watak tokoh pada binatang digambarkan seperti manusia, jadi ada yang baik,
rajin, suka membantu, tetapi ada juga yang buruk, misalnya suka berbohong,
sering mencuri, dan lain sebagainya.
4. Tokoh para binatang digambarkan bisa berbicara sama seperti manusia pada
umumnya.
5. Fabel biasanya menggunakan latar tokoh seperti alam, baik hutan, sungai,
sawah, dan lain sebagainya.
6. Cerita dari fabel biasanya memiliki alur rangkaian peristiwa yang
menunjukkan adanya kejadian sebab-akibat yang dirangkai menjadi rangkaian
sebab-akibat dari awal sampai akhir cerita.
6

7. Di dalam fabel, cerita fabel ini mengandung amanat atau moral cerita yang
bisa dipetik oleh pembaca.
8. Ciri bahasa pada fabel biasanya menggunakan kalimat naratif, yakni berupa
kalimat langsung dan menggunakan bahasa percakapan.
7

BAB III
PEMBAHASAN

A. Naskah Drama

PENGGEMBALA BIRI-BIRI DAN SERIGALA

Nabila : Pada zaman dahulu, ada seorang gembala biri-biri. Setiap hari, dia akan
menjaga biri-biri di tepi bukit.

Indra : Saya gembala biri biri. Semua dijaga rapi rapi. Sudah di bawa makan mari.
Boleh berehat senang hati

Sholeha dan Erin : Kami biri-biri si Indra. Hari hari makan rumput je. Jalan bersama
atas bukit. Nikmati indahnya dunia

Sholeha : Saya kambing yang paling sehat. Tidak pilih-pilih makanan.

Erin : Saya kambing yang paling cantik. Saya suka, saya suka.

Nabila : Penggembala menjaga biri-biri setiap hari. Lama-kelamaan, dia mulai bosan
dengan kerjanya. Tetapi pada satu hari... dia pun menjerit.

Indra : Aha! Saya tahu, saya tahu! Hahaha! Marvelous! Marvelous! Tolong! Tolong!
Ada serigala di sini! Tolong! Tolong! selamatkan biri biri!

Dwi & Nabila : Serigala? Serigala? Mana? Mana? Mari kita tolong!

Dwi : Mana serigala?

Indra : Hahaha...

Nabila : Kenapa kamu tertawa?


8

Indra : Hahaha! Biri-biri ada, serigala tak ada. Hahaha...

Dwi & Nabila : Hah? Tak ada? Hmph!

Indra : Janganlah marah, main-main pun tak bolehkah? hahaha

Nabila : Penggembala itu tidak merasa menyesal dengan perbuatannya.

Indra : Hahaha, seru juga ternyata. Panggil sekali lagi, tak apa kan? Tolong! Tolong!
Ada serigala di sini! Tolong! Tolong! Selamatkan biri-biri

Dwi & Nabila : Serigala? Serigala? Mana? Mana? Mari kita tolong!

Indra : Hahahahaha...

Nabila : Oh, kamu tipu lagi ya!

Indra : Hahaha, saya main-main saja. Janganlah marah.

Dwi : Wahai penggembala! Kalau kamu panggil, kami tak akan percaya lagi!

Nabila : Betul, betul, betul! Tipu!

Indra : Hahaha, sakit perut saya. Baiklah, baiklah! Saya tak buat lagi.

Nabila : Penduduk pulang dengan perasaan marah. Tiba-tiba.....

Dwi : Grr! Awooo! Grr! Akulah serigala yang lapar! Aku mahu biri-biri! Nyam,
nyam, nyam! Hahaha!

Indra : Tolong! Tolong! Ada serigala di sini! Tolong! Tolong! Habis biri-biri saya!

Dwi : Hahaha! Gemuknya biri-biri ini! Kenyanglah aku!

Sholeha : AAAAA.... Tolong! Tolong! (berteriak dan berlari)

Erin : AAAAA.... Tolong! Saya tak mau kena makan! (berteriak dan berlari)

Indra : Huhuhuhu.... (tertunduk dan menangis)


9

Nabila : Kenapa dengan kamu wahai penggembala?

Indra : Biri-biri saya dah hilang. Habis dimakan serigala. Kamu semualah tak ada
yang dating. Tinggal saya seorang saja

Dwi & Nabila : Itulah orang sudah kata, jangan biasa memperdaya. Nanti orang dah
tak percaya, bila terkena akibatnya!

Indra : Huhuhu... Maafkan saya, saya menyesal! Huhuhuhu...

Dwi : Kawan-kawan, jangan sesekali kita menipu, kalau kita berkata benar sekalipun,
orang sudah tak percaya.

Nabila : Betul, betul, betul!

Semuanya : Tamatlah sudah cerita kami, terima kasih dan jumpa lagi...

B. Unsur Intrinsik

Unsur instrinsik drama adalah unsur-unsur pembentuk drama dari dalam.


Komponen-komponen yang termasuk sebagai unsur intrinsik drama antara lain
adalah tema, alur, tokoh dan penokohan, latar/setting, dialog, bahasa, konflik dan
amanat.

1. Tema. Pada cerita “Penggembala Biri-Biri dan Serigala” ini, temanya adalah
tentang kebohongan. Seperti yang dilakukan oleh penggembala yang berulang
kali berteriak minta tolong diserang serigala padahal hal itu tidak terjadi sama
sekali.
2. Tokoh dan Perwatakan. Penggembala digambarkan memiliki sifat jahil dan
suka berbohong. Ia tidak pernah kapok mengerjai penduduk meskipun sudah
ditegur untuk tidak mengulangi perbuatannya. Kemudian ada penduduk yang
baik dan rela meninggalkan pekerjaannya demi menolong sang penggembala.
Selanjutnya ada serigala yang kelaparan dan para domba yang dimangsa.
10

3. Latar. Latar tempat yang disebutkan dalam cerita “Penggembala Biri-Biri dan
Serigala” yakni di tepi bukit.
4. Alur. Alur dari cerita ini menggunakan alur maju. Ceritanya dimulai dari
seorang penggembala yang merasa bosan dengan kerjanya dan memutuskan
untuk membuat kebohongan. Ia berteriak meminta tolong seolah ada serigala
yang datang menyerangnya. Kebohongan itu dilakukannya berkali-kali. Para
penduduk yang awalnya tulus menolong pun lama-kelamaan kesal dan tidak
percaya lagi dengan penggembala.
5. Amanat. Amanat yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah jangan pernah
berbohong hanya untuk bercanda. Karena jika terlalu sering berbohong, saat
kamu berkata jujur, orang-orang sudah tidak percaya lagi kepadamu.

C. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik drama merupakan unsur-unsur pembentuk drama dari luar.


Yakni unsur dari luar cerita yang melengkapi kisahnya, seperti nilai sosial,
budaya, dan moral. Dalam cerita “Penggembala dan Biri-Biri” nilai sosialnya
adalah dapat mengembangkan daya imajinasi anak, menambah kosakata anak,
meningkatkan keterampilan berbahasa anak, dan dapat menjadi hiburan bagi
anak-anak. Unsur moralnya adalah anak-anak jadi mengerti konsekuensi dari
senang berbohong, yaitu orang lain tidak akan mudah percaya lagi.

D. Sinopsis

Seorang penggembala biri-biri yang membohongi para penduduk untuk


kesenangannya saja, bahwa kambingnya dimakan serigala. Padahal rakyat sudah
mempercayainya dan datang untuk membantu. Kebohongan itu terjadi berulang
kali. Hingga suatu waktu serigala pun benar-benar datang dan menghabisi
kambingnya. Namun para penduduk sudah tidak percaya dan tidak mau datang
menolong walaupun si penggembala berteriak meminta tolong dengan suara yang
keras.
11

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Drama cerita “Penggembala Biri-Biri dan Serigala” berkisah tentang seorang


penggembala yang berulag kali mengerjai warga desa dengan menyebut serigala
menyerang ternaknya. Saat seekor serigala benar-benar muncul, penggembala
tersbut kembali meminta tolong namun warga desa meyakini bahwa itu adalah
alarm palsu lainnya dan dombanya dimangsa oleh serigala tersebut. Dari cerita
tersebut kita dapat mengambil pesan yang sangat penting, yaitu untuk tidak
terbiasa berbohong. Karena dengan kebohongan yang dilakukan itu akan
membawa malapetaka pada diri sendiri. Orang sekitar sudah tidak percaya dengan
semua perkataan kita walaupun sudah berbicara sejujurnya.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini, para pembaca bisa mendapatkan ilmu baru.
Namun, penyusun tentunya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
12

DAFTAR PUSTAKA

Gramedia. 2021. Pengertian Drama: Ciri, Unsur, Jenis, Struktur, Dan Contohnya.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-drama/ (Diakses pada 10
Desember 2022)

Gramedia. 2021. Pengertian Fabel: Jenis-Jenis dan Contohnya.


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-fabel/#Kesimpulan (Diakses
pada 10 Desember 2022)

Lafamane, Felta. 2020. Karya Sastra (Puisi, Prosa, Drama).


https://doi.org/10.31219/osf.io/bp6eh (Diakses pada 11 Desember 2022)

Salmaa. 2021. Pengertian Fabel, Ciri-Ciri, Unsur, dan Contoh Lengkap.


https://penerbitdeepublish.com/pengertian-fabel/#Pengertian_Fabel (Diakses
pada 11 Desember 2022)

Zakky. 2019. Unsur-Unsur Drama (Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Naskah Drama).
https://www.zonareferensi.com/unsur-unsur-drama/ (Diakses pada 11
Desember 2022)

Anda mungkin juga menyukai