Anda di halaman 1dari 17

CONTOH KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

DAN PENGGUNAAN TANDA – TANDA BACA

Nama : Christi N. Soukotta


NPM : 12114201180213
Kelas : D

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNUVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2019
A. Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa
yang telah di tentukan, Atau kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun
ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Kata baku umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu
dalam suatu tulisan maupun dalam pengungkapan kata-kata.
Kata-kata baku yaitu kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa disebut dengan kata tidak baku jika kata yang
digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. ketidakbakuan suatu kata bukan hanya
ditimbulkan oleh salah penulisan saja, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh pengucapan yang
salah dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu muncul
dalam percakapan kita sehari-hari.
Kata baku biasanya sering digunakan ketika:

- Membuat karya ilmiah.


- Membuat surat lamaran pekerjaan.
- Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
- Membuat laporan.
- Membuat nota dinas.
- Saat berpidato dan rapat dinas.
- Saat musyawarah atau diskusi.
- Surat menyurat antara organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-lain.

Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah
bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan sehari-hari
atau dalam bahasa tutur. Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya kata tidak
baku, yang diantaranya sebagai berikut ini:

- Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia
maksud.
- Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu kata,
itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
- Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang terbiasa
menggunakan kata yang tidak baku.
- Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata tidak baku.
B. Contoh Kata Baku dan Tidak Baku :

No Kata Baku Kata Tidak Baku

1 Abjad Abjat
2 Advokat Adpokat
3 Aktif Aktip
4 Al Quran alquran
5 Apotek Apotik
6 Asas Azas
7 Atlet Atlit
8 Atmosfer Atmosfir
9 Baut Baud
10 Berpikir Berfikir
11 Besok Esok
12 Bus Bis
13 Cabai Cabe
14 Cendekiawan Cendikiawan
15 Cenderamata Cinderamata
16 Daftar Daptar
17 Definisi Difinisi
18 Depot Depo
19 Detail Detil
20 Diagnosis Diagnosa
21 Diesel Disel
22 Dipersilakan Dipersilahkan
23 Dolar Dollar
24 Ekspor Eksport
25 Ekstrem Ekstrim
26 Ekuivalen Ekwivalen
27 Embus Hembus
No Kata Baku Kata Tidak Baku
28 Februari Pebruari
29 Film Filem
30 Fisik Phisik
31 Fondasi Pondasi
32 Formal Formil
33 Foto Photo
34 Frekuensi Frekwensi
35 Gizi Gisi
36 Gladi Geladi
37 Hafal Hapal
38 Hak Haq
39 Hakikat Hakekat
40 Hierarki Hirarki
41 Hipotesis Hipotesat
42 Ijazah Ijasah
43 Ikhlas Ihlas
44 Imbau Himbau
45 Indera Indra
46 Insaf Insyaf
47 Istri Isteri
48 Izin Ijin
49 Jadwal Jadual
50 Jenazah Jenasah
51 Jenderal Jendral
52 Justru Justeru
53 Kaidah Kaedah
54 Karier Karir
No Kata Baku Kata Tidak Baku
55 Kategori Katagori
56 Komplet Komplit
57 Konferensi Konperensi
58 Kongres Konggres
59 Konkret Konkrit
60 Kreatif Kreative
61 Kreativitas Kreatifitas
62 Kualifikasi Kwalifikasi
63 Kualitatif Kwalitatif
64 Kuantitatif Kwantitatif
65 Kualitas Kwalitas
66 Kuitansi Kwitansi
67 Kiai Kyai
68 Lubang Lobang
69 Maaf Ma’af
70 Makhluk Mahluk
71 Manajemen Managemen
72 Manajer Manager
73 Mencolok Menyolok
74 Menerjemahkan Menterjemahkan
75 Mengesampingkan Menyampingkan
76 Merek Merk
77 Meterai Meterei
78 Metode Metoda
79 Mesti Musti
80 Museum Musium
81 Motif Motip
82 Motivasi Motifasi
No Kata Baku Kata Tidak Baku
83 Nasihat Nasehat
84 November Nopember
85 Napas Nafas
86 Objek Obyek
87 Paham Faham
88 Paspor Pasport
89 Pikir Fikir
90 Praktik Praktek
91 Provinsi Propinsi
92 Risiko Resiko
93 Rezeki Rejeki
94 Saksama Seksama
95 Sekadar Sekedar
96 Sekretaris Sekertaris
97 Silakan Silahkan
98 Sistem Sistim
99 Subjek Subyek
100 Sutera Sutra
101 Syukur Sukur
102 Tafsir Tapsir
103 Teknik Tehnik
104 Teoretis Teoritis
105 Terampil Trampil
106 Varietas Varitas
107 Vila Villa
108 Wujud Ujud
109 Yudikatif Judikatip
110 Zaman Jaman
111 Zona Zone
112 Kata Baku Kata Tidak Baku
113 abjad abjat
114 advokat adpokat
115 afdal afdol
116 akhlak ahlak
117 aktif aktip
118 aktivitas aktifitas
119 ambeien ambeyen
120 ambulans ambulan
121 amendemen amandemen
122 analisis analisa
123 andal handal
124 amfibi amphibi
125 antena antene
126 antre antri
127 apotek apotik
128 asas azas
129 astronaut astronot
130 ateis atheis
131 atlet atlit
132 atmosfer atmosfir
133 azan adzan
134 balans balan
135 balsam balsem
136 batalion batalyon
137 baterai baterei
138 berandal brandal
139 belum belom
140 besok esok
141 biosfer biosfir
142 blanko blangko
143 brankas brangkas
144 budek budeg
145 bujet budjet
146 bus bis
147 cabai cabe
148 capai capek
149 cedera cidera
150 cendekiawan cendikiawan
151 cendera mata cinderamata / cenderamata
152 cengkeram cengkram
153 cengkih cengkeh
154 cokelat coklat
155 daftar daptar
156 debitur debitor
157 dekret dekrit
158 depot depo
159 detail detil
160 deviasi defiasi
161 diagnosis diagnosa
162 diskotek diskotik
163 distilasi destilasi
164 dolar dollar
165 drainase drainage
166 dramatisasi dramatisir
167 durian duren
168 efektif efektip
169 ekstra extra
170 ekstrem ektrim
171 ekstremis ekstrimis
172 ekstrover ektstrovert
173 elite elit
174 embus hembus
175 esai esei
176 faksimile faksimil
177 februari pebruari
178 fondasi pondasi
179 formal formil
180 foto photo
181 fotokopi photokopi
182 fotosintesis fotosintesa
183 frasa frase
184 frekuensi frekwensi
185 gaib ghaib
186 geladi gladi
187 gizi giji
188 griya gria
189 gua goa
190 gubuk gubug
191 gudeg gudek
192 hadis hadist
193 hafal hapal
194 hakikat hakekat
195 hektare hektar
196 hierarki hirarki
197 hipotesis hipotesa
198 ijazah ijasah
199 ikhlas ihlas
200 influenza influensa
201 inframerah infra merah
202 imbau himbau
203 indera indra
204 infus inpus
205 insaf insyaf
206 isap hisap
207 intelijen inteligen
208 intens inten
209 interpretasi interprestasi
210 interupsi intrupsi
211 islamiah islamiyah
212 istigfar istighfar
213 istri isteri
214 itermeso intermezo
215 izin ijin
216 jadwal jadual
217 jagat jagad
218 jemaah jamaah
219 jenazah jenasah
220 jenderal jendral
221 judo yudo
222 junior yunior
223 justru justeru
224 kaidah kaedah
225 kanker kangker
226 karena karna
227 karier karir
228 karisma kharisma
229 katalisis katalisa
230 kedaluwarsa kadaluwarsa
231 kedelai kedelei
232 kendur kendor
233 khotbah khutbah
234 klien client
235 kloter keloter
236 koboi koboy
237 komersial komersil
238 kompleks komplek
239 komplet komplit
240 konfirmasi komfirmasi
241 konkret konkrit
242 konsekuensi konsekwensi
243 korsleting konsleting
244 kosakata kosa kata
245 kreatif kreatip
246 kreativitas kreatifitas
247 kualitas kwalitas
248 kuarsa kwarsa
249 kuitansi kwitansi
250 kuorum kworum
251 lafal lapal
252 legalisasi legalisir
253 lembap lembab
254 lubang lobang
255 manajemen managemen
256 manajer manager
257 mangkuk mangkok
258 mantra mantera
259 masjid mesjid
260 memengaruhi mempengaruhi
261 mengonsumsi mengkonsumsi
262 mengubah merubah
263 menteri mentri
264 mencolok menyolok
265 metode metoda
266 miliar milyar
267 motif motip
268 musafir musyafir
269 naas nahas
270 nakhoda nahkoda
271 tampak nampak
272 napas nafas
273 nasihat nasehat
274 negatif negatip
275 negeri negri
276 nomor nomer
277 neto netto
278 notula notulen
279 november nopember
280 objek obyek
281 objektif obyektif
282 omzet omset
283 organisasi organisir
284 orisinal orisinil
285 paham faham
286 palem palm
287 paradoks paradok
288 paramedis paramedi
289 pasfoto pas photo
290 paspor pasport
291 paviliun pavilion
292 pedas pedes
293 peranti piranti
294 permak vermak
295 pikir fikir
296 produktif produktip
297 produktivitas produktifitas
298 prototipe prototif
299 proyek projek
300 provinsi propinsi
301 putra putera
302 putri puteri
303 ransel rangsel
304 rapi rapih
305 rapor rapot
306 rasional rasionil
307 respons respon
308 resistans resistan
309 reumatik rematik
310 rezeki rejeki
311 risiko resiko
312 sah syah
313 sahih syahih
314 saksama seksama
315 sambal sambel
316 sanksi sangsi
317 saraf syaraf
318 saus saos
319 sekadar sekedar
320 sekretaris sekertaris
321 semifinal semi final
322 seprai seprei
323 sintesis sintesa
324 sistem sistim
325 sistematis sistimatis
326 skala sekala
327 standardisasi standarisasi
328 subjek subyek
329 survei survey
330 sutra sutera
331 syahid sahid
332 syukur sukur
333 tafsiran tapsiran
334 teknik tehnik
335 teknisi tehnisi
336 teknologi tehnologi
337 teladan tauladan
338 telepon telpon
339 tenteram tentram
340 teoretis teoritis
341 terampil trampil
342 terima kasih terimakasih
343 tesis thesis
344 tim team
345 tobat taubat
346 tradisional tradisionil
347 transpor transport
348 tripleks triplek
349 trofi tropi
350 urgen urgent
351 urine urin
352 ustaz ustad / ustadz
353 utang hutang
354 varietas varitas
355 wali kota walikota
356 yudikatif judikatif
357 yudisial judisial
358 yurisdiksi jurisdiksi
359 zaman jaman
360 zamzam zam-zam
361 zina jinah
362 zona zone
C. Tanda – Tanda Baca

Pemakaian dan penulisan tanda baca memang terkesan sepele, namun jika tidak
tepat, makna dari sebuah kalimat bisa berubah. Karena hal tersebutlah, penting mengetahui
berbagai penulisan dan pemakaian tanda baca-tanda baca yang ada dalam bahasa Indonesia,
seperti di bawah ini.

1. Tanda Titik (.)


Tanda baca yang satu ini hampir selalu bisa dijumpai dalam sebuah kalimat. Menjadi
penanda akhir dari rangkaian kata, tanda titik lazim diletakkan di akhir sebuah kalimat. Namun,
ada juga beberapa penulisan dan pemakaian tanda baca titik (.) lainnya yang harus kamu pahami.

- Dipakai untuk mengakhiri singkatan yang belum resmi. Sebagai contoh, tanda ini ditaruh
setelah yang merupakan singkatan yang terhormat, hlm. yang merupakan singkatan
dari halaman, ataupun a.n. yang merupakan singkatan dari atas nama.
- Tanda titik (.) tidak dipakai pada judul ataupun keterangan pengirim maupun tujuan pada
surat.
- Dipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dengan bidang yang diambilnya,
contohnya S.Pd yang merupakan sarjana pendidikan, S.E yang merupakan sarjana
ekonomi, maupun S.Hum yang merupakan singkatan dari sarjana humaniora.
- Dipakai untuk mengakhiri angka ataupun huruf pada bentuk laporan ataupun tabel.
- Dipakai dalam daftar pustaka sebagai pembatas antara keterangan yang satu dengan yang
lain. Contoh: Knight, John. 2001. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia Publishing
House.
- Dipakai sebagai pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya dan
dipakai pada pembatas jam dan menit dalam hitungan waktu. Contoh: Saat ini, jumlah
penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa.

2. Tanda Tanya (?)


Tidak terlalu sulit memakai dan meletakkan tanda baca yang satu ini dalam kalimat.
Berfungsi sebagai penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap menggantikan posisi tanda titik (.)
di akhir kalimat. Hanya saja, jika (.) lebih mengarah pada kalimat pernyataan, tanda tanya (?)
cenderung mengarah pada kalimat yang bersifat pertanyaan.

3. Tanda Seru (!)


Satu lagi tanda baca yang sering menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir kalimat adalah
tanda seru (!). Tanda baca yang satu ini membentuk sebuah kalimat menjadi bersifat perintah
atau seruan. Akan tetapi, penggunaan tanda seru (1) juga biasa berfungsi untuk menegaskan,
mengajak, atau memengaruhi seseorang.
4. Tanda Koma (,)
Ada beberapa fungsi dari tanda koma (,) yang cenderung ditemukan dalam percakapan
ataupun kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan tanda koma (,) yang
tepat dalam bahasa Indonesia.

- Menjadi pemerinci dalam sebuah kalimat yang memiliki subjek, objek, maupun keterangan
yang lebih dari dua. Pemakaiannya selalu berada di akhir kata yang dirincikan. Khusus pada
kata terakhir, pastikan (,) berada sebelum dan maupun atau yang menjadi kata hubung.
Contoh: Ibu membeli ayam, telur, sayuran, dan bumbu dapur di pasar.
- Menjadi pemisah antara anak kalimat yang letaknya berada mendahului induk kalimat.
Contoh: Karena hujan lebat dan tidak membawa payung, Rina menjadi telat pulang ke
rumah.
- Menjadi pemisah antara petikan kalimat langsung dengan kalimat utama. Jika petikannya
berada belakang pengujar, tanda koma (,) diletakkan sebelum petikan langsung. Namun, jika
petikan kalimat langsungnya mendahului pengujar, tanda koma (,) diletakkan di akhir
petikan, sebelum tanda kutip (“).
Contoh:
1. Melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub, ibu
lantas berkata,“Kamu pasti tidak bawa payung.”
2. “Kamu pasti tidak bawa payung,” kata ibu saat melihat Andy tiba di rumah
dengan kondisi basah kuyub.
- Menjadi pemisah antara nama dengan gelar. Contoh: Akhirnya, ia berhasil menjadi sarjana
dan kini ia bergelar Ayuningtias, S.E.
- Menjadi pemisah nama pengarang yang dibalik pada daftar pustaka.
Contoh: Christian, Diego. 2016. Kepada Gema. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Menjadi pembatas antara satu keterangan dengan keterangan lain yang ada di catatan kaki.
Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka
Rakyat, 150), hlm. 20.
- Mengapit keterangan tambahan di dalam kalimat. Contoh: Pria yang hampir berusia 80
tahun tersebut, Pak Kusnan, rutin berjalan pagi keliling kompleks tiap harinya.

5. Tanda Titik Dua (:)


Meskipun jarang ditemui pada kalimat sehari-hari, kenyataannya tanda baca yang satu ini
masih penting digunakan dalam beberapa tipe tulisan, seperti berikut ini.

- Dipakai untuk membatasi antara sebuah keterangan dengan rinciannya. Contoh: Menjelang
tahun ajaran baru, ibu sibuk membelikan kamu perlengkapan sekolah: seragam, sepatu,
peralatan tulis, juga tas.
- Dipakai dalam dialog pada naskah drama yang membatasi antara pengujar dan kalimat yang
diucapkan.
- Dipakai sebagai batas antara penerbit dengan kota penerbit dalam daftar pustaka.
- Dipakai sebagai pembatas keterangan dalam tulisan yang bersifat laporan.
Contoh:
Nama :
Tempat Tangga lahir :
Alamat :

6. Tanda Titik Koma (;)


Pada dasarnya, tanda baca yang satu ini bersifat hampir sama dengan tanda koma (,) di
dalam kalimat. Namun, titik koma (;) baru digunakan jika ada dua penempatan tanda koma (,)
yang salah satunya bersifat lebih tinggi daripada yang lain. Contohnya pada kalimat
majemuk yang memiliki rincian di dalamnya.
Contoh: Sebelum pergi berlibur; aku sudah menyiapkan berbagai perlengkapan yang
dibutuhkan, mulai dari pakaian, tiket hotel, kamera, sampai peralatan mandi.

7. Tanda Hubung (-)


Tanda baca yang satu ini juga termasuk yang sering dijumpai penggunaannya dalam kalimat
sehari-hari. Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang membaut tanda hubung harus dicantumkan
dalam sebuah kalimat.
- Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan. Contoh:
Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja.
- Dipakai sebagai penghubung antara imbuhan Indonesia dengan kata asing. Contoh: Riasan
wajahnya begitu rapi karena di-make up langsung oleh perias profesional.
-
8. Tanda Pisah (—)
Sepintas tanda baca yang satu ini mirip dengan tanda hubung (-), hanya saja bentuknya lebih
panjang. Namun, tentu penggunaannya berbeda. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan
tanda pisah (—) yang tepat dalam bahasa Indonesia.

- Seperti fungsi tanda koma (,); tanda baca yang satu ini juga dipakai sebagai pengapit
keterangan tambahan dalam sebuah kalimat.
- Menjadi pengganti kata sampai atau hingga dalam keterangan waktu. Contoh: Acara
perpisahan pada malam itu berlangsung pukul 20.00—23.00.
9. Tanda Petik (‘…’)
Ada dua pemakaian tanda petik yang penting dalam kalimat di bahasa Indonesia, seperti berikut
ini.

- Dipakai mengapit istilah yang maknanya bersifat konotatif atau tidak sebenarnya.
- Dipakai untuk mengapit makna kata yang memang dicantumkan dalam kalimat.

10. Tanda Kutip (“…”)


Tanda baca yang satu ini sebenarnya adalah penggunaan ganda dari tanda petik. Hanya saja,
fungsinya jauh berbeda dari tanda petik. Beberapa pemakaian tanda kutip (“…”) yang tepat
kalimat di bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
- Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul karangan lain
yang berlum diterbitkan. Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis Perbandingan Dongeng-
dongeng Nusantara dengan Cerita Rakyat dari Negara Lain”.
- Dipakai sebagai pengapit kalimat langsung. Contoh: Pak RT menyampaikan, “Mulai
bulan depan, besar iuran kebersihan akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat
daripada semulai.”

11. Tanda Garis Miring (/)


Sering dianggap sebagai tanda baca yang kurang formal, sebenarnya garis miring (/) punya
peran penting dalam persuratan, yaitu menjadi pembatas dalam nomor surat. Selain itu, pada
dasarnya fungsi tanda baca ini adalah menggantikan kata tiap

Anda mungkin juga menyukai