Tiara Desmalina
1607122625
RESUME MENGENAL NILAI – NILAI BUDAYA MELAYU DALAM
BANGUNAN ARSITEKTUR MELAYU
Berdasarkan Buku
“Arsitektur Rumah Melayu Kota Pekanbaru”
Buku ini diterbitkan atas kerja sama pemerintah kota pekanbaru dan lembaga adat melayu riau
Dalam kebudayaan melayu bangunan tradisional disebut juga
sebagai “Seni Bina Melayu” terutama berkaitan dengan rumah tinggal,
sesuai dengan pepatah melayu yang berbunyi “cahaya hidup dibumi,
tempat beradat berketurunan, tempat berlabuh kaum kerabat, tempat
singgah dagang lalu, hutan orang tua kepada anaknya”.
Bangunan melayu memiliki ciri khas pada bagian Atap, Tiang bangunan, pintu, jendela, dan tangganya.
1) Atap
Bentuk bangunan tradisional melayu biasanya ditentukan oleh bentuk atapnya, ada beberap jenis
diantaranya seperti “Atap belah bubung, Atap limas, Atap lontik”. Ada beberapa variasi dari jenis
atap belah bubung / rabung melayu, jika atap belah bubung memiliki kemiringan yang sangat
curam disebut dengan “Lipat pandan” namun jika permukaan tidak terlalu miring dan cenderung
datar disebut “Lipat kajang”, jika bagian atap dibuat berlapis maka disebut “Atap layar”.
beradasarkan posisi atap perabung rumah terhadap jalan, maka dapat dibagi menjadi dua yaitu
jika perabung atap terletak sejajar dengan jalan maka disebut dengan “ rumah perabung
panjang” dan jika perabung terletak tegak lurus dengan jalan maka disebut dengan “rumah
perabung melintang”.
Untuk memperindah bentuk atap biasanya ditambahkan selembayung, lebah bergayut (lambang
manisnya hidup berumah tangga, rela berkorban, dan tidak egois ), dan juga bidai yang menjadi
ciri khas rumah melayu.
Bagian – bagian bangunan melayu tradisional
2) Tiang
Dalam ungkapan melayu mengandung makna dan lambang yang dikaitkan denga
agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat. Selain itu juga dikaitkan dengan
lingkungan dan alam serta arah mata angin. Ada berbagai bentuk dan jenis tiang
diantaranya yaitu “tiang tua, tiang seri, tiang penghulu, tiang tengah, tinag bujang,
dan tiang dua belas” masing – masing tiang memiliki makna yang berbeda – beda.
Ada berbagai penamaan bagi pintu dalam kebudayaan melayu, hal ini ditinjau dari
letak pintu tersebut terhadap bangunan. Pintu yang berada dibagian depan disebut juga
dengan “pintu muka” sedang pintu yang terletak pada bagian belakang disebut dengan
“pintu dapur / pintu telo / pintu belakang”. Pintu muka umumnya dibuat cukup rendah
sehingga orang yang masuk akan membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat
terhadap tuan rumah.
Bagian – bagian bangunan melayu tradisional
Perletakan jendela pada bangunan melayu berbeda – beda dan tinggi jendela tidak
selalu sama, tergantung ketinggian lantai ruangan. Pada umumnya jendela ruang induk
lebih tingi dari jendela lainnya. “Jendela yang tinggi melambangkan pemilik rumah orang
baik – baik dan tahu adat tradisi” dan “jendela yang rendah melambangkan keramah –
tamahan”
5) Tangga
Hampir semua rumah melayu menggunakan tangga untuk naik kerumah. Umumnya
tanggga dibuat mengarah ke jalan. Biasanya hanya tangga muka yang diberi hiasan berupa
ukiran dan ornamen melayu.
RESUME MENGENAI PERANCANGAN STRUKTUR BENTANG LEBAR
Berdasarkan Jurnal
Oleh :
Anastasia Maurina
Nancy Y. Nugroho
Ricky Kurniadi
Beni Tanaka
KBI Teknologi dan Managemen
Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur
Universitas Katolik Parahyangan
2012
Hubungan antara bentuk dan struktur arsitektur dapat berkaitan dalam berbagai cara yag
beragam mulai dari dominasi struktur secara penuh pada arsitektur yang ekstrim hingga
pengabaian sepenuhnya sturktural dalam penentuan bentuk bangunan dan pengolahan
estetikanya.
Menurut Andrew W.Charleson dalam bukunya yang berjudul “Structura as Architecture” membagi
hubungan antar bentuk arsitektur dan bentuk struktural kedalam 3 kategori yaitu :
1. Sistesis antara bentuk arsitektural dan bentuk struktural.
2. Consonant form
3. Contrast form
Beberapa faktor yang perlu dijadikan dasar untuk menentukan hubungan antar bentuk arsitektural
dan bentuk struktural , yaitu sebagai berikut :
• Building exterior
• Building function
• Interior structure
• Structural detailing
• Structure and high
STRUKTUR MEMBRAN
Struktur membran merupakan struktur funicular yang memanfaatkan gaya tarik murni sehingga disebut dengan
“Tensile Structure” . Membran adalah suatu struktur permukaan polyvible tipis yang mwikul beban terutama melalui
proses tegangan tarik dan strukturnya dapat menyesuaikan dengan bebannya.
Struktur membran mampu menahan beban merata eksternal, baik beban vertikal maupun horizontal. Pada posisi
pembebanan secara vertikal yang merata, struktur bangun menerima beban dan mendistribusikannya secara dua
arah .
MATERIAL
Karakteristik umum material membran adalah kekuatan tinggi, tahan lama, mampu membersihkan sendiri,
insulasi suara, insulasi panas dan low rate flamanable.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan material adalah : Anggaran, jangka waktu, Fungsi
bangunan, Faktor kebakaran, Persyaratan pencahayaan dan Estetika.
STRUKTUR MEMBRAN
Struktur tenda merupakan konstruksi yang menggabungkan beberapa jenis elemen struktur serta
material elemen berbeda, oleh karena itu diperlukan berbagai jenis metode sambungan untuk
menghubungkannya , yaitu :
1. Hubungan membran ; ukuran material membran terbatas, oleh sebab itu membran dipotong
dan digabung menjadi bentuk panel – panel .
2. Hubungan tepi membran ; gaya pada permukaan membran disalurkan keelemen struktur
pendukung melalui tepian membran. Tipe ini terdiri dari flexible edge dan stiff edge.
3. Hubungan sudut membran ;sudut membran diantara dua sis membran dijangkarkan memalui
pelat logam yang akan mengalirkan gaya dari membran kelemen struktur pendukung.
PROSES KONSTRUKSI
1. Fabrikasi
2. Tahap pengembangan
3. Tahap konpensasi
4. Tahap pembuatan pola
5. Tahap pemotongan pola
INSTALASI
Ketika mendirikan strukutur busur, tata letak strip dan bentuk tepian menetukan arah instalasi.
RESUME MENGENAI BANGUNAN EXPO DAN CONVENTION
HALL
Berdasar kan jurnal
OLEH :
OCTAVIA CHRISTIANI SUPIT
JOHANES VAN RATE
INDRADJAJA MAKAINAS
DESKRIPSI OBJECT
“Exhibiton dan Convention Center dapat diartikan umum adalah pusat dari
segala kegiatan pertunjukkan untuk memperkenalkan / mmepromosikan dan
pertemuan yang bersifat formil yang mencakup sidang utama dan sidang
bisnis. “
Kegiatan Exhibition ( pameran ) dan Convention ( konvensi ) membutuhkan
ruang khusu s dengan skala ruang yang luas, selain melibatkan beberapa
orang, ruangan tersebut juga harus mampu menampung seluruh aktifitas yang
dilaksanakan oleh para pengunjung dan peseta berkaitan dengan kegiatan
pameran dan konvensi tersebut.