Anda di halaman 1dari 37

BEBERAPA PERTANYAAN

DALAM UJIAN PROPOSAL

1
BEBERAPA PERTANYAAN
• APA MASALAH PENELITIANNYA
• APA TUJUAN PENELITIAN NYA
• APA PERBEDAAN DENGAN PENELITAN
SEBERLUM NYA
• APA TEORI YANG DIGUNAKAN
• PENGUKURAN VARIABEL
• ALAT ANALISIS

2
MASALAH PENELITIAN
• URAIAN LATAR BELAKANG MASALAH TIDAK
MENGERUCUT PADA PERUMUSAN MASALAH
• TIDAK BERDASARKAN PADA FENOMENA YANG
ADA
• TIDAK MAMPU MENJELASKAN RESERACH GAP
(JURANG PERBEDAAN PENELITIAN
SEBELUMNYA)
• TERJADI KEKELIRUAN DENGAN PERTANYAAN
PENELITIAN
3
PERBEDAAN PENELITIAN SEBELUMNYA
• TIDAK MAMPU MENJELASKAN PERBEDAAN
PENELTIAN INI DENGAN TEORI YANG ADA
• KURANGNYA DUKUNGAN REFERENSI DAN
PEMBENARAN TERHADAP KEBAHARUAN
YANG DI AJUKAN, BERUPA PENAMBAHAN
ATAU PENGURANGAN SUATU VARIABLE

4
TEORI YANG DIGUNAKAN
• BELUM MAMPU MENGURAIKAN KAJIAN TEORI, HASIL STUDI
TERDAHULU, YANG DIUPAYAKAN SEBAGAI “STATE OF THE ART”
DALAM PENELITIAN
• KURANG MAMPU MENG KONSEPTUALISASI KONSEP BERDASARKAN
KAJIAN PUSTAKA
• BELUM MAMPU MENYUSUN KERANGKA TEORI YANG BERISI
PROPIOSISI, ASUMSI-ASUMSI ATAU GENERALISASI EMPIRIS YANG
DARI KAJIAN PUSTAKA, TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU
• KURANG MAMPU MENURUNKAN KONSEP MENJADI DEFINISI
OPERASIONAL
• TIDAK SELARASNYA KERANGKA NTEORI YANG DI BANGUN DENGAN
HIPOTESISI YANG DI AJUKAN (TEORITIIC HYPOTESIS

5
BEBERAPA KESALAHAN KAJIAN TEORI
• KERANGKA TEORI TIDAK MENDASARKAN
PERKEMBANGAN TERAKHIR (state of the art)
MASALAH PENELITIAN
• TIDAK MAMPU MERUMUSKAN conceptual
definition DALAM KERANGKA TEORI
• TIDAK MAMPU MENENTUKAN conceptual
definition MANA YANG DIGUNAKAN DARI
BEBERAPA conceptual definition
• KEKURANG TEPAT NYA MEMILIH KONSEPTUAL
SESUAI DENGAN TUJUAN PENELITIAN.

6
BEBERAPA KESALAHAN KAJIAN TEORI
• KURANG NYA REFERENSI YANG
MENGGUNAKAN KONSEP KONSEP SERUPA
• MEMBUAT DEFINISI KONSEPTUAL SENDIRI
YANG TERNYATA KURANG TEPAT
• KERANGKA TEORI TIDAK MENGHASILKAN
theoritic hypothesis.
• KERANGKA TEORI HANYA DAFTAR TEORI-
TEORI BERASAL DARI
PERSPEKTIF/PARADIGMNA YANG BERBEDA
ATAU BAHKAN BERTENTANGAN

7
BEBERAPA KESALAHAN KAJIAN TEORI
• Theoritic hypothesis DISUSUN TIDAK
BERDASARKAN KONSEP KONSEP DALAM
KERANGKA PENELITIAN
• KONSEP DALAM HIPOTESIS TIDAK DISERTAI
URAIAN ARGUMEN DALAM PENYUSUNAN
KERANGKA TEORI
• KURANG MAMPU MERUMUSKAN theoritic
hypothesis.
• MELAKUKAN REASING ERRORS (fallacies)
DALAMMEMBUAT KONKLUSI, ATAU DALAM
MERUMUSKAN HIPOTESIS DARFI PRESMIS
PREMIS YANG DIGUNAKAN

8
MACAM MACAM HIPOTESIS
• Hipotetis teoritik adalah pernyataan dari
konsep yang abstrak dan karenanya belum
dapat diuji
• Hipotetis penelitian adalah pernyataan dari
definisi operasional, karena itu sudah dapat
diuji.
• Hipotetis ststistik mengacu kepada bentuk
teknikal dimana hipotetis dinyatakan dalam
bentuk uji statistik

9
BEBERAPA PENGERTIAN
• Aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima
sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa
memerlukan pembuktian.
• Postulat: suatu pernyataan yang tidak perlu
dibuktikan keabsahannya lagi, yang bernilai
sama dengan suatu teorema.
• Proposisi adalah suatu pernyataan tentang
satu atau lebih konsep atau variabel

10
Sumber-Sumber Penyusunan Proposisi
Studi_studi Observasi Penilaian Studi literaur Oobservasi Pengalama Intuisi/
terdahulu sistematis para ahli n pribadi keyakinan
secara
kebetulan

Axioma - Postulat- Generalisasi - Asumsi -


Axioma Postulat Empiris Asumsi

Proposisi

… suatu pernyataan tentang konsep

Kategori Proposisi Kondisi Proposisi

11
Proposisi
Suatu pernyataan tentang konsep

Kategori Proposisi Kondisi Proposisi

HARGA DITENTUKAN OLEH BILA PERMINTAAN TETAP


KESEIMBANGAN PERMINTAAN BERKURANGNYA PENAWARAN
DAN PENAWARAN MENYEBABKAN HARGA
BERUBAH

Proposisi adalah suatu pernyataan tentang satu atau


lebih konsep atau variabel
12
Studi-tudi Observasi Penilaian Studi literatur Observasi Pengalama Intuisi/
terdahulu sistematis para ahli n pribadi keyakinan
secara
kebetulan

Axioma - Postulat- Generalisasi - Asumsi -


Axioma Postulat Empiris Asumsi

Proposisi 1 Proposisi 2 Proposisi 3


Premis :KESEIMBANGAN
Premis : BILA TERJADI
Premis :HARGA
HARGA BERUBAH BILA KELANGKAAN, PENAWARAN
DITENTUKAN OLEH
PERMINTAAN TETAP AKAN BERKURANG
KESEIMBANGAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN BERKURANG
PENAWARAN

Proposisi 4
Kesimpulan : KELANGKAAN MERUPAKAN
SALAH SATU FAKTOR YANG
MENYEBABKAN HARGA BERUBAH
13
PENGUKURAN VARIABEL
• BAGAIMANA KONSEP VARIABEL YANG
DIGUNAKAN
• BAGAIMANA PENGUKURAN VARIABEL
• BAGAIMANA DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL

14
TINGKAT PENGUKURAN
• UKURAN NOMINAL
• UKURAN ORDINAL
• UKURAN INTERVAL
• UKURAN RASIO

15
UKURAN NOMINAL
• Tidak ada asumsi tentang jarak maupun
urutan antara kategori-kategori dalam
ukuran itu.
• Dasar penggolongan hanyalah agar
kategori tidak tumpang tindih.
• Angka yang diberikan untuk satu kategori
hanya untuk membedakannya dari
kategori lainnya.

16
UKURAN ORDINAL
• Angka yang diberikan pada setiap kategori
memungkinkan peneliti untuk mengurut-
kan (ranking) responden dari tingkatan
yang paling rendah ke yang paling tinggi,
selain untuk membedakan kategori-
kategori.
• Tidak ada asumsi tentang jarak antar
kategori.
• Tiap kategoring mempunyai ranking
berbeda

17
UKURAN INTERVAL
• Berfungsi untuk mengurutkan responden
atau objek berdasarkan atribut tertentu.
• Ada asumsi tentang jarak yang sama pada
objek yang diukur (jarak antar kategori).
• Ukurang berupa tinggi, jarak, berat dsb

18
UKURAN RASIO
• Ukuran rasio diperoleh apabila selain
informasi tentang urutan dan interval
anatarresponden, kita mempunyai
informasi tambahan tentang jumlah
absolut atribut yang dimiliki oleh setiap
responden.
• Ukuran rasio adalah suatu bentuk interval
yang jaraknya tidak dinyatakan sebagai
perbedaan nilai antarresponden, tetapi
antara responden dengan nilai nol absolut.

19
INDEKS DAN SKALA PENGUKURAN
• Indeks dan Skala adalah ukuran gabungan
untuk suatu variabel dengan menggunakan
beberapa pertanyaan dengan antribut
tertentu dalam mengukur suatu variabel.
• Indeks dan Skala bersifat ordinal.
• Perbedaan pokok antara Indeks dan Skala
terletak pada penentuan skor.
• Indeks adalah akumulasi skor untuk tiap
pertanyaan.
• Skala disusun atas dasar penunjukan skor
pada pola-pola atribut.

20
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

• VALIDITAS menunjukkan sejauh mana suatu


alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Validitas menunjukkan ketepatan
pengukuran.
• RELIABILITAS menunjukkan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten
apabila pengukuran diulangi dua kali atau
lebih. Reliabilitas menunjukkan ketetapan
hasil pengukuran.

21
VALIDITAS
• Menunjukkan sejauhmana suatu alat (instrumen)
mengukur apa yang seharusnya diukur (Ghiselli,
1981).
• Sementara itu Azwar (2000) mengartikan validitas
sebagai sejauhmana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
• Isaac dan Michael (1981) menjelaskan bahwa
informasi validitas menunjukkan tingkat dari
kemampuan test untuk mencapai sasarannya.
Dengan demikian validitas mengukur ketepatan
(akurasi).

22
RELIABILITAS
• Seberapa besar variasi tidak sistematik dari penjelasan
kuantitatif dari karakteristik individu jika individu yang
sama diukur berkali kali (Ghiseli, 1981).
• Ukuran yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi
suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan
berguna untuk mengukur kebaikan (goodness) dari
suatu pengukur (Sekaran, 2003).
• Dengan demikian reliabilitas pada dasarnya adalah
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Kepercayaan itu dalam bentuk keandalan instrumen
yaitu konsistensi hasil dari waktu kewaktu jika suatu
instrumen digunakan pada subjek.

23
Test-retest
Stabilitas reliability
Reliabilitas
Pararel Form
Goodness reliability

Konsistensi
Interitem consis
Tency reliability
Validitas

Split half
Validitas Validitas
Internal Eksternal

Validitas Validitas Validitas


Isi Dg kriteria Konstruk

Validitas Validitas Validitas Validitas Validitas


muka Prediktif Concurent Convergen Diskriminan
VALIDITAS EKSTERNAL
Bila data yang dicapai dapat digeneralisasi
kesemua objek, situasi dan waktu yang
berbeda.
1. Pemilihan sampel yang tidak bias.
2. Jumlah Sampel besar
3. Melibatkan banyak situasi
4. Periode waktu yang relatif panjang

25
VALIDITAS INTERNAL
Digunakan untuk menjawab pertanyaan
apakah penelitian sudah menggunakan
konsep yang seharusnya (actually).
1. Content Validity
2. Criterion-related validity
3. Construct validity

Validitas internal biasanya membantu


mengatasi kelemahan validitas eksternal.
26
VALIDITAS INTERNAL
content validity
Face Validity.
Jika instrumen yang digunakan dianggap
cukup mencakup topik yang sudah
didefinisikan sebagai dimensi dan elemen
yang menggambarkan konsepnya.

Untuk mengukur validitas instrumen ini


biasanya menggunakan judgement ahli (panel
evaluation).
27
VALIDITAS INTERNAL
Criterion-related validity
Digunakan untuk mengukur perbedaan-
perbedaan individual berdasarkan kriteria
yang digunakan.

Validitas concurent (serentak)


Validitas Predictive,

28
VALIDITAS INTERNAL
Criterion-related validity
Validitas concurent (serentak)
Terjadi ketika skala yang ditetapkan dapat
membedakan individual yang telah diketahui
berbeda sehingga skor utk masing-masing
instrumen seharusnya juga berbeda.

Diukur dengan koef korelasi hasil uji kelompok


yang berbeda harus menunjukkan korelasi
yang rendah.

29
VALIDITAS INTERNAL
Criterion-related validity
Validitas Predictive,

Menunjukkan kemampuan instrumen


membedakan individu dalam kriteria masa
depan.

Diukur dengan koef korelasi antara skor


instrumen pengukur dengan skor hasil
masadepan yang seharusnya tinggi.
30
VALIDITAS INTERNAL
Construct validity
Menunjukkan seberapa baik hasil yang
diperoleh dari penggunaan instrumen sesuai
dengan teori yang digunakan untuk
mendefinisikan suatu konstruk.
Validitas konvergen terjadi ketika skor yang
dihasilkan oleh dua buah instrumen yang
mengukur konsep yang sama memiliki korelasi
yang tinggi. Diukur dengan tingginya koef
korelasi dua instrumen.
Validitas diskriminan terjadi ketika berdasar
teori dua buah variabel diperkirakan tidak
berkorelasi dan skor hasil menunjukkan hal
yang sama. Diukur dengan analisis faktor.
31
RELIABILITAS Stabilitas
• Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner
kepada responden yang intinya sama akan
tetapi menggunakan kalimat yang berbeda

Misalnya:
» Apakah menurut saudara harga tiket di
kereta ini tidak mahal ?
» Apakah harga di kereta ini telah sesuai
dengan pelayanan yang saudara terima ?
32
RELIABILITAS Stabilitas

• Teknik Ulang (double test / test pretest)


Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang
sama pada waktu yang berbeda.

Misalnya:
» Pada minggu I ditanyakan:
» Bagaimana tanggapan saudara terhadap
kualitas dosen di Universitas Calibakal ?
» Pada minggu III ditanyakan:
» Ditanyakan lagi pada responden yang sama
dengan pertanyaan yang sama.
33
RELIABILITAS Konsistensi
Inter-item consistency,
adalah konsistensi jawaban responden atas semua
item quest instrument
diukur dengan korelasi yang tinggi antara masing-
masing quest.

Split-half reliability,
menunjukkan korelasi antar dua bagian quest.
diukur dengan koef korelasi yang tinggi dari dua
kelompok tersebut.
34
VALIDITAS
External :
dapat digeneralisasi (bila diterpakan pada orang, setting dan waktu
yang berbeda).
Internal
apakah test tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur.

Content Validity
Seberapa jauh alat tersebut meliputi atas topik yang diriset
• Criterion-Related Validity
Seberapa suksesnya pengukuran memprediksi atau mengestimasi.
• Construct Validity
Apa teorinya bermakna, lihat apakah instrumennya adequate
untuk mengukur 35
Reliable Valid Neither Both
Not Valid Not Reliable Reliable Not Reliable and
Valid Valid
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30
orang responden (batas sampel besar dalam
statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan
skor total.
Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal,
sedangkan jika data yang diperoleh data interval kita bisa
menggunakan korelasi Product Moment.
Uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah uji, Cronbach
Alpha, Hoyt dan Spearman Brown
37

Anda mungkin juga menyukai