• Ekologi berasal dari Bahasa Yunani oikos (rumah tangga) dan logos (belajar)
• Secara harfiah, ekologi adalah studi tentang "kehidupan di rumah
(lingkungan)" dengan penekanan pada "keseluruhan atau pola hubungan antara organisme dan lingkungannya," dikutip dari salah satu definisi dalam kamus webster yang tidak lengkap. (Odum, 1983) Sejarah Ekologi • Dari karya tulis Hippocrates, Aristoteles, dan filsuf lain dari Yunani kuno telah berisi referensi tentang topik ekologis, sehingga ilmu ini sudah ada sejak zaman kuno. Namun ilmu ini belum bernama Ekologi. (Odum, 1983) • Kata “Ekologi” pertama kali diusulkan oleh ahli biologi Jerman Ernst Haeckel pada tahun 1869. (Odum, 1983) • Ekologi berawal dari sekitar tahun 1900, namun hanya dalam dekade terakhir kata tersebut menjadi bagian dari kosa kata umum. (Odum, 1983) • Awalnya, terbagi dalam ekologi tanaman dan hewan, namun konsep komunitas biotik F. E. Clemens dan V. E. Shelford, konsep rantai makanan dan konsep siklus material Raymond Lindeman dan G. E. Hutchinson, dan keseluruhan studi danau E. A. Birge dan Chauncy Juday, membantu membangun teori dasar untuk bidang ekologi umum yang terpadu. (Odum, 1983) • Sebelum tahun 1970an, ekologi dipandang sebagian besar sebagai subdivisi biologi. (Odum, 1983) • Ekologi muncul dari biologi sebagai disiplin integratif intinya yang menghubungkan proses fisika dan biologi dan membentuk jembatan antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial (Odum, 1983;1977). Ruang Lingkup Ekologi • Konsep model tentang batas-batas kesatuan lingkungan yang terdapat di alam menurut Miller. (Utomo, 2014) • Dalam konsep model tersebut ditetapkan selanjutnya batas-batas wilayah kerja dari berbagai pengetahuan. Kita melihat batas-batas dari: (Utomo, 2014) 1. Daerah mati atau daerah tanpa adanya jasad-jasad hidup, 2. Daerah hidup atau daerah yang dihuni oleh jasad-jasad hidup dan 3. Daerah yang masih merupakan tanda tanya. • Dipaparkan pula batas-batas yang dinamakan: (Utomo, 2014) 1. Daerah dari benda-benda submikroskopis, 2. Daerah dengan benda dan jasad mikroskopis, 3. Daerah makroskopis, dan 4. Daerah kosmis. Ruang lingkup Ekologi menurut Campbell Edisi 8 tahun 2008:
1. Ekologi Organismal: mencakup subdisiplin ekologi fisiologi, ekologi evolusi, dan
ekologi perilaku, mempelajari bagaimana struktur, fisiologi, dan (untuk hewan) perilaku organisme memenuhi tantangan dari lingkungan. 2. Ekologi Populasi: menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran populasi serta bagaimana dan mengapa populasi berubah seiring waktu. 3. Ekologi Komunitas: mengkaji bagaimana interaksi antar spesies, seperti predasi dan kompetisi, memengaruhi struktur dan organisasi komunitas. 4. Ekologi Ekosistem: menekankan pada aliran energi dan siklus kimiawi antara organisme dan lingkungan. 5. Ekologi Bentang Alam: berfokus pada faktor-faktor yang mengontrol pertukaran energi, material, dan organisme di berbagai ekosistem, dimana bentang alam disini merupakan mosaik ekosistem-ekosistem yang saling terkait. 6. Ekologi Global: mengkaji bagaimana pertukaran regional energi dan material memengaruhi fungsi dan distribusi organisme di seluruh biosfer. • Studi ekologi tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi dua: 1. Autekologi merupakan studi hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif. (Utomo, 2014) 2. Sinekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif. (Utomo, 2014) • Di samping pengelompokan tersebut, ada pengamat lingkungan yang membuat kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu ada istilah ekologi bahari atau kelautan, ekologi perairan tawar, ekologi darat atau terestrial, ekologi estuaria (muara sungai ke laut), ekologi padang rumput, dan lain-lain. (Utomo, 2014) • Pengelompokan yang lain adalah menurut taksonomi, yaitu sesuai dengan sistematika makhluk hidup, misalnya ekologi tumbuhan, ekologi hewan (ekologi serangga, ekologi burung, ekologi kerbau, dan lain sebagainya), serta ekologi mikroba atau jasad renik. (Utomo, 2014)