Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

MHD ARIF MUNANDAR


1210070100117
IDENTITAS

Nama : Ny. DPS Nama suami : Tn. S


Umur : 28 tahun Umur : 36 th
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : petani
No. MR : 144932
Masuk : 15 Maret 2017
Alamat : Bukik Sileh
ANAMNESA
 Keluhan Utama
Seorang pasien wanita usia 28 tahun masuk
PONEK RSUD Solok rujukan dari bidan pada
tanggal 15 Maret 2017 pukul 14.00 WIB dengan
diagnosa G2P1A0H1 parturien aterm 39-40 kala II
memanjang
Riwayat penyakit sekarang :
 Pasien sudah di pimpin selama 1 jam oleh bidan 2 jam smrs
 Ibu kesakitan dan ingin mengdan sejam 2 jam smrs
 Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 9 jam SMRS
 Keluar lendir campur darah dari kemaluan sejak 9 jam SMRS
 Keluar air yang banyak dari kemaluan (+) sejak 2 jam SMRS
 Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
 Tidak haid sejak ± 9 bulan yang lalu
 HPHT 10 Juni 2016 TP: 17 Maret 2017
 RHM : Mual (+), muntah (-), PPV (-)
 RHT : Mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
 Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu.
 ANC : kontrol ke bidan 4 kali pada usia kehamilan 2, 4, 6,dan 8

bulan

 Riwayat Menstruasi : Menarche umur 14 th, siklus haid teratur 1 x

28 hari, lamanya 5-7 hari, banyaknya 2-3x ganti pembalut/hr, nyeri

haid (-)

Riwayat Penyakit Dahulu :

 Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM

dan hipertensi .
 Riwayat Penyakit Keluarga :

 Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan,

menular dan kejiwaan

 Riwayat Perkawinan : 1 x menikah tahun 2012

 Riwayat Kehamilan/Abortus/Persalinan : 2/0/1

 Riwayat Kontrasepsi : suntik 3 bulan

 Riwayat Imunisasi :-

 Riwayat pendidikan : SMP

 Riwayat pekerjaan : IRT


Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tinggi Badan : 159 cm
 Berat Badan sebelum hamil: 67 Kg
 Berat Badan sesudah hamil : 73 Kg
 BMI : 26,6 (normoweight)
 Status gizi : Baik
 Vital sign :
 Tekanan Darah : 120/90 mmHg
 Nadi : 86 x/menit
 Nafas : 20 x/menit
 Temperatur : 36,50C
 Mata : Konjungtiva anemis ( -/- ),
sklera ikterik ( -/- )
Pemeriksaan Fisik
 Leher :
 Inspeksi : JVP 5-2 cmH2O,

 Kelenjar tiroid tidak tampak membesar

 Palpasi : Kelenjar tiroid tidak teraba membesar

 Kelenjar Getah Bening tidak teraba membesar


Pemeriksaan Fisik
Toraks :
 Cor :
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
 Perkusi : batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : reguler, bising (-)
 Pulmo
 Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris kiri = kanan
 Palpasi : Fremitus normal kiri = kanan
 Perkusi : Sonor kiri = kanan
 Auskultasi : Vesikuler normal +/+, ronkhi -/-, wheezing -
/-
Pemeriksaan Fisik

 Abdomen : Status Obstetricus


 Genitalia : Status Obstetricus
 Ekstremitas : Edema -/-, RF +/+, RP -/-

 Status Obstetrikus :
 Muka : Chloasma gravidarum (+)
 Mammae : Membesar, areola dan papilla mammae
hiperpigmentasi(+) pembesaran kelenjar
montgomery (+), kolostrum (+)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
 Inspeksi : Tampak membuncit sesuai dengan usia kehamilan
preterm linea mediana hiperpigmentasi, striae (+), sikatrik (-)
pfannenstiel
 Palpasi :
 L1 : Teraba massa besar, lunak, noduler.
 L2 : Teraba tahanan besar di sebelah kanan ibu
Teraba bagian kecil di sebelah kiri ibu
 L3 : Teraba massa bulat, keras, terfiksir.
 L4: Divergen.

 TFU = 33 cm TBJ = 3100 gr HIS = 4-5/50”/Kuat

 Auskultasi : BU (+) N, DJJ : 135-140x/menit


Pemeriksaan Fisik
Genitalia
 Inspeksi : V/U tenang
 VT : Ø lengkap
Ketuban (-), sisa jernih
teraba kepala teraba caput
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium :
 Hemoglobin : 10,1 gr/dl
 Hematokrit : 31,6 %
 Leukosit : 17.250 /uL
 Trombosit : 336.000/mm3
 HbsAg : negatif
 PT / APTT : 10,0 / 33,4
DIAGNOSA
 Diagnosa : G2P1A0H1 Parturient aterm 39- 40 minggu kala II
memanjang dari luar + arest of descent
 Janin hidup tunggal intra uterin presentasi kepala H II-III

 Sikap :
Kontrol KU, VS, HIS, DJJ
cek darah rutin + lengkap
 Injeksi ceftriaxon 1 gr (skin test)
 Pasang DC
 Informed consent
 Konsul anastesi
 Persiapan OK
R/ partus perabdominam
Laporan Operasi
 Pasien tidur telentang dalam spinal anastesi
 Dilakukan tindakan asptik dan antiseptik pada lapangan operasi
 Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril
 Dilakukan insisi secara tajam padan linea mediana sampai menembus peritoneum
 Abdomen dibuka tampak uterus gravid sesuai palpasi dari luar
 Insisi pada SBR
 Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala
 Lahir bayi BB=3690 gram, PB= 50 cm, A/S: 6/7, JK= laki-laki, anus= (+), tali
pusat: segar
 Plasenta dilahirkanlahir dengan tarikan ringan, Plasenta lahir lengkap 1 buah
 Uterus dijahit 2 lapis
 Kontrol perdarahan
 Abdomen ditutup lapis demi lapis
 Kulit dijahit subkutikular
 Operasi selesai, perdarahan selama operasi ± 300 cc

A:/ P2A0H2 post SCTPP a.i Arest Of Descent ec malposisi + ibu dan anak dalam
perawatan
FOLLOW UP
16 Maret 2017 JAM 08.00 WIB
 S : Nyeri post op (+), Demam (-), ASI (+/+), BAK (+), BAB (-), PPV
(-)
 O : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 130/70 84x/m 18x/m 36,5 0
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen
• Inspeksi : Luka operasi tertutup verban.
Perut tampak sedikit membuncit.
• Palpasi : NT (-),NL (-), DM (-)
• Perkusi : Tympani
• Auskultasi : BU (+) Normal
Genitalia :
• Inspeksi : V/U tenang.
A/ P3A0H3 post SCTPP ai Arest Of Descent ec malposisi
Nifas hari 1

 Sikap :
 Kontrol KU, VS, PPV
 Terapi :
 IVFD RL 500cc + Oxytocin 1 amp + Methergin 1amp
 Inj Ceftriaxone 2x1 gr iv
 Inj Gentamisin 2x80 mg iv
 Asam Mefenamat 3x500 mg
 Vitamin C 3x50 mg
 Sulfas ferrosus 1x300 mg
Thank You

Anda mungkin juga menyukai