Dentadio Gonanda
2014-16-029
• Pertanyaan tinjauan
• Populasi: pasien dewasa dengan gigi permanen yang terbentuk sempurna
yang menjalani perawatan endodontik primer.
• Intervensi: irigasi apikal oleh sistem tekanan negatif.
• Perbandingan: irigasi konvensional dengan jarum suntik.
• Hasil primer: hasil pengobatan (penyembuhan periodontitis apikal)
ditentukan secara radiografi.
• Hasil sekunder:
• desinfeksi sistem saluran akar.
• pembuangan limbah jaringan pulpa
• pembuangan debris jaringan keras.
Kriteria kelayakan
• Tinjauan ini terbatas hampir secara eksklusif pada penelitian laboratorium yang
mengevaluasi hasil sekunder, seperti desinfeksi dan pemindahan sisa-sisa
jaringan pulpa atau jaringan keras. Oleh karena itu, tingkat keseluruhan bukti
yang ada rendah, dan tidak ada rekomendasi klinis yang kuat yang bisa
dibenarkan.
• Ukuran ujung apeks dapat mempengaruhi penetrasi irrigant selama irigasi jarum
suntik, laju alir maksimum selama irigasi tekanan negatif dan pembersihan dan
desinfeksi saluran akar.
• Tidak ada bukti yang menunjukkan superioritas salah satu metode mengenai
disinfeksi gigi dengan akar tunggal, namun irigasi tekanan negatif mungkin lebih
efektif pada gigi geraham. Metode ini mungkin juga lebih efektif dalam
menghilangkan sisa-sisa jaringan pulpa dari bagian akar yang paling apikal dari
kanal akar utama (0-1 mm dari panjang kerja), asalkan jarum yang digunakan
untuk irigasi jarum suntik ditempatkan lebih ke apikal.
• Keuntungan untuk irigasi tekanan negatif juga mungkin ada di bagian
apikal dari saluran akar pada gigi geraham. Mengenai pembuangan
debris jaringan keras dari saluran akar utama, tidak ada bukti bahwa
irigasi tekanan negatif memberikan keuntungan, namun mungkin
lebih efektif dalam hal ini. Penelitian yang disertakan umumnya
dibatasi oleh standarisasi yang tidak memadai, model laboratorium
tidak meniru kondisi in vivo dan deskripsi protokol yang buruk.
• Dengan demikian, tampak bahwa ada cukup bukti untuk mengklaim
superioritas umum dari kedua metode ini. Uji coba klinis terkontrol
yang mengevaluasi pengaruh setiap metode irigasi pada hasil jangka
panjang dari perawatan saluran akar diperlukan untuk mendapatkan
informasi yang lebih akurat dan harus dirancang dengan
mempertimbangkan keterbatasan dari studi yang dipublikasikan
sebelumnya.
Kesimpulan
• Studi yang disertakan dibatasi oleh standarisasi yang tidak akurat, model
laboratorium tidak meniru kondisi in vivo dan deskripsi protokol yang
buruk, dan hanya memberikan informasi tentang hasil sekunder. Tidak
cukup bukti untuk mengklaim superioritas umum dari kedua metode irigasi
ini. Tingkat bukti yang ada rendah, dan kesimpulan harus diinterpretasikan
dengan hati-hati
• Pada penelitian lain menunjukkan bahwa irigasi menggunakan EndoVac
akan memberikan hasil yang signifikan, yaitu lebih sedikit debris pada 1
mm dari panjang kerja. Sistem ini memiliki keuntungan, yaitu berkurangnya
frekuensi ekstrusi bahan irigasi bila dibandingkan dengan penggunaan
jarum irigasi. Penggunaan EndoVac juga menghasilkan hasil yang lebih
unggul dalam menghilangkan smear layer.