KERATITIS PSEUDOMONAS
Diajukan kepada :
dr. Yulia Fitriani, Sp. M
Disusun oleh :
Naufal Sipta Nabilah
G4A016112
Anatomi Kornea
B. DEFINISI
Pemeriksaan sit-lamp
Ofthalmoskop
Histopatologi
1. Keratitis pneumokokus
Ulkus kornea pneumokokus biasanya muncul 24-48 jam setelah inokulasi
pada kornea yang lecet. Infeksi ini secara khas menimbulkan sebuah
ulkus berbatas tegas warna kelabu yang cenderung menyebar secara tak
teratur dari tempat infeksi ke sentral kornea
2. Keratitis streptococcus
Khas sebagai ulkus yang menjalar dari tepi ke arah tengah kornea
(serpinginous). Ulkus bewarna kuning keabu-abuan berbentuk cakram
dengan tepi ulkus yang menggaung.
3. Keratitis Fungi
Ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur berfilamen dapat
menunjukkan infiltrasi abu-abu sampai putih dengan permukaan kasar,
dan bagian kornea yang tidak meradang tampak elevasi keatas. Lesi
satelit yang timbul terpisah dengan lesi utama dan berhubungan dengan
mikroabses stroma
I. KOMPLIKASI
Toxic Iridocyclitis
Secondary Glaucoma
Corneal scar
J.PROGNOSIS
Mascarenhas J, Lalitha P, Prajna NV, et al. 2014.”Acanthamoeba, fungal, and bacterial keratitis: a
comparison of risk factors and clinical features”, Am J Ophthalmol, Vol.157(1): 10
Mayasari, Evita, 2006, Pseudomonas aeruginosa; Karakteristik, Infeksi, dan Penanganan, http ://
library.usu.ac.id ( diakses 24 Oktober 2017).
Patel, S.V. 2012. “Graft survival and endothelial outcomes in the new era of endothelial keratoplasty”.
Journal Exer Vol 95(1):40-7
Rajesh, S.K., Patel, D.N, Sinha, M. 2013.”A Clinical Microbiological Study of Corneal Ulcer Patients at
Western Gujarat, India”. Microbiological study of corneal ulcer, 51(6):399
Schlote dkk. 2006.Pocket Atlas of Ophtalmology. Stuttgart ; thieme .P. 96-101
Srinivasan, M., Gonzales, C., George, C., Cevallos, V., Mascarenhas, J., Asokan, B,. et al. 2007.
“Epidemiologi and aetiological diagnosis of corneal ulcer”. British Journal Ophtalmology Vol 81(11) : 965-
971
Standring, Susan. 2008. Gray’s Anatomy The Anatomical Basis of Clinical Practice, 40th Edition. Spain: The
Publisher
Tang A., A.R.Caballero, M.E.Marquart, dan R.J. O’Callaghan. 2013.” Pseudomonas aeruginosa Small
Protease (PASP), a Keratitis Virulence Factor”, The association for Research in Vision and Opthalmology,
Vol. 54 : 2821-2828.
Tuft, S., dan M.Burton. 2013. “ Microbial Keratitis”, The Royal College Ophthalmologists.
Vaughan DG. 2000. Kornea. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Alih bahasa Tambajong J. UB Widya Medika :
Jakarta.
Vaughan, Daniel. Oftalmologi Umum. Edisi 14 Cetakan Pertama. Widya Medika Jakarta, 2009
Weed, M.C., G.M.Rogers, A.S.Kitzmann, et al., 2013.” Vision Loss After Contact
Lens-Related Pseudomonas Keratitis”. EyeRound. Org. Available from:
http://www.EyeRounds.org/cases/171-pseudomonas-keratitis.htm (diakses 24 Oktober 2017)
TERIMAKASIH