Anda di halaman 1dari 23

BUKTI AUDIT

Chapter 10
Pengertian Bukti
• Bukti Audit, adalah semua informasi yg digunakan
auditor untuk mencapai kesimpulan yang menjadi dasar
opini audit.

• Bukti Audit, meliputi :


• Catatan Akuntansi, dan
• Informasi lain yang mendukung laporan keuangan (informasi
penguat)
Tipe Bukti Audit
1. Inquiry (wawancara / permintaan keterangan)
2. Observation (observasi)
3. Inspection (of tangible assets, records or documents)
4. Recalculation (penghitungan ulang)
5. Re-performance (pelaksanaan kembali)
6. Confirmation (konfirmasi)
7. Analytical Procedures (prosedur analitis)
1. Inquiry (Permintaan Keterangan)
• Upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan
maupun tertulis dari klien sebagai tanggapannya atas
berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor
2. Observasi (observation)
• Melihat langsung suatu proses atau prosedur yang
dilakukan oleh orang lain.
• Penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas
tertentu
• Bukti audit ini jarang dipenuhi, karena terdapat suatu
resiko bahwa para karyawan klien yang terlibat
dalam aktivitas itu telah menyadari kehadiran sang
auditor
3. INSPEKSI
• Mencakup pemeriksaan atas catatan atau dokumen
baik internal maupun eksternal dalam bentuk kertas,
elektronik,atau media lain, atau pemeriksaan fisik atas
suatu aset.
• Inspection of Documents (DOKUMENTASI), adalah
inspeksi yang dilakukan auditor atas dokumen-
dokumen dan catatan-catatan klien yang berisi
informasi yang dituangkan ke dalam laporan
keuangan.
• Prosesnya, bisa :
- Vouching
- Tracing
3. INSPEKSI (lanjutan)
• Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh auditor
atas aktiva yang berwujud (tangible asset)
• Pengujian fisik, yang secara langsung berarti verifikasi
atas aktiva yang benar-benar ada (tujuan keberadaan),
dianggap sebagai salah satu jenis bukti audit yang
paling terpercaya dan berguna
• Bukan merupakan bukti yang cukup untuk memverifikasi
bahwa aktiva yang ada memang dimiliki oleh klien
(tujuan hak dan kewajiban)
• Auditor tidak memiliki kualifikasi untuk menimbang
berbagai faktor kualitatif, seperti keusangan atau
keaslian aktiva (tujuan nilai terealisasi)
• Penilaian yang tepat bagi berbagai tujuan dalam
penyajian laporan keuangan umumnya tidak dapat
ditentukan oleh pengujian fisik (tujuan akurasi)
4. Penghitungan Ulang (recalculation)
• Meliputi pengecekan ulang atas suatu hasil
perhitungan yang telah dilakukan klien.
• Meliputi pengujian atas ketelitian penghitungan
yang dilakukan klien.
• Misal :
• Penghitungan beban depresiasi
• Perkalian dalam faktur penjualan, dll
• Dibantu dengan software tertentu.
5. PELAKSANAAN KEMBALI (Re-
Performance)
• Auditor melakukan pengujian secara independen atas
prosedur atau pengendalian akuntansi klien yang
sebelumnya telah dilakukan klien.

• Misalnya :
• Membandingkan harga yang tercantum dalam faktur dengan
daftar harga yang telah ditetapkan perusahaan.
• Mengerjakan ulang pembutana daftar umur piutang
6. Konfirmasi (confirmation)
• Merupakan buykti yang diperoleh auditor sebagai
respon lansung tertulis dari pihak ketiga yang
independen yang memverifikasi keakuratan
informasi sebagaimana yang diminta oleh auditor,
dalam bentuk kertas atau secara elektronik, atau
media lain.
• Permintaan ditujukan bagi klien, klien meminta
pihak ketiga yang independen memberikan
tanggapannya secara langsung kepada auditor.
• Macam Konfirmasi :
• Konfirmasi Positif
• Konfirmasi Negatif
Macam Konfirmasi (lanjutan):
• Konfirmasi Positif  Meminta penerima untuk merespon dalam
semua keadaan :
1. Meminta penerimanya untuk memberikan informasi (formulir
kosong/blank form)
2. Informasi dan permintaan responden untuk menunjukkan apakah ia
setuju dengan informasi itu (sering digunakan, namun kurang
diandalkan)

• Konfirmasi Negatif  penerima diminta untuk merespon hanya


saat informasi tidak benar (kurang kompeten daripada konfirmasi
positif)
7. Prosedur Analitis (analytical procedures)
• Menggunakan berbagai perbandingan dan hubungan
untuk menilai apakah saldi akun atau data lainnya
nampak wajar

• Dibutuhkan selama fase perencanaan dan penyelesaian


atas semua audit

• Tujuan :
• Memahami bidang usaha dan bisnis klien
• Menilai kelangsungan usaha bisnis klien
• Menunjukkan kemungkinan adanya kesalahan penyajian dalam
laporan keuangan
• Mengurangi pengujian audit yang rinci
• BIAYA UNTUK MENDAPATKAN BUKTI
• Bukti audit yang paling rendah biayanya :
• Observasi  dilakukan bersamam dengan prosedur audit lain
• Wawancara  dilakukan setiap proses audit
• Penghitungan ulang  hanya menghitung dan menelusuri,
setiap saat dilakukan

• Bukti audit yang biayanya moderat :


• Dokumentasi  jika karyawannya telah menyusun dengan apik
• Prosedur Analitis  justru membutuhkan waktu yang banyak

• Bukti audit yang paling mahal biayanya :


• Pengujian Fisik  mewajibkan kehadiran auditor saat klien
melakukan perhitungan aktiva yang seringkali dilakukan pada
tanggal neraca
• Konfirmasi  auditor melaksanakan sejumlah prosedur secara
berhati-hati dalam rangka mempersiapkan konfirmasi,
pengiriman dan penerimaan kembali serta tindak lanjut
konfirmasi yang tidak direspon
PROSEDUR AUDIT
• Adalah:
Langkah detil, biasanya berbentuk instruksi tertulis,
untuk mengumpulkan beberapa tipe bukti audit.

• Contoh :
• Periksa suatu sampel faktur dari pemasok untuk
memastikan apakah barang atau jasa yang diterima
beralasan dan merupakan jenis yang biasa digunakan
perusahaan
Contoh
Istllah Contoh Prosedur Audit Tipe Bukti
Meminta Ajukan pertanyaan kepada Pengajuan Pertanyaan
Keterangan manajemen apakah pada
tanggal neraca terdapat
persediaan yang telah usang
Observasi Lakukan observasi apakah Observasi
kedua tim perhitungan fisik
persediaan melakukan
perhitungan dan mencatat hasil
perhitungan secara
independen
Hitung Hitunglah rasio perputaran Prosedur analitis
persediaan dan bandingkan
dengan rasio yang sama dari
tahun lalu untuk menguji
persediaan usang
PROGRAM AUDIT
• Adalah :
Daftar prosedur-prosedur audit untuk suatu bagian atau keseluruhan
audit.
• Berisi:
• Daftar prosedur audit
• Ukuran sampel
• Unsur yang dipilih
• Saat pelaksanaan pengujian
• Program audit dibuat untuk setiap komponen audit.
Misalnya :
• Program audit untuk piutang usaha
• Program audit untuk penjualan, dsb
PENDOKUMENTASIAN
(KERTAS KERJA) AUDIT
Standar Audit (SA) 230 :
• Auditor wajib menyusun dokumentasi audit atas laporan
keuangan.
• Dokumentasi Audit, adalah dokumentasi atas
• prosedur audit yang telah dilakukan,
• bukti audit yang relevan yang diperoleh, dan
• kesimpulan yang ditarik.
• Dokumentasi auditharus mencakup semua informasi yang
dipandang perlu oleh auditor untuk memenuhi
pelaksanaan audit dan menjadi pendukung atas laporan
audit.
• Dokumentasi Audit sering disebut juga Kertas Kerja
Audit.
• Di era teknologi informasi saat ini, dokumentasi audit
banyak berbentuk file-file berkomputer, sehingga lebih
tepat disebut Dokumentasi Audit.
Tujuan Dokumentasi Audit
• Adalah : untuk membantu auditor dalam mendapatkan
jaminan yang layak bahwa audit telah dilaksanakan
secara memadai sesuai dengan standar auditing.

• Secara khusus, dokumentasi audit memberikan :


• Suatu dasar untuk merencanakan audit
• Suatu catatan tentang bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
• Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat
• Suatu dasar untuk mereview oleh supervisor dan partner
• PEMILIK FILE AUDIT
• Dokumen Audit, adalah milik Auditor.

• KERAHASIAAN FILE AUDIT


• Auditor wajib merahasialakn file audit yang berisi data klien
• Sesuai dg Kode Etik Profesi Akuntan Publik

• JANGKA WAKTU PENGARSIPAN


• Penyimpanan dokumen audit, tidak boleh kurang dari lima tahun
sejak tanggal laporan auditor
ISI dan PENGORGANISASIAN
DOKUMEN AUDIT
• Setiap Kantor Akuntan Publik dapat membuat ketentuan
tentang pendekatan untuk menyusun dan mengorganisasi
file audit.
• Contoh isi file audit :

Laporan keuangan dan Prosedur analitis


laporan audit
Daftar saldo akun Pengujian pengendalian
dan pengujian substantif
Jurnal penyesuaian Pengendalian internal
Utang bersyarat Informasi umum
Operasi Program audit
Kewajiban dan equitas Arsip permanen
Aset
Arsip Permanen
• Berisi data historis dan data yang bersifat berkelanjutan.

• Biasanya meliputi :
• Ringkasan atau copy dokumen yang berlaku secara berkelanjutan.
Misalnya :AD-ART, kontrak2, perjanjian obligasi dll.
• Analisis akun-akun tertentu dari tahun-tahun yang lalu yang
berpengaruh terhadap auditor.
• Informasi yang berhubungan dengan pemahaman tentang
pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian.
• Hasil prosedur analitis dari tahun-tahun yang lalu.
Arsip Tahun Berjalan
• Meliputi semua dokumen yang bersangkutan dengan tahun
berjalan atau tahun yang diperiksa.
• Biasanya berisi :
• Program audit
• Informasi umum
• Working trial balance
• Jurnal penyesuaian dan jurnal reklasifikasi
• Daftar pendukung :
• Analisis - Ringkasan pelaksanaan prosedur
• Daftar saldo - Pemeriksaan dokumen pendukung
• Rekonsiliasi jumlah2 tertentu – Dokumen2 dari luar
• Uji kewajaran

Anda mungkin juga menyukai