Diphyllobotrium Latum
Diphyllobotrium Latum
21 JANUARI 2000
SMA N 4 LAHAT
Diphyllobothrium latum
Kingdom : Animalia
Phylum :
Platyhelminthes
Class : Cestoda
Subclass : Eucestoda
Order : Pseudophyllidea
Family :
Diphyllobothriidae
Genus :
Diphyllobothriidae
Hospes dan Nama Penyakit
Hospes
Reservoar Definitif
pleroserkoid Korasidium
Berkembang menjadi
Pleroserkoid dalam otot ikan
Kopepoda
kopepoda (Cyclops, Memakan korasidium
Kopepoda yang Diaptomus)
infektif dimakan
ikan air tawar Proserkoid Korasidium menembus alat
Berkembang di Cerna kopepoda, masuk ke
Rongga badan kopepoda Rongga badan
Daur hidup
Patologi dan Gejala Klinis
Gejala ringan
1. Diare
2. Tidak nafsu makan
3. Tidak enak di perut
• Anemia hipokrom bila cacing
hidup di permukaan usus
halus
• Bila jumlah cacing banyak
menyebabkan sumbatan
pada usus
• Diagnosis dengan
menemukan telur dalam tinja
Pengobatan
1. Penderita diberikan obat atabrin disertai dengan Na-
bikarbonas, dosis : 0,5 g (2 jam setelah makan)
2. Diberikan niclosamid (Yomesan) diberikan 4 tablet ( 2
gram) dikunyah setelah makan makanan ringan.
3. Diberikan paromomisin, dosis : 1 gr setiap 4 jam
sebanyak 4 dosis. Selain itu dapat dipakai prazikuantek
dosis tunggal 10 mg/kg berat badan
Prognosis
Prognosis difilobotriasis baik, walaupun dengan
anemia brat, karena setelah cacing dikeluarkan anemianya
akan sembuh
Epidemiologi
Penyakit ini tidak ditemukan di Indonesia,
tetapi banyak dijumpai di negara yang
banyak makan ikan salem mentah atau
kirang matang.
Untuk mencegah terjadinya infeksi maka
ikan air tawar yang tersangka mengandung
bibit penyakit harus dimasak dengan
sempurna terlebh dahulu sebelum
dihilangkan
Anjing sebaiknya diberi obat cacing