Siapakah aku?
Lihatlah gambar berikut ini! Coba kalian tuliskan ulang dengan kata-katamu sendiri daur hidup ku
dengan menuliskannya dalam bagan alir.
Telur Segmen proglotid Telur keluar melalui Dalam tubuh hewan, Onkosfer berkembang
tersimpan yang matang akan kotoran inang telur menetas menjadi menjadi larva
di dalam rontok, bersamaan primer dan dimakan onkosfer, larva heksakant heksakant yang
proglotid dengan telur-telur oleh inang perantara yang masih dibungkus mampu menembus
cestoda. yang dikandungnya. (hewan: sapi, babi). lapisan embrionik. dinding saluran
pencernaan, dan
terbawa menuju otot.
Cacing dewasa menempel pada usus Sistiserkus yang berada Larva heksakant yang berada di otot kemudian
manusia dengan skoleks, dan mulai di usus inang primer membungkus diri menjadi sistiserkus.
melakukan reproduksi seksual. Proglotid (manusia) akan Sistiserkus bisa bertahan beberapa tahun pada
cacing pita mulai terisi dengan telur menempel dan mulai hewan (inang perantara), kemudian akan
yang berjumlah puluhan sampai ratusan tumbuh menjadi terbawa ke inang primer (manusia) apabila
ribu per
3. segmen
Gambarproglotid.
berikut merupakan daur hidup dewasa. termakan
dari cacing hati, yang memiliki nama bersamaan denganhepatica
latin Fasciola daging hewan.
merupakan anggota dari Filum Platyhelminthes dan Kelas Trematoda.
Lengkapilah label dari daur hidup tersebut dan jelaskan kembali dengan kata katamu sendiri!
Cacing dewasa
pada hati hewan
Skenaria berenang
menuju rumput
Telur
a) Cacing dewasa bertelur di dalam saluran empedu hewan ternak, seperti domba, kambing, sapi, dan kerbau.
b) Telur yang dihasilkan cacing dewasa akan keluar dari tubuh hewan ternak bersama feses/kotoran hewan
ternak.
c) Apabila telur berada di lingkungan yang tepat/tempat yang basah, telur akan menetas dan menjadi larva
bersilia yang disebut mirasidium. Larva tersebut akan berenang mencari hewan perantara sementara yaitu
siput Lymnea auricularis dan akan menempel pada mantel siput.
d) Setelah berada pada tubuh siput, larva akan berkembang dan berubah menjadi sporosista.
e) Selanjutnya (masih di dalam tubuh siput), sporosista akan mengalami parthenogenesis membentuk redia.
f) Redia kemudian melakukan metamorfosis menjadi larva berekor yang disebut serkaria.
g) Selanjutnya, serkaria akan keluar dari redia dan meninggalkan tubuh siput, lalu berenang menuju rumput.
Kemudian, serkaria akan tumbuh menjadi metaserkaria (sista) yang menempel pada rumput.
h) Metaserkaria yang menempel pada rumput akan termakan oleh domba, sapi, atau hewan ternak lainnya,
yang kemudian berkembang menjadi cacing dewasa Fasciola hepatica.
i) Cacing dewasa tersebut akan menghasilkan telur dan selanjutnya akan masuk dalam daur hidup Fasciola
hepatica berikutnya, begitupun seterusnya.
Reproduksi - - -
vegetatif
Habitat Hidup dan berkembang di Hidup pada usus kecil inangnya. Hidup pada pembuluh limfa
dalam perut atau usus manusia. (umumnya di kaki).
Kerugian 1. Ascariasis, infeksi pada 1. Jika larva cacing tambang1. Kaki gajah (filariasis):
(Infeksi yang usus kecil. masuk ke dalam tubuh dan pembengkakan dan per-
ditimbul- 2. Eosinofilia, meningkatnya berkembang dalam saluran adangan pada kelenjar dan
kan) sel eosinofil di dalam darah. pencernaan, akan terkena saluran limfa. Selain di
3. Manifestasi alergi karena infeksi cacing tambang. tungkai, pembengkakan
adanya larva dalam tubuh Dengan gejala sakit perut, juga bisa terjadi di bagian
dapat berupa asma, diare, nafsu makan dan berat tubuh lainnya, seperti
sindroma loeffler atau badan menurun, mual, demam, lengan, kelamin, dan dada.
tropycal eosinofilia. BAB berdarah, dsb. Jika tidak Kulit pada tungkai yang
4. Cacing dewasa dapat mendapat penanganan, infeksi bengkak akan menebal,
menimbulkan komplikasi cacing tambang dapat memicu kering, menjadi lebih gelap,
berupa erratic migration, gangguan kesehatan lain, pecah-pecah, dan terkadang
yaitu berpindahnya cacing seperti: anemia, malnutrisi, muncul luka. Sayangnya,
ke tempat yang tidak asites, dan pertumbuhan anak tungkai yang sudah
semestinya, seperti saluran akan terhambat. mengalami pembengkakan
empedu, kandung empedu, 2. Cutaneous larva migrans: dan perubahan kulit tidak
hati, apendixm, dan infeksi kulit akibat cacing dapat kembali seperti
eritoneum. tambang. semula.
Jumlah Peranan
Species Classis Struktur khusus
Setae/rambut (Manfaat/ kerugian)
Eunice viridis Polychaeta Memiliki Memiliki struktur mirip Dapat dimanfaatkan sebagai
Cacing paolo jumlah setae daging yang bentuknya sumber makanan yang
yang banyak seperti dayung, yaitu mengandung protein tinggi
tiap segmen- Parapodia (tunggal: para-
nya podium) yang berfungsi
sebagai alat gerak. Di
setiap parapodium terda-
pat rambut halus yang
disebut seta.
Lysidice oele Polychaeta Memiliki Memiliki struktur mirip Dapat dimanfaatkan sebagai
Cacing wowo jumlah setae daging yang bentuknya sumber makanan yang
yang banyak seperti dayung, yaitu mengandung protein tinggi
tiap segmen- Parapodia (tunggal: para-
nya podium) yang berfungsi
sebagai alat gerak. Di
setiap parapodium terda-
pat rambut halus yang
disebut seta.
Lumbricus terestis Olygochaeta Memiliki Kepalanya kecil, tidak Dapat menjadi obat untuk
Cacing tanah – jumlah setae memiliki alat peraba, menyembuhkan penyakit
Eropa dan Amerika yang sedikit bintik mata, dan para- tipus. Cacing tanah juga
tiap segmen- podia. Pada segmen ke-32 sangat berperan penting
nya sampai ke-37 tubuh-nya, dalam proses dekomposisi
terdapat klitelium yang bahan organik tanah,
menyerupai pelana, berfu- bersama mikroba tanah
ngsi untuk menghasilkan lainnya.
selubung pelindung telur-
telur (kokon).
Pheretima Olygochaeta Memiliki Kepalanya kecil, tidak Dapat menjadi obat untuk
posthuma jumlah setae memiliki alat peraba, menyembuhkan penyakit
Cacing tanah - Asia yang sedikit bintik mata, dan para- tipus. Cacing tanah juga
tiap segmen- podia. Pada segmen ke-32 sangat berperan penting
nya sampai ke-37 tubuh-nya, dalam proses dekomposisi
terdapat klitelium yang bahan organik tanah,
menyerupai pelana, berfu- bersama mikroba tanah
ngsi untuk menghasilkan lainnya.
selubung pelindung telur-
telur (kokon).
Haemadipsa sp. Hirudinea Tidak memiliki Tidak mempunyai setae Dapat digunakan untuk
Pacet setae dan parapodium. Tubuh- terapi pada manusia dengan
nya pipih dengan ujung cara menyedot darah kotor
depan dan belakang sedikit pada bagian tubuh tertentu.
runcing. Di ujung anterior
dan posterior terdapat alat
penghisap yang berfungsi
dalam bergerak dan mene-
mpel. Menghasilkan suatu
zat anastesi yang bisa
menghilangkan rasa sakit.
Hirudo sp. Hirudinea Tidak memiliki Tidak mempunyai setae Dapat digunakan untuk
Lintah setae dan parapodium. Tubuh- terapi pada manusia dengan
nya pipih dengan ujung cara menyedot darah kotor
depan dan belakang sedikit pada bagian tubuh tertentu.
runcing. Di ujung anterior
dan posterior terdapat alat
penghisap yang berfungsi
dalam bergerak dan mene-
mpel. Menghasilkan suatu
zat anastesi yang bisa
menghilangkan rasa sakit.
_Selamat Mengerjakan_