Anda di halaman 1dari 11

10.

Fasciola hepatica Dewasa

No Pertanyaan Jawaban
10.1 Sebut ciri morfologi cacing dewasa  Pipih seperti daun, tidak bersegmen
kelas Trematoda  Tidak mempunyai rongg badan
 Mempunyai dua batil isap : mulut dan perut
 Mempunyai saluran pencernaan yang seperti huruf Y terbalik dan buntu
 Hermafrodit, kecuali Schistosoma.


10.2 Sebut ciri yang harus diperhatikan Tubuh cacing berbentuk pipih dorso-ventral, seperti daun ( kecuali Schistosoma
pada cacing dewasa kelas spp. Gilig/bulat panjang), bilateral simetris, tidak mempunyai rongga tubuh dan
trematoda tidak bersegmen. Organ reproduksi hermafrodit (kecuali Schistosoma spp
dibedakan jantan dan betina). Pada umumnya mempunyai ukuran yang dapat
dilihat dengan mata telanjang. Bentuk eksternal khas dengan adanya asetabulum
(sucker/batil isap), sehingga disebut Trematoda yang artinya “body with holes”.
Pada beberapa spesies mempunyai genital sucker misalnya Heterophyes
heterophyes.
Cacing dewasa tubuhnya tertutup integuman dan permukaan terdapat duri (spina)
yang lebih menyolok di bagian anterior . otot terletak di bawah integument dan
jaringan dorso-ventral berkembang menjadi asetabulum. Otot digunakan untuk
mengubah bentuk tubuh, melekatkan diri pada jaringan hospes dan pergerakan.
System pencernaan tidak lengkap terdiri atas batil isap mulut (oral sucker),
faring, esophagus, dua buah sekum dan tidak mempunyai lubang pelepasan (
buntu). Makanan berupa bahan cairan yang terdapat di sekitar habitatnya. System
respirasi pada Trematoda yang habitatnya di saluran usus atau empedu bersifat
anaerobic dan yang berada dalam darah memperoleh oksigen dari sel darah
merah.sistem ekresi (fleme cell) terletak di ujung posterior tubuh, berfungsi
untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolism dan membantu mekanisme regulasi
cairan tubuh seperti vakuola kontraktil pada protozoa. Trematoda juga
mempunyai system saraf.
System reproduksi sangat kompleks bersifat hemafrodit, kecuali Trematoda darah
dibedakan jantan dan betina. System organ reproduksi jantan terdiri dari testis
jumlahnya tunggal, sepasang atau banyak. Organ reproduksi betina antara lain
ovary tunggal,oviduct, dan kelenjar vitelaria.
10.3 Jelaskan benar tidaknya serkaria Pada Schistosoma sp, serkaria merupakan stadium efektif yang
sebagai bentuk infektif dari cacing penularannyamelalui kulit.
ini
Trematoda yang lain memerlukan hospes perantara kedua, selanjutnya
berkembang menjadi kista (metaserkaria):

 Fasciola spp dan Fasciola kista pada tumbuhan air.


 Echistosoma ilocanum hospes perantara kedua adalah moluska
 Clonorchis sinensis, Opisthorchis spp dan spesies heterophyid pada
daging ikan air tawar.
 Paragonimus pada jaringan ketam(crabs) dan udang batu (crayfishes)

Infeksi pada hospes definitive dapat terjadi karena mengkonsumsi hospes


perantara kedua secara mentah atau setengah matang. Dinding kista metaserkaria
pada saluran pencernaan bagaian atas akan pecah. Migrasi ke jaringan atau organ
dan menjadi cacing dewasa.
10.4 Sebut nama penyakit yang Fasciola hepatica : penyakit fascioliasis.
disebabkan cacing ini Clonorchis Sinensis (Opisthorchis sinensis): Klonorkiasis.
Opisthorchis Felineus Opistorkiasis.
Trematoda usus
-Fasciolidae : Fasiolopsiasis.
-Echinostomatidae : Ekinostomiasis.
- Heterophyidae : Heterofiliasis.
Tremaatoda darah : oriental schistosomiasis, skistomiasis japonika, penyakit
Ktayama atau penyakit demam keong.

11. Echinostoma sp Dewasa

No Pertanyaan Jawaban
11.1 Beri gambar dan jelaskan Cacing dewasa
morfologinya Keterangan gambar:
Duri-duri disekitar batil hisap mulut
1. E. Malayanum 42 duri
2. E. Lindoensis 37 duri
3. E. Recurvatum 45 duri
4. E. Revolutum 37 duri
5. E. Ilocanum 53 duri
Ciri yang khas dari cacing Echinostoma sp adalah duri disekitar batil hisap mulut
yang membentuk tapal kuda. Spesies-spesies Echinostoma dapat dibedakan dari
jumlah duri disekitar batil hisap mulut tersebut.
Echinostoma memiliki 2 batil hisap, yakni batil hisap mulut dan batil hisap perut.
Testis agak bulat, berlobus, tersusun satu dibelakang yang lain, terdapat di bagian
posterior tubuh. Ovarium bulat, terletak di depan testes anterior.
Ukuran cacing dewasa masing-masing spesies berbeda-beda
E.ilocanum : 2,5 – 6,5 mm x 1 – 1,35 mm x 0,5 – 0,6 mm
E. recurvatum : 2,5 – 5 mm x 0,4 – 0,7 mm
E. malayanum : 5 – 9 mm x 2,2 – 3 mm
E. revolutum : 10 – 14 mm x 2 – 3 mm
E lindoense : 13 – 15 mm x 2 – 2,5 mm

11.2 Sebut ciri morfologi yang paling Ciri yang khas dari cacing Echinostoma sp adalah duri disekitar batil hisap mulut
khas yang membentuk tapal kuda
11.3 Sebut nama penyakit yang Ekinostomiasis.
disebabkan oleh cacing ini Gejala klinis dari ayam yang terinfestasi P. pellucidus adalah depresi, produksi
telur turun, kerabang telur tipis dan lunak. Kloaka mense kresikan cairan seperti
susu. Sekeliling bulu terlihat melekat pada kulit. Keluaran kloaka biasanya
mengandung albumen, kuning telur dan bisa ditemukan parasit
 Pada anak ayam menyebabkan perdarahan bercak-bercak pada tempat
perlekatan acetabulum dengan permukaan mukosa usus
 Pada angsa menyebabkan enteritis katarrhalis.
 Pada tikus menyebabkan hiperplasia kripta usus, atrofi vili-vili dan
fibrosis pada jaringan subepithelial.

11.4 Jelaskan bagaimana cara infeksinya Telur keluar bersama tinja, telur matang di air, operkulum terbuka, mirasidium
keluar. Mirasidium mencari hospes perantara I  sporokista  redia  serkaria.
Serkaria keluar dari hospes perantara I mencari hospes perantara II 
metaserkaria  masuk ke tubuh manusia  cacing dewasa hidup di usus halus
 telur.

Manusia yang terinfeksi cacing Echinostoma sp akibat mengkonsumsi keong air


(hospes perantara II) yang mengandung metaserkaria dalam kondisi mentah atau
setengah matang. Cacing dewasa hidup di usus halus. Lama hidup masing-
macing cacing dewasa bergantung pada jenis spesiesnya.

12. Schistosoma japonicum telur


No Pertanyaan Jawaban
12.1 Beri gambar dan jelaskan
morfologinya

Morfologi telur :
Telurnya memiliki lapisan hialin, subsperis atau oval jika dilihat dari
lateral, dekat salah satu kutub terdapat daerah melekuk tempat tumbuh
semacam duri rudimenter (tombol); berukuran (70-100) x (50-65) m. telur
cacing ini diletakkan dengan memusatkan pada vena kecil pada
submukosa maupun mukosa organ yang berdekatan. Tempat telur
Schistosoma joponicum biasa ada percabangan vena mesenterika superior
yang mengalirkan darah dari usus halus.
Telur-telur jenis Schistosoma joponicum lebih besar dan lebih bulat
dibanding dengan jenis lainnya, berukuran 70-100 mm dan lebarnya 55-
64 mm. Kerangka di telur Shistosoma joponicum lebih kecil dan kurang
mencolok jika dibandingkan dengan spesies lainnya.
12.2 Sebut nama penyakit yang Oriental schistomiasis, Schistosomiasi japonica dan penyakit Katayama atau
disebabkan infeksi parasite ini demam keong.
12.3 Jelaskan cara infeksi cacing ini Schistosoma hidup terutama didalam vena mesenterika superior, dimana
tempat ini cacing betina akan menonjolkan tubuhnya dari yang jantan atau
meninggalkan yang jantan untuk bertelur didalam venula-venula mesenterika
kecil pada dinding usus. Telur berbentuk oval hingga bulat dan memerlukan
waktu beberapa hari untuk berkembang menjadi mirasidium matang didalam
kerangka telur. Massa telur menyebabkan adanya penekanan pada dinding
venula yang tipis, yang biasanya dilemahkan oleh sekresi dari kelenjar
histolitik mirasidium yang masih berada didalam kulit telur. Dinding itu
kemudian sobek, dan telur menembus lumen usus yang kemudian keluar dari
tubuh. Pada infeksi berat, beribu-ribu cacing ditemukan pada pembuluh darah.
Selanjutnya jika kontak dengan siput sesuai, larva menembus jaringan
lunak dalam 5-7 minggu, membentuk generasi pertama dan kedua dari
sporokista. Pada perkembangan selanjutnya dibetuk serkaria yang bercabang.
Serkaria ini dikeluarkan jika siput berada pada atau dibawah permukaan air.
Dalam waktu 24 jam, serkaria menembus kulit. Tertembusnya kulit ini sebagai
hasil kerja dari kelenjar penetrasi yang menghasilkan enzim proteolitik,
menuju aliran kapiler, ke dalam sirkulasi vena menuju jantung kanan dan
paru-paru, terbawa sampai ke jantung kiri menuju sirkulasi sistemik. Tidak
sepenuhnya rute perjalanan ini diambil oleh Schistosoma muda pada migrasi
mereka dari paru-paru ke hati. Schistosoma merayap melawan aliran darah
sepanjang arteri pulmonalis, jantung kanan dan vena cava menuju kehati
melalui vena hepatica. Infeksi dapat berlangsung dalam jangka waktu yang
tidak terbatas.
Menetasnya telur berlangsung didalam air walaupun dipengaruhi kadar
garam, pH, suhu dan aspek penting lainnya. Migrasi Schistosoma joponicum
dimulai dari masuknya cacing tersebut kedalam pembuluh darah kecil,
kemudian ke jantung dan sistem peredaran darah. Cacing yang sedang
bermigrasi jarang menimbulkan kerusakan atau gejala, tetapi kadang
menimbulkan reaksi hebat pada tubuh penderita.
.

12.4 Jelaskan hospes perantara yang Hospes utama pada Schistosoma joponicum ini adalah manusia dan
diperlukan beberapa jenis hewan seperti tikus, babi hutan, sapi dan anjing hutan. Hospes
perantara dari cacing ini adalah keong air. Habitat keong air yang berada di
danau, ladang, dan sawah yang tidak terpakai lagi, parit diantara sawah dan
didaerah hutan perbatasan bukit serta didaerah dataran rendah.
Manusia merupakan hospes definitive dari Schistosoma joponicum
sedangkan babi, anjing, sapi, kucing dan rodensia merupakan hospes
reservoir. Hospes ini memerlukan hospes perantara seperti siput air tawar.
Parasite ini menyebabkan penyakit yaitu Oriental schistomiasis,
Schistosomiasi japonica dan penyakit Katayama atau demam keong.
12.5 Apakah bentuk serkaria Serkaria pada Schistosoma merupakan bentuk ingektif.
Schistosoma sama dengan
trematoda lain

Anda mungkin juga menyukai