Anda di halaman 1dari 37

Rantai Makanan

Rantai makanan
Ekosistem

produsen Biotik dekomposer


P1

konsumen
Organisme K 1, K2, K3, dst
berklorofil Fitoplankton/tumbuhan
Organisme
(autotrofik) pengurai
Herbivore/karnivor

fotosintesis
mikroorganisme
Organisme
(heterotrofik)

catatan, K2, K3, dst tidak makan P1


FAKTOR BIOTIK

 Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen,


hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme
berperan sebagai dekomposer.
 Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme
yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan
biosfer.
 Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut
dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling
mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Tingkatan-tingkatan organisme
Individu
 Individu (organisme tunggal)
 adaptasi
 Macam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu:
1. adaptasi morfologi,
penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya
Contoh : gigi-gigi khusus, moncong, paruh, daun, akar
2. adaptasi fisiologi,
penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya
Contoh : kelenjar bau, kantong tinta
3. adaptasi tingkah laku
adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku
Contoh : pura-pura tidur atau mati, migrasi
Populasi

 Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu dan
waktu tertentu
 Ukuran populasi berubah sepanjang waktu dan perubahan ukuran dalam
populasi ini disebut dinamika populasi

 Karakteristik populasi
• kepadatan (densitas),
• laju kelahiran (natalitas)
• laju kematian (mortalitas)
• potensi biotik,
• penyebaran umur
• bentuk pertumbuhan
 Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh :
a. Imigrasi
perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau
peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih
organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat
kelompok dari jenisnya
a. Emigrasi
peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih
organisme, sehingga populasi akan menurun.
Komunitas
 Merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup
pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
 Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih
kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
 Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara komponennya saling berhubungan
melalui keragaman interaksinya.
Ekosistem
 Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi
interaksi  menciptakan kesatuan ekologi yang disebut
ekosistem.
 Komponen penyusun ekosistem adalah produsen
(tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan
omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Pembagian perairan
 Zona litoral
 Zona limnetik
 Zona profundal

 Zone litoral merupakan daerah pinggiran perairan yang dangkal


dengan penetrasi cahaya sampai ke dasar
 zone limnetik adalah daerah air terbuka dimana penetrasi
cahaya bisa mencapai daerah yang cukup dalam, sehingga
efektif untuk proses fotosintesis.
(planktonik : diatome dan alga biru sp )
Tempat memijah .
lanjutan
 Zone profundal merupakan bagian dasar yang dalam yang tidak
tercapai oleh penetrasi cahaya efektif.
 biasanya ditempati oleh dekomposer
Ekosistem perairan
 Konsumer merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi
dalam bentuk materi organik.
 Berdasarkan tingkat trofiknya (dalam hal pemenuhan kebutuhan
makanan), konsumer dibedakan atas :
 Konsumer primer atau herbivor
 Konsumer sekunder atau karnivor
 Konsumer tersier atau karnivor puncak
 Omnivor (pengecualian)
 Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh
makanannya dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik
yang berasal dari makhluk hidup yang sudah mati.
 Dekomposer berperan mengembalikan materi ke lingkungan abiotik
dan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau
INTERAKSI
 Interaksi antar organisme
Interaksi antar organisme dapat dikategorikan sebagai :
a. Netral
b. Predasi
c. Parasitisme
d. Komensalisme
e. Mutualisme
 Interaksi antar-populasi :
a. Alelopati
b. Kompetisi
 Interaksi antar komunitas
 Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Tugas II
 Sebutkan minimal 5 jenis bentos dari masing masing golongan,
lengkapi dengan gambar dari setiap masing masing jenis?
 sebutkan minimal 5 contoh interaksi antar organisme dari
masing masing kategori?
a. Netral
b. Predasi
c. Parasitisme
d. Komensalisme
e. Mutualisme
tugas dikumpulkan via email: suciyono@gmail.com
Maksimal pengumpulan 22/3 2016 jam 21.00
Interaksi Atar Organisme

PREDASI

Predator Mangsa

Konsumen 1, 2 dst Produsen


Interaksi Atar Organisme

PARASITISME

interaksi yang dapat menyebabkan satu pihak mendapat keuntungan,


sedangkan pihak yang lain menderita kerugian
IKAN MUTIARA TIMUN LAUT

Produsen
PARASIT INANG

Konsumen 1, 2 dst Produsen


Interaksi Atar Organisme

KOMENSALISME

interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapatkan keuntungan, sedangkan


yang lain tidak terpengaruh (tidak diuntungkan maupun dirugikan)
Interaksi Atar Organisme

MUTUALIME

Produsen Produsen

Konsumen tk 2 Produsen
Interaksi Atar Populasi

ALELOPATI

Konsumen 1, 2 dst Produsen


Interaksi Atar Populasi
KOMPETITOR Kompetisi interspesifik

Biotik Dekomposer
Dekomposer
Produsen
Produsen

Konsumen
Konsumen
Abiotik

Kompetisi intraspesifik

Kompetor bersifat kompetisi dimana terjadi interaksi dari populasi yang berbeda, dimana
setiap populasi makhluk hidup tersebut mengalami kerugian, kecuali populasi yang
dominan yang mendapatkan keuntungan.
Gambar . ekosistem perairan mangrove (Bengen,2002)
Dalam suatu ekosistem, terdapat produsen, konsumen,
dekomposer, dan detrivor

Contoh produsen,yaitu rumput Contoh dekomposer, yaitu jamur


Contoh konsumen, yaitu zebra

Contoh konsumen, yaitu laba-laba dan Contoh detrivor, yaitu kutu kayu
gurita
Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan
 Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam
tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang
dimakan.
Contoh sebuah rantai makanan ini: fitoplankton (Produsen)  ikan
zooplankton(Konsumen I)  ikan herbivor (Konsumen II)  ikan
karnivor (Konsumen III)  bakteri (Konsumen IV/Puncak).
 Sebagian besar ekosistem memperoleh energi secara langsung dari
matahari tetapi detritivor memperoleh energi dari materi makhluk
hidup yang telah mati.
 Rantai makanan detritus : bakteri dan jamur (dekomposer) 
remukan/hancuran bahan (detritus)  dimakan oleh cacing tanah,
rayap, belatung (detritivor).
 Tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit,
dan rantai saprofit :
 Rantai Pemangsa  Rantai pemangsa landasan utamanya adalah
tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan
yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan
karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir
pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-
3.
 Rantai Parasit  Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga
organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara
lain cacing, bakteri, dan benalu.
 Rantai Saprofit  Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad
pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri
sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk
faring-faring makanan.
Contoh rantai makanan

Rumput Belalang Kadal (konsumen Burung elang


(produsen) (konsumen primer) sekunder) (konsumen tertier)
 Jaring-jaring makanan merupakan hubungan yang saling
bersambungan antar komponen rantai makanan.
Contoh jaring-jaring makanan
Piramida Ekologi
 Aliran energi dalam ekosistem dapat diperlihatkan melalui
rantai makanan dan jaring-jaring makanan, tetapi untuk
mengetahui jumlah energi dari berbagai tingkat trofik dapat
dipelihatkan melalui piramida ekologi.

 Terdiri atas :
a. Piramida energi
b. Piramida jumlah
c. Piramida biomassa
Piramida energi
 Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan
kerja. Energi diperoleh organisme dari makanan yang
dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya.
 Keseluruhan energi dalam sebuah ekosistem dapat diukur
dengan beberapa cara, yaitu :
1. Energi total pada tingkat trofik produser dapat diukur dengan cara
membakarnya (kalori atau energi panas dari pembakaran sama
dengan energi yang terkandung pada materi organik produser
2. Menentukan prosentase energi (dengan mengukur rata-rata
fotosintesis dengan respirasi serta menghitung jumlah energi yang
terperangkap di dalam materi hidup produser)
 Sekitar 90 % energi hilang selama mengalir dari satu tingkat
trofik ke tingkat trofik berikutnya yang lebih tinggi dan hanya
10 % yang dapat dimanfaatkan. Hal ini karena :
1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan
oleh tingkat trofik selanjutnya.
2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan
dikeluarkan sebagai sampah
3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari
tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber
energi.
Piramida jumlah
 Dengan cara menghitung jumlah makhluk hidup pada setiap
tingkat trofik.

 Dalam kenyataannya, pengukuran jumlah energi dengan


cara menghitung jumlah makhluk hidup mempunyai
kelemahan, hal ini disebabkan perbedaan ukuran makhluk
hidup.
Piramida biomassa
 Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu.
 Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu.
Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata
berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah
jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.
 Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa
seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram.
 Piramida biomassa masih memiliki beberapa kelamahan, yaitu
beberapa makhluk hidup memiliki kecenderungan untuk
mengumpulkan biomassa pada periode waktu lebih panjang,
sedangkan yang lainnya tidak.
Piramida ekologi

Piramida energi Piramida biomassa

Piramida jumlah

Anda mungkin juga menyukai