Ditta Pratama (3335150047) Faqih Saepurrohman (3335150049) Lavendeo Harya (3335150011) Limbah cair rumah sakit adalah semua limbah cair yang berasal dari proses satuan kerja seluruh lingkungan rumah sakit yang kemungkinan mengandung bahan kimia berbahaya (Agnes dan Azizah, 2005). Pengelolaan limbah cair rumah sakit merupakan bagian yang berfungsi untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan, sehingga diperlukan penanganan yang baik dan benar melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah pengelolaan menyeluruh dari proses kegiatan operasional rumah sakit baik medis maupun non-medis Limbah tersebut diolah di dalam IPAL rumah sakit dimulai dari unit-unit penghasil limbah cair dengan cara pembersihan secara fisik terhadap bahan-bahan organik, secara mikrobiologis oleh bakteri dan diakhiri pembunuhan kuman dengan cara klorinasi (Said,1999). Fenol merupakan asam karbolat yang sering digunakan sebagai desinfektan. Banyak senyawa fenol dan turunannya yang digunakan sebagai desinfektan, seperti kresol, fenilfenol dan hesaklorofen (Pelczar dan Chan, 2005). Fenol bersifat karsinogen dan korosif pada tubuh manusia (Kusumastuti, 2006). Untuk menentukan keefektifan sistem pengolahan limbah cair sebelum dibuang dari bak pengolahan, konsentrasi standar maksimum fenol berdasarkan keputusan Menteri Negara Bahan pencemar adalah jumlah berat zat pencemar dalam satuan waktu tertentu yang merupakan hasil perkal ian dari kadar pencemar dengan debit limbah cair. BOD (Biochemical Oxygen Demand) COD (Chemica Oxygen Demand) TSS (Total Suspended Solid) MPN Coliform BOD adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses mikrobiologis yang benar – benar terjadi di dalam air. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran air buangan dan untuk mendesain system pengoahan air secara biologis. COD adalah jumlah oksigen (mg O 2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K 2,Cr2,O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter kering lumpur yang ada dalam limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron (Sugiharto, 1987). Penentuan zat padat tersuspensi (TSS) berguna untuk mengetahui ke kuatan pence- maran air limbah domestik, dan juga berguna untuk penentuan efisiensi unit pengolahan air Untuk mengetahui jumlah Coliform didalam contoh biasanya digunakan metode MPN (Most Probable Number ) dengan cara fermentasi tabung ganda . Metode ini lebih baik bila dibandingkan dengan metode hitun gan cawan karena lebih sensitif dan dapat mendeteksi Coliform dalam jumlah yang sangat rendah