KEPERAWATAN KOMUNITAS I
MATERI
• Pengertian Puskesmas
Promosi
Jenis pelayanan kesehatan disesuaikan Kesehatan
dengan kemampuan puskesmas, namun
terdapat upaya kesehatan wajib harus
dilaksanakan oleh puskesmas ditambah Penyembuhan
Penyakit dan Kesehatan
dengan upaya kesehatan pengembangan Pelayanan Lingkungan
Kesehatan
yang disesuaikan dengan permasalahan
yang ada serta kemampuan puskesmas.
Basic
SIX
Perbaikan Pencegahan
Gizi Pemberantas
Masyarakat an Penyakit
Kesehatan
Keluarga dan
Reproduksi
KASUS TERBANYAK DI PUSKESMAS
No. Jenis Penyakit Jumlah
5 Diare 743
6 Disentri 288
7 Asma 262
8 Typhoid 194
2 Hipertensi 2379
6 Typhoid 238
7 Asma 235
9 Disentri 204
2 Hipertensi 2172
6 Asma 309
7 Typhoid 299
9 Disentri 237
1. Rujukan sarana logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat
laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis
pakai dan bahan makanan.
2. Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa,
bantuan penyelesain masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena
bencana alam.
3. Rujukan operasional, yaitu menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab
penyelesaian masalah dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat kepada dinas
kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila Puskesma tidak
mampu.
SISTEM PENCATATAN DI PUSKESMAS
• Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen vital
dalam sistem kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan
kesehatan di Puskesmas, kematian, dan berbagai informasi kesehatan lainnya
berguna untuk pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat
kabupaten atau kota maupun kecamatan (Santoso, 2008).
• Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa
ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan
tidak akan terlihat wujudnya.
• Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang
berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar.
SISTEM PENCATATAN DI PUSKESMAS
• Frekuensi pelaporan sebagai berikut: (1) bulanan; (2) tribulan; (3) tahunan.
a) Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA, imunisasi, KB, dan
penggunaan obat-obat.
b) Laporan tribulanan meliputi kegiatan puskesmas antara lain kunjungan
puskesmas, rawat tinggal, kegiatan rujukan puskesmas pelayanan medik
kesehatan gigi.
c) Laporan tahunan terdiri dari data dasar yang meliputi fasilitas pendidikan,
kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dan lingkungan kedinasan, data
ketenagaan puskesmas dan puskesmas pembantu.
• Pengambilan keputusan di tingkat kabupaten dan kecamatan memerlukan data
yang dilaporkan dalam SP3 yang bernilai, yaitu data atau informasi harus lengkap
dan data tersebut harus diterima tepat waktu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten,
sehingga dapat dianalisis dan diinformasikan (Santoso, 2008).
SISTEM PENCATATAN DI PUSKESMAS
• SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan
upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua
data hasil kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data
yang berkaitan, serta dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi
diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang
pengelolaan upaya kesehatan masyarakat (Ahmad, 2005).
• Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan
dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981.
SISTEM PENCATATAN DI PUSKESMAS
• Data SP2PT berupa Umum dan demografi, Ketenagaan, Sarana, Kegiatan pokok
Puskesmas.
• Menurut Yusran (2008) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara
menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah kerja puskesmas.
• Sistem pelaporan ini ini diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi
puskesmas maupun untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna
mendukung manajemen kesehatan (Tiara, 2011).
PUBLIC HEALTH NURSING (PHN)
• Public Health Nursing (PHN) atau perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan
oleh Puskesmas. Perkesmas dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan dasar.
• Perkesmas adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat.
PUBLIC HEALTH NURSING (PHN)
• Menurut WHO, Perkesmas merupakan lapangan perawatan khusus yang
merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara
keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang
lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah
dimana hal itu mempengaruhi masyrakat secara keseluruhan.
• Pelaksanaan Perkesmas bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal. Untuk mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat,
maka diharapkan 40% keluarga rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah
dan pembinaan kesehatan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan Perkesmas.
PUBLIC HEALTH NURSING (PHN)
• Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan,
ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan
terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan
sarana pelayanan kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak
lanjut. Fokus utama pada keluarga rawan kesehatan yaitu keluarga miskin yang
rentan dan keluarga yang termasuk resiko tinggi.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH