Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 6

Ahmad Syarif Maulana (2015140999)


M. Asror Maulana (2015141387)
Rafikah (2015141798)
M. Indrawan (2015140709)
Silmia (201514
Dewi (201514
Transformasi 3 Dimensi
Pengertian Transformasi 3D
Dalam ruang dua dimensi suatu titik akan berada pada suatu posisi yang
dinyatakan oleh dua sumbu. Umumnya kita sebut sumbu x dan sumbu y.
Dalam ruang tiga dimensi terdapat sumbu ketiga yang biasanya kita
sebut sumbu z. Terdapat dua konvensi dalam merepresentasikan suatu
titik: kaidah tangan kanan dan kaidah tangan kiri. Dalam kaidah tangan
kanan jika sumbu x positif mengarah ke kanan dan sumbu y positif
mengarah ke atas maka sumbu z positif mengarah mendekati kita
sementara dalam kaidah lengan kiri sumbu z positif mengarah menjauhi
kita.
Transformasi-transformasi geometris yang dasar di ruang tiga
dimensi sama halnya dengan di ruang dua dimensi kecuali :

■ rotasi kita perlu membedakan rotasi terhadap masing-masing


sumbu
■ refleksi adalah terhadap bidang-bidang xy, yz, atau zx, dan
■ shear adalah terhadap dua sumbu, misalnya x dan z.
Demikian pula kita dapat memanfaatkan sistem koordinat homogen
untuk suatu titik (x,y, z) dalam ruang tiga dimensi direpresentasikan
sebagai matriks kolom [x y z h]. Selanjutnya setiap transformasi
dasar dapat dinyatakan sebagai perkalian matriks:
Operasi Dasar Transformasi 3D
Ada tiga transformasi dasar yang dapat dilakukan terhadap verteks,
yaitu:
1. Translasi.
2. Penskalaan.
3. Rotasi.
Titik hasil transformasi dapat diperoleh melalui rumus affine transformation.
Q = P * M + tr
Dimana:
Q: (Qx, Qy, Qz) menyatakan matrix 1x3 yang berisi titik hasil transformasi.
P: (Px, Py, Pz) menyatakan matrik 1x3 yang berisi titik yang akan ditransformasi.
tr: (trx, try, trz) menyatakan matriks 1x3 yang berisi banyaknya pergeseran sumbuk x,y,
z.
M: Matriks transformasi berukuran 3x3 seperti berikut
TRANSLASI

Translasi dilakukan dengan menggunakan matriks sebagai berikut:


Contoh:
Diketahui sebuah titik P(2,3,1) dan titik ini digeser sejauh tr =(2,2,0). Hitung lokasi titik hasil
translasi.

Dengan demikian titik P(2,3,1) digeser ke titik Q(4,5,1)


PENSKALAAN

Penskalaan dilakukan dengan mengisi tr = (0,0,0) dan matriks M diatur seperti berikut.
Contoh:
Diketahui sebuah prisma dengan lokasi verteks seperti pada tabel beikut:

Prisma tersebut akan diskala sebesar Sx=2, Sy=2, Sz = 2. Hitunglah lokasi verteks
setelah di skala.
Jawab:
Lokasi verteks hasil penskalaan dapat diperoleh dengan matriks M:

Hasil lengkap penskalaan ditunjukkan pada tabel berikut, dan gambar memperlihatkan
benda sebelum dan sesudah dilakukan penskalaan.
Hasil Penskalaan
ROTASI

Berbeda dengan rotasi di 2D yang menggunakan titik pusat(0,0) sebagai pusat


perputaran, rotasi 3D menggunakan sumbu koordinat sebagai pusat perputaran.
Dengan demikian ada 3 macam rotasi yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Rotasi terhadap sumbu X
2. Rotasi terhadap sumbu Y
3. Rotasi terhadap sumbu Z Rotasi terhadap sumbu X, Y, dan Z diperlihakan seperti
pada gambar berikut
Mengingat ada 3 buah sumbu rotasi maka matriks transformasi yang digunakan juga
bergantung kepada sumbu putar. Adapun isi masing-masing transformasi sesuai
dengan sumbu putar didefinisikan sebagai berikut.
Sistem Kordinat Ganda
■ Seperti pergerakan traktor, koordinat system traktor dan kordinat system roda
depan bergerak di kordinat system dunia.
■ Roda depan berputar di koordinat system roda.
■ Ketika traktor jalan, koordinat system roda berputar di koordinat system traktor
■ Transformasi pada sebuah objek dari satu koordinat system ke koordinat system
lainnya
– Atur translasi yang membuat posisis koodinat asal baru ke posisi asal
koordinat lainnya
– Rotasi yang sesuai sumbu koordinat
– Transfomrasi skala, jika skala yang berbeda digunakan dalam dua system
koordinat.

Anda mungkin juga menyukai