Anda di halaman 1dari 9

MENGHARGAI PROSES

Dr. Lilian Melattie


Pertanyaan
• Mohon anda pilih, yang menurut
pertimbangan anda, sebagai pilihan dalam
membangun pribadi yang matang dan karir
yang menjadikan anda pribadi yang sukses. A.
Proses B. Hasil??
Pendahuluan
• Zaman sekarang adalah zaman yang instan . Apapun bisa kita
lakukan dengan cepat. Perlu informasi? Tinggal ketik di mbah
google dan kita akan mendapatkan banyak alternative solusi.
• Belum lagi, kemudahan dengan aplikasi di dalam ponsel. Banyak hal
semakin dipermudah dan dipercepat dengan adanya teknologi.
• Namun ternyata mental kita juga sedikit terpengaruh dengan
kemudahan ini. Kita menjadi orang-orang yang selalu ingin instan.
– Kaya dengan instan.
– Sukses dengan instan.
– Apapun kita capai secara cepat dan instan.
Pertanyannya ??
• Anda lebih mementingkan proses atau hasil?”.
Itulah pertanyaan yang sering dipertanyakan
• Pertanyaan sederhana yang sebenarnya
menyimpan makna. “Apakah kita menghargai
proses atau mementingkan hasil akhir”. Dua
jawaban berbeda yang sangat jauh.
• jawabannya bakal kita temuin kalau kita coba
identifikasi apa sih yang dimaksud “proses”
dan “hasil” itu?
• jawabannya bakal kita temuin kalau kita coba
identifikasi apa sih yang dimaksud “hasil” dan
“proses” itu?
• Hasil itu secara sederhana adalah cita-cita atau
mimpi atau tujuan yang kita mau raih
• Sementara itu, ada yang namanya proses. Proses,
bagi orang umumnya, diartikan sebagai jalan
menuju ke hasil atau cita-cita yang diharapkan
• Adalah tahapan kita mendapatkan yang kita
inginkan
• Menurut KBBI : runtunan perubahan (peristiwa)
dalam perkembangan sesuatu:
• Dalam bahasa keren nya state of being dan
state of becoming. State of being atau hasil
adalah keadaan di mana kita “telah” menjadi
sesuatu, sementara state of becoming atau
proses adalah keadaan di mana kita terus-
menerus “berusaha” menjadi sesuatu.
• Setelah kita mengetahui arti hasil dan proses, maka pertanyaannya
Apakah kita menghargai proses atau mementingkan hasil akhir”.
• Menurut saya, jawaban yang lebih baik adalah mementingkan proses.
Mengapa?
– Dengan menghargai proses, kita akan bersungguh-sungguh dalam
mencapai suatu tujuan (hasil).
– mementingkan hasil membuat kita menghalalkan segala cara agal
tujuan kita tercapai, baik dengan cara yang halal ataupun tidak.
– Proses berfokus pada usaha
– Saat kita berfokus semata-mata pada state of being/hasil, maka kita
kemungkinan akan frustrasi saat tujuan kita gak tercapai
– Kalau kita fokus pada proses, maka saat kita sudah mencapai target
kita pun, kita tidak akan berhenti sampai di situ.
– proses tidak memenjarakan kita dalam suatu situasi ideal. Walaupun
hasil penting, tapi proses lebih penting, karena kalau proses menjadi
titik berat semua usaha kita, maka kita tetap akan berusaha apapun
yang terjadi.
• Sebuah kastil besar tak akan bisa berdiri tanpa ada satu persatu
bata.
• Sebuah tulisan tak akan bisa tersaji tanpa ada kata-kata yang
mengisinya.
• Sebuah lukisan tak akan jadi indah tanpa adanya goresan-goresan
kuas.
• Proses adalah satu hal yang harus selalu diingat dan dihargai.
• Proses adalah perjalanan yang mesti diarungi, mau ataupun tidak
mau. Proses adalah hokum alam yang tidak bisa kita bantah.
• Hokum alam yang memang diciptakan dan direnungkan. Bahwa
segala sesuatu terjadi karena ada proses di baliknya.
• Tak ada satu hal yang terjadi dengan sim sala bim ataupun abra
kadabra. Semuanya butuh proses.
• Bahkan, membuat mie instan pun masih tetap membutuhkan
proses hingga mie tersebut bisa kita santap. Dengan menghargai
proses,
Contoh alkitab
• Siapa yang tidak kenal tokoh Alkitab yang satu ini, Yusuf anak Yakub dalam
Perjanjian Lama? Dia orang yang dikenal sebagai anak kesayangan atau
anak emas Yakub dari istri yang paling dikasihinya Rahel, karena Yusuf lahir
pada masa tua Yakub.
• Yusuf mengalami serangkaian proses pembentukan dan persiapan dari
Allah untuk menjadikan dia pemimpin dan penyelamat bagi bangsa Israel
dan bangsa-bangsa lain. Yusuf menjadi orang kedua atau orang
kepercayaan dalam Istana Raja Firaun dengan jabatan Perdana
Menteri/Mangkubumi/Pangeran Mesir/Raja Muda. Awal mulanya pada
usia 17 tahun, ABG (Anak Baru Gede) lho alias Usia Sweet Seventeen,
Yusuf bermimpi dan menceritakan mimpi-mimpinya dibuang ke tanah
mesirdifitnahdipenjarakan Akhirnya Yusuf -yang berusia 30 tahun-
dipanggil menghadap Firaun dan berhasil mengartikan mimpi Raja Firaun
serta diangkat menjadi penguasa atas seluruh Mesir dibawah kekuasaan
Firaun.

Anda mungkin juga menyukai