Pertanyaan • Mohon anda pilih, yang menurut pertimbangan anda, sebagai pilihan dalam membangun pribadi yang matang dan karir yang menjadikan anda pribadi yang sukses. A. Proses B. Hasil?? Pendahuluan • Zaman sekarang adalah zaman yang instan . Apapun bisa kita lakukan dengan cepat. Perlu informasi? Tinggal ketik di mbah google dan kita akan mendapatkan banyak alternative solusi. • Belum lagi, kemudahan dengan aplikasi di dalam ponsel. Banyak hal semakin dipermudah dan dipercepat dengan adanya teknologi. • Namun ternyata mental kita juga sedikit terpengaruh dengan kemudahan ini. Kita menjadi orang-orang yang selalu ingin instan. – Kaya dengan instan. – Sukses dengan instan. – Apapun kita capai secara cepat dan instan. Pertanyannya ?? • Anda lebih mementingkan proses atau hasil?”. Itulah pertanyaan yang sering dipertanyakan • Pertanyaan sederhana yang sebenarnya menyimpan makna. “Apakah kita menghargai proses atau mementingkan hasil akhir”. Dua jawaban berbeda yang sangat jauh. • jawabannya bakal kita temuin kalau kita coba identifikasi apa sih yang dimaksud “proses” dan “hasil” itu? • jawabannya bakal kita temuin kalau kita coba identifikasi apa sih yang dimaksud “hasil” dan “proses” itu? • Hasil itu secara sederhana adalah cita-cita atau mimpi atau tujuan yang kita mau raih • Sementara itu, ada yang namanya proses. Proses, bagi orang umumnya, diartikan sebagai jalan menuju ke hasil atau cita-cita yang diharapkan • Adalah tahapan kita mendapatkan yang kita inginkan • Menurut KBBI : runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu: • Dalam bahasa keren nya state of being dan state of becoming. State of being atau hasil adalah keadaan di mana kita “telah” menjadi sesuatu, sementara state of becoming atau proses adalah keadaan di mana kita terus- menerus “berusaha” menjadi sesuatu. • Setelah kita mengetahui arti hasil dan proses, maka pertanyaannya Apakah kita menghargai proses atau mementingkan hasil akhir”. • Menurut saya, jawaban yang lebih baik adalah mementingkan proses. Mengapa? – Dengan menghargai proses, kita akan bersungguh-sungguh dalam mencapai suatu tujuan (hasil). – mementingkan hasil membuat kita menghalalkan segala cara agal tujuan kita tercapai, baik dengan cara yang halal ataupun tidak. – Proses berfokus pada usaha – Saat kita berfokus semata-mata pada state of being/hasil, maka kita kemungkinan akan frustrasi saat tujuan kita gak tercapai – Kalau kita fokus pada proses, maka saat kita sudah mencapai target kita pun, kita tidak akan berhenti sampai di situ. – proses tidak memenjarakan kita dalam suatu situasi ideal. Walaupun hasil penting, tapi proses lebih penting, karena kalau proses menjadi titik berat semua usaha kita, maka kita tetap akan berusaha apapun yang terjadi. • Sebuah kastil besar tak akan bisa berdiri tanpa ada satu persatu bata. • Sebuah tulisan tak akan bisa tersaji tanpa ada kata-kata yang mengisinya. • Sebuah lukisan tak akan jadi indah tanpa adanya goresan-goresan kuas. • Proses adalah satu hal yang harus selalu diingat dan dihargai. • Proses adalah perjalanan yang mesti diarungi, mau ataupun tidak mau. Proses adalah hokum alam yang tidak bisa kita bantah. • Hokum alam yang memang diciptakan dan direnungkan. Bahwa segala sesuatu terjadi karena ada proses di baliknya. • Tak ada satu hal yang terjadi dengan sim sala bim ataupun abra kadabra. Semuanya butuh proses. • Bahkan, membuat mie instan pun masih tetap membutuhkan proses hingga mie tersebut bisa kita santap. Dengan menghargai proses, Contoh alkitab • Siapa yang tidak kenal tokoh Alkitab yang satu ini, Yusuf anak Yakub dalam Perjanjian Lama? Dia orang yang dikenal sebagai anak kesayangan atau anak emas Yakub dari istri yang paling dikasihinya Rahel, karena Yusuf lahir pada masa tua Yakub. • Yusuf mengalami serangkaian proses pembentukan dan persiapan dari Allah untuk menjadikan dia pemimpin dan penyelamat bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Yusuf menjadi orang kedua atau orang kepercayaan dalam Istana Raja Firaun dengan jabatan Perdana Menteri/Mangkubumi/Pangeran Mesir/Raja Muda. Awal mulanya pada usia 17 tahun, ABG (Anak Baru Gede) lho alias Usia Sweet Seventeen, Yusuf bermimpi dan menceritakan mimpi-mimpinya dibuang ke tanah mesirdifitnahdipenjarakan Akhirnya Yusuf -yang berusia 30 tahun- dipanggil menghadap Firaun dan berhasil mengartikan mimpi Raja Firaun serta diangkat menjadi penguasa atas seluruh Mesir dibawah kekuasaan Firaun.