Anda di halaman 1dari 31

Skabies

slideplayer.com
Nama lain
Budukan / gudikan / gatal agogo

Definisi
Penyakit kulit menular, disebabkan oleh Infestasi
dan sensitisasi pada manusia karena Sarcoptes scabiei
var hominis dan produknya ; gatal ; mempunyai host
spesifik dan selama hidupnya, tungau hidup dalam
epidermis
Saint Bonomo
Aristoteles Hildegard dan
(384-322 (1098- Cestonii
SM) 1179) (1687)

Abu el Avenzoar Hebra


Hasan (1091-1162) (1868)
Ahmed el
Tabari
(970)
 Angka kejadian skabies di seluruh dunia
dilaporkan sekitar 300 juta kasus per tahun
 Insiden skabies di negara berkembang
menunjukkan siklus fluktuasi dan bervariasi,
prevalensinya dilaporkan 6-27%
 Skabies merupakan penyakit kulit yang
bersifat global dan meningkat serta
memberat pada daerah tropis.

 Depkes RI, 2008 :


5,6-12,95% → skabies menduduki urutan ke tiga dari 12
penyakit kulit tersering
 Skabies menyerang semua usia, ras,
kelas sosial dan jenis kelamin
 >> anak-anak usia sekolah dan dewasa
muda
 Skabies umumnya terjadi pada :
 Penduduk dengan ekonomi menengah ke
bawah yang kurang menjaga kebersihan
diri, higiene yang buruk
 Kepadatan penduduk / kondisi tempat
tinggal yang ramai → kos, asrama,pondok,
panti, penjara, bangsal
Langsung Tidak langsung
 Kontak personal yang  Berbagi benda → sering pada
dekat (kulit dengan kulit) anak-anak
 Seprai, bantal guling, pakaian,
→ rute utama penularan handuk, alat sholat, lantai,
 Berjabat tangan korden dan kursi-kursi
 Tidur bersama  Transmisi dapat melalui
 Kadang seksual binatang : pada → S. skabiei
varian canis

Pada satu studi : tungau hidup ditemukan pada sampel debu yang
diambil dari lantai kamar, bantalan kursi, dan tempat tidur pada
setiap rumah pasien
http://www.lifelearn-cliented.com/cms/resources/body/5453/mange_-_sarcoptic_2009.jpg

Morfologi
Bentuk : oval, punggung cembung, perut rata
Warna : translusen, mutiara, transparan, putih
Tidak mempunyai mata
Tidak dapat terbang / loncat. Kecepatan : 2,5cm/s
Tungau perempuan : 330-450 x 250-350 mikron
Tungau laki : 200-240 x 150-200 mikron
Dewasa : 4 pasang kaki

Taksonomi
Phylum Arthropoda, Class Arachnida, Subclass Acari,
Ordo Acarina, Superfamily Sarcoptoidea Family
Sarcoptidae
Tungau lepas copot dari host, tungau
dapat bertahan hidup selama 24
sampai 36 jam pada suhu kamar Etiologi
dengan kelembaban normal (21°C dan Sarcoptes scabiei var hominis  parasit obligat
40 sampai 80% kelembaban relatif) manusia ke epidermis
dan bahkan lebih lama pada suhu
yang lebih rendah dengan kelembaban Scabies : <20 tungau
tinggi Scabies norwegian : >20 juta tungau
Tungau mengalami 4 tahap dalam siklus hidupnya → telur, larva, nimfa dan dewasa.

Kopulasi → tungau laki mati → tungau ♀ yang telah dibuahi menggali (membuat) burrow di st. korneum
dg kecepatan 2-3mm sehari dan bertelur (meletakkan 2-4 butir telur per hari) → telur menjadi larva 3-5
hari → larva meninggalkan burrow → masuk ke dalam folikel rambut → nimfa → ke permukaan kulit →
menjadi tungau dewasa.

Periode dari telur sampai tungau dewasa → 10 - 14 hari.

tungau ♀ hidup ± 2 bulan, tungau laki setelah kawin dilanjutkan mati


http://effectiveremedies.com/wp-content/uploads/2015/08/home-remedies-for-scabies1.jpg
Cardinal sign
1. Rasa gatal nokturnal. Gatal → 4-6 minggu setelah infestasi
pertama kali. Reinfestasi → gejala akan muncul dalam 2 / 1-4
hari. Individu yang asimtomatis walaupun terinfestasi oleh
skabies → Karier
2. Rasa gatal di area predileksi
3. Riwayat kontak dan gatal pada 1 komunitas (1 rumah, 1 sekolah,
1 tempat kerja, 1 tetangga)
4. Diagnosis pasti → identifikasi mikroskopis dari tungau skabies,
telur atau butiran feses (skibala)

Papul / vesikel eritematus / likenifikasi → digaruk : exkoriasi, kadang bisa ditemukan erosi.
Nodul eritematus sering di daerah genitalia. Skabies berkrusta : plak hiperkeratotik yang
difus pada daerah palmar dan plantar dengan penebalan dan distrofi dari kuku jari tangan
dan kuku jari kaki
http://mmcagus.blogspot.co.id/2013/04/penyakit-kulit-menular.html http://dokterdarian.blogspot.co.id/2015/04/skabies.html

www.rashresource.com
Selaput interdigitalis
Sisi jari
Pergelangan tangan bagian voral
Siku bagian luar
Lipatan axilla bagian depan
Umbilicus / abdomen bagian bawah
Pelipatan gluteus

Laki : penis, scrotum  nodul eritematus

Perempuan :
Areola mammae, labia

Bayi : kulit kepala, wajah (pipi), telapak


tangan dan telapak kaki  bisa btk urtika

Tempat paling lembab dan paling tipis


daripada kulit lainnya

http://www.mobieg.co.za/articles/stds/scabies/
Selain bentuk Skabies yang klasik, terdapat pula bentuk-bentuk
yang tidak khas. Kelainan ini dapat menimbulkan kesalahan
diagnostik yang dapat berakibat gagalnya pengobatan

a.Skabies pada orang bersih → Lesi berupa papula dan


kanalikuli dengan jumlah sedikit, kutu hilang akibat mandi
teratur

b.Skabies pada bayi dan anak → Infestasi terjadi di wajah dan


kulit kepala. Vesikel / bula timbul terutama di telapak tangan
dan jari. Rasa gatal bisa sangat hebat sehingga anak menjadi
iritabel dan kurang nafsu makan. Bs menyebabkan eksim
generalisata
c. Skabies Nodular → Lesi berupa nodul merah
kecoklatan yang sangat gatal, umumnya terdapat
pada daerah yang tertutup
d. Skabies Incognito → Lesi dengan rasa
gatal, dimana penggunaan obat kortikosteroid
(oral/topikal) dapat menyamarkan rasa gatal
e. Norwegian Scabies → Skabies (infestasi)
berat dengan lesi klinis berupa krusta dan
hiperkeratosis.
Fitzpatrick 8th Ed mddk.com

onedisease.org regionalderm.com
Scabies :
 Pomfolix (dishidrosis)
 Insect bite eruptions
 Atopik dermatitis
 Kontak dermatitis
1. Scrapping
2. Burrow ink test Homes 4th Ed

 Identifikasi burrow : marker (tinta/gentian


violet) berwarna hitam tepat pada area
yang terkena. Setelah tinta yang tersisa
dihapus dengan kertas alkohol, burrow
akan terlihat lebih gelap daripada kulit
sekitarnya karena tinta terkumpul
(terabsorbsi) pada burrow.
3. Dermoskopik
4. Histopatologik
Lokasi Pengambilan Sediaan Skabies
Terowongan (burrow) Papul eritematus

www.medicinenet.com

Burrow
1. Lesi yang patognomonik → tempat tungau, di area predileksi, berkulit tipis dan tidak banyak
mengandung folikel pilosebaseus
2. Burrow terbentuk oleh pergerakan tungau pada stratum korneum
3. Warna : putih keabuan ; Panjang : rata-rata 1-10 mm ; Bentuk : lurus atau berkelok
4. Hanya ditemukan apabila belum digaruk
5. Di ujung burrow terdapat vesikel atau papul
1. Tentukan lesi yang patognomonis
2. Teteskan minyak emersi pada lesi
3. Scrapping dengan skalpel nomer 15 sepanjang dari jalur liang
atau pada kulit yang dicurigai, sebaiknya hati-hati agar tidak
berdarah
4. Letakkan/hapus spesimen pada gelas obyek
5. Tutup dengan cover glass
6. Periksa dibawah mikroskop

jaigetacseas.blogspot.com library.med.utah.edu www.medicinenet.com


Hasil Pemeriksaan Scrapping

Telur & feces (skibala)

Sarcoptes scabiei
http://www.histopathology-india.net/scabies.JPG
Fitzpatick 8th ed
1. Sulfur presipitatum 5-10%
• Membunuh tungau & larva, tidak membunuh telur
• Penggunaan selama 8 jam, tiga hari berturut - turut
• Berbau, lengket, mengotori pakaian, kadang2 terjadi iritasi
(dermatitis kontak)
• Murah, aman untuk neonatus dan bumil

2. Benzil Benzoat 10% lotion


• Bersifat neurotoksik pada tungau skabies
• Cukup efektif pada semua stadium
• Penggunaan 24 jam
• Sering mengiritasi (dermatitis iritan) & menambah rasa gatal
3. Lindane 1% lotion / Gameksan 1% (Gama-benzen
heksaklorida)
• Membunuh tungau & telur, tidak membunuh larva
• Bersifat neurotoksik (SSP) karena diabsorbsi melalui kulit
• Pada anak2 dapat menimbulkan kejang, sebaiknya tidak dipakai untuk bayi,
anak kecil, bumil dan buteki
• Penggunaan selama 8 jam, diulang 7 hari kmdn

4. Krotamiton 10% krim


• Penggunaan selama 8 jam, hari 1,2,3,8
• Dapat menimbulkan iritasi dan sensitisasi

5. Ivermectin
• Dosis tunggal, P.O 200 µg/kgBB, hari 1 dan ke 8
• Tidak untuk anak < 15 Kg, bumil, buteki
6. Permethrin 5% krim
• Sifat skabisidnya sangat baik
• Efektif pada semua stadium
• Obat pilihan pertama dalam pengobatan skabies karna efek
toksisitasnya terhadap mamalia sangat rendah
• Diabsorbsi dalam jumlah sedikit (< 0.2% pada pemakaian > 48 jam),
segera diubah menjadi metabolit inaktif sehingga non neurotoksik
• Aman bagi bayi (> 2 bln) dan anak balita
• Efek samping jarang ditemukan
• Studi : tingkat keberhasilan permethrin lebih tinggi dari lindane dan
krotamiton
1. Impetigo sekunder
2. Glomerulonefritis poststreptococal → sebagai
hasil dari scabies induced pioderma yang disebabkan oleh
Sterptococcus pyogenes
3. Lymphangitis dan septicemia → dilaporkan pada
skabies yang berkrusta
4. Infestasi skabies dapat juga menjadi pemicu terjadinya
bullous pemfigoid.
1. Pengobatan meliputi seluruh bagian dari
kulit tanpa terkecuali baik yang ada lesi
ataupun tidak ada lesi
2. Dilakukan pada malam hari sebelum tidur,
tidak terkena air
3. Oleh karena umum terjadi karier tungau
yang asimtomatis pada satu rumah, maka
semua anggota keluarga dan kontak
terdekat harus di terapi secara bersamaan
4. Semua pakaian, sarung bantal, handuk,
dan seprai yang digunakan sebelumnya
harus dicuci dengan air panas > 500C dan
dikeringkan pada suhu panas (seterika).
5. Pakaian yang tidak dapat dicuci harus di
dryclean dan disetrika, dan diletakkan di lemari
pakaian tanpa dicuci, atau diikat dalam tas
plastik (3hari).
6. Lantai, karpet, kain pelapis (rumah dan mobil)
pada area bermain, dan furnitur harus di vacum.
7. Gunting kuku
8. Hewan peliharaan tidak perlu diobati karena
mereka tidak dapat sebagai host tungau
skabies.
9. Karena hipersensitivitas terhadap tungau &
produknya tidak segera hilang maka gatal/ruam
masih dapat menetap (3-4 minggu).

www.medicinenet.com

Anda mungkin juga menyukai