Anda di halaman 1dari 20

ZOONOSIS

PENYAKIT

PARASITIK

drh. Galuh Wiedani Kusuma Dyah Larasati, M. Si.


Arthropoda

Protozoa

Helminth
SEJARAH
SCABIES

Aristoteles Abu el Hasan Saint Hildegard Avenzoar Bonomo dan Hebra


Ahmed (1098-1179) (1091-1162) Cestonii (1687) (1868)
(384-322 SM)
el Tabari (970)

DEFINISI TAKSONOMI ETIOLOGI

Nama lain Phylum Arthropoda, Class Arachnida, Subclass Sarcoptes scabiei var hominis
Budukan / gudikan / gatal agogo Acari, Ordo Acarina, Superfamily Sarcoptoidea
parasit obligat manusia ke
Family Sarcoptidae
Penyakit kulit menular, disebabkan oleh Tungau lepas copot dari host, tungau dapat epidermis
Infestasi dan sensitisasi pada manusia bertahan hidup selama 24 sampai 36 jam pada

karena Sarcoptes scabiei var hominis dan suhu kamar dengan kelembaban normal (21°C Scabies : <20 tungau
dan 40 sampai 80% kelembaban relatif) dan
produknya ; gatal ; mempunyai host Scabies norwegian : >20 juta
bahkan lebih lama padasuhu yang lebih
spesifik dan selama hidupnya, tungau tungau
rendah dengan kelembaban tinggi
hidup dalam epidermis
PATHOGENESIS

Langsung
Kontak personal yang dekat (kulit
dengan kulit) →rute utama
penularan
Berjabat tangan
Tidur bersama
Kadang seksual

Tungau mengalami 4 tahap dalam siklus hidupnya → telur, larva,


nimfa dan dewasa.
Tidak langsung
Berbagi benda → sering pada anak-
Kopulasi → tungau laki mati → tungau ♀ yang telah dibuahi
menggali (membuat) burrow di st. korneum dg kecepatan 2-3mm
anak
sehari dan bertelur (meletakkan 2-4 butir telur per hari) → telur
Seprai, bantal guling, pakaian,
menjadi larva 3-5 hari→ larva meninggalkan burrow → masuk ke
handuk, alat sholat, lantai, korden
dan kursi-kursi dalam folikel rambut → nimfa → ke permukaan kulit → menjadi
Transmisi dapat melalui binatang : tungau dewasa. Periode dari telur sampai tungau dewasa → 10 -
pada → S. skabiei varian canis 14 hari.
Tungau ♀ hidup ± 2 bulan, tungau laki setelah kawin dilanjutkan
mati
PREDILEKSI
GEJALA KLINIS
Selaput interdigitalis
Sisi jari
Pergelangan tangan bagian voral
Siku bagian luar
Cardinal sign Lipatan axilla bagian depan
Rasa gatal nokturnal. Gatal→ 4-6 minggu setelah
Umbilicus / abdomen bagian bawah

infestasi pertama kali. Reinfestasi gejala akan
Pelipatan gluteus
muncul dalam 2 / 1-4 hari. Individu yang
Laki : penis, scrotum  nodul eritematus
asimtomatis walaupun terinfestasi oleh skabies
→ Perempuan :
Karier Areola mammae, labia
Rasa gatal di area predileksi Bayi : kulit kepala, wajah (pipi), telapak

Riwayat kontak dan gatal pada 1 komunitas (1


tangan dan telapak kaki  bisa btk urtika
rumah, 1 sekolah, 1 tempat kerja, 1 tetangga) Tempat paling lembab dan paling tipis

Diagnosis pasti → identifikasi mikroskopis dari


daripada kulit lainnya
tungau skabies, telur atau butiran feses (skibala)
GEJALA KLINIS
Selain bentuk Skabies yang klasik, terdapat pula
bentuk-bentuk yang tidak khas. Kelainan ini dapat
menimbulkan kesalahan diagnostik yang dapat
berakibat gagalnya pengobatan
Skabies pada orang bersih → Lesi berupa papula
dan kanalikuli dengan jumlah sedikit, kutu hilang
akibat mandi teratur
Skabies pada bayi dan anak → Infestasi terjadi di
Skabies Nodular → Lesi berupa nodul merah
wajah dan kulit kepala. Vesikel / bula timbul
terutama di telapak tangan dan jari. Rasa gatal bisa kecoklatan yang sangat gatal, umumnya
sangat hebat sehingga anak menjadi iritabel dan terdapat pada daerah yang tertutup
kurang nafsu makan. Bs menyebabkan eksim Skabies Incognito → Lesi dengan rasa gatal,
generalisata dimana penggunaan obat kortikosteroid
(oral/topikal) dapat menyamarkan rasa gatal
Norwegian Scabies → Skabies (infestasi) berat
dengan lesi klinis berupa krusta dan
hiperkeratosis.
Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang

Scrapping Dermoskopik
Pomfolix (dishidrosis)
Insect bite eruptions
Atopik dermatitis
Kontak dermatitis Burrow Ink Test Histopatologik

Burrow Identifikasi burrow : marker Tentukan lesi yang patognomonis


Lesi yang patognomonik → tempat tungau, di area predileksi, berkulit (tinta/gentian violet) berwarna hitam Teteskan minyak emersi pada lesi
tipis dan tidak banyak mengandung folikel pilosebaseus tepat pada area yang terkena. Setelah Scrapping dengan skalpel nomer 15 sepanjang
Burrow terbentuk oleh pergerakan tungau pada stratum korneum tinta yang tersisa dihapus dengan dari jalur liang atau pada kulit yang dicurigai,
Warna : putih keabuan ; Panjang : rata-rata 1-10 mm ; Bentuk : lurus kertas alkohol, burrow akan terlihat sebaiknya hati-hati agar tidak berdarah
lebih gelap daripada kulit sekitarnya Letakkan/hapus spesimen pada gelas obyek
atau berkelok
karena tinta terkumpul (terabsorbsi) Tutup dengan cover glass
Hanya ditemukan apabila belum digaruk
pada burrow. Periksa dibawah mikroskop
Di ujung burrow terdapat vesikel atau papul
Hasil Pemeriksaan Mikroskopik

Morfologi
Bentuk : oval, punggung cembung, perut rata
Warna : translusen, mutiara, transparan, putih
Tidak mempunyai mata
Tidak dapat terbang / loncat. Kecepatan : 2,5cm/s
Tungau perempuan : 330-450 x 250-350 mikron
Tungau laki : 200-240 x 150-200 mikron
Dewasa : 4 pasang kaki
Pengobatan
Sulfur presipitatum 5-10%
Lindane 1% lotion / Gameksan 1% (Gama-
Membunuh tungau & larva, tidak
benzen heksaklorida)
Ivermectin
membunuh telur Membunuh tungau & telur, tidak membunuh Dosis tunggal, P.O 200
Penggunaan selama 8 jam, tiga hari larva µg/kgBB, hari 1 dan ke 8
berturut - turut Bersifat neurotoksik (SSP) karena diabsorbsi
melalui kulit
Tidak untuk anak < 15 Kg,
Berbau, lengket, mengotori pakaian,
kadang2 terjadi iritasi (dermatitis Pada anak2 dapat menimbulkan kejang, bumil, buteki
kontak) sebaiknya tidak dipakai untuk bayi, anak kecil,
bumil dan buteki
Murah, aman untuk neonatus dan
Penggunaan selama 8 jam, diulang 7 hari kmdn
bumil
Permethrin 5% krim
Sifat skabisidnya sangat baik
Efektif pada semua stadium
Benzil Benzoat 10% lotion Obat pilihan pertama dalam pengobatan skabie
Bersifat neurotoksik pada karna efek toksisitasnya terhadap mamalia
Krotamiton 10% krim sangat rendah
tungau skabies
Penggunaan selama 8 jam, hari
Diabsorbsi dalam jumlah sedikit (< 0.2% pada
Cukup efektif pada semua
1,2,3,8 pemakaian > 48 jam), segera diubah menjad
stadium metabolit inaktif sehingga non neurotoksik
Dapat menimbulkan iritasi dan

Penggunaan 24 jam Aman bagi bayi (> 2 bln) dan anak balita
sensitisasi Efek samping jarang ditemukan
Sering mengiritasi (dermatitis
Studi : tingkat keberhasilan permethrin lebih
iritan) & menambah rasa gatal
tinggi dari lindane dan krotamiton
Pencegahan

Pengobatan meliputi seluruh bagian dari kulit


tanpa terkecuali baik yang ada lesi ataupun tidak
ada lesi
Dilakukan pada malam hari sebelum tidur, tidak
terkena air
Oleh karena umum terjadi karier tungau yang
asimtomatis pada satu rumah, maka semua
anggota keluarga dan kontak terdekat harus di
terapi secara bersamaan
Semua pakaian, sarung bantal, handuk, dan seprai
yang digunakan sebelumnya harus dicuci dengan
air panas > 50 C dan dikeringkan pada suhu panas
(seterika).
Prevalensi
Angka kejadian skabies di seluruh dunia dilaporkan sekitar 300 juta kasus per
tahun
Insiden skabies di negara berkembang menunjukkan siklus fluktuasi dan
bervariasi, prevalensinya dilaporkan 6-27%
Skabies merupakan penyakit kulit yang bersifat global dan meningkat serta
memberat pada daerah tropis.
Depkes RI, 2008 : 5,6-12,95% → skabies menduduki urutan ke tiga dari 12
penyakit kulit tersering

Epidemiologi
Skabies menyerang semua usia, ras, kelas sosial dan jenis kelamin
>> anak-anak usia sekolah dan dewasa muda
Skabies umumnya terjadi pada :
Penduduk dengan ekonomi menengah ke bawah yang kurang
menjaga kebersihan diri, higiene yang buruk
Kepadatan penduduk / kondisi tempat tinggal yang ramai → kos,
asrama,pondok, panti, penjara, bangsal
TOXOPLASMOSIS
SEJARAH

Nicole dan Dr. Joseph Janku Th. 1937 Wolft dan Cowen menemukan
menemukan kista di retina dan

Manceaux th. 1909 ensefalitis granulomatosa konginental


di otak anak hidrosefalus

DEFINISI TAKSONOMI HOSPES

Toxoplasma gondii merupakan parasit Kingdom : Protista


intraseluler obligat dari kelompok Subkingdom : Protozoa Hospes definitif: Family Felidae
protozoa yang dapat menginfeksi Phylum : Apicomplexa (kucing domestik).
manusia dan seluruh hewan berdarah Class : Sporozoasida Hospes perantara: Manusia,
panas yang ditemukan hampir di seluruh Order : Eucoccidiorida mamalia lainnya (ternak), burung,
dunia. Parasit ini menyebabkan penyakit Family : Sarcocystidae ikan
toksoplasmosis (Yuliawati dan Genus : Toxoplasma
Nasronudin, 2015).
Species : gondii
Morfologi

Transmission electron micrograf takizoit T.gondii Kecepatan takizoit membelah berangsur berkurang dan
intraseluler. terbentuklah kista yang mengandung bradizoit (bentuk
Takizoit dikelilingi oleh parasitophorous vacuolar yang membelah perlahan); masa ini adalah masa infeksi
membrane (PVM). klinis menahun yang biasanya merupakan infeksi laten.
Bergerak cepat, cepat memperbanyak diri, dan cepat Kista berukuran 25 µm
menyerang dan masuk sel-sel jaringan: terjadi pada fase Mengandung 50-5000 bradizoit
akut Terdapat dinding kista.
Perbanyakan diri dengan endodyogeni (internal budding) Kista jaringan dapat ditemukan di dalam hospes seumur
Bentuk menyerupai bulan sabit dengan satu ujung yang hidup terutama di otak, otot jantung dan otot bergaris.
runcing dan satu ujung lain yang agak membulat. Di otak, kista berbentuk lonjong atau bulat, sedangkan di
Panjang 4-8 µm lebar 2-4 µm, mempunyai satu nukleus di otot kista mengikuti bentuk sel otot.
tengah.
Siklus Hidup
Reproduksi seksual
terjadi pada selaput lendir usus kucing
reproduksi terjd scr pembuahan
Reproduksi aseksual
terjadi pd semua binatang induk semang
perantara termasuk manusia
reproduksi scr membelah diri
hasil pembelahan masuk kesemua sel
otot dan syaraf

tachyzoite bentuk proliferatif, dikenal Bradyzoit Oosyst


sbg tropozoit dibentuk dlm jaringan pd fase kronis hny terbentuk di usus halus kucing
akan dihancurkan oleh cairan lebih tahan dibanding tropozoit berbentuk oval, ukuran 10-12
pencernaan
dlm daging tahan slm 68 hr pd suhu mikron,
dlm bbrp menit
-4 C, mati pd suh 50 C slm 30 mnt diploid dilindungi dinding yg kuat
berbentu k bulan sabit, pj 5-8 mikron,
lebar 2- 5 mikron Bentuk lonjong ukuran 10-100 terjd sporulasi
memperbanyak dg cara membelah diri mikron penting unt penularan, keluar lwt
berubah menjd kista pd fase kronis feses
Pathogenesis
Acquired infection
Makan daging mentah
Sayuran yang mengandung
ooccyst
Peneliti
Tranfusi darah
Transplantasi organ
Congenital infection

Kucing induk semang definitif dari T. gondii. Kucing


terinfeksi toxoplasma :
Oocyst infektif yang ada di alam
Cyst yang ada pada jaringan organ
Tachyzoite ada dicairan rongga perut
Kucing akan menghasilkan oocyst yang
dikeluarkan dlm tinja dalam 20 hr atau lebih bila
yang termakan oocyst, 3 – 10 hr kmd bila yang
termakan cyst jaringan, dan 19 hr bila yang
termakan tachyzoite
Oocyst tahan 184 hr terbuka kena sinar matahari
334 hr terbuka dlam perlindungan
Gejala Klinis Toksoplasmosis pada pasien imunokompromais
Toksoplasmosis pada pasien dengan AIDS, keganasan
hematologis, penerima transplantasi organ (termasuk
jantung, hati, ginjal) dapat menyebabkan ensefalitis,
Toksoplasmosis pasien immunokompeten
meningoensefalitis, miokarditis, dan pneumonitis.
Hanya 10-20% toksoplasmosis pada anak-anak
dan dewasa yang memiliki gejala. Toxoplasmic ensefalitis (TE) adalah manifestasi yang paling
Seringkali tanpa gejala atau hanya gejala sering terjadi pada pasien imunokompromais. Pada 58-
ringan dan muncul gejala yang tidak spesifik 89% kasus terjadi pada manifestasi klinis sub-akut dalam
seperti demam, pembesaran kelenjar getah bentuk kelainan neurologis fokal, pada 15-25% kasus
bening, myalgia, leher kaku, nyeri menelan dengan manifestasi klinis kejang yang lebih parah dan
atau sakit perut. pendarahan otak. Manifestasi klinis lainnya seperti
hilangnya kesadaran, meningismus, gejala serebral,
gangguan neuropsikiatri, demensia, agitasi.
Toksoplasmosis Kongenital Pada pasien HIV risiko infeksi SSP yang terkait dengan
Triad klasik toxoplasmosis kongenital adalah tingkat CD4, risiko yang lebih tinggi pada mereka yang
korioretinitis, hidrosefalus, dan kalsifikasi hanya memiliki jumlah CD4 + <200 sel / mm3.
intrakranial.
Toksoplasmosis pada pasien AIDS juga dapat menyerang
Keterlibatan sistem neurologis dan okular sering
paru-paru, mata dan organ lainnya.
timbul kemudian jika tidak ditemukan pada saat
Toksoplasmosis paru (pneumonitis) terjadi terutama pada
kelahiran.
pasien dengan AIDS lanjutan, manifestasi klinis seperti
Kejang, keterbelakangan mental, dan kekakuan
demam, dyspnea, dan batuk dan seringkali sulit dibedakan
merupakan sekuele umum.
dari Pneumocystis jirovecii Pneumonia.
Toksoplasmosis Okuler
Korioretinitis dapat terjadi karena infeksi bawaan atau
postnatal.
Gejala meliputi penglihatan kabur, scotoma, fotofobi, dan
rasa sakit.
Pemeriksaan oftalmologi diperoleh focal necrotizing
retinitis formation yang menyerupai kapas putih
kekuningan, dengan batas yang tidak jelas.
Pada infeksi kongenital sering terjadi lesi bilateral pada Toksoplasmosis dalam kehamilan
infeksi yang didapat, pada umumnya unilateral. Kebanyakan perempuan hamil dengan
infeksi akut tidak mengalami gejala
tertentu.
Beberapa memiliki gejala malaise,
subfebris, limfadenopati.
Frekuensi transmisi vertikal ke janin
meningkat seiring bertambahnya usia
kehamilan.
Kerusakan organ berat pada bayi
terutama bila infeksi toksoplasmosis
terjadi pada saat kehamilan muda
Diagnosa Diagnosis toksoplasmosis biasanya dilakukan dengan
pengujian serologis yaitu tes yang mengukur IgG.
Jika perlu untuk memperkirakan waktu infeksi, sangat
penting bagi wanita hamil tes yang mengukur IgM juga
digunakan bersamaan dengan tes lain seperti tes aviditas.
Diagnosis dapat dilakukan dengan pengamatan langsung
parasit dalam sediaan jaringan yang diwarnai, seperti cairan
serebrospinal (CSF), atau bahan biopsi lainnya. Teknik ini
jarang digunakan karena sulitnya mendapatkan spesimen
ini.
Parasit juga dapat diisolasi dari darah atau cairan tubuh
lainnya seperti CSF
Teknik molekuler yang bisa mendeteksi DNA parasit dalam
cairan ketuban untuk kemungkinan kasus transmisi ibu ke
bayi (bawaan)
Penyakit ocular didiagnosis berdasarkan munculnya lesi
pada mata, gejala, perjalanan penyakit, dan biasanya tes
serologis.
Pengobatan dan Pencegahan

Pyrimethamine dan

Sulfonamide diberikan

bersama.
Masaklah daging secara sempurna atau
simpan suhu beku pada -14 °C jika akan
dimasak setengah matang
Cucilah sayur2an
Biasakan mencuci tangan sblm makan
Kurangi jumlah kucing liar
Bersihkan alas kandang setiap hari
Khusus ibu hamil periksa secara rutin
Aspek Kesehatan Masyarakat

Di Indonesia, kasus toksoplasmosis pada


manusia berkisar antara 43-88% (Subekti dan
Arrasyid, 2006).
Penelitian terbaru di Jawa Tengah oleh
Retmanasari et al., (2017), prevalensi
toksoplasmosis tahun 2014 sebesar 62,5%.
Resiko bagi ibu hamil dan bayi :
- Jika ibu terinfeksi lebih dulu sebelum hamil,
maka tidak ada resiko fetal transmission.
- Jika ibu terinfeksi selama hamil, fetus
beresiko (kongenital toxoplasmosis).
- Infeksi foetus dapat mengakibatkan aborsi
secara spontan.
- 70% bayi yang lahir kongenital toxoplasmosis
menunjukkan asymptomatis, tetapi 8%
menunjukkan kelemahan CNS.

Anda mungkin juga menyukai