SECTION
OUTLINE
A. Teknik Sampling Dan Jenis Sampel
B. Prosedur Penerimaan Sampel
C. Prosedur Pengetesan Sampel
TEKNIK SAMPLING
A. Serology adalah ilmu yang mempelajari reaksi antara antigen dan antibody
Serum Rusak
Prosedur Sampling Feed
a. Pakan diambil dari gudang utama, gudang kandang dan through
b. Pakan diambil dari 9 titik
c. Pakan dari 1 kandang dimasukkan dalam 1 plastik
d. Informasi data : nama farm, alamat, kandang, kode feed, date collect, tanggal
kirim, tanggal produksi, tanggal kedatangan, keterangan (gudang utama gudang
kandang, through), medikasi atau perlakuan pakan
Mycotoxin
1. Antigen beku
2. Thawing
3. Antigen stock ND 1 :1 (misal : 2ml Ag + 2 ml PBS
4. End point
( 4HA baru * Ag )
Antigen terlalu lemah
• 4HA 64, terlalu lemah 2 ditambahkan Ag
• 4HA menjadi 16, Ag = 7,5, total larutan PBS awal=480
480 30 ( +22,5 ml) ( total PBS : 4HA baru)
126
Metode HI
Plate diisi dengan PBS 0,025 ml dengan mesin mikrofiller
2 50µl dilluted serum + 50µl dilluent Salmonella, ORT, FaDV Diluent plate
inkubasi
MG, MS, REO, Salmonella, EDS,
1 30 menit AE, ND, AI, IBD, IB, FadV
Substrate 100µl
inkubasi
MG, MS, REO, Salmonella, EDS,
1 15 menit AE, ND, AI, IBD, IB, FadV Substrate
Dilluent plate:
Hijau : REO, Salmo, EDS, IBD, IB, ORT, ART, AE
Kuning : CAV, MG, MS, AI, ILT, FadV
Pembuatan wash buffer : 1 sachet wash buffer dalam 1000ml Aquadest steril
Pembuatan reagent substrat : tablet substrate dalam 11 ml substrat buffer
Sebelum pengetesan, seluruh kit harus dalam kondisi sama dengan suhu ruang Kit Elisa
Interpretasi Hasil ELISA
1. Mean titer reff. Control berada di titer range artinya hasil
pengetesan valid
2. Mean titer berada di dalam range target titer artinya ayam
berada dalam titer protektif
3. Jika ayam dalam titer protektif dapat disimpulkan bahwa
ayam menghasilkan antibodi pasca vaksin
4. Jika terdapat titer tetapi ayam tidak divaksin, kemungkinan
ada challenge dari lapangan dan harus dilakukan analisa
kembali terkait kondisi ayam dan lingkungan.
5. %CV (Coefisien Variant) berada pada target % CV artinya
titer antibodi seragam
o <40% excellent
o 40-60% good
o >60% need to improve
5. VI index (vaccination Index) untuk evaluasi keberhasilan
vaksinasi :
o Good vaccination response (high VI score) & poor
vaccination response (low VI score)
MYCOTOXIN TEST
A. Macam pengetesan :
1.Feed : Ochratoxin
T2 Toxin
Aflatoxin
Deoxynivalenol (DON)
Fumonisin
Zearalenon
2. Organ : Aflatoxin HS
MYCOTOXIN FEED
1 20gr sampel+100ml methanol 70% Ochra, T2, Afla, Fumo, Zea
menggunakan kit Romer
2 20gr sampel +100ml Aquades steril Deoxynivalenol
Preparasi sampel
Conjugate
Ekstraksi 100µl +Conjugat 200µl
dalam dillution whell
2 15 menit Deoxynivalenol
Cuci 5x dengan aquades steril Ochra, T2, Afla, Fumo, Zea Substrate
Cuci 5x dengan wash sollution Deoxynivalenol
concentrate
keringkan
Substrat 100µl ke dalam test whell Stop sollution
Inkubasi 5 menit
Stop sollution 100µl
Baca dengan elisa reader 450nm &
650nm (Gen 5 software)
Saring supernatan
Aflatoxin HS kit test (Neogen)
Cek pH (6-8), jika <6 + NaOH 1 mol)
Inkubasi 10 menit
Baca hasil
(+) : aglutinasi
Hasil :
Antigen MG
Rapid test AI
A. Tujuan : untuk deteksi kualitatif antigen avian influenza type A di kloaka
B. Metode :
1.Swab kloaka ayam diambil dengan menggunakan disposable swab atau cotton bud steril
2.Masukkan disposable swab ke dalam diluent tube dan mix hingga sampel swab larut dalam diluent
3.Ambil supernatan dengan dropper
4.Aplikasikan 6 drop dalam sample hole
5.Hasil test dibaca setelah 10 menit
D. Hasil :