0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
83 tayangan5 halaman
Dokumen ini membahas tentang pertolongan pertama pada kasus patah tulang dan dislokasi sendi. Patah tulang adalah kerusakan integritas tulang yang disebabkan oleh gaya berulang atau kelemahan tulang. Dislokasi sendi adalah kondisi dimana permukaan tulang penyusun sendi masih berkontak meski terjadi cedera. Tanda patah tulang antara lain nyeri, gangguan fungsi, dan perubahan bentuk t
Dokumen ini membahas tentang pertolongan pertama pada kasus patah tulang dan dislokasi sendi. Patah tulang adalah kerusakan integritas tulang yang disebabkan oleh gaya berulang atau kelemahan tulang. Dislokasi sendi adalah kondisi dimana permukaan tulang penyusun sendi masih berkontak meski terjadi cedera. Tanda patah tulang antara lain nyeri, gangguan fungsi, dan perubahan bentuk t
Dokumen ini membahas tentang pertolongan pertama pada kasus patah tulang dan dislokasi sendi. Patah tulang adalah kerusakan integritas tulang yang disebabkan oleh gaya berulang atau kelemahan tulang. Dislokasi sendi adalah kondisi dimana permukaan tulang penyusun sendi masih berkontak meski terjadi cedera. Tanda patah tulang antara lain nyeri, gangguan fungsi, dan perubahan bentuk t
BALUT BIDAI PATAH TULANG Patah tulang (Fraktur) adalah Diskontinuitas atau rusaknya integritas tulang. Patah tulang terjadi karena tulang menerima gaya berulang, atau tulangnya sendiri yang memang sudah rapuh.
DISLOKASI SENDI adalah kondisi di mana masih terdapat kontak antara
permukaan tulang-tulang penyusun sendi. Tanda dan gejala patah tulang Tanda dan gejala yang biasanya dirasakan korban patah tulang yaitu Rasa nyeri Penurunan fungsi tulang Perubahan bentuk (deformitas) Pemeriksaan fisik : dilakukan dengan membandingkan bagian tubuh yang dicurigai patah tulang dengan sisi lainnya (kanan/kiri). PERTOLONGAN PERTAMA PADA PATAH TULANG • Pemasangan bidai sederhana Hal yang harus diperhatikan: 1. Bidai harus cukup panjang. Pada kasus patah tulang: Melewati sendi yang ada di pangkal dan ujung tulang yang patah. Pada kasus cedera sendi: Mencapai dua tulang yang mengapit sendi yang cedera. 2. Bidai harus cukup kuat untuk menghindari gerakan pada bagian yang patah tulang atau sendi yang cedera, namun tidak mengganggu sirkulasi. 3. Bila tidak ada alat yang kaku untuk dijadikan bidai, bagian tubuh yang cedera bisa diikatkan dengan bagian tubuh yang sehat, misalnya dengan membalut lengan ke tubuh, atau membalut kaki ke kaki yang sehat. 4. Jangan meluruskan (reposisi) tangan atau kaki yang mengalami deformitas, pasang bidai apa adanya. Teknik pemasangan Bidai • Pastikan lokasi luka, periksa keseluruhan tubuh korban (expose) • tangani perdarahan jika perlu (jika ada) • Memeriksa PMS korban, (P, Pulsasi), (M, Motorik), dan masih dapat merasakan sentuhan (S, Sensorik) • Tali bidai melalui celah antara lekukan tubuh dan lantai. • Pastikan bidai dapat mencegah pergerakan sisi anggota badan yang patah. • Beri bantalan/padding pada daerah tonjolan tulang yang bersentuhan dengan papan bidai dengan menggunakan kain. • Memeriksa kembali PMS korban • Bandingkan dengan keadaan saat sebelum pemasangan bidai. • Tanyakan kepada korban apakah bidai dipasang terlalu ketat atau tidak. • Jika kondisi memburuk (seperti: nadi tidak teraba dan / atau tidak dapat merasakan sentuhan dan / atau tidak dapat digerakkan), LONGGARKAN BIDAI !!