Anda di halaman 1dari 50

Apa yang dimaksud dengan e-Purchasing?


E-Purchasing merupakan metode pembelian obat secara elektronik
berdasarkan e-Catalog. Tujuan dilaksanakannya e-Purchasing yaitu
mempermudah Penyedia barang/jasa dan pengguna dalam kegiatan pemilihan
dan pengadaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai pada semua
tempat pelayanan kesehatan. Dengan adanya e-Purchasing baik Penyedia
barang/jasa maupun pengguna dapat menghemat biaya dan waktu karena sistem
dilakukan secara online pada e-Catalogue.
Penyedia barang/ jasa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2016 tentang E-katalog adalah badan usaha/orang perseorangan/Badan Layanan
Umum/Badan Layanan Umum Daerah/Lembaga/Unit Pelaksana Teknis/badan
penelitian/online shop yang menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
konsultasi/jasa lainnya dalam katalog elektronik.
Hubungan e-Purchasing dengan e-Catalogue?

 Katalog elektronik atau biasa disingkat e-Catalogue merupakan bagian dari pengembangan sistem
pengadaan barang/jasa pemerintah melalui e-Purchasing. E-catalogue adalah sistem informasi elektronik
yang memuat daftar, merek, jenis, spesifikasi teknis, harga dan jumlah ketersediaan barang atau jasa
tertentu dari berbagai penyedia. Pencantuman harga dan spesifikasi teknis suatu barang/jasa pada e-
Catalogue didasarkan dari kontrak payung antara Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP) dan penyedia barang/jasa.
 Katalog elektronik ini terdiri dari tiga kriteria meliputi katalog elektronik nasional, sektoral dan daerah.
Katalog elektronik nasional merupakan katalog elektronik yang disusun dan dikelola oleh lembaga
kebijakan pengadaan batang/jasa pemerintahan atau LKPP meliputi barang, pekerjaan konstruksi, jasa
lainnya, jasa konsultasi dan/atau barang/jasa yang dimuat dalam online shop.
 Katalog elektronik sektoral merupakan katalog elektronik yang disusun dan dikelola oleh kementerian
meliputi barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan/atau jasa konsultasi. Sedangkan katalog
elektronik daerah merupakan katalog elektronik yang disusun dan dikelola oleh pemeritah daerah
barang, pekerjaan konstruksi (umum dan tertentu), jasa lainnya dan/atau jasa konsultasi.
Katalog Obat Pemerintah


• Salah satu komoditas dalam e-Katalog adalah Obat
pemerintah
• Katalog obat dimulai pertama kali pada tahun 2013,
menggunakan DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional)
sebagai dasar penentuan jenis obat
• Tahun 2014 dst, pemilihan obat pada e-Katalog
berdasarkan Formularium Nasional untuk menunjang
JKN
E – CATALOGUE 2014
PROSES e-CATALOGUE 2016


FORNAS

PROSES

NEGOSIASI LELANG

CATALOGUE OBAT
PROSES e-CATALOGUE 2016

NIE Generik

Ada Tidak ada

>1 Hanya 1 NIE Nama Dagang

Lelang Negosiasi >1 Hanya 1

Lelang Negosiasi
RKO Tahun 2016 *)

Dinkes • 507
RS
Pemerintah • 435
RS Swasta •7
*) per Juni 2015
Contoh Perbandingan Harga Obat
No. Nama Obat Harga HET Harga HET Harga Katalog LKPP (Rp.)
2012+ PPN 2013+PPN


(Rp.) (Rp.)

1. ACT (Artesunate 44.550 44.550 33.000 Efisiensi


tablet 50 mg + (2 blister @ (2 blister @ (1 blister@24 sebesar 26%
Amodiaquine 12 tablet / 12 tablet / tablet)
anhydrida tablet kotak) kotak)
200 mg
2. Parasetamol tablet 14.175 14.175 8.700 Efisiensi
500 mg (ktk 10 x 10 (ktk 10 x 10 (Dus, 10 strip sebesar 39%
tablet) tablet) @10tablet)
3. Morfin injeksi 10 141.742 141.742 84.000 Efisiensi
mg/ml (ktk 10 (ktk 10 ampul (Dus 10 amp @ sebesar 41%
ampul @ 1 ml) 1 ml)
@ 1 ml )
Sumber:
1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 092/MENKES/SK/II/2012;
2. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 436/MENKES/SK/ XI/2013;
3. HTTPS://KATALOG-OBAT.LKPP.GO.ID/E-KATALOG-OBAT.
E-Catalog dan e-Purchasing Obat

1. Seluruh Satuan Kerja di bidang kesehatan baik Pusat maupun



Daerah dan FKTP atau FKRTL Pemerintah melaksanakan
pengadaan obat melalui E-Purchasing berdasarkan Katalog
Elektronik (E-Catalogue) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
2. FKTP atau FKRTL swasta yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan dapat melaksanakan pengadaan obat berdasarkan
Katalog Elektronik (E-Catalogue).
• Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah fasilitas kesehatan yang
melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik
untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau
pelayanan kesehatan lainnya.
• Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) adalah fasilitas
kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan,
rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan khusus.
E-Catalog dan e-Purchasing Obat (Cont)
3. PBF yang ditunjuk oleh Industri Farmasi yang tercantum dalam


Katalog Elektronik (E-Catalogue) wajib memenuhi permintaan
obat dari FKTP atau FKRTL swasta yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan dalam rangka pengadaan obat
4. Dalam hal aplikasi E-Purchasing mengalami kendala operasional
yang menyebabkan aplikasi tersebut belum/tidak dapat
dipergunakan, maka pelaksanaan pengadaan secara E-
Purchasing dilakukan dengan “off line”.
 Tatacaranya diatur dalam SE Kepala LKPP No. 1 Tahun 2013.
 Pembelian secara manual sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan secara langsung kepada Industri Farmasi yang
tercantum dalam Katalog Elektronik (E-Catalogue).
E-Catalog dan e-Purchasing Obat (Cont)
5. Industri Farmasi yang tercantum dalam Katalog Elektronik (E-


Catalogue) wajib melaporkan realisasi pemenuhan
permintaan obat dari FKTP atau FKRTL yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan yang telah dilakukan oleh PBF yang
ditunjuk kepada Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
Rekapitulasi E-Purchasing Obat 2013-2014

Jenis obat
 2013

192 sediaan
2014

685 sediaan
Paket /Transaksi N/A 4013 Paket
Nilai Transaksi Rp542.903.029.052 Rp804.803.766.528
Jenis Obat s/d Nilai 46 sediaan (23,95%) 92 sediaan (13,34%)
Transaksi 80%
Jenis Obat dengan Nilai 101 sediaan (52,60%) 527 sediaan (76,93%)
Transaksi < Rp. 1 M
Jenis Obat dengan Nilai 51 sediaan (26,56%) 345 sediaan (50,36%)
Transaksi < Rp. 200 Juta
Jenis Obat dengan Nilai 6 sediaan (0,3%) 94 sediaan (13,72%)
Transaksi < Rp. 10 Juta
ADMINISTRASI PENGADAAN E-KATALOG
OBAT JKN

 Unit Pelayanan Kesehatan Pemerintah (misal: Dinkes/RSUD)
mengelompokkan daftar kebutuhan obat berdasarkan Produsen/PBF
dari data yang tercantum dalam E-Katalog;
 Dinkes/RSUD mengundang Industri Farmasi (atau PBF-nya) untuk
membahas draft kontrak pengadaan;
 Pembayaran dilakukan sesuai aturan pengelolaan Keuangan Dana
Kapitasi JKN
 Alur Proses e-‐Purchasing Produk
Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi
(Tanpa Fitur Negosiasi Harga)
Permasalahan & Solusi
NO PERTANYAAN JAWABAN

Sesuai dengan Permenkes 63 Tahun 2014 bahwa jika terdapat


Terdapat permasalahan pada akses jaringan internet kendala pada pengadaan secara elektronik (e-purchasing) maka
1 dibeberapa Daerah sehingga pengadaan obat tidak pemesanan obat dapat dilakukan secara manual langsung (e-mail)
dapat dilakukan secara elektronik (e-purchasing) kepada Industri Farmasi penyedia (jangan ke PBF)

Langkah - langkah yang harus dilakukan yaitu :

1. Meminta surat kepada Industri Farmasi yang menyatakan bahwa


Hal - hal apakah yang perlu dilakukan jika Penyedia obat produknya sudah over supply,sehingga pengadaan dapat dilakukan
: sesuai Perpres 54 Tahun 2010 beserta perubahan dan peraturan
1. telah over supply turunannya.
2 2. mendapatkan sanksi dari BPOM
3. lambat merespon terhadap pemesanan dan sulit 2. Pastikan bahwa Industri Farmasi mendapatkan sanksi dari BPOM
dalam menghubungi penyedia obat dan melakukan pengadaan sesuai Perpres 54 Tahun 2010 beserta
perubahan dan peraturan turunannya.

3. Segera informasikan kepada Tim Penanganan Keluhan


(e_katalog@kemkes.go.id)
Permasalahan & Solusi
NO PERTANYAAN JAWABAN

Sesuai dengan Permenkes 63 Tahun 2014 dalam hal obat yang


Apa yang harus dilakukan jika terdapat beberapa item dibutuhkan tidak terdapat dalam Katalog Elektronik (e-Catalogue)
3 obat yang belum tercantum dalam e-Catalogue sehingga obat, proses pengadaan dapat mengikuti metode lainnya
Satker (K/L/D/I) tidak dapat melakukan pengadaan sebagaimana diatur dalam Perpres 54 Tahun 2010 beserta
perubahan dan peraturan turunannya.

Katalog Elektronik (e-catalogue) adalah sistem informasi elektronik


Terdapat permasalahan Satker memesan obat tidak yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang
4
sesuai dengan spesifikasi yang ada didalam e-catalogue tertentu dari berpagai penyedia Barang/Jasa Pemerintah, sehingga
pemesanan harus sesuai dengan spesifikasi e-catalogue.

Segera informasikan kepada Tim Penanganan Keluhan


Bagaimana jika Penyedia tidak mengirimkan barang
5 (e_katalog@kemkes.go.id) dengan memberikan informasi ID Paket
dengan alasan stock kosong
beserta Industri Penyedia obatnya
Permasalahan & Solusi
NO PERTANYAAN JAWABAN

Sesuai dengan Permenkes 63 Tahun 2014, RS Swasta dan Apotik


dapat melakukan pemesanan secara manual dengan langsung
Terdapat permasalahan Penyedia tidak melayani
6 menghubungi kepada Industri Farmasi pemenang e-catalogue
pemesanan manual berdasarkan e-Catalogue
dan segera informasikan kepada Tim Penanganan Keluhan
(e_katalog@kemkes.go.id).

Sesuai dengan Permenkes 63 Tahun 2014, baik secara elektronik


Bagaimana jika Distributor menawarkan obat yang
7 maupun manual yang berhak memberikan respons adalah Industri
sama dengan Produsen yang berbeda
Farmasi, bukan distributor.





























Cukup Dengan


Surat Pesanan
(sesuai Perpres
4/2015 pasal 55 ayat
1 & 6)

Anda mungkin juga menyukai