Anda di halaman 1dari 46

Manajemen

Penyimpana
n Obat

Intan Masyfufah Hanim


17930033
Farmasi B 2017
Manajemen Penyimpanan Obat

Landasan Hukum

Siklus Pengelolaan Obat

Desinisi Penyimpanan
Obat

Tujuan Penyimpanan Obat

Faktor Pertimbangan Penyimpanan Obat

Persyaratan Tempat Penyimpanan Obat

Penyimpanan Vaksin dan Serum

Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika

Penyimpanan LASA

Penyimpanan Alat Kesehatan

2 Metode FIFO dan FEFO


PENDAHULUAN

Manajemen Obat Penyimpanan Obat


Manajemen obat merupakan suatu Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan
rangkaian kegiatan paling dan memelihara dengan cara menempatkan obat-
penting yang mendapatkan alokasi obatan yang diterima pada tempat yang dinilai
dana dari pemerintah sebesar 40- aman dari pencurian, gangguan fisik yang dapat
50% dari dana alokasi merusak mutu obat.
pembangunan kesehatan yang
menyangkut aspek perencanaan,
pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat yang
dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya ketepatan
jumlah dan jenis perbekalan
farmasi dan alat kesehatan
(Akbar,dkk. 2016).

3
1.
Landasan Hukum
Peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai
manajemen pengelolaan obat

4
Landasan Hukum

Berikut ini beberapa landasan hukum manajemen penyimpanan obat:


◍ Undang-undang No.44 Tahun 2009
◍ Undang-undang No.35 Tahun 2009
◍ Undang-undang No.05 Tahun 1997
◍ Peraturan Presiden No.4 Tahun 2015
◍ Permenkes No.03 Tahun 2015
◍ Permenkes No.34 Tahun 2014
◍ Permenkes No.72 Tahun 2016
◍ Permenkes No.73 Tahun 2016
◍ Permenkes No.74 Tahun 2016
5

Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009
Tentang
“Rumah Sakit”

6

Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2009
Tentang
“Narkotika”

7

Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 05 Tahun 1997
Tentang
“Psikotropika”

8

Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 04 Tahun 2015
Tentang
“Pengadaan Barang dan Jasa”

9

Peraturan Menteri KesehatanRepublik
Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014
Tentang
“Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog
Elektronik (e-Catalogue)”

10

Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Nomor 03 Tahun 2015
Tentang
“Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan,
dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi”

11

Peraturan Menteri KesehatanRepublik
Indonesia
Nomor 34 Tahun 2014
Tentang
“Perubahan atas Permenkes No
1148/Menkes/Per/VI/2011 Tentang
Pedagang Besar Farmasi”

12

Peraturan Menteri KesehatanRepublik
Indonesia
Nomor 72 Tahun 2016
Tentang
“Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit”

13

Peraturan Menteri KesehatanRepublik
Indonesia
Nomor 73 Tahun 2016
Tentang
“Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek”

14

Peraturan Menteri KesehatanRepublik
Indonesia
Nomor 74 Tahun 2016
Tentang
“Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas”

15
2.
Siklus Pengelolaan Obat
Rute perjalanan pengelolaan obat yang ada di rumah sakit,
apotek, dan puskesmas

16
Siklus Pengelolaan Obat
Rangkaian proses yang mencakup 4 fungsi
dasar sistem pengelolaan obat yaitu
perumusan kebutuhan (selection), pengadaan
Place your screenshot here
(procurement), penyimpanan dan distribusi
(distribution), dan pengadaan obat dan
evaluasinya (use). Keempat fungsi ini
didukung oleh sistem penunjang (management
support) yaitu organisasi, pembiayaan,
sistem informasi dan sumber daya manusia
(Quick,et al. 1997)

17
Siklus Pengelolaan Obat

Pada dasarnya manajemen obat yang ada di rumah


sakit, apotek dan puskesmas adalah cara mengelola tahap-
tahap kegiatan tersebut sehingga dapat berjalan dengan
baik dan saling mengisi akhirnya dapat tercapai tujuan
pengelolaan obat yang efektif dan efisien artinya obat
yang diperlukan dokter selalu tersedia setiap saat
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup dan mutu terjamin
untuk mendukung pelayanan yang bermutu.

18
3.
Definisi Penyimpanan Obat
Salah satu bagian dari manajemen atau pengelolaan obat.

19
Pengertian Penyimpanan Obat

Depkes RI (1996) : Depkes RI (1990) : Depkes RI (2003) :


Memberi pengertian Penyimpanan adalah Penyimpanan obat
fungsi penyimpanan kegiatan dan usaha adalah suatu kegiatan
obat sebagai kegiatan untuk melakukan pengamanann terhadap
pengamanan obat pengurusan, obat-obatan yang
dengan cara penyelenggaraan dan diterima agar aman
menempatkan obat- pengaturan barang (tidak hilang),
obatan yang telah persediaan di dalam terhindar dari
diterima pada tempat ruang penyimpanan. kerusakan fisik
yang dinilai aman. maupun kimia dan
mutunya tetap
terjamin.

20
4.
Tujuan Penyimpanan Obat
Usaha yang dilakukan sebagai kegiatan preventif dalam
pengelolaan obat

21
Tujuan Penyimpanan Obat

Tujuan Penyimpanan Obat Menurut Warman (2012) tujuan


adalah : dari penyimpanan antara lain :
◍Memelihara mutu obat ◍Mempertahankan mutu obat dari
◍Menghindari penggunaan kerusakan akibat penyimpanan
yang tidak bertanggung yang tidak baik
jawab ◍Mempermudah pencarian di
◍Menjaga kelangsungan gudang/kamar penyimpanan
persediaan ◍Mencegah kehilangan dan
◍Memudahkan pencarian dan mencegah bahaya
pengawasan ◍Mempermudah stok opname dan
pengawasan
22
5.
Faktor Pertimbangan
Penyimpanan Obat
Hal-hal yang dapat mempengaruhi suatu sistem penyimpanan obat

23
Faktor Pertimbangan Penyimpanan
Obat

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam hal penyimpanan


sediaan obat, antara lain : (DepKes,2008;JICA,2010)
◍Persyaratan ruang penyimpanan obat
◍Pengaturan penyimpanan obat
◍Kondisi penyimpanan obat
◍Tata cara penyimpanan obat
◍Mutu sediaan obat

24
Menurut Sheina (2010), faktor pertimbangan penyimpanan obat antara
lain :
 Bentuk sediaan obat (tablet, kapsul, sirup, drop, salep,krim,
injeksi dan infus)
 Bahan baku
 Nutrisi
 Alat-alat kesehatan
 Gas medik
 Bahan mudah terbakar
 Bahan berbahaya
 Reagensia
 Film Rontgen
25
Menurut Sheina (2010), selain itu faktor pertimbangan
penyimpanan obat lainnya :
◍Faktor sistem penyimpanan
◍Faktor gedung dan ruangan
◍Faktor peralatan
◍Faktor sumber daya manusia

26
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan :
◍ Penyimpanan < 25°C (sejuk): disimpan dalam ruangan ber-AC
◍ Penyimpanan dingin disimpan dalam lemari pendingin (2-8°)
◍ Penyimpanan 0°C disimpan dalam freezer
◍ Narkotika disimpan dalam lemari khusus yang sesuai dengan
ketentuan
◍ Barang mudah terbakar disimpan dalam gudang tahan api yang
dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran

27
6.
Persyaratan Tempat
Penyimpanan Obat
Suatu kesepakatan terhadap standar tempat penyimpanan obat
yang sesuai

28
Persyaratan ruang penyimpanan perbekalan farmasi:
◍Accessibility, ruang penyimpanan harus mudah dan cepat diakses
◍Utilities, ruang penyimpanan harus memiliki sumber listrik, air, AC,
dan fasilitas lain
◍Communication, ruang penyimpanan itu harus memiliki alat komunikasi
◍Drainage, ruangan penyimpanan harus berada di lingkungan baik dengan
sistem pengairan yang baik pula
◍Size, ruang penyimpanan harus memiliki ukuran yang cukup untuk
menampung barang yang ada
◍Security, ruang penyimpanan aman dari resiko pencurian dan
penyalahgunaan serta hewan pengganggu

29
7.
Penyimpanan Vaksin dan
Serum
Suatu kesepakatan terhadap standar tempat penyimpanan vaksin
dan serum yang sesuai

30
Cold Chain

Cold chain adalah sistem penyimpanan dan pendistribusian


vaksin/serum pada kisaran suhu yang direkomendasikan dari
proses pembuatan hingga penggunaan. Tujuannya untuk
memberikan vaksin/serum yang ampuh dan efektif agara
manfaat bisa optimal diperlukan infrastruktur rantai
dingin.

31
Menurut CDOB Tahun 2012, prosedur penyimpanan produk rantai
dingin harus dipastikan disimpan dalam ruangan dengan suhu
terjaga,
◍ cold room/chiller (2°C-8°C),
◍ freezer room/freezer (-25°C sampai -15°C)

32
Suhu penyimpanan dan umur vaksin

33
8.
Penyimpanan Narkotika dan
Psikotropika
Suatu kesepakatan terhadap standar tempat penyimpanan
narkotika dan psikotropika yang sesuai

34
Tempat penyimpanan narkotika, psikotropika, dan prekursor
farmasi di fasilitas produksi, fasilitas distribusi, dan
fasilitas pelayanan kefarmasian harus mampu menjaga
keamanan, khasiat dan mutu narkotika,psikotropika, dan
prekursor farmasi.

Tempat penyimpanan narkotika, psikotropika, dan prekursor


farmasi dapat berupa gudang, ruangan atau lemari khusus
sesuai pada PMK No 3 Tahun 2015.

35
9.
Penyimpanan LASA
Suatu kesepakatan terhadap standar penyimpanan sediaan look
alike atau yang terlihat sama

36
LASA

Obat-obat LASA atau NORUM adalah obat-


obat yang terlihat bentuknya dan/ atau
terdengar pelafalannya mirip dengn atau
obat lain

37
Penyimpanan LASA

 Obat LASA disimpan terpisah dengan obat LASA lainnya yang sama
jenisnya, dan disesuaikan dengan stabilitas penyimpanan.
 Terdapat tanda LASA di tempat penyimpanan.
 Tanda LASA pada kotak kemasan luar harus berada di sisi sebelah
luar sehingga mudah terlihat.
 Bila perlu disimpan di dalam lemari pendingin, maka usahakan
dimasukkan dalam lemari pendingin yang terpisah.
 Obat LASA yang berada di bangsal perawatan disimpan sesuai dengan
stabilitas obat dalam tempat terpisah dengan obat lain yang diberi
tanda LASA.

38
10.
Penyimpanan Alat
Kesehatan
Salah satu bagian dari manajemen atau pengelolaan alat
kesehatan

39
Penyimpanan ini bertujuan untuk menjamin kualitas dan keamanan
Sediaan Farmasi, Alat kesehatan dan Bahan Medis Pakai Habis
sesuai dengan persyaratan kefarmasian, yang meliputi
kelembaban, ventilasi dan pengelolaan jenis Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan dan Bahan Pakai Habis. Bertujuan agar barang
yang keluar tidak mengalami cacat atau rusak. Dari definisi
di atas dapat simpulkan bahwa Penyimpanan Barang Medis ialah
kegiatan pengurusan dan pencatatan demi menjamin kualitas
dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat kesehatan/Bahan Medis
Pakai Habis sesuai standar kefarmasian.

40
Penyimpanan LASA

41
11.
Metode FIFO dan FEFO
Penggunaan metode dalam penyimpanan obat dan alat kesehatan

42
Pengelolaan obat dalam konteks penyimpanan obat di apotek harus
menjadi perhatian khusus mengingat aspek ini berperan
penting dalam kelancaran delivery obat dari apotek ke
pasien. Penyusunan obat yang sesuai dan tertata rapi akan
mempermudah farmasis dalam proses dispensing obat. Ada
berbagai metode yang bisa digunakan untuk penyimpanan obat
diantaranya adalah FIFO, FEFO dan LIFO. 

43
◍ First In First Out (FIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat
yang datang lebih dulu dan dikeluarkan lebih dulu.

◍ First Expired First Out (FEFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan


obat yang memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan
lebih dulu.

◍ Last In First Out (LIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat


yang terakhir masuk dikeluarkan terlebih dahulu.

44
👍
Thanks!
Any questions?

45
Big concept
Bring the attention of your audience over a key
concept using icons or illustrations

46

Anda mungkin juga menyukai