Anda di halaman 1dari 26

EVALUASI

PUSKESMAS RAWAT INAP


KOTA BOGOR
LATAR BELAKANG
 Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer, yaitu Peningkatan
Mutu Pelayanan
 Dimulai sejak RPJMD 2014 s/d 2019
 Peningkatan Mutu Puskesmas melalui ISO 9001:2008 (sejak
tahun 2010) dan Akreditasi Puskesmas (sejak tahun 2016)
 Peningkatan Fisik dan Status, menjadi Puskesmas rawat Inap
(sejak 2010 dan 2014)
 Peningkatan status 2 Puskesmas, Puskesmas Pulo Armyn dan
Puskesmas Merdeka menjadi Puskesmas Perawatan/Rawat
Inap (Ranap) (diresmikan 2017)
 Penambahan satu Puskesmas Rawat Inap, yaitu Puskesmas
Cipaku (diresmikan 2017)
PUSKESMAS RAWAT INAP

PERMENKES 75/2014
PAYUNG HUKUM
PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA BOGOR
 PuskesmasTanah Sareal
 Puskesmas Mekarwangi
 Puskesmas Bogor Utara
 Puskesmas Merdeka
 Puskesmas Pulo Armyn
 Puskesmas Pasir Mulya
 Puskesmas Cipaku
PERSIAPAN MELAKSANAKAN RAWAT INAP
 Mengubah mindset  Ranap
 Pemenuhan Sarana Prasarana, Alkes dan SDM
 Perencanaan Ranap  Penganggaran
 Pengaturan Teknis  Persiapan Operasional
(Pengaturan tenaga, jadwal jaga dll)
 Monev dan Pelaporan
(BOR, LOS, Rekap Pasien perbulan/tahun)
 Kerjasama dgn BPJS  Klaim Non Kapitasi
 Kaji banding ke Puskesmas Ranap (Tansa, Pasmul,
Mekwa dan Bout)
DENAH PUSKESMAS RAWAT INAP
RUANGAN RAWAT INAP
RUANGAN
RAWAT INAP
RUANGAN
RAWAT INAP
PERSYARATAN PUSKESMAS RAWAT INAP
1. Puskesmas dipimpin oleh seorang tenaga medis dokter umum, dan
telah mendapat pelatihan dengan sertifikat GELS, MTBS, MTBmS .
2. Jumlah SDM puskesmas telah memenuhi ketentuan minimal untuk
beroperasinya puskesmas yang sebelumnya tanpa fasilitas rawat inap,
sebagaimana ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan setempat.
3. Jenis layanan yang sudah mampu diberikan minimal adalah :
a. KIA/KB, Gizi, Kesehatan Lingkungan, imunisasi, penanggulangan
penyakit (PTM/PM), Pengobatan/Kedaruratan Medik, Promosi
Kesehatan, Perkesmas.
b. Upaya Kesehatan Pengembangan , yang ada kaitannya dengan
kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat
4. Jumlah kunjungan rawat jalan keseluruhan per hari (Pengobatan, KIA,
KB, Gigi, immunisasi, dan lainnya) minimal sekitar (30-40) kunjungan
PERSYARATAN PUSKESMAS RAWAT INAP
 Kriteria dan atau persyaratan minimal yang harus dipenuhi:
a. Letak puskesmas terpilih cukup jauh dari rumah sakit rujukan
medik terdekat, dengan waktu tempuh dari puskesmas ≥ 2 jam;
b. Letak puskesmas strategis dan mudah dijangkau oleh minimal 3
puskesmas di sekitarnya yang akan merujuk kasusnya kesana karena
sulit merujuk kasus ke rumah sakit rujukan medis terdekat.
c. Jumlah penduduk dari puskesmas terpilih dan puskesmas
disekitarnya yang akan menjadi target layanannya sekitar ±
(20.000–30.000) orang, untuk fasilitas rawat inap dengan kapasitas
10 (sepuluh) TempatTidur tersedia sebagaimana minimal
bangunan standar fasilitas rawat inap di Puskesmas, dengan BOR
Optimal ± 80% dan hari rawat ± 3-7 hari (rerata 5 hari)
DOKUMEN PUSKESMAS RAWAT INAP
• Struktur organisasi puskesmas dan penunjukan personalia
penanggung-jawabnya masing-masing
• Kegiatan ketata-usahaan puskesmas, beserta laporan yang rapih
• Pembagian daerah binaan puskesmas dan penanggung-jawabnya.
• Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) setiap tahun, minimal 3 tahun berturut-turut
• Rencana pertemuan bulanan dan triwulanan, dengan laporan hasil
pelaksanaannya, dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas.
• Laporan evaluasi tahunan penyelenggaraan kegiatan puskesmas,
minimal 3 tahun berturut-turut.
• Dokumen-dokumen lainnya yang relevan.
DOKUMEN PUSKESMAS RAWAT INAP
• Dokumen Eksternal : Permenkes 75, Permenkes 44, Perwali
440/2016
• Dokumen Internal :
• SK Kepala Puskesmas mengenai kebijakan Penyelenggaraan Rawat
Inap
• SK Kepala Puskesmas menetapkan Koordinator/Penanggungjawab
Rawat Inap dan Tim Rawat Inap, serta tugas dan peran masing-
masing
• SK Kepala Puskesmas mengenai Operasional/jadwal dan pelayanan
Rawat Inap
• SOP Pelayanan Rawat Inap
• Laporan Operasional Rawat Inap
• Analisis masalah, rekomendasi dan tindak lanjut Penyelenggaraan
rawat Inap
RUANGAN RAWAT INAP DENGAN ALKESNYA
STANDAR KETENAGAAN
PUSKESMAS RAWAT INAP
STANDAR LUAS BANGUNAN
 Tersedia lahan untuk membangun fasilitas rawat inap, bangunan
perumahan petugas, ruang penunggu pasien, dapur, garasi ambulans:
 Minimal luas lahan tambahan adalah ±1250 m2, diutamakan letaknya
dalam satu kompleks dengan puskesmas induknya.
 Tambahan bangunan untuk fasilitas rawat inap serta bangunan
pendukungnya yang terdiri atas:
 Bentuk bangunan untuk pelayanan di fasilitas Rawat inap
MINIMALIS, untuk standar 10 Tempat Tidur (TT), luas bangunan
utama adalah 246 m2, dengan rincian pembagian ruangan terlampir,
ditambah bangunan selasar disekitarnya.
 Bangunan perumahan tambahan berupa bangunan 1 rumah dokter
seluas 70 m2, 1 bangunan kopel seluas 135 m2 terdiri atas 3 unit @
45m2, untuk perawat dan bidan tambahan
STANDAR LUAS BANGUNAN
 Sesuai kebutuhannya dapat ditambahkan bangunan lainnya
seluas 45 m2, ditambah selasar, yang terdiri atas:
 Dapur dan ruang cuci lenen, seluas ±15 m2, diluar
bangunan induk fasilitas Rawat Inap.
 Garasi ambulans, seluas ± 18 m2
 Ruangan penunggu pasien, ± 12 m2
 Bila harus diluar kompleks, lahan tambahan harus dekat
dari puskesmas induknya dengan waktu tempuh ≤10 menit,
dipinggir jalan yang mudah diakses kendaraan umum yang
ada setiap saat.
SYARAT UMUM RUANGAN
1. Konstruksi bangunan dari bahan permanen, disesuaikan dengan kondisi serta
ketersediaan bahan bangunan di daerah
2. Langit-langit dari bahan keras dan rata, lantai dari keramik dipasang tanpa nat.
3. Bebas serangga dan tikus serta tidak berbau, terutama H2S, NH3
4. Kadar debu maksimal 150 Ug/m3 dalam pengukuran rata-rata 24 jam (kecuali
ruang asepsis).
5. Pencahayaan 100-200 lux, dan Kebisingan ≤45 Db
6. Suhu ±250 C (dengan AC) atau suhu kamar (tanpa AC)
7. Kelembaban 40-50% (dengan AC), atau kelembaban udara ambient (tanpa AC)
8. Untuk keseluruhan, harus tersedia daya listrik minimal 5 KVA
9. Ada akses jalan dari bangunan puskesmas induk dengan ruang perawatan, dan
tidak becek.
10. Fasilitas rawat inap dan sekelilingnya harus bersih dan rapi
11. Saluran pembuangan dan tempat penampungan air limbah harus tertutup dan
memenuhi persyaratan
RINCIAN PENGGUNAAN STANDAR 10 TT
1. Ruang rawat gabung ibu dan bayi : 3 TT
2. Ruang rawat inap anak & Perempuan : 4 TT
3. Ruang rawat inap laki-laki : 2 TT
4. Ruang Rawat Inap Penyakit Menular/infeksi : 1 TT
Untuk jumlah >10TT, penggunaannya disesuaikan kebutuhan

 Penggunaan ruangan rawat inap:


 Disesuaikan dengan kebutuhan pada waktunya
 Tempat tidur di ruangan selalu tersedia dalam kondisi siap pakai,
bersih dan rapi,
 Tempat tidur yang kosong tidak boleh dipakai oleh
keluarga/penunggu pasien.
HALAMAN DI SEKITAR
FASILITAS RAWAT INAP
1. Luas halaman disediakan ± 1,5 kali luas bangunan
fasilitas rawat inap secara keseluruhan
2. Ada akses jalan mobil/ambulans dan pejalan kaki, dari
jalan umum di luar kompleks menuju depan pintu
ruang rawat inap,
3. Disediakan untuk parkir kendaraan roda-4 dan roda-2
4. Halaman harus bersih ditata rapi dengan tanaman obat
keluarga, kebun gizi yang disupervisi oleh petugas
farmasi dan petugas gizi.
SISTEM KOORDINASI INTEGRASI
PUSKESMAS RAWAT INAP TERPADU
(SI MANTEP)
• Latar belakang : Pengalaman perawatan kasus KLB
Keracunan Keong Sawah, ternyata koordinasi dan integrasi
tidak berjalan dengan baik, mencakup :
1. Komunikasi dan informasi
2. Kesiagaan dan Reaksi Cepat
3. Akomodasi dan Transportasi (ambulan)
4. Pelaporan
5. Monitoring dan evaluasi
SISTEM KOORDINASI INTEGRASI
PUSKESMAS RAWAT INAP TERPADU
(SI MANTEP)
Puskesmas
Tanah Sareal

Puskesmas Puskesmas
Cipaku Mekarwangi

DINAS KESEHATAN
KOTA BOGOR
Puskesmas Puskesmas Bogor
Pulo Armyn Utara

Puskesmas Puskesmas
Merdeka Pasir Mulya
SISTEM KOORDINASI INTEGRASI
PUSKESMAS RAWAT INAP TERPADU
(SI MANTEP)
• Perlu disiapkan, pengelolaan :
1. Komunikasi dan informasi
2. Kesiagaan dan Reaksi Cepat
3. Akomodasi dan Transportasi (ambulan)
4. Pelaporan
5. Monitoring dan evaluasi
• Alur Koordinasi dan integrasi
• Pelaporan/format pelaporan
• Komitmen
SISTEM KOORDINASI INTEGRASI
PUSKESMAS RAWAT INAP TERPADU
(SI MANTEP)
• Peran Puskesmas Rawat Inap :
1. Komunikasi dan informasi
2. Kesiagaan dan Reaksi Cepat
3. Akomodasi dan Transportasi (ambulan)
4. Pelaporan
5. Monitoring dan evaluasi
• Alur Koordinasi dan integrasi
• Pelaporan/format pelaporan
• Komitmen
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai