DISKRIMINASI
HARGA
Dasar melakukan diskriminasi
Perbedaan elastisitas (permintaan thd harga)
antar kelompok konsumen
Kelomp elastis (banyak substitusi): harga rendah
Kelomp inelastis (kebut. mendesak): harga tinggi
Penjual mengetahui perbedaan tsb
Tidak ada aliran produk dari pasar harga
rendah ke harga tinggi (pembeli dari harga
rendah tidak bisa menjual ke kelomp pembeli
dgn harga tinggi)
Contoh Diskriminasi harga
Tiket pesawat, Kereta api, bioskop:
Kelomp pembeli: Dewasa dan anak
Biaya produksi: sama
Harga: tiket dewasa lebih mahal
dibandingkan anak
Tidak menimbulkan persaingan
Contoh Diskriminasi harga lanjutan..
Tiket Bus Trans Pakuan:
Kelomp pembeli: Jarak jauh dan
jarak dekat
Biaya produksi: berbeda
Harga: sama untuk semua jarak
Tidak menimbulkan persaingan
karena monopoli
Contoh Diskriminasi harga lanjutan..
Listrik dan telpon interlokal:
Kelomp pembeli: Jam sibuk & sepi
Biaya produksi: berbeda (jam sibuk
lebih mahal)
Harga: berbeda utk tiap kondisi
Tidak ada persaingan (krn monopoli)
Contoh Diskriminasi harga lanjutan..
Obral pakaian:
Kelomp pembeli: harga normal &
harga diskon
Biaya produksi: sama
Harga: berbeda berdasarkan trend
model pakaian (out of date diskon)
Meningkatkan persaingan
Pada diskriminasi, penentu harga
adalah elastisitas (MR tiap kelompok
deman berbeda)
Keuntungan maks pada (harga dan
output) MC=MR seluruh pasar
Contoh kasus: pasar Obat
Biaya produksi sama: 6000
Kelomp Konsumen: RS dan Apotek
Harga: RS lebih murah (10.000) dari
apotek (50.000). (alasan di RS elastis
sekaligus promosi, Apotek inelastis
krn harus ada resep dokter, tidak ada
pengganti obat yg tertulis di resep)
Rasio harga/biaya: RS (50rb/6rb)=
8,33, apotek 1,67
Rp
MC hanya satu
MR ada 2 (Mra dan MRb)
Harga dan jumlah dijual pada MR=MC
Pa
Demand elastis (Db) harga murah (Pb)
Da
MRa
Pb
MC Db
MRb
0 qa qb Kuantitas
Pc
300
Pe
200 MCc
Pf
Pd
Dc Pc/MCc = 1,5
150
Pd/MCd = 3
MRc Harga mahal lebih elastis
50 MCd
Dd
MRd
0
qa qb Kuantitas
Diskriminasi individu:
Tawar menawar pd transaksi individu
Memaksa pembeli: Membatasi
pengurangan dari harga penawaran
Mengukur penggunaan: makin sering
menggunakan, harga makin tinggi e.g.
Xerox, IBM
Menyesuaikan dgn income pembeli: e.g
dokter, pengacara
Tipe Diskriminasi Harga lanjutan..
Diskriminasi Kelompok:
Untuk menghancurkan pesaing
Dumping surplus: menjual dg harga lebih
rendah di pasar internasional (e.g. obat,
baja, elektronik)
Menjaring pembeli baru: e.g. majalah
Mengutamakan penjualan partai besar
(e.g. diskon harga)
Harga sesuai elastisitas
Tipe Diskriminasi Harga lanjutan..
Diskriminasi Produk:
Membayar karena merek
Cuci gudang: untuk menstabilkan stock
Strategi Persaingan
P3
P5
P1
A
P2
C D1 P4
B
MC MC
0 q1 q2 q1
output 0 output
Daerah A: tambahan keuntungan Dengan diskriminasi semua segmen
Bila mampu menarik konsumen Pasar terwakili, keuntungan bisa
Sebesar q1-q2, dan menjual pd meningkat
Harga p1
Dampak diskriminasi Harga
(Meningkatkan/mengurangi persaingan)
B wilayah A
Diskriminasi sporadik
Oleh pers kecil
(loss leader)
menimbulkan
persaingan
C
Wilayah B:
Diskriminasi sistematis
oleh persh besar
menimbulkan
sporadis
Anti-kompetitif (harga
dg profit kecil)
A
Pangsa pasar Wilayah C:
pengaruh campur
Penjelasan
Loss leader:
•menurunkan harga satu produk;
•produk lain sangat menguntungkan
•Konsumen diharapkan membeli lebih
dari satu produk (e.g toserba)