Anda di halaman 1dari 36

SEJARAH RSUD ASEMBAGUS

Sebelum RSUD Asembagus menjadi Rumah Sakit, adalah sebuah Puskesmas


Rawat Inap Asembagus sejak tahun 1968

Tertanggal 25 Maret 2011 dikembangkan menjadi Puskesmas Rawat Inap Plus


yang tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Situbondo Nomor :
188/119/P/004.2/2011

Pada Tahun 2012 dikembangkan menjadi Rumah Sakit dengan status Uji Coba
Puskesmas Asembagus Menjadi RSUD Asembagus Tipe D dengan Keputusan
Bupati Nomor:188/291/P/004.2/2012 tertanggal 05 April 2012

Kemudian ijin operasional tetap penyelenggaraan RSUD Asembagus Tipe D


berdasarkan SK Bupati Nomor: 188/258/P/006.2/2015 tertanggal 25 Maret
2015.
VISI RSUD ASEMBAGUS
MENJADI RUMAH SAKIT DENGAN PELAYANAN TERBAIK, BERMUTU,
BERTEKNOLOGI TINGGI SERTA HUMANIS

MISI RSUD ASEMBAGUS


1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, mengutamakan
keselamatan dan kepuasan masyarakat, berteknologi tinggi, humanis dan
terjangkau.
2. Meningkatkan kualitas SDM yang beriman, terampil, kompeten dan
profresional.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan berwawasan
lingkungan.
4. Meningkatkan sarana dan prasarana secara berkelanjutan.
5. Meningkatkan tata kelola yang baik didalam pemerintahan.
6. Memiliki pelayanan kesehatan unggulan yang menjadi rujukan dan
bermanfaat bagi masyarakat.
MOTTO DAN ETIKA
PELAYANAN DASAR

MOTTO RS :
“PROFESIONAL, AKURAT, KOMPETEN,
AMANAH DAN RAMAH”

ETIKA PELAYANAN DASAR (7S) :


Salam – Sapa – Senyum – Sopan –
Santun – Sepenuh Hati - Sabar
STRUKTUR ORGANISASI RSUD ASEMBAGUS
PENDUKUNG TATA KELOLA ORGANISASI,
KOMITE DAN TIM

• Dewan Pengawas
• Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
• Komite Rekam Medis
• Komite Medis
• Komite Keperawatan
• Komite PPI
• Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (KMKP)
• Tim K3
• Panitia Farmasi dan Terapi
DISTRIBUSI SDM
0% 5% 3% Dokter Spesialis
Dokter Umum
36%
32% Perawat
Bidan
1% 20% Apoteker
1% Asisten Apoteker
1% 1% Analis

Jenis Tenaga Jumlah Jenis Tenaga Jumlah


Dokter Spesialis 10 Rekam Medik 2
Dokter Umum 6 Radiologi 1
Perawat 69 Non Klinis 78
Bidan 43
Apoteker 1
Asisten Apoteker 3
Analis 3
DISTRIBUSI SDM

STATUS KEPEGAWAIAN
PNS NON PNS
13%

87%

Jenis Tenaga Jumlah


PNS 31
NON PNS 204
TOTAL 235
DAFTAR DOKTER SPESIALIS
Nama Dokter Spesialisasi
dr. Allen Spesialis Bedah umum
dr. Yoyok Spesialis Mata
dr. Ariadi Spesialis Jantung
dr. Setyo Spesialis Penyakit Dalam
dr. Deby Spesialis Anak
dr. Ari Spesialis Radiologi
dr. Achsin Spesialis Obgyn
dr. Afiat Spesialis Obgyn
dr. Anis Spesialis THT
dr. Budiman Bahagia Spesialis Anastesi
JENIS PELAYANAN
RSAB
Rawat Darurat

Rawat Jalan

Rawat Inap

Penunjang Medik
INSTALASI RAWAT INAP
NAMA RUANGAN KLASIFIKASI
PAVILIUN ANGGREK VIP
PAVILIUN MAWAR BAWAH KELAS 1
PAVILIUN MAWAR BAWAH KELAS 2
PAVILIUN BOGENVILLE KELAS 3
PERAWATAN HCU
PERAWATAN
PERINATOLOGI
PAVILIUN SERUNI
INSTALASI RAWAT JALAN
NAMA KLINIK
KLINIK UMUM
KLINIK PENYAKIT DALAM
KLINIK OBGYN
KLINIK BEDAH UMUM
KLINIK THT
KLINIK MATA
KLINIK JANTUNG
KLINIK ANAK
KLINIK RADIOLOGI
KLINIK REHAB MEDIK
PENUNJANG MEDIS &
NON MEDIS
INSTALASI BEDAH SENTRAL

INSTALASI LABORATORIUM

INSTALASI FARMASI

INSTALASI RAWAT JENAZAH

INSTALASI GIZI

INSTALASI RADIOLOGI

INSTALASI CSSD & LAUNDRY

UNIT INFORMASI TEKNOLOGI (SIM RS)

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA (IPS)


INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
PELAYANAN LAINNYA

KANTIN

MANAJEMEN PARKIR

SECURITY

AUDIO CENTER
JUMLAH TEMPAT TIDUR

KELAS VIP (10


KELAS 1 (5 BED)
BED)

KELAS 2 (10 BED) KELAS 3 (18 BED)

HCU (7 BED)
0
10
20
30
40
50
60
70

DBD
TYPOID FEVER
DIARE
GASTRITIS
DISPEPSIA
KEJANG YTT
HIPERTENSI
ANEMIA
COLIC ABDOMEN
ASMA
10 DAFTAR PENYAKIT
TERBANYAK RAWAT INAP

JENIS PENYAKIT
100
150
200
250
300

0
ISPA 50
HIPERTENSI
TB PARU
JR OTOT
GASTRITIS
DM
SP TB
LUKA TERBUKA
LT LAIN
SS KENCING
10 DAFTAR PENYAKIT
TERBANYAK RAWAT JALAN

JENIS PENYAKIT
JUMLAH KUNJUNGAN IGD

KUNJUNGAN IGD
618

420
324

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER


KUNJUNGAN RAWAT JALAN
1734

1358 1330

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER


KUNJUNGAN RAWAT INAP
1734

1358 1330

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER


BOR, ALOS, TOI
5
4.5
4
3.5
3
BOR
2.5
ALOS
2
TOI
1.5
1
0.5
0
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
INDIKATOR PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI

2
1

1,5% 0,73%
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi daerah operasi

2,5% 0%
Phlebitis
Dekubitus
1. INFEKSI SALURAN KENCING

Angka Surveilans Infeksi Slauran Kemih (ISK) RSUD Asembagus Bulan Juli-September 2017

Analisis:
Angka kejadian ISK tertinggi pada periode bulan Juli-September 2017 yang berada di atas standart yang ditetapkan (<2,5‰)
terjadi pada bulan Agustus sebesar 2,84‰.

Rencana Tindak lanjut:


1. Lakukan ATP (anjungan Transfer pengetahuan) dan diklat rutin untuk pelatihan tindakan invasif
khususnya pada pemasangan kateter.
2. Tingkatkan kepatuhan cuci tangan sebelum tindakan pemasangan kateter.
3. Monitoring penerapan bundle ISK pada perawat pelaksana.
4. Lakukan kunjungan secara bekala pada ruang rawat inap.
2. Infeksi Daerah Operasi

Angka Surveilans Infeksi daerah operasi (IDO) RSUD Asembagus Bulan Juli-September 2017

Analisis:

Angka kejadian IDO pada periode bulan Juli-September 2017 yang berada di bawah standart yang
ditetapkan yaitu kurang dari 1,5%.

Rencana Tindak lanjut:


1. Lakukan ATP (anjungan Transfer pengetahuan) dan diklat rutin untuk pelatihan tindakan invasif
khususnya pada perawatan luka pasca operasi.
2. Tingkatkan kepatuhan cuci tangan sebelum tindakan perawatan luka.
3. Monitoring penerapan bundle IDO pada perawat pelaksana.
4. Lakukan superisi kepada IPCLN di ruang Rawat Inap, poli bedah dan poli kandungan.
1. Phlebitis

Angka Surveilans Phlebitis RSUD Asembagus Bulan Juli-September 2017

Analisis:
Angka kejadian Phlebitis pada periode bulan Juli-September 2017 yang berada di atas standart yang
ditetapkan yaitu kurang dari 2,5‰.

Rencana Tindak lanjut:


1. Lakukan ATP (anjungan Transfer pengetahuan) dandiklat rutin untuk pelatihan tindakan invasif
khususnya pada pemasangan dan perawatan Infus.
2. Tingkatkan kepatuhan cuci tangan sebelum tindakan pemasangan infus
3. Lakukan superisi kepada IPCLN di ruang Rawat Inap, HCU, dan IGD
1. Dekubitus

Angka Surveilans Dekubitus RSUD Asembagus Bulan Juli-September 2017

Analisis :
angka kejadian Dekubitus pada periode bulan Juli-September 2017 sesuai dengan standart
yang ditetapkan yaitu 0%.

Rencana Tindak lanjut:


1. Pertahankan ATP (anjungan Transfer pengetahuan) dan diklat rutin untuk pelatihan tindakan
perawatan alih baring pasien.
2. Tingkatkan kepatuhan cuci tangan dan lima moment cuci tangan.
3. Lakukan superisi kepada IPCLN di ruang Rawat Inap dan HCU
INDIKATOR MUTU AREA KESELAMATAN PASIEN

1 4
50,7% 100%
Kepatuhan Penggunaan Penandaan Lokasi Operasi
Gelang Identitas Pasien Pra Pembedahan Pasien
Rawat Inap
2

47,3% 5
Ketepatan komunikasi efektif
Via telepon antar tenaga medis
89,5%
dengan TBaK (Tulis, Baca dan Kepatuhan Hand hygiene di
konfirmasi kembali) Instalasi Rawat Inap

3 6

65,2% 46%
Tidak adanya Obat
Kejadian Resiko Pasien
Narkotik (High Allert) di
Jatuh di Rawat Inap
Instalasi Rawat Inap
1. Kepatuhan Penggunaan Gelang Identitas Pasien

Grafik Kepatuhan Penggunaan Gelang Identitas di rawat inap bulan September-November

Analisis
Progres peningkatan kepatuhan penggunaan identitas pasien di RI menunjukkan hasil
kenaikan setiap minggunya

Rencana Tindak lanjut


Lakukan evaluasi dan koordinasi secara kontinyu dengan pihak rawat inap meliputi sosialisasi
berkelanjutan SOP pemasangan gelang pasien, audit internal kepatuhan gelang pasien oleh Tim
KPRS, audit ketersediaan stok gelang pasien serta edukasi pada pasien dan keluarga tentang
pentingnya gelang pasien.
2. Ketepatan komunikasi efektif Via telepon antar tenaga medis
dengan TBaK (Tulis, Baca dan Konfirmasi kembali)

Grafik ketepatan komunikasi efektif Via telp antar tenaga medis dengan TBak bulan September-November

Analisis
Prosedur TBaK sudah menjadi prosedur rutin perawat dalam menerima
intruksi dokter pertelepon dengan rata2 pencapaian 47,3 %

Rencana Tindak Lanjut


Lakukan resosialisasi SOP komunikasi efektif dengan TBaK
3. Tidak adanya Obat Narkotik di Instalasi Rawat Inap

Grafik tidak adanya obat narkotik di rawat inap bulan September-November

Analisis
Terdapat peningkatan angka tidak adanya obat narkotik di rawat inap selama rentang bulan
September-November sebesar 65,2%

Rencana tindak lanjut


membentuk unit pelayanan farmasi di IBS untuk memenuhi obat anastesi sesuai kebutuhan dan evaluasi
kontinyu secara langsung dengan melibatkan petugas farmasi.
4. Penandaan Lokasi Operasi Pra Pembedahan Pasien Rawat
Inap

Grafik Penandaan lokasi operasi Pra pembedahan pasien rawat inap bulan September-November

Analisis
Capaian 100%

Rencana tindak lanjut


Lakukan evaluasi dan koordinasi dengan RI dan IBS dalam kepatuhan penandaan lokasi
operasi dan sosialisasi berkelanjutan kepada tim dokter operasi tentang pentingnya
penandaan lokasi operasi.
5. Kepatuhan Hand Hygiene di Instalasi Rawat Inap

Angka Kepatuhan Hand Hygien RSUD Asembagus Bulan Juli-September 2017

Analisis
angka kepatuhan Hand Hygien tertinggi pada periode bulan Juli-September 2017 berada di atas
standart yang ditetapkan (>80%) terjadi pada bulan September sebesar 89,5%.

Rencana Tindak Lanjut


1. Pertahankan ATP (anjungan Transfer pengetahuan) dan diklat rutin untuk pelatihan Hand Hygien
Sesuai jadwal.
2. Monitoring dan audit Hand Hygien sesuai Jadwal kepada seluruh Karyawan RSUD Asembagus.
3. Lakukan Evaluasi Hasil monitoring dan Audit Hand Hygien sesuai jadwal.
6. Kejadian Resiko Pasien Jatuh di Rawat Inap

Grafik kejadian resiko pasien jatuh di rawat inap bulan September-November

Analisis
Berdasarkan data laporan insiden pasien jatuh oleh TKPRS menunjukkan tidak adanya
kejadian insiden pasien jatuh

Rencana Tindak lanjut


Lakukan evaluasi dan koordinasi secara kontinyu dengan tim KPRS sehubungan dengan peningkatan
sarana dan prasarana pasien safety, sosialisasi kesadaran dalam pengisian IKP, kepatuhan pemasangan

tanda resiko jatuh, memotivasi staf RI untuk mengkaji ulang resiko jatuh .

Anda mungkin juga menyukai