Anda di halaman 1dari 29

TUMBUHAN SEBAGAI PELENGKAP UPACARA

TRADISIONAL, KEGIATAN SOSIAL DAN KEINDAHAN SENI


SERTA ALAT TRANSPORTASI (PERAHU) PADA
MASYARAKAT PAPUA

NAMA : PASKHALINA WORUMBOY


NIM : 0130140332
BAB I

PENDAHULUAN

Papua merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang kaya raya akan keanekaragaman
hayati baik flora maupun faunanya. Hal ini memberikan peluang yang sangat luas ditemukan
dan dikembangkan, serta dimanfaatkan guna kesejahteraan masyarakat dan juga digunakan
dalam hal-hal yang bersifat etnis.

Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang mempunyai peranan yang sangat
besar dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Pemanfaatan itu baik
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya maupun untuk menunjang kegiatan manusia yang
bersifat kebudayaan dan juga dalam bidang transportasi laut maupun darat.

Hal inilah yang mendorong manusia untuk memanfaatkan alam sekitarnya, salah satunya
adalah dalam seni tari maupun dalam upacara-upacara adat bahkan dalam hal keindahan
ataupun dalam hal transportasi. Kebanyakan masyarakat di Papua memanfaatkan sumber daya
alam baik flora maupun fauna yang ada di daerah mereka masing-masing untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan penduduknya

Ada yang memanfaatkan tumbuhan yang terdapat di daerah mereka dalam upacara-
upacara adat, adapun yang digunakan daam kesenian yaitu sebagai bunga pada halaman depan
rumah mereka atau bahkan dalam kegiatan sosial dan juga kebanyakan masyarakat Papua juga
menggunakan tumbuhan dalam hal transportasi seperti perahu dalam membantu memudahkan
mata pencaharian mereka.
Berdasarkan latar bekalang di atas
masalah yang dirumuskan yaitu:
1. Jenis tumbuhan apa sajakah yang
digunakan dalam Upacara Adat
(ritual) pada masyarakat di Papua ?
2. Jenis tumbuhan apa sajakah yang
Rumusan Masalah digunakan dalam Keindahan dan
Kesenian pada masyarakat di Papua ?
3. Jenis tumbuhan apa sajakah yang
digunakan dalam pembuatan Perahu
pada masyarakat di Papua ?
1.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:


1. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan oleh
masyarakat di Papua dalam Upacara Adat (ritual)
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam
keindahan dan kesenian pada masyarakat di Papua ?
3. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam
pembuatan perahu oleh masyarakat di Papua ?

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:


•Dapat memberikan informasi bagi Pembaca,
sehingga mereka dapat mengetahui jenis-jenis
tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat di
Papua dalam Upacara adat, Kesenian,
Keindahan bahkan dalam pembuatan Perahu
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tumbuhan yang digunakan dalam Tarian Adat Masyarakat Kampung Takar


Distrik Pantai Timur Kabupaten Sarmi

•Codiacum variegatum (Puring, bunga pagar)

Sumber : flickr.com
Digunakan dalam tarian adat Sofer, Trou, Tando kanerfiatesia
•Sellaginella doerderdeleinnii Hieron (Cakar Ayam)

Sumber : flickr.com

Tarian yang menggunakan jenis tumbuhan ini yaitu Trou,


Sofer, Tando kanerfiatesia.
Areca catechu Linn (Pinang).

Bagian yang digunakan


adalah buahnya dimana di
dalam aturan adat
digunakan sebagai
pemersatu. Dalam tarian
adat tidak digunakan

Sumber : flickr.com

Curcuma domestika Val (Kunyit)

Daunnya digunakan
dalam sebagai hiasan
atau aksesoris. Daun
tersebut digantung pada
belakang punggung,
lengan dan pada kaki.
•Metroxylon sagu Rottb (Sagu)

Digunakan dalam tarian


Trou, Sofer, dan Tando
kanerfiatesia.

Sumber : flickr.com
•Zingiber officinale Roxb (Jahe)

Digunakan
dalam tarian
adat sofer,
•Cordyline terminalis Var bicolor (Hanjungan merah)

Digunakan
dalam tarian
adat sofer, trou,
tando
kanerfiatesia

Sumber : flickr.com
•Cocos nucifer Linn (Kelapa)

Digunakan dalam tarian


sofer, trou dan tando
kanerfiatesia.
Livistona rotundifolia (Palem Kipas bundar atau plam klol)

Bagian yang digunakan adalah


daunnya dan dalam tarian adat
berguna sebagai aksesoris yang
digantung pada bagian belakang atau
punggung, semua jenis tarian
menggunakannya.

Sumber : flickr.com
•Gnutem gnemon Linn (Melinjo)

Genemo oleh masyarakat setempat


digunakan sebagai tali dan juga
sebagai busana pria yaitu sebagai
kolor atau cidako
Hibiscus tiliaceus Linn (Waru

Bagian yang digunakan adalah


batangnya berguna untuk
pembuatan tifa dan digunakan
dalam semua tarian adat

•Schizostachyum lima (Blanco) Merr (Buluh atau Bambu toi)

Batangnya digunakan sebagai


mata panah dan biasanya
digunakan untuk berburu
sebab itu hanya digunakan
dalam tarian adat sofer
Sumber : flickr.com
Coix lachrymal Jobi (Manik-manik)

Bagian yang digunakan dari


tumbuhan ini adalah
bulirnya, dimana oleh
masyarakat Kampung Takar
digunakan sebagai mata
kalung dan dipakai pada
semua tarian adat.
Foto: by Meike
•Korthalsia flagelaris Miq (Rotan)

Bagian yang digunakan


adalah batangnya, dan
digunakan sebagai pembuat
tali busur dan digunakan
dalam tarian sofer
Sumber : flickr.com
Tumbuhan yang digunakan dalam Tarian Adat Masyarakat Kampung
Yongsu Desoyo Distrik Raveni Rara Kabupaten Jayapura

Metroxylon sp (Pi)

Dimanfaatkan oleh masyarakat


Kampung Yongsu Desoyo dalam
upacara pelantikan Ondoafi.Dan
juga dimanfaatkan sebagai ritual
pendamaian ketika ada masalah
antara masyarakat, dimana pucuk
sagu akan ditanam oleh pesuruh
Ondoafi dihalaman masyarakat
yang bermasalah, dan ketika
masalah selesai pucuk sagu tersebut
akan dicabut.

Foto: by Meike
Selaginella wiildenowii Denst. Backer (Penyua)

Dimanfaatkan dalam
penangkapan hewan
buruan di hutan.

Foto: by Meike

Codiaeum variegatum L (Daupa/Puring

Dimanfaatkan dalam upacara


pelantikan Ondoafi, masyarakat
yang datang untuk melakukan
tarian dalam acara pelantikan
Ondoafi akan menggunakan
tanamana Daupa (Puring) dan
mengelilingi Ondoafi yang akan
dilantik.
•Cocos nucifera L (Kelapa Kuning dan Hijau)

Foto: by Meike

Dimanfaatkan dalam upacara pelantikan Ondoafi. Buah kelapa kuning dan


hijau dilambangkan sebagai nenek moyang mempunyai dua istri dan dua
istri tersebut mendapatkan dua orang anak yaitu Ondoafi Ormuseray dan
Ondoafi Tablaseray
Cordyline fructiosa L (Sirih merah/Andong)

Dimanfaatkan dalam upacara pelantikan


Ondoafi. Pada saat upacara pelantikan
Ondoafi berlangsung, para tua-tua adat
akan memegang tumbuhan andong dan
menunjukkan kearah matahari dan seluruh
alam semesta sebagai saksi masyarakat
sudah memilih dan melantik Ondoafi

Foto: by Meike

Pandanus tectorius (Pandan Berduri/Kambo)

Dimanfaatkan dalam pernikahan adat,


dimana ketika mempelai laki-laki pergi
ke keluarga perempuan dengan
menggunakan perahu layar yang dibuat
layarnya dari daun pandan duri
Tumbuhan yang digunakan dalam Kesenian pada Masyarakat Kampung Yongsu
Desoyo Distrik Raveni Rara Kabupaten Jayapura

Coiix lacryma jobi L (Keysow/Jali)

Dimanfaatkan oleh
masyarakat Kampung
Yongsu Desoyo dalam
tari-tarian.

Endiandra sp (Malro-malro)

Foto: by Meike
Codiaeum variegatum L (Daupa/Puring)

Dracaena angustifolia (Siri Kambu/Suji)

Foto: by Meike
Bixa orellana L (Buah merah)

Dimanfaatkan oleh masyarakat


Kampung Yongsu Desoyo sebagai
bahan pewarna alami dalam tari-
tarian. Bagian selaput biji diambil
dan digosokkan pada wajah dan
seluruh tubuh penari saat melakukan
tarian.

Macaranga sp (Paika/Mahang)

Dimanfaatkan oleh masyarakat


Kampung Yongsu Desoyo dalam
tari-tarian.

Foto: by Meike
Tumbuhan yang digunakan dalam Keindahan pada Masyarakat
Kampung Yongsu Desoyo Distrik Raveni Rara Kabupaten
Jayapura

Hibiscus rosa-sinensis L (Kembang


Sepatu/Busyaisyai)

Foto: by Meike
Ruellia simplex (Bunga Ungu/Pelrsa)
Codiaeum variegatum L (Daupa) Cordyline sp (Siri)

Foto: by Meike

Evodia sueveolens (Kaysirau)


Tumbuhan yang digunakan dalam Keindahan pada Masyarakat Kampung
Baruki Distrik Numfor Barat Kabupaten Biak Numfor

Mussaenda pubescen Ain’t Hibiscus rosa-sinensis L (Pen


(Aryar/Nusa Indah) Knam/ Kembang Sepatu

Sumber : flickr.com
Myristica cimifera Rbr (Kamor/Pala Hutan)
Tumbuhan yang digunakan dalam Upacara Adat pada Suku Dani di
Lembah Baliem, Papua

Cordyline terminalis (Jabe)

Daun digunakan dalam


tarian upacara adat dan
juga dahan dan ranting
digunakan untuk kayu
bakar.

Sumber : flickr.com
Tumbuhan yang digunakan dalam Upacara Adat pada Masyarakat Suku
Marind Kabupaten Merauke

Piper methysticum Forst (Wati)

Wati digunakan oleh masyarakat


Suku Marind sebagai “Minuman
Pusaka”. Karena dalam setiap
perayaan adat dan ritual dalam
kehidupan suku Marind, minuman
ini selalu ada. Selain itu, tumbuhan
ini sering dimanfaatkan sebagai mas
kawin pihak perempuan dalam
upacara pernikahan suku Marind

Sumber : flickr.com
Tumbuhan yang digunakan dalam Upacara Adat pada Masyarakat Sentani

Xantosemon

Xanthostemon adalah tumbuhan


kayu suku jambu-jambuan
(myrtaceae). Xanthostemon sering
digunakan dalam berbagai upacara
adat, digunakan pula sebagai bahan
mas kawin (robhoni) dan
pembayaran kepala dalam kematian
(yung robhoni).

Sumber : flickr.com
Tumbuhan yang digunakan dalam Keindahan dan Kesenian pada masyarakat
Marind (Merauke) dan Tehit (Sorong)

Codiaeum variegatum (Puring)

Sumber : flickr.com
Puring oleh masyarakat Papua dikenal dengan nama daerah: Anggin
(masyarakat Marind-Merauke), Qrna (Tehit-Sorong). Masyarakat Papua di
daerah Kepala Burung hingga daerah Pantai Selatan (Merauke) banyak
memanfaatkan puring sebagai asesoris dalam tari-tarian tradisional. Banyak
digunakan sebagi pagar karena tanaman ini tinggi, rimbun, dan memiliki variasi
warna dan bentuk.
Tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan Perahu pada Suku Asmat

Sumber: Inilho.com Sumber: wacana.com


Tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan Perahu pada Masyarakat
Babrongko, di Pantai Selatan Danau Sentani Distrik Ebungfauw

1. Perahu Perempuan ('Kaji’)


Perahu perempuan secara tradisional hanya digunakan oleh wanita diantara
masyarakat Sentani. Perahu itu sendiri biasanya berukuran 4-10 m dan dibuat dari
pohon besi ataupun pohon matoa. Perahu perempuan umumnya lebih besar
dibandingkan perahu laki-laki, dan mampu menampung 1-10 orang penumpang.
Perahu ini digunakan untuk membawa perlengkapan mancing, wadah air, dan
benda-benda berat lainnya.

2. Perahu laki-laki (ifa)


Perahu laki-laki secara tradisional sangtalah kecil, hanya mampu menampung
satu orang dan tidak stabil di atas air. Tetapi sekarang perahu laki-laki sudah jarang
ditemukan di Babrongko karena hilangnya tren transportasi karena kaum pria lebih
aktif bekerja di daratan daripada di danau, dan lebih menggunakan perahu motor.
Jenis kayu yang digunakan sama dengan jenis kayu pada perahu perempuan.

3. Perahu Motor
Perahu motor telah diperkenalkan oleh orang Indonesia. Pemiliknya adalah orang
yang mempunyai posisi tinggi di masyarakat (Ondoafi, Koselo) atau pemilik toko.
Ondoafi Babrongko memiliki perahu motor sendiri yang diberi nama Omandrow.
Daftar Pustaka
Elewyaan Ervina. 2004. Inventarisasi Tumbuhan Ritual di Kampung Baruki Distrik Numfor Barat
Kabupaten Biak Numfor. [Skripsi] Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Cenderawasih. Jayapura.

Hehakaya Bernard. 2004. Jenis Hewan dan Tumbuhan yang digunakan dalam Tarian Adat Masyarakat
Kampung Takar di Distrik Sarmi Pantai Timur Kabupaten Sarmi. [Skripsi] Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Cenderawasih. Jayapura.

K.B.M Konstantina. Flora dan Fauna di Papua (Tumbuhan). Conservation International. Jakarta.

Maay Meike. 2018. Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Upacara Adat, Kesenian dan Keindahan
Masyarakat Yongsu Desoyo Distrik Raveni Rara Kabupaten Jayapura. [Skripsi] Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan. Universitas Cenderawasih. Jayapura.

file:///C:/Users/L%20E%20N%20O%20V%20O/Downloads/babrongko-id%20(3).pdf

file:///C:/Users/L%20E%20N%20O%20V%20O/Downloads/58367-ID-none.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Perahu_asmat

https://inilho.com/budaya/perahu-lesung-suku-asmat-ritual-pembuatan-dan-pengukuhan.html

https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/kejayaan-perahu-lesung-suku-asmat

Anda mungkin juga menyukai