Anda di halaman 1dari 52

Kebudayaan

1.アングンイルマワンチ
Festival&Hari 2.アニサセペテリアナ
Besar 3.ダツアラアウッヂンウラバ
4.テェシャマリリアプテリ
Politik
Kebudayaan
Jepang
“Kebudayaan adalah semua hasil karya, cipta dan rasa
masyarakat”-Selo Soemardjan & Soeleman Soenardi
Jenis
Kebudayaan

TRADISIONAL MODERN

3
Geisha
Geisha merupakan seniman-penghibur tradisional di Jepang. Geisha mulai
muncul dan menjadi sangat umum pada abad ke-18 dan ke-19, dan masih terkenal
hingga sekarang, meskipun jumlahnya sudah mulai menurun. Sebutan lain untuk
Geisha diantaranya “Geiko” dan “Maiko” . Istilah “Geiko” dan “Maiko” mulai dipakai
pada jaman Restorasi Meiji. Istilah Geiko merupakan sebutan lain untuk Geisha
sedangkan Maiko merupakan sebutan untuk Geisha pemula. Sebutan Maiko hanya
dipakai di daerah Kyoto saja. Saat pertama muncul, semua Geisha adalah laki-laki,
sedangkan saat perempuan mulai mengambil alih peran, istilah Geisha sempat
berubah menjadi Onna Geisha atau “seniman wanita”. Namun sekarang semua Geisha
hanya diperbolehkan untuk perempuan saja.
Geisha secara tradisional dilatih sejak masih muda. Rumah-rumah Geisha
(Okiya) sering kali membawa para gadis yang masih muda dari keluarga miskin dan
mereka dibesarkan dan dilatih di rumah tersebut. Selama masa kecil mereka, Geisha
pemula awalnya bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai asisten senior Geisha
pemilik rumah sebagai bagian dari latihan mereka dan untuk membantu biaya
pemeliharaan dan pendidikan mereka. Sampai sekarang tradisi pelatihan ini masih
ditemukan di Jepang. Setelah seorang wanita dinyatakan menjadi seorang Geisha
pemula (maiko) dia akan mulai menemani senior Geisha ke rumah teh, pesta-pesta,
dan perjamuan yang memang sudah merupakan lingkungan kerja seorang Geisha.
Geisha modern sekarang tidak lagi dibeli oleh rumah Geisha untuk diangkat sebagai
anak didik. Menjadi seorang Geisha sekarang sudah bersifat sukarela. Sekarang,
paling banyak Geisha mulai pelatihan mereka saat masih umur belasan. 4
Sadou
Pada zaman dulu disebut chatō (茶の湯) atau cha no
yu. Upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan
disebut nodate. Ruangan khusus untuk minum teh yang
disebut chashitsu.
Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan
pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan
hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara
minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam
ruangan upacara minum teh.
Pada umumnya, upacara minum teh menggunakan teh
bubuk matcha yang dibuat dari teh yang digiling halus.
Upacara minum teh menggunakan matcha disebut
matchadō, sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis
sencha disebut senchadō.

5
Pada awal abad ke 9, seorang penulis Cina, Lu Yu menulis suatu
catatan mengenai budaya minum teh dan langkah-langkah
persiapan minum teh. Kehidupan Lu Yu ini sangat terpengaruh oleh
agama Budha, terutama dari sekolah yang kemudian dikenal di
Jepang sebagai Zen. Ide-idenya mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perkembangan upacara minum teh di Jepang ini.
Pada abad ke 12, jenis baru dari teh, yaitu matcha, mulai
diperkenalkan. Teh yang terbuat dari bubuk teh hijau ini pertama
kali digunakan dalam ritual keagamaan di biara Budha. Pada abad ke
12, samurai-samurai mulai meminum teh ini, dan dasar-dasar
upacara minum teh mulai dibuat.
Pada abad ke 16, tradisi minum teh ini telahmenyebar ke seluruh
lapisan masyarakat di Jepang
Sen no Rikyu adalah seorang figur tokoh sejarahdalam upacara
minum teh yang paling terkenal dandihormati di Jepang. Dia
memperkenalkan konsep ichi-go ichi-e(一期一会, one time, one
meeting), sebuah keyakinan bahwa sebuah pertemuan
harusdihargai karena pertemuan tersebut belum tentudapat
terulang kembali.
Ikebana
Kata ikebana merupakan gabungan dari kata
‘ike’ yang berarti ‘hidup’ atau ‘tumbuh’ dan kata ‘hana/
bana’ yang berarti ‘bunga’. Jadi, secara etimologi ikebana
berarti ‘bunga hidup’. Secara populer, ikebana
diterjemahkan sebagai ‘seni merangkai bunga’.
Pada awalnya ikebana adalah rangkain bunga
yang dipersembahkan kepada Budha dan roh leluhur.
Saat itu, rangkaian ikebana masih sangat sederhana
karena hanya terdiri dari 3 tangkai bunga saja yang
ditancapkan sedemikian rupa secara simetris. Tangkai
utama yang paling panjang di tengah-tengah, sedangkan
2 tangkai lainnya yang lebih pendek di kiri-kanannya.

7
Pada awal abad 17, rangkaian bunga untuk persembahan tersebut
berkembang menjadi gaya rikka (bunga berdiri) yang diciptakan oleh seorang
biksu Budha dari Sekolah Ikenobo. Tangkai utama pada gaya ini melambangkan
surga atau kebenaran, sedangkan 2 tangkai lainnya melambangkan alam
(kehidupan).
Lalu tak lama muncul gaya lain yang sangat sederhana, yaitu nageire
yang artinya melemparkan atau membuang. Nageire ini merupakan rangkaian
bunga bergaya bebas. Dalam nageire ini rangkaian ikebana-nya terdiri atas 1
atau 2 tangkai saja yang diletakkan secara apik pada sebuah jambangan kecil
sebagai hiasan pada saat chanoyu. Rangkaian bunga untuk minum teh ini juga
dikenal dengan istilah chabana.
Kekomplekan dan kekakuan gaya rikka mendorong lahirnya gaya lain
yaitu gaya shoka atau seika yang berarti ’bunga hidup’. Gaya shoka/ seika ini
dengan cepat tersebar di tengah masyarakat yang menyebabkan terdesaknya
gaya rikka. Pada dasarnya gaya shoka/ seika ini merupakan gabungan dari gaya
rikka yang melambangkan alam dan gaya nageire yang melambangkan
kesederhanaan. Gaya shoka/ seika terdiri atas 3 tangkai yang dibentuk menjadi
segitiga yang asimetris. Ke-3 tangkai yang dipergunakan dalam gaya shoka/
seika ini memiliki julukan tersendiri, yaitu ten (surga), chi (bumi) dan jin
(manusia). Gaya shoka/ seika ini menjadi sangat populer pada awal abad 19 dan
menjadi dasar dalam pengajaran ikebana modern.
8
Tako
Permainan layang-layang alias ‘Tako’ di Jepang ini,
kebanyakan terbuat dari kertas washi dengan kerangka tipis. Hingga
kini permainan layang-layang pun sudah menjadi acara seni dan
budaya bernilai tinggi yang dilestarikan. Pemerintah Jepang juga
memberikan tunjangan dan subsidi kepada para seniman layang-
layang. Bahkan hasil karya seniman tersebut diabadikan di sebuah
museum bernama Tako no Hakubutsukan di Tokyo. Di museum ini
terdapat sekitar 3.500 koleksi layang-layang dari Jepang dan manca
negara, baik dalam bentuk dua atau tiga dimensi yang luar biasa.

Berdasarkan sejarahnya, layang-layang di Jepang


pertama kali dikenal pada zaman Heian (794-1185) yang
dugunakan sebagai alat komunikasi pembawa pesan
rahasia istana. Sedangkan di zaman Edo (1630-1868)
layang-layang hanya mampu dimiliki dan diterbang kan
oleh kaum bangsawan karena dampak dari harga kertas
washi yang sangat mahal untuk membuat layang-layang.
9
Kabuki
Kabuki merupakan salah satu dari empat jenis drama atau teater
tradisional Jepang. Perkembagan Kabuki diawali oleh seorang wanita
yang bernama Izumi no Okuni dari kuil Kitano Temangu, Kyoto. Drama
klasik Kabuki pada awal mulanya tidak dimainkan di atas panggung,
tetapi ketika Okuni diundang shogun Tokugawa untuk menunjukkan
kebolehannya di istana kaisar di Kyoto pada tahun 1604, maka untuk
pertama kalinya drama drama klasik Kabuki dipentaskan di atas
panggung. Pertunjukan kabuki yang digelar sekelompok wanita
penghibur disebut Onna-kabuki (kabuki wanita), sedangkan kabuki
yang dibawakan remaja laki-laki disebut Wakashu-kabuki (kabuki
remaja laki-laki).

10
Dalam perkembangannya, kabuki digolongkan menjadi Kabuki-odori (kabuki tarian)
dan Kabuki-geki (kabuki sandiwara). Kabuki-odori dipertunjukkan dari masa kabuki
masih dibawakan Okuni hingga di masa kepopuleran Wakashu-kabuki, remaja laki-
laki menari diiringi lagu yang sedang populer dan konon ada yang disertai dengan
akrobat. Selain itu, Kabuki-odori juga bisa berarti pertunjukan yang lebih banyak
tarian dan lagu dibandingkan dengan porsi drama yang ditampilkan.

Kabuki-geki merupakan pertunjukan sandiwara yang ditujukan untuk penduduk


kota di zaman Edo dan berintikan sandiwara dan tari. Peraturan yang dikeluarkan
Keshogunan Edo mewajibkan kelompok kabuki untuk "habis-habisan meniru
kyōgen" merupakan salah satu sebab kabuki berubah menjadi pertunjukan
sandiwara. Alasannya kabuki yang menampilkan tari sebagai atraksi utama
merupakan pelacuran terselubung dan pemerintah harus menjaga moral rakyat.

Kabuki saat ini masih menjadi salah satu bentuk drama klasik Jepang yang sangat
menarik, mempesona bahkan sampai sangat memukau setiap para penontonnya.
Sebagai daya pesona dari drama klasik kabuki adalah pementasannya didukung oleh
banyak unsur penunjangnya. Pada garis besarnya ada 6 unsur penunjung dasar,
yaitu : Unsur tari, unsur pengiring, unsur panggung, unsur pemain, unsur cerita dan
unsur penggunaan dialog.
11
Origami
Origami (折り紙), Dari ori berarti "melipat", dan kami yang berarti "kertas"
adalah seni tradisional Jepang melipat kertas, yang dimulai pada abad ke-17
dan dipopulerkan di luar Jepang pada pertengahan 1900-an. Sejak itu
berkembang menjadi suatu bentuk seni modern. tujuan dari seni ini adalah
untuk mengubah lembaran datar kertas menjadi patung jadi melalui teknik
lipat dan patung, dan dalam origami tidak melakukan pemotongan atau
pengeleman kertas, teknik ini biasa disebut dengan Kirigami bukan Origami.
Jumlah dasar lipatan origami kecil, tetapi mereka dapat dikombinasikan
dalam berbagai cara untuk membuat desain yang rumit. Model origami paling
terkenal mungkin adalah derek kertas Jepang. Secara umum, desain ini
dimulai dengan selembar kertas persegi yang warna sisi-sisinya yang berbeda.
Origami tradisional Jepang, yang telah dipraktekkan sejak zaman Edo (1603-
1867). Prinsip-prinsip origami juga digunakan di stent, kemasan dan struktur
teknik lainnya.

12
Sumo
Sumo adalah gulat gaya Jepang dan menjadi olahraga nasional
Jepang. Sumo berasal dari zaman kuno sebagai pertunjukan untuk
menghibur para dewa Shinto. Pada literatur klasik Jepang abad ke-8
Masehi, bentuk awal sumo dikenal dengan sebutan Sumai.

Penguasa Jepang pada abad ke-16 yang bernama Oda Nobunaga


sering menyelenggarakan turnamen sumo. Bentuk ring sumo seperti
yang dikenal sekarang ini berasal dari zaman Oda Nobunaga.
Dibandingkan dengan mawashi pada zaman sekarang yang dibuat dari
kain bagus yang kaku, pegulat sumo pada masa Oda Nobunaga masih
memakai penutup tubuh bagian bawah dari kain kasar yang longgar. Di
zaman Edo, pegulat sumo bertanding dengan mengenakan mawashi
bermotif indah dan gagah yang disebut kesho mawashi. Di zaman
sekarang kesho mawashi hanya dikenakan pegulat sumo pada saat
berparade di atas dohyō di awal pembukaan turnamen.
13
Shogi
Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang
dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama.
Permainan ini diperkirakan berasal dari permainan India kuno yang disebut
caturangga, dan termasuk dalam permainan papan berstrategi yang sekelompok
dengan catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari Cina. Di seluruh dunia, shogi
diperkirakan menempati urutan ketiga dalam jumlah pemain setelah catur dan
xiangqi. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem
memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik
pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan
yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat diletakkan
kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan.
Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain
sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara
bergantian hingga selesai. Satu set buah shogi yang berjumlah 20 buah. Sama
halnya dengan catur, permainan ini dimenangkan setelah mematikan raja lawan
(mencapai posisi skak mat). Dalam istilah shogi, skak mat disebut tsumi. Dengan
adanya sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap,
kemungkinan remis adalah sangat kecil.
14
Manga
Manga merupakan komik yang dibuat di Jepang, kata tersebut
digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang, sesuai
dengan gaya yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke-19.
Kata tersebut memiliki prasejarah yang panjang dan sangat rumit di
awal Kesenian Jepang. Beberapa genre manga: aksi-petualangan,
asmara, olahraga dan permainan, sejarah drama, komedi, fiksi ilmiah
dan fantasi, misteri, detektif, horor, seksualitas, dan bisnis /
perdagangan, dan lain-lain. Sejak 1950-an, manga telah terus menjadi
bagian utama dari industri penerbitan Jepang, mewakili pasar ¥406
miliar di Jepang pada tahun 2007 (sekitar $3.6 miliar) dan ¥420 miliar
($5.5 miliar) pada tahun 2009.Manga juga telah mendapatkan
pembaca di seluruh dunia yang signifikan. Di Eropa dan Timur Tengah
pasar manga bernilai $250 juta. Pada tahun 2008, di Amerika Serikat
dan Kanada, pasar manga senilai $ 175 juta.

15
Pasar di Perancis dan Amerika Serikat memang sama. Cerita
manga biasanya dicetak dalam hitam putih, meskipun beberapa
manga penuh warna sudah ada (contoh Colorful). Di Jepang,
manga biasanya serial di majalah manga besar, sering
mengandung banyak cerita, masing-masing disajikan dalam satu
episode kemudian dilanjutkan dalam edisi berikutnya.Jika seri
berhasil, bab dikumpulkan dan dapat dipublikasikan ulang pada
buku paperback yang biasa disebut tankōbon. Seorang seniman
manga biasanya bekerja dengan beberapa asisten di sebuah
studio kecil dan berhubungan dengan editor kreatif dari
perusahaan penerbitan komersial. Jika seri manga cukup populer,
mungkin dianimasikan setelah atau bahkan disaat manga sedang
berjalan.

16
Anime
Anime adalah produksi animasi Jepang yang menampilkan
hasil gambar animasi melalui tangan maupun komputer.
Istilah anime merupakan bahasa serapan dari bahasa
Inggris “animation”. Dalam bahasa Inggris, istilah ini
didefinisikan sebagai penyebarluasan gaya animasi Jepang
yang pada umumnya dicirikan dengan grafis yang warna-
warni, karakter yang bersemangat dan tema yang
terkadang tidak masuk akal.

17
Secara umum anime pada awalnya dikenal sejak tahun 1917, dan
banyak animasi asli Jepang yang diproduksi pada dekade-dekade
setelahnya namun karakteristik gaya anime mulai dikembangkan
pada tahun 1960 – yang ditandai dengan karya Osamu Tezuka –
dan mulai dikenal di luar Jepang pada tahun 1980-an. Seperti
halnya manga, anime juga memiliki audiens yang besar di Jepang
dan juga diakui di seluruh dunia. Distributor dapat menayangkan
anime melalui siaran TV, secara langsung ke video ataupun dengan
teater maupun secara online. Baik dengan gambar tangan ataupun
animasi komputer, keduanya digunakan dalam serial TV, film,
video, video games, iklan, dan internet rilis. Seiring dengan
meningkatnya pasar anime di Jepang, anime juga mendapatkan
popularitas di timur dan tenggara Asia. Saat ini anime populer di
berbagai daerah di seluruh dunia.

18
Cosplay
Cosplay adalah kata-kata bahasa Jepang
yang dibuat dari menggabungkan dua kata
dari bahasa inggris (wasei-eigo) “costume”
dan “play”.Cosplay merupakan sebuah
pertunjukan seni di mana para pesertanya
menggunakan kostum dan aksesori yang
menunjukkan secara spesifik suatu karakter
atau ide. Pada umumnya cosplay mengacu
pada manga dan anime, komik, manhwa,
video games, penyanyi dan musisi, serta
film.

19
Istilah cosplay diciptakan oleh Nov Takahashi pada tahun 1984
ketika menghadiri sebuah konvensi sci-fi di Los Angeles. Takahasi
terinspirasi dari costume masquerade dan menulisnya dalam
majalah sci-fi Jepang yang kemudian menyebar dengan cepat di
Jepang sebagai sebuah pertunjukan seni yang baru. Tidak sedikit
orang yang beranggapan bahwa cosplay berasal dari Jepang,
namun pada kenyataannya hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Forrest J. Ackerman menginspirasi fan-costuming di seluruh dunia
ketika pertama kali mengenakan kostum futuristik yang dibuat
oleh Myrtle R. Douglas pada konvensi dunia pertama dalam bidang
Science Fiction pada tahun 1939 di Caravan Hall, New York.
Sejak saat itu istilah cosplay telah menyebar ke negara-negara di
seluruh dunia seperti Filipina, Cina, Italia, Perancis, Meksiko,
Brazil, Rusia, Kanada, dan negara-negara lainnya. Meskipun
banyak negara yang berhasil menghasilkan kreasi-kreasi yang
hebat dalam kostum namun Jepang merupakan negara eksportir
terbesar dalam hal cosplay yang berkualitas. Jepang berhasil
membawa cosplay ke tingkat yang baru di mana Jepang berhasil
mengubahnya ke dalam bentuk seni yang menginspirasi para
cosplayer di seluruh dunia. 20
Harajuku Style
Harajuku adalah sebutan populer
untuk sebuah kawasan yang terletak di
sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik
Shibuya, Tokyo. Harajuku memang
terkenal sebagai tempat "nongkrong"
orang-orang yang stylish dan
fashionable. Gaya Harajuku sendiri
merupakan semacam street fashion
atau fashion jalanan yang tidak
mengenal peraturan. Tampilan yang
bertabrakan antara warna, corak,
motif, ukuran, sampai jenis pakaian
yang dipakai merupakan ciri khas
fashion style yang satu ini.

21
Pada zaman Meiji, Harajuku dibangun menjadi sebuah kawasan penting yang
dapat menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun
JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu,
Omotesando dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan pada tahun 1915.
Ditahun 1970 banyak pertokoan pertokoan yang dibangun lalu beberapa saat
setelah itu Harajuku pun akhirnya menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di
seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti oleh majalah Anan dan majalah non-no.
Pada saat itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku (istilah bagi perempuan yang
bergaya unik didaerah Harajuku, Tokyo) sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan
Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan
non-no saat itu.
Pada tahun 1980, Jalan Takeshita menjadi sangat ramai karena orang orang
penasaran dan ingin sekali melihat Takenoko-zoku yang berdandan unik dan menari nari di
jalanan Harajuku. Akhirnya Harajuku pun menjadi kawasan khusus untuk pejalan kaki dan
menjadi tempat favorit anak-anak muda untuk berkumpu. Harajuku pun akhirnya menjadi
tempat yang ramai, banyak butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai
bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.

22
C
l
a
s
s
i
c
Gothic Sweet

P
u
n
k

23
V K Y
i e a
s i n
u k
a e
l e

K D K
a e o
w k g
a o a
i r l
& a

24
Dekotora
Dekotora adalah seni memodifikasi
truk dengan mengganti berbagai
perkakas dan hiasan di luar truk.
Meski seni ini bisa beragam namun
biasanya yang paling menonjol
adalah mobil truk dengan
modifikasi menonjol pada lampu,
warna, material sampai bagian atap
yang menjadi lebih mewah. Dari
yang memanfaatkan gaya penuh
berkilauan sampai ada juga yang
bergaya gothic atau benar-benar
sangat ekstrim, aneh dan berbeda.

25
Dekotora muncul pada era 70an dan kemudian ikut dipengaruhi populernya seri Gundam
sampai tahun 90an. Pembuatnya tentu adalah sang pemilik truk itu sendiri namun bila ada
festival yang memang mengikutkan seni modifikasi truk ini, biasanya banyak kreator yang
memanfaatkan art truck ini sebagai tempatnya berkreasi. Sopir yang memodifikasi truk bisa
bertujuan untuk mengisi waktu luang atau memang ingin memperlihatkan karyanya di jalanan
luas.

Namun truk-truk dengan modifikasi ala Dekotora kabarnya jarang sekali terlihat di kota-kota
besar seperti Tokyo. Kebanyakan ada di kota-kota kecil atau secara spontan terlihat di
jalanan mengingat sang pengendara truk memang biasanya berpindah-pindah wilayah
memakai truknya untuk urusan pekerjaan.

26
Hari Besar
Jepang
27
Perayaan Hanami
Sakura (桜) merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada
musim semi, yaitu sekitar akhir Maret hingga awal bulan April di wilayah Tokyo,
terutama saat cuaca sudah mulai hangat. Jenis bunga sakura yang paling
terkenal di seluruh Jepang adalah "someiyoshino" (染井吉野). Mekarnya
bunga sakura dimulai dari Jepang bagian selatan (Okinawa) sekitar bulan
Februari, kemudian di Pulau Honshu bagian barat ke timur (Osaka, Kyoto,
Tokyo). Setelah itu, pergerakan mekarnya bunga sakura bergerak demi sedikit
ke arah utara pulau honshu, dan sampai Hokkaido, yang biasanya bertepatan
dengan liburan Golden Week setiap tahunnya. Setiap tahunnya, kita bisa
mengecek peta pergerakan mekarnya bunga sakura melalui peta sakuranzensen
(桜前線).
Istilah-istilah yang sering digunakan dalam informasi mekarnya bunga
sakura, seperti "kaika" (開花): terbukanya kuncup bunga, "ichibuzaki" (一部
咲き): bunga mekar sebesar 10% dari kuncup bunga yang ada pada pohon
sakura, "mankai" (満開): bunga sakura telah bermekaran seluruhnya. Pada
saat bunga sakura rontok, maka akan digantikan dengan keluarnya daun-daun
muda. Pada saat bunga sakura rontok sebanyak 10% disebut "ichibu hazakura"
(一部葉桜). Namun, apabila seluruh bunga sudah rontok dan hanya tersedia
daun-daun muda maka disebut "hazakura" (葉桜), yang artinya sakura daun.
28
Perayaan Hanabi
Takai Pada saat-saat musim panas, warga Jepang
sibuk mempersiapkan perayaan pesta
kembangapi Hanabi Takai. Beribu-ribu
hingga puluhan ribu kembang api
dipersiapkan guna merayakan pesta musim
panas. Pada saat merayakan Hanabi Takai,
warga Jepang khususnya kaum perempuan
berbondong-bondong memakai pakaian
tradisional Jepang, yakni Yukata atau
Kimono musim panas.
Pesta Hanabi Takai ini memakan waktu
sekitar 60-90 menit. Waktu tersebut cukup
untuk memanjakan mata dengan motif
berwarna-warni dan beraneka ragam serta
bunyi-bunyi letusan kembang api di udara
yang menambah suasana ramai di pesta
Hanabi.
29
Pada zaman dahulu, pesta Hanabi hanya
diperuntukan dan bisa dinikmati oleh orang-orang
tertentu dan kalangan atas. Biasanya kembang api
dinyalakan sebagai tanda penutup setelah mengadakan
jamuan megah nan mewah.
Namun, sekitar abad ke-18 tepatnya di Zaman Edo,
pesta Hanabi baru bisa dinikmati semua rakyat di Jepang
tanpa kecuali. Itu semua berkat seniman kembang api,
yaitu Kagiya bersama asistennya yang bernama
Tamaya.Kedua seniman kembang api itu sangat gigih
dalam meniti karir di bidang kembang api. Berbagai
macam inovasi-inovasi baru berhasil mereka ciptakan
dan kembangkan.
Semula usaha kembang api hanya dirintis oleh
Kagiya pada tahun 1659. Namun setelah usahanya
berkembang, Kagiya memperkerjakan Tamaya sebagai
asistennya.
30
Perayaan Tahun Baru
Shogatsu di Jepang dirayakan tanggal 1 Januari dan berlangsung hingga
tanggal 3 Januari Dalam bahasa Jepang, kata "shōgatsu" dulunya dipakai untuk
nama bulan pertama dalam setahun, tapi sekarang hanya digunakan untuk
menyebut tiga hari pertama di awal tahun. Istilah "shōgatsu" juga digunakan untuk
periode matsu no uchi (松の内) atau masa hiasan daun pinus (matsu) boleh
dipajang.
Di daerah Kanto, Matsu no uchi berlangsung dari tanggal 1 Januari hingga 7
Januari, sedangkan di daerah Kansai berlangsung hingga koshōgatsu (小正月)tahun
baru kecil) tanggal 15 Januari Tanggal 1 Januari adalah hari libur resmi di Jepang,
tapi kantor pemerintah dan perusahaan swasta tutup sejak tanggal 29 Desember
hingga 3 Januari. Bank dan lembaga perbankan tutup dari tanggal 31 Desember
hingga 3 Januari, kecuali sebagian ATM yang masih melayani transaksi. Sampai
tahun 1970-an, sebagian besar toko dan pedagang eceran di daerah Kanto tutup
hingga tanggal 5 Januariatau 7 Januari Perubahan gaya hidup dan persaingan dari
toko yang buka 24 jam membuat kebiasaan libur berlama-lama ditinggalkan. Mulai
tahun 1990-an, hampir semua mal dan pertokoan hanya tutup tanggal 1 Januari
dan mulai buka keesokan harinya tanggal 2 Januari, tapi biasanya dengan jam buka
yang diperpendek. Hari pertama penjualan barang (hatsu-uri) di pusat pertokoan
dimeriahkan dengan penjualan fukubukuro(kantong keberuntungan). Penjualan
barang di semua mal dan pertokoan sudah normal kembali sekitar tanggal 4
Januari. 31
Tanabata
Festival ini dirayakan tanggal 7 Juli dan biasanya paling ramai
diadakan di Sendai dan Hiratsuka. Disebut juga festival bintang. Aslinya
berasal dari legenda China yang menceritakan dua bintang penenun (Vega)
dan pengembala domba (Altair) dimana mereka berdua pasangan kekasih
yang hanya dapat bertemu sekali dalam setahun pada malam ke-7 bulan ke-
7 dimana tidak ada hujan dan banjir di Milky Way pada hari itu. Dinamakan
Tanabata setelah gadis penenun dari legenda Jepang dipercayai dialah yang
membuat baju untuk dewa-dewa.
Hari Anak-Anak
Hari Anak-anak (こどもの日) adalah salah satu hari libur resmi
di Jepang yang jatuh tanggal 5 Mei. Hari libur ini merupakan
serangkaian hari libur di akhir April dan awal Mei yang disebut
Golden Week (Minggu Emas) di Jepang. Hari Anak-anak diperingati
untuk "menghormati kepribadian anak, merencanakan kebahagiaan
anak sambil berterima kasih kepada ibu." Keluarga yang memiliki
anak laki-laki juga memasang koinobori (bendera berbentuk ikan
mas).
Selama perayaan Hari Anak-anak, di rumah keluarga yang
memiliki anak laki-laki terdapat tradisi memajang replika yoroi (baju
zirah samurai) dan kabuto (helm samurai). Tradisi memajang yoroi
dan kabuto berasal dari tradisi keluarga samurai. Orang tua
mengharapkan anak laki-lakinya tumbuh sehat dan kuat. Peralatan
perang seperti yoroi dan kabuto dipajang karena dipercaya dapat
melindungi anak laki-laki dari bencana.[
Hari Anak-anak dulunya disebut Hari Anak Laki-laki,
sehingga hari libur ini pada praktiknya diwarnai tradisi untuk
anak laki-laki. Perayaan khusus untuk anak perempuan disebut
Hina Matsuri dan dirayakan pada 3 Maret yang bukan hari libur.

Tradisi kuno Tiongkok mengenal perayaan yang berkaitan


dengan musim yang disebut di Jepang sebagai sekku. Sejak zaman
dulu, bulan ke-5 kalender Tionghoa diisi dengan kegiatan
mengusir roh-roh jahat. Tanggal 5 bulan 5 dikenal sebagai Tango
no sekku (端午の節句?) (Duanwu) dan merupakan hari upacara
mendoakan kebahagiaan dan pertumbuhan anak laki-laki. Pada
mulanya Tango no sekku dirayakan setiap Uma no hi (hari kuda)
pertama bulan 5 kalender Tionghoa. Tan pada kata Tango berarti
permulaan dari segala hal. Menurut kepercayaan, roh jahat dapat
diusir dengan rumput yomogi dan daun jeringau (bahasa Jepang:
菖蒲, shōbu). Pada zaman Kamakura di Jepang, tumbuhan shōbu
homonim dengan kata shōbu (尚武) yang berarti semangat
militer, oleh karena itu, Tango no sekku dijadikan upacara
merayakan pertumbuhan anak laki-laki.
Hari Showa
Sejak 1948 hingga 1988, 29 April merupakan Hari Ulang Tahun
Kaisar untuk merayakan ulang tahun Kaisar Shōwa. Setelah Kaisar
Shōwa tutup usia, parlemen Jepang pada tanggal 15 Februari 1989
menetapkan 29 April sebagai Hari Hijau, sedangkan hari libur untuk
merayakan ulang tahun Kaisar berubah menjadi tanggal 23 Desember.

Dari tahun 1989 hingga 2006, tanggal 29 April diperingati


sebagai Hari Hijau, tetapi sejak tahun 2007 ditetapkan sebagai Hari
Shōwa berdasarkan revisi undang-undang hari libur yang disahkan
Parlemen Jepang pada 13 Mei 2005. Sebelum diubah menjadi Hari
Hijau, 4 Mei merupakan Hari Libur Rakyat (Kokumin no kyūjitsu) yang
ditetapkan pemerintah karena tanggal tersebut terjepit di antara dua
hari libur.
Hari Pembentukan Negara
Hari Pembentukan Negara (建国記念の日 Kenkoku kinen no hi?,
Hari untuk memperingati pendirian negara) adalah hari libur resmi di
Jepang yang jatuh tanggal 11 Februari. Hari libur ini memperingati
peristiwa Kaisar Jimmu naik tahta berdasarkan catatan Nihon Shoki
dan Kojiki yang menurut perhitungan kalender solar terjadi 11 Februari
660 SM.
Hari libur ini dulunya dirayakan sebagai Kigensetsu hingga
menjelang Perang Dunia II. Sekitar tahun 1951 mulai ada usaha
menghidupkan kembali Kigensetsu, tetapi rancangan undang-undang
yang diajukan sebanyak 9 kali sejak tahun 1957 gagal disahkan
Parlemen Jepang. Di bulan Juni 1966, Hari Pembentukan Negara
akhirnya berhasil disahkan sebagai hari libur dengan syarat tanggalnya
akan ditetapkan kemudian dengan Instruksi Kabinet.
Penentuan tanggal dilakukan Kantor Perdana Menteri Jepang
dengan bantuan kalangan ilmuwan. Dari 10 orang yang hadir dalam
rapat, 7 orang sepakat dengan tanggal 11 Februari sebagai Hari
Pembentukan Negara. Hasil kesepakatan diajukan pada tanggal 8
Desember 1966 dan keesokan harinya 9 Desember 1966 dijadikan
Instruksi Kabinet.
Politik
Jepang

37
Zaman
Feodalisme Era
• Feodalisme Modernisasi
Kamakura
• Muromachi
• Restorasi Kemmu • Restorasi Meiji
• Nonboku-cho
• Sengoku
• Azuchi-
Momoyama

38
Zaman Feodalisme
Zaman Feodalisme di Jepang dimulai sejak
pemerintahan militer berdiri di Jepang, yaitu pada masa
Kamakura. Karakteristik terpenting dalam sistem politik pada
zaman itu adalah adanya dikotomi kekuasaan yaitu
pemerintahan sipil dan agama yang berpusat di istana tennou di
Kyouto yang mempunyai kekuasaan sangat kecil dan
pemerintahan militer, yang saat itu dibentuk oleh Yoritomo di
Kamakura.
Awal munculnya Feodalisme di Jepang ditandai dengan
pembagian kekuasaan antara Tennou yang hanya memegang
kekuasaan simbolik semata dan kekuasaan Shogun yang
memegang keuasaan praktis. Selama hampir 700 tahun
feodalisme di Jepang berkembang sampai ke ranah masyarakat
yaitu pembentukan strata masyarakat yang sangat tegas dan
kaku. 39
Kelas - kelas sosial pada masa Edo juga membuat
masyarakat terkotak – kotak. Hal ini secara tidak langsung juga
akan menjauhkan masyarakat dari kaisar. Dalam kondisi
masyarakat yang terkotak – kotak seperti itu pula pemerintah
dalam hal ini bakufu lebih leluasa melakukan apa saja kepada
rakyatnya. Kasus yang terjadi pada saat itu orang – orang dari
kelas samurai dapat membunuh seseorang yang kelasnya lebih
rendah, walaupun hanya karena alasan sepele.

Kondisi pemerintahan dan masyarakat yang bisa


dikatakan tidak sehat ini akhirnya menemui keruntuhannya.
Samurai – samurai yang saat itu menganggur mulai banyak
yang terlilit hutang. Hal ini secara tidak langsung merusak
respect masyarakat kepada kaum samurai. Selain masalah
tersebut juga terjadi pemberontakan yang justru tidak muncul
dari rakyat jelata, tetapi dilakukan oleh kaum samurai sendiri.
Konflik horisontal yang terjadi di kalangan samurai ini semakin
membuat situasi kacau dan melemahkan bakufu.
40
Zaman Modernisasi
Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang
mencakup akhir Zaman Edo dan awal Zaman Meiji. Restorasi ini
merupakan akibat langsung dari dibukanya Jepang kepada kedatangan
kapal dari dunia Barat yang dipimpin oleh perwira angkatan laut asal AS,
Matthew Perry. Jepang mengadopsi beberapa institusi Barat pada
periode Meiji, termasuk pemerintahan modern, sistem hukum, dan militer.
Perubahan-perubahan ini mengubah Kekaisaran Jepang menjadi
kekuatan dunia yang mengalahkan Tiongkok dalam Perang Tiongkok-
Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang. Hingga tahun 1910,
Jepang telah menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.

41
Awal abad ke-20 merupakan masa bangkitnya
nasionalisme Jepang. Pada tahun 1936, Jepang menanda tangani
Pakta Anti-Komintern dan bergabung dengan Jerman dan Italia
untuk membentuk suatu aliansi axis. Pada tahun 1937, Jepang
menginvasi Manchuria yang menyebabkan terjadinya Perang
Tiongkok-Jepang (1937). Pada tahun 1941, Jepang menyerang
pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan
membawa AS memasuki Perang Dunia II. Setelah pengeboman
atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki, Jepang akhirnya
menyerah kepada pihak Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Pendudukan Amerika secara resmi berakhir pada tahun
1952. Jepang menggunakan konstitusi baru sejak tahun 1947, yang
menetapkan negara tersebut sebagai negara demokratis pasifis.
Jepang tetap merupakan sebuah kekuatan ekonomi dunia dan
akhir-akhir ini telah mulai bangkit sebagai kekuatan strategis
dengan mengirimkan pasukan non-pertempuran ke Perang Teluk,
upaya kemanusiaan PBB untuk membangun kembali Kamboja, dan
invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003.
42
Sistem Politik
Sistem politik feodal Jepang di zaman Edo disebut Bakuhan
Taisei yang artinya pemerintah militer atau keshogunan. Dalam sistem
Bakuhan taisei, daimyo menguasai daerah-daerah yang disebut han dan
membagi-bagikan tanah kepada pengikutnya. Sebagai imbalannya,
pengikut daimyo berjanji untuk setia dan mendukung daimyo secara
militer.
Kekuasaan pemerintah pusat pada masa itu berada di tangan
shogun di Edo dan daimyo ditunjuk sebagai kepala pemerintahan di
daerah. Daimyo memimpin provinsi sebagai wilayah berdaulat dan
berhak menentukan sendiri sistem pemerintahan, sistem perpajakan, dan
kebijakan dalam negeri. Sebagai imbalannya, daimyo wajib setia kepada
shogun yang memegang kendali hubungan internasional dan keamanan
dalam negeri. Shogun juga memiliki banyak provinsi dan berperan sebagai
daimyo di provinsi yang dikuasainya. Keturunan keluarga Tokugawa
disebar sebagai daimyo di seluruh pelosok Jepang untuk mengawasi
daimyo lain agar tetap setia dan tidak bersekongkol melawan shogun. 43
Pada masa sekarang, Eksistensi Partailah yang sangat
berpengaruh pada sistem politik Jepang. Saat ini terjadi
perubahan politik dan pergeseran kekuasaan di Jepang.
Sekarang ini, Partai Demokrat Liberal (LDP) tidak lagi
mendominasi politik Jepang.

Dalam sistem politik Jepang, UU yang dibuat pemerintah


harus mendapat persetujuan dari Majelis Tinggi dan Majelis
Rendah. Jika RUU yang diajukan pemerintah ditolak Majelis
Tinggi, RUU itu harus dikembalikan lagi ke Majelis Rendah
untuk dibahas lagi dan diputuskan.

Sedangkan partai Demokrat sendiri lebih berorientasi


mengatasi masalah dalam negeri. Karena itu, dana bantuan
Jepang ke luar negeri, termasuk ke Indonesia, kemungkinan
akan berkurang. partai Demokrat lebih mengedepankan isu
prorakyat, isu buruh, dan HAM. Hal ini berbeda dengan LDP
yang mengedepankan isu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas.
44
Sistem Kepartaian
Dalam bentuk-bentuk yang berbeda partai-partai di Jepang telah ada sejak 1874.
Asal-usul partai konservatif saat ini, Partai Demokrat Liberal dapat ditelusuri kembali sampai
pada awal 1880-an, dan Partai Sosialis Jepang paling tidak sampai pada 1925. Dan Partai
Komunis Jepang telah berdiri sejak 1922. Hanya status dan kekuatan partai-partai itulah
yang berubah pada periode sesudah Perang Dunia II ini. Kalau sebelum Perang Dunia II
keanggotaan dalam Majelis Rendah yang mereka perebutkan hanya memiliki kekuasaan
politik yang sangat terbatas maka sejak 1947 keanggotaan dalam dewan itu sangat
menentukan karena dewan itu merupakan sumber wewenang legislatif dan eksekutif dalam
sistem pemerintahan yang baru.
Semua partai memiliki posisi yang sama. Alat negara, militer dan birokrasi, tidak
diharuskan memihak kepada satu peserta pemilu. Namun sejak tahun 1955 sampai dengan
1993 (38 tahun), pemilu selalu dimenangkan oleh LDP. Dalam periode itu, semua Perdana
Menteri berasal dari LDP.
Berbeda dengan sistem partai hegemonik, sistem partai dominan masih
memungkinkan koreksi dari rakyat pemilih. Ketika LDP mulai tercemar dengan aneka skandal
korupsi yang melanda para pemimpinnya, LDP pun ditinggalkan rakyat pemilihnya. Di tahun
1993 untuk pertama kalinya LDP tidak mendominasi Diet (Lembaga Perwakilan Rakyat).

45
Sistem Pemilu
Terdapat 2 sistem pemilihan umum di Jepang, yang dibagi atas :
1. Sistem pemilihan yang bersifat nasional. Anggota parlemen majelis tinggi maupun
majelis rendah dipilih secara nasional oleh seluruh rakyat Jepang dimana setiap calon
anggota dicalonkan oleh partai baik melalui single-seat contituencies maupun proportional
representation.
2. Sistem pemilihan daerah, yang memilih kepala pemerintahan daerah dan DPRD, masing
– masing diatur oleh tiap prefektur ( provinsi ) dan desa.
Pemilihan berlangsung di bawah pengawasan pusat komite administrasi
pemilihan dan undang-undang pemilu Jepang.
Media massa berpengaruh bagi pemilu Jepang, baik cetak maupun elektronik. Kalangan
diplomatik di Jepang memantau dengan seksama setiap perkembangan yang terjadi di
Jepang.
Hasil pemilu terakhir Majelis Rendah (September 2005), LDP masih mendominasi dengan
perolehan kuris sebanyak 296, sedangkan pesaing utamanya DPJ membayangi dengan
113 kursi. Komeito 31 kursi, dan JCP sembilan kursi, serta SDP tujuh kursi.

46
Kebijakan Luar Negeri
Apa itu Gaimusho?
Setelah kekalahannya di Perang Dunia Kedua, Jepang memfokuskan pembangunan dalam
negerinya dan melakukan politik luar negeri yang low profile. Tetapi, kini, perubahan
dramatis sedang terjadi. Adanya indikasi akan meningkatnya peran aktif kebijakan luar
negeri Jepang di dunia internasional ditunjukkan oleh pengiriman Self Defense Forces
(SDF) Jepang bergabung dengan pasukan multinasional di Irak memiliki implikasi global
yang luas. Sebelumnya, Jepang lebih memilih diplomasi melalui kontribusi moneter dan
bantuan finansial. Tetapi, tampaknya krisis di Irak membuat Jepang memikirkan ulang
tradisi diplomasinya yang telah berjalan sejak pasca perang. Jepang mulai menjalankan
partisipasi yang lebih aktif dalam kegiatan menjaga perdamaian internasional secara
perlahan sejak awal 1990-an, mulai dari pengiriman pasukan ke Kamboja, Timor Timur,
dan terakhir ke wilayah Samudra Hindia tempat pasukan maritim Jepang menyediakan
dukungan logistik bagi pasukan AS di Afganistan. Perubahan kebijakan Jepang dapat
dikaitkan dengan perubahan kebijakan yang terjadi di AS dan seruan AS yang meminta
dukungan sekutunya terhadap operasi-operasi militernya di luar negeri setelah peristiwa
11 September 2001. Pakta pertahanan AS-Jepang perlahan-lahan mengalami pergeseran.
Kini, dengan kebijakan antiterorisme Presiden Bush, Jepang diharapkan tidak sekadar
menyediakan basis pasukan AS, tetapi turut lebih berpartisipasi. 47
Kebijakan luar negeri Jepang yang sebelumnya berfokus pada pemberian
bantuan pembangunan di luar negeri (Official Development
Assistant/ODA) juga akan berubah. Pemberian ODA ada kemungkinan
akan menurun prioritasnya. Kebijakan luar negeri Jepang akan lebih
merupakan kombinasi antara pemberian bantuan/dukungan kemanusiaan
dan perdamaian, yang diperkirakan akan menjadi dasar diplomasi aktif
Jepang yang baru. Indikasi ke arah ini sudah cukup jelas, terutama sejak
resesi ekonomi berkepanjangan di Jepang sejak tiga tahun terakhir ini.
Negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, harus memberi
perhatian khusus bagi perubahan ini, karena sangat luas implikasinya.
Implikasi positif maupun negatif dapat terjadi, tergantung pada respons
kebijakan yang diambil untuk menyesuaikan dengan arah baru kebijakan
Jepang ini.

48
ありがとう
Any questions?

49
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.

Isn’t that nice? :)

Examples:
✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂
😉😋😒😭👶😸🐟🍒🍔💣📌📖🔨🎃🎈
🎨🏈🏰🌏🔌🔑 and many more...
51
52

Anda mungkin juga menyukai