Anda di halaman 1dari 33

EFEKTIFITAS AROMATERAPI

LAVENDER TERHADAP KUALITAS


TIDUR IBU POSTPARTUM

Diva de Laura
1111135456

Pembimbing I : Ns. Misrawati, M.Kep., Sp.Mat


Pembimbing II : Rismadefi Wofers, S.Si., M.Biomed
Latar Belakang
Pentingnya
Kebutuhan
Fisiologis  Kualitas Pada ibu
Dasar
Tidur tidur yang postpartum
Manusia
baik

Upaya
Dipengaruh
Aromaterap penangana
Dampak i beberapa
i lavender n non-
faktor
farmakologi

Di beberapa negara,
Penelitian Studi Mindel, Sadeh Kwon (2013) 
terkait Pendahuluan 50.9 % - 77.8%
Di Indonesia (Jawa Barat),
Fitri, Trisyani, Maryati (2012) 
85.7%
Rumusan Masalah
Banyak faktor yang
menurunkan kualitas tidur
ibu postpartum

Apakah
aromaterapi
Sebagian besar ibu PP lavender
belum/tidak mencari solusi efektif untuk
untuk meningkatkan kualitas meningkatkan
tidur kualitas tidur
ibu
postpartum?
Kurangnya penatalaksanaan
khusus untuk meningkatkan
kualitas tidur ibu PP
Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah


untuk mengetahui efektifitas
aromaterapi lavender untuk
meningkatkan kualitas tidur ibu
postpartum
Tujuan Khusus
• Mengetahui karakteristik reponden meliputi: umur, paritas
• Mengidentifikasi tingkat kualitas tidur ibu postpartum sebelum
diberikan aromaterapi lavender pada kelompok eksperimen
dan kontrol
• Mengidentifikasi tingkat kualitas tidur ibu postpartum setelah
diberikan aromaterapi lavender pada kelompok eksperimen
dan kontrol
• Membandingkan tingkat kualitas tidur ibu postpartum sebelum
dan sesudah diberikan aromaterapi lavender pada kelompok
eksperimen
• Membandingkan tingkat kualitas tidur ibu postpartum sebelum
dan sesudah tanpa diberikan aromaterapi lavender pada
kelompok kontrol
• Mengidentifikasi pengaruh aromaterapi lavender untuk
meningkatkan kualitas tidur ibu postpartum.
Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian

Peneliti
Institusi Institusi
Selanjutny
Pendidikan Kesehatan
a
Konsep
Postpartum

Tinjauan
Teori

Konsep
Konsep
Aromaterap
Tidur
i Lavender
Daftar Pustaka Utama

Asmadi
Asmadi (2008),
(2008), Bobak
Bobak (2005),
(2005), Burn
Burn && Grove
Grove
(2005),
(2005), Buysse,
Buysse, Reynolds,
Reynolds, Monk,
Monk, Berman,
Berman, & &
Kupfer
Kupfer (1989),
(1989), Dewi
Dewi (2013),
(2013), Hockenberry
Hockenberry & &
Wilson
Wilson (2007),
(2007), James,
James, Baker,
Baker, & & Swain
Swain
(2008),
(2008), Kinai
Kinai (2013),
(2013), Koensoemardiyah
Koensoemardiyah
(2009),
(2009), Kozier,
Kozier, Erb,
Erb, Berman,
Berman, & & Snyder
Snyder
(2010),
(2010), Polit
Polit &
& Beck
Beck (2006),
(2006), Potter
Potter &
& Perry
Perry
(2010),
(2010), Sastroasmoro
Sastroasmoro & & Ismael
Ismael (2010)
(2010)
Kerangka Konsep
Kualitas
Kualitas
tidur Kelompok
tidur setelah
sebelum Eksperimen:
pemberian
pemberian Pemberian
aromaterapi
aromaterapi Aromaterapi
lavender
lavender Lavender
(post-test)
(pre-test)
Ibu
Postpartum
Kualitas Kualitas
Kelompok
tidur ibu tidur tanpa
kontrol:
postpartum pemberian
tidak
sebelum aromaterapi
diberikan
pemberian lavender
aromaterapi
perlakuan
lavender (post-test)
(pre-test)
Hipotesis Penelitian

Ho Ha
Aromaterapi Aromaterapi
lavender lavender
tidak efektif efektif
terhadap terhadap
kualitas kualitas
tidur ibu tidur ibu
postpartum. postpartum.
Desain Lokasi dan Sampel
Penelitian Waktu Penelitian
Penelitian
Quasy Populasi:
Experiment Semua ibu
Lokasi: Wilayah
(Non- postpartum di
kerja Puskemas
Equivalent wilayah kerja
Sidomulyo
Control Group Puskesmas
Design) Sidomulyo

Melibatkan dua
kelompok yaitu 34 ibu
Waktu: Bulan
kelompok postpartum
Maret 2015
eksperimen (17
sampai bulan
dan kontrol; eksperimen, 17
Mei 2015
pre-test & kontrol)
post-test
Etika Penelitian
Kerahasiaan
Lembar Tanpa Nama
(Confidentiality
Persetujuan (Anonimity)
)
• Bentuk • Menuliskan • Peneliti
persetujuan kode/inisial menjamin
peneliti dan pada lembar kerahasiaan
responden pengumpulan informasi
• Informed data
consent
Alat Pengumpul Data

PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index)

Merupakan Terdiri dari 7


PSQI telah
kuisioner yang komponen: 1)
dievaluasi secara
digunakan untuk Kualitas tidur
resmi oleh
menilai kualitas subjektif; 2) latensi
beberapa kelompok
tidur seseorang, tidur; 3) durasi
penelitian, sudah
terdiri dari 19 tidur; 4) efisiensi
dibakukan, bersifat
pertanyaan tidur; 5) gangguan
tetap dan dapat
(terbagi atas 7 tidur; 6
dipertanggungjawa
komponen, dengan penggunaan obat
bkan (Buyse, et al,
bobot 0-3 pada tiap tidur; 7) disfungsi
2008)
komponen) aktifitas sehari-hari
Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pelaksanaan

3. Tahap Akhir
Tahap Persiapan

Masalah Studi Penyusunan


penelitian kepustakaan proposal

Administrasi Pengurusan
Persetujuan
ke surat izin
Pembimbing
Kesbangpol penelitian

Administrasi
Administrasi
ke Dinkes
ke Puskesmas
Kota
Sidomulyo
Pekanbaru
Tahap Pelaksanaan
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
• Penandatanganan informed • Penandatanganan informed
consent. consent.
• Memberikan kuisioner PSQI (pre- • Memberikan kuisioner PSQI kepada
test) responden (pre-test)
• Pemberian penjelasan tentang • Mengingatkan dan mengevaluasi
aromaterapi lavender kepada ibu responden agar tetap melakukan
postpartum pada pertemuan kegiatan yang biasa dilakukan
pertama kali serta peragaan sebelum tidur setiap hari selama 7
penggunaan aromaterapi lavender hari.
oleh responden, dan mengevaluasi • Setelah 7 hari dilakukan pengisian
kemampuan responden dalam kuisioner (post-test)
menggunakan aromaterapi • Menjelaskan dan memperagakan
lavender cara pemberian aromaterapi
• Memberikan lembar observasi lavender dan manfaatnya
• Mengingatkan dan mengevaluasi terhadap kualitas tidur ibu
penggunaan aromaterapi lavender postpartum.
setiap hari sebelum tidur selama 7
hari kepada responden melalui
telepon atau pesan singkat (SMS)
• Setelah 7 hari dilakukan pengisian
kuisioner (post-test)
Tahap Akhir

Setelah Penyajian
pengumpulan hasil
data penelitian

Analisa data
Penyusunan
menggunaka
laporan hasil
n uji statistik
Definisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

1 Kualitas Tidur Kepuasan ibu postpartum Kuesioner PSQI Ratio Rata-rata (mean) skor kualitas
terhadap tidur yang meliputi (Pittsburgh tidur ibu postpartum pada
latensi tidur (waktu yang Sleep Quality kelompok eksperimen dengan
dibutuhkan untuk tertidur), Index) pre test 9.71 dan post-test 4.71
lama waktu tidur, frekuensi, dan kelompok kontrol dengan
kepuasan tidur, rasa lemah atau pre test 8.94 dan post test
lelah saat bangun tidur, 8.71.
perasaan tidak segar saat
bangun tidur dipagi hari.

2 Aromaterapi Aromaterapi yang menggunakan Observasi Nominal 0: Tidak diberikan


Lavender minyak esensial lavender yang aromaterapi lavender
digunakan untuk tujuan 1: Diberikan aromaterapi
terapeutik yang diberikan dalam lavender
waktu 5-10 menit sebelum tidur
selama 7 hari.
Pengolahan data

Editing Coding Entry

Cleaning Processing Analyzing


Analisa Data
Analisa
Analisa
Univari
Bivariat
at
Dependent sample T Test:
Mengidentifikasi rata-rata skor
kualitas tidur sebelum dan
Mendeskripsikan sesudah diberikan aromaterapi
karakteristik variabel: lavender pada kelompok
umur dan paritas eksperimen dan kontrol yang
tidak diintervensi
Mengetahui Mean, SD,
Min, Max Skor PSQI Independent sample T Test:
Mengidentifikasi perbedaan rata-
rata kualitas tidur sesudah
diberikan aromaterapi
lavenderpada kelompok
eksperimen dan kontrol
Karakteristik Responden

Karakteristik Eksperimen Kontrol Jumlah P


Umur
a. 11-14 0 (0,0%) 2 (2,3%) 2 (2,3%)
b. 15-17 42 (48,0) 36 (41,9%) 78 (90,7%) 0,992
c. 18-20 1 (1,2%) 5 (5,8%) 6 (7,0%)
Jenis kelamin
a. Laki-Laki 16 (18,6%) 18 (20,9%) 34 (39,5%)
b. Perempuan 27 (31,4%) 25 (29,1%) 52 (60,5%) 0,659
Agama
a. Islam 34 (39,5%) 35 (40,7%) 69 (80,2%)
9 (10,5%) 17 (19,8%) 0,787
b. Kristen 8 (9,3%)
Rata-rata skor pengetahuan dan sikap
sebelum dan sesudah pada kelompok
eksperimen

Mean
Variabel Mean SD pvalue
perbedaan
pengetahua
n 7,77 2,79 2,90 0,000
Pre Test 10,56 2,78
Pos Test
Sikap
Pre Test 40,88 5,14 3,16 0,000
Post Test 46,02 4,14
Rata-rata skor pengetahuan dan sikap
sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol

Mean
Variabel Mean SD pvalue
perbedaan
pengetahua
n 8,09 0,14 2,20 0,110
Pre Test 7,95 3,16
Pos Test
Sikap
Pre Test 40,58 0,3 3,13 0,062
Post Test 40,88 2,28
Uji T Independent (Post-Test) Kelompok
Eksperimen dan Kontrol

Variabel Mean SD P
Pengetahuan Eksperimen 10,56 2,78 0,000
Kontrol 7,95 2,28
Sikap Eksperimen 46,02 4,14 0.000
Kontrol 40,88 3,16
Pembahasan Karakteristik Responden

Karakteristik
Pengaruh pendidikan kesehatan media
audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap
remaja
• Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t dependent
diperoleh p pengetahuan (0,000) < α (0,05) dan p
sikap (0,000) < α (0,05). Berarti ada pengaruh yang
signifikan antara mean skor pengetahuan dan sikap
remaja pada kelompok eksperimen sebelum dan
sesudah diberikan intervensi.
• Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t
independent diperoleh p pengetahuan (0,000) < α
(0,05) dan p sikap (0,000) < α (0,05) . Berarti terdapat
perbedaan yang signifikan antara mean skor kualitas
tidur pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sesudah diberikan intervensi.
• Dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan
dengan menggunakan media audiovisual berpengaruh
terhadap pengetahuan dan sikap remaja mengenai
Teori & Penelitian Terkait

• Pendidikan kesehatan dapat dilakukan dengan


berbgaia macam media, salah satu nya media
audiovisual.
• Media audio memberikan gambaran yang lebih
nyata serta meningkatkan retensi memori karena
lebih menarik dan mudah diingat (Sadiman, 2009)
• Tujuan pendidikan kesehatan adalah agar
tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat dalam membina dan memelihara
perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal (Effendy, 2012)
Teori & Penelitian Terkait

• Pendidikan memberikan pengaruh yang signifikan


tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentag PMS
(Rompas, 2014).
• Purnama (2013) menyatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pengetahuan remaja
perempuan tentang pencegahan keputihan
sebelum dan setelah diberikan pendidikan
kesehatan.
Teori & Penelitian Terkait

• Belajar dengan menggunakan indra ganda (audio dan


visual ) yaitu indra pendengaran dan penglihatan akan
memberikan keuntungan karena siswa/i akan lebih
banyak belajar daripada jika materi pembelajaran
disajikan stimulus pandang saja atau dengar saja
(Arsyad, 2011)
Keterbatasan Penelitian

• Dalam penelitian ini ada keterbatasan yang dialami peneliti


yaitu saat pemberian pendidikan kesehatan dengan
menggunakan media audiovisual para remaja kesulitan
mendengarkan audiovisual karena ada suara keributan yang
terdengar dari luar.
Saran
• Sumbangan Penelitian
Institusi Pendidikan • Acuan

Pelayanan • Informasi
Kesehatan • Intervensi baru

Mahasiswa • Evidence Based

• Faktor yang
Peneliti mempengaruhi
Selanjutnya • Dampak
• Butje, Repede, & Shattel (2008), Buyse, et al (2008), Dewi
(2013), Dorheim, Bondevik, Eberhard-Gran, Bjorvant (2009a),
Dwijayanti, Sumarni, & Ariyanti (2014), Goel, Kim, & Lao
Junal
(2005), Kurnia, Wardhani, & Rusca (2009), Kuroda, et al
(2005), Lewith, Godfrey, & Prescott (2005), Stringer &
Donald (2010), Spivey (2010), Wheatley (2005).
• Bobak (2005), Buckle (2015), Burn & Grove (2005),
Hastono & Subroto (2007), Hidayat (2006), Hockenberry &
Wilson (2007), James, Baker, & Swain (2008), Buku
Koesoemardiyah (2009), Kozier, Erb, Berman & Snyder
(2010), Notoatmodjo (2010), Polit & Beck (2006), Potter &
Perry (2010), Sastroasmoro & Ismael (2010).
Referensi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai