Anda di halaman 1dari 20

RELAY DIFERENSIAL

PADA
SALURAN TRANSMISI

Disusun Oleh :
- Dicky Rizaldi (3.22.16.1.07)
- Emeralda Ivory Slavita (3.22.16.1.08)
PENDAHULUAN
Suatu rele diferensial dapat melakukan tugas proteksi secara
sempurna seperti untuk memproteksi trafo, generator maupun kabel-kabel
bawah tanah.
Pada dasarnya, yang diperlukan untuk membangun suatu sistim
proteksi diferensial yang dapat digunakan untuk memproteksi saluran transmisi
adalah tersedianya kanal telekomunikasi yang dapat digunakan untuk
mengirimkan maupun untuk menerima besaran listrik dari satu ujung ke ujung
lainnya sehingga besaran-besaran tersebut dapat saling diperbandingkan satu
sama lain. Tanpa sarana komunikasi suatu rele jarak yang berdiri sendiri yang
tidak dilengkapi dengan fasilitas intertripping misalnya tidak bisa dipandang
sebagai unit proteksi. Hal ini karena,
1). Setelan daerah cakupan proteksi rele jarak tidak dapat dibuat untuk
mengamankan panjang saluran seratus persen.
2). Meskipun cakupan setelan rele jarak dapat diperluas hingga mencapai
seluruh jaringan namun rele tersebut tidak dapat mentrip kedua PMT pada
kedua ujung saluran.
Proteksi diferensial dengan menggunakan prinsip arus diferensial antara lain adalah
unit proteksi yang dilengkapi dengan kabel pilot yang menghubungkan trafo-trafo
arus yang terpasang pada kedua ujung saluran seperti terlihat pada Gambar 4.1.
Dalam keadaan normal arus sekunder kedua trafo arus akan mengililingi rangkaian
sepanjang kawat kabel pilot tanpa ada arus yang mengalir melalui rele. Bila terjadi
gangguan diantara kedua CT maka kedua arus sekunder menjadi tidak simetris
sehingga terdapat beda kedua arus yang akan mengalir melalui rele yang selanjutnya
bisa digunakan untuk melaksanakan perintah trip pada kedua PMT untuk mengisolir
saluran yang terganggu.
Cara lain sistim proteksi diferensial dapat ditunjukkan seperti
ditunjukkan pada Gambar 4.2. Disini kumparan sekunder kedua trafo
arus dihubungkan saling berlawanan sedemikian rupa dimana kedua
arus saling menghilangkan sehingga dalam kedaan normal tidak ada
perbedaan arus yang mengalir pada ke dua rele G maupun rele H
yang terhubung seri.
Pada umumnya prinsip kerja rele diferensial yang banyak
digunakan dalam mengamankan saluran yang panjang
didasarkan pada perbedaan arah dan besar kedua arus yang
mengalir pada kedua ujung saluran.
Oleh karena itu agar sistim proteksi diferensial dapat bekerja
dengan baik perlu dicari cara-cara yang dapat digunakan
sehingga kedua besaran pada ujung-ujung saluran yang mau
diproteksi dapat saling diperbandingkan.
KONVENSI ARAH

Sesuai konvensi, arus yang mengalir dari bus-bar kearah saluran ditandai dengan
tanda positip, sedang arah arus yang mengalir menuju bus-bar ditandai dengan tanda
negative seperti terlihat pada Gambar 4.3; dimana pada bagian seksi GH tanda arah
arus pada titik G adalah positip dan pada titik H negatip, sementara pada bagian seksi
HJ arus yang mengalir pada titik gangguan pada H dan J sama-sama positip. Kelalaian
akan tanda-tanda ini pada waktu setelan rele bisa mengakibatkan terjadinya kesalahan
operasi sistim proteksi terutama pada sistim yang lebih kompleks. Itulah sebabnya,
agar dalam prakteknya diusahakan supaya komponen-komponen unit proteksi dibuat
dari type dan jenis yang identik khususnya pada daerah proteksi yang sama.
SISTEM ARUS SIRKULASI
Dengan demikian diagram tersebut
memperlihatkan keadaan dimana rele terlihat
seperti dalam keadaan terputus dari rangkaian
atau mempunyai impedansi yang sangat tinggi.
Dalam keadaan ini tegangan nol terjadi pada titik
J yaitu titik tengah elektris (diukur dari besarnya
tahanan) saluran G dan H. Dalam hal rele
tersebut tidak ditempatkan pada titik tengah
saluran J, tetapi mendekati titik G misal ke titik F,
maka tegangan pada terminal rele tersebut akan
timbul sebesar FF’ sehingga akan ada arus luber
yang mengalir melalui rele meskipun dengan
arus IPg dan IPh adalah identik. Sebaliknya bila
rele yang digunakan mempunyai impedansi
rendah maka tegangan FF’ akan turun menjadi
sangat kecil dan karena letak titik F yang tidak
simetris maka arus eksitasi (burden) kedua trafo
arus akan menjadi tidak sama sehingga dalam
keadaan ini akan ada arus yang mengalir pada
Rele sebesar IR.
SISTEM TEGANGAN SEIMBANG

Sistim tegangan seimbang diperoleh dengan menggunakan prinsip dua


tegangan yang saling berlawanan yang saling terhubung sedemikian rupa
sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kawat pilot. Secara teoritis arus
yang mengalir melalui pilot kabel hanya terjadi pada waktu terjadinya
gangguan internal. Sistim tegangan seimbang sebenarnya terdiri dari dua
sistim sirkulasi arus.
SKEMA PENJUMLAHAN
Apabila sistim satu fasa diterapkan pada sistim tiga fasa maka masing-
masing proteksi harus mempunyai pilot kabel sendiri-sendiri yang
berakibat biaya-biaya yang dibutuhkan akan meningkat sehingga sistim
proteksi menjadi tidak lagi ekonomis. Untuk mengatasi hal ini,
digunakanlah teknik penjumlahan (summation) yang dapat
menggabungkan sistim-sistim yang berdiri sendiri kedalam satu rele dan
berkomunikasi hanya dengan menggunakan satu pasang kawat. Pada
rele-rele digital modern atau rele numeris khususnya dengan
menggunakan komunikasi fiber optik persoalan keterbatasan pilot kabel
dapat diatasi mengingat bahwa saat ini kanal-kanal yang tersedia sudah
cukup lebar sehingga teknologi pengiriman data informasi sudah bisa
dilakukan pada ukuran data-data yang besar.
PILOT PROTEKSI ELEKTROMEKANIS
DAN STATIS

Untuk pilot proteksi elektromekanis dan statis terdapat


pada sistem relay arus lebih sekunder.
ELEKTROMEKANIS

- Relay hanya menyetel waktu


- Saat terjadi gangguan hubung singkat arus dari Current Transformer (CT)
masuk ke kumparan relay
- Selenoid yang dililit kumparan akan menjadi magnet dan kontak akan ditarik
kebawah
- Lamanya kontak menyentuh switch tergantung setting waktunya
STATIS

- Arus gangguan hubung singkat masuk ke CT


- Arus ini di searahkan di Rectifier dan arus searah diteruskan ke Comp
- Kapasitor digunakan untuk menambah arus yang masuk coil tripping
CARRIER PADA SISTEM
PROTEKSI

Pada sistem arus pembawa (Carrier current), suatu sinyal


frekuensi dalam band 80 – 500kHz dan bertingkat daya rendah
dikirim melalui via konduktor jalur daya atau kawat distribusi
listrik dan biasanya sinyal frekuensi tinggi diinjeksi pada kawat
distribusi listri tersebut dengan kapasitor gandeng dan dikopel
dengan konduktor satu fasa antara 2 konduktor.
SKEMA PROTEKSI ARUS
DIFERENSIAL ANALOG

Dalam sistem relay differensial pada saluran transmisi ujung –


ujung saluran transmisi dipisahkan oleh jarak yang jauh maka masing–
masing sisi dihubungkan dengan :
- pilot wire
- saluran telekomunikasi : microwave, fiber optic
 Pilot Wire

Gambar diatas menunjukan sirkulasi arus melalui pilot wire dalam


keadaan normal. Arus akan berjalan sesuai alurnya tanpa melewati
relay karena pada relay terdapat hambatan yang menimbulkan
tegangan.
Gambar diatas menunjukan sirkulasi arus melalui pilot wire
saat terdapat internal fault atau gangguan internal. Arus
bersikulasi dengan arah yang saling bertemu sehingga arus
menuju relay. Besar arus yang menuju relay (I) sebesar
penjumlahan dari kedua arus yang masuk (IA + IB).
PROTEKSI ARUS DIFERENSIAL
NUMERIK
1) Digital Current Differential Relay menggunakan sinyal sampling
dari kontrol sinkronisasi untuk mensampe arus misalnya 30˚
sudut listrik.
2) Sample arus ini diubah ke dalambentuk digital dan selanjutnya
diolah dalam Relay Calculating Unit CPU dan dalam waktu yang
sama diubah ke dalam bentuk data serial dan ditransmisikan ke
relay lain melalui saluran komunikasi
3) Sisi penerima menerima dan memeriksa data arus dari relay lain,
data serial diubah ke data parallel dan data ini diolah dalam
Relay Calculating Unit CPU
4) Kedua data arus di atas digunakan dalam proses penghitungan
relay diferensial setelah terlebih dahulu kedua data melalui
proses sampling matching
5) Unit transceiver melaksanakan proses sinkronisasi sampling
agar kedua data arus diolah dalam kondisi waktu yang sama
6) CPU 1 melakukan prose penghitungan relay diferensial, perintah
trip, reclosing dan perintah-perintah lainnya
7) CPU 2 melakukan proses kontrol untuk mengirimkan dan
menerima data termasuk kontrol sinkronisasi sampling.
Daftar Pustaka
 http://studylibid.com/doc/708568/bab-iii-relay-line-current-differential
 https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Zulkarnaini/Proteksi%20Zulk
arnaini/Bahan%20Proteksi%20power%20point%20pdf/Tatap%20muka
%20XIIIb%26XIVb.pdf
 https://www.slideshare.net/joharidanil/proteksi-sistemtenagalistrik
 https://www.slideshare.net/Makmursaini1/proteksi-sistem-tenaga-listrik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai