Anda di halaman 1dari 7

PROSES PEMBUATAN SABUN

MANDI COKLAT
OLEH :
1. A B I M A N Y U R I S K A . S (01)
2. I S N A N O K TA N U R . Z (19)
3. J A M A S A D R I WA S K I T O (20)
4. N A U FA L W I C A K S O N O (25)
5. R I S K I A D A FA F. H (32)
• Umumnya, sabun nabati menggunakan tiga jenis minyak yang
berfungsi sebagai: penyetabil, pembuat busa, dan pelembab kulit.
Di Indonesia, si penyetabil sabun adalah minyak sawit. Sedang si
pembuat busa dipegang minyak kelapa. Minyak zaitun dan lemak
coklat berfungsi sebagai pelembab kulit.
• Minyak sawit mudah didapatkan di toko-toko kelontong. Minyak
kelapa tradisional banyak terdapat di pasar di desa-desa, jika di
kota terpaksa saya membeli minyak kelapa produksi Dorang yang
harganya Rp.20.000/liter. Dua kali lebih mahal daripada minyak
sawit. Saya tak menggunakan VCO karena harganya mahal. Apalagi
minyak kelapa hanya dibutuhkan sedikit, kurang dari 30% dalam
satu resep. Fungsi minyak kelapa untuk menghasilkan busa. Jika
minyak kelapa lebih dari 30% dalam satu resep, justru akan
membuat kulit menjadi kering.
• Sebagai pelembab, saya gunakan minyak zaitun atau lemak coklat (cocoa butter). Minyak
zaitun murah, ukuran 1 liter, bisa dibeli di kampung arab kota bersangkutan. Harganya sekitar
Rp.90.000/liter. Selain harganya mahal, juga sudah dicampur parfum tertentu. Tidak alami lagi.
• Jika membeli cocoa butter ke toko bahan kosmetik, harganya sekitar Rp 35.000-45.000 per
ons. Jika membeli langsung ke pabrik pengolahan coklat, jauh lebih murah dari itu. Tapi mesti
membeli beberapa kilogram sekaligus.
• Bahan yang penting lainnya adalah soda api, baik berupa KOH maupun NaOH. Soda api bisa
dibeli di toko kimia, harga sekilo sekitar Rp.15.000. Ini berat minimal pembeliani. Walau
termasuk bahan kimia, sabun yang dibuat menggunakan soda api mudah diuraikan oleh
lingkungan. Di masa silam, orang memanfaatkan air hujan untuk mendapatkan soda api secara
alami. Kini, kita cukup membelinya di toko. Oya, tanpa soda api tak mungkin terbentuk sabun.
• Sebetulnya ada bahan kimia lain yang biasa dipakai untuk membuat sabun. Namanya SLS
(Sodiun Laureth Sulfate). Namun SLS tidak ramah lingkungan. Memang harganya murah,
sehingga banyak digunakan oleh industri sabun, deterjen, sampo, hingga sabun pencuci muka.
Padahal SLS berbahaya buat kulit, bisa menimbulkan iritasi pada kulit sensitif, menggerus
kelembaban alami kulit, dan mengurangi produksi minyak kulit. Sabun yang dijual di pasaran,
yang harganya murah, menggunakan SLS sebagai salah satu bahannya.
• Sebelum membuat sabun, persiapkan alat-alat, yaitu:
• 1.timbangan (sebaiknya timbangan digital)
• 2.cawan (dari gelas)
• 3.pengaduk (sebaiknya dari sendok stainlesssteel atau kayu)
• 4.wadah adonan sabun
• 5.sarung tangan plastik
• 6.masker
• 7.termometer
• 8.alat cetak, bisa berupa kardus maupun wadah plastik yang
dilapisi kertas
• 9.mixer
bahan: lemak coklat 300 gram
            minyak kelapa 150 gram
            minyak sawit 200 gram
            soda api (kadar lemak 5%) : 92,09 gram
            air : 198 ml
• Cara membuat:
• 1.timbang soda api, lalu masukkan sedikit demi sedikit soda api ke dalam
cawan gelas berisi air dan aduk. Air dalam cawan akan menjadi panas
dan keruh sesaat. Lakukan dengan hati-hati, agar kulit tidak terbakar
• 2.panaskan lemak coklat, campur dengan minyak kelapa dan minyak
sawit dalam wadah plastik, aduk hingga bercampur sempurna.
• 3.jika suhu di cawan sama dengan suhu di lemak, sekitar 38-40 C, maka
masukkan larutan soda api ke wadah lemak, lalu aduk menggunakan
mixer hingga cairan mengental dan terbentuk trace. Trace terbentuk jika
jejak adukan membekas dan adonan menjadi lebih padat.
• Anda bisa saja mengaduk menggunakan tangan, jika tak memiliki mixer.
Namun akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Misalnya mengaduk
menggunakan sendok kayu selama 15 menit. Lalu diamkan sejenak
hingga adonan mulai memadat, lalu aduk lagi hingga terbentuk trace.
• 4.jika sudah terbentuk trace, masukkan adonan ke dalam cetakan.
Lalu masukkan cetakan ke dalam dos, bungkus dengan handuk,
tempatkan di ruang gelap -misalnya kolong tempat tidur- dan
biarkan sela a dua hari.
• 5. setelah dua hari, lepaskan sabun dari cetakan, potong-potong
sesuai keinginan, dan biarkan di udara terbuka beberapa hari.
Sabun baru aman dikonsumsi minimal seminggu kemudian.
Semakin lama didiamkan semakin baik, karena akan
mengendurkan pengaruh soda api di dalam sabun.
• 6.sebelum mencuci alat-alat bekas pembuatan sabun, sebaiknya
olesi dulu dengan cuka apel untuk menetralisir soda api yang
bersifat korosif. usai mencuci alat, sering-sering olesi tangan
dengan minyak zaitun atau minyak lainnya agar kulit tangan tidak
mengelupas.

Anda mungkin juga menyukai