Anda di halaman 1dari 76

KARDIOVERSI

Kardioversi
Pemberian kejutan listrik dgn bentuk sinkronis,
digunakan untuk menghentikan disritmia
jantung yang memiliki komplek QRS.
Merupakan tindakan elektif dan pasien sadar
Energi yang dikeluarkan akan jatuh pada
gelombang “R” dari gelombang QRS komplek.
Tujuan kardioversi
♥ Mencegah kolap hemodinamik

♥ Mencegah terjadinya iskemik jantung

♥ Mencegah kelainan rytme mengancam jiwa


Eksternal Defibrillator

Automatic

Manual
Monitor

Elektroda

Paddle ( Quick look )

Gelombang-gelombang harus jelas sehingga


mudah dibedakan antara gel P, QRS dan T
Dinding dada harus terbuka/ letak
elektroda tidak menggagu letak paddle jika
terapi listrik diperlukan
Biphasic defibrillator

Lebih effektif

Energi lebih rendah

Mengurangi resiko injuri otot jantung

Mengurangi resiko koplikasi paska defibrilasi


Indikasi
♥ S V T yang tidak mempan dengan
pemberian obat-obatan
♥PAT
♥ A F rapid
♥ Atrial Flutter
♥ junctional takhikardi
KARDIOVERSI
Tindakan pengobatan menggunakan aliran listrik
secara sikron

Indikasi :

 SVT  50 Joule/100 Joule


 VT  100 joule /200 Joule
 Afl  50 Joule / 100 Joule
 AF  100 Joule /120 – 200 Joule
Elektif

Emergensi
Kontra Indikasi
♥ Keadaan pasien sangat kritis
♥ Intoksikasi digitalis
♥ Ventrikullar flatter
Persiapan alat dan obat
♥ Jelly
♥ EKG monitor
♥ Mesian DC shock
♥ P0sisi synchronous
♥ Obat resusitasi
♥ BVM / Jackson Risse
♥ Akses IV line
♥ Perlengkapan suction
Peralatan
Persiapan :
 Defibrilator IC
Pasien ( sedasi
 Elektroda EKG

 Jelly

 Troli Emergensi

 Obat Sedasi
Monitor

Elektroda

Paddle ( Quick look )


Monitor

 Gelombang-gelombang harus jelas sehingga


mudah dibedakan antara gel P, QRS dan T
Dinding dada harus terbuka/ letak
elektroda tidak menggagu letak paddle jika
terapi listrik diperlukan
BVM
Obat Emergency

Adrenalin Ephedrin S.Atropin Diazepam Lidicain 2%

Lanoxin Furosemide Kalmethason Antihistamin

Cyklokapron CA Glukonas Nabic Dextrose 40%


Persipan pasien
 Informed concent
 Beri penjelasan tujuan tindakan dan
manfaatnya
 Pemberian obat penenang ( diazepam )
 Puasa bila diperlukan
DC shock

1. Switch ON
Oles paddles dengan jelly ECG
tipis rata
Posisikan alat pada synchronaiz
Pasang paddles pada posisi apex
dan parasternal
Isi / cash 50 joule, perintahkan
semua untuk menjauh
Perhatian saat melakukan
DC shock
 Stand clear
 Charge hanya dilakukan oleh operator DC
 Charging diisi saat padel kontak pasien
 Tidak boleh ada cairan sekitar pasien
 Oksigen harus dijauhkan
 Barang metal harus dijauhkan
 Hati – hati bila ada face-maker
 Kardioversi diberikan pada SVT teraba
carotis
 SVT stabil diberikan obat anti aritmia
 SVT tidak stabil dilakukan kardioversi
 Dosis energi kardioversi dari 50, 100, 150,
200
 HR 105 - 110 x / menit dengan obat
 HR lebih dari 120 x / menit ……….50 joule
 HR lebih dari 140 x / menit ………. 100 joule
 Atrial flutter dibagi 2 :
 type 1 atau type klasik, kecepatan denyut atrium
240 – 340 permenit
 Type 2 kecepatan denyut 340 – 430 permenit
 Pada type 1 dapat dinormalkan dengan atrial
pacing untuk type 2 digunakan kardioversi
 Keberhasilan 72 - 100% dgn energi 25 – 50 joule
 Pada SVT keberhasilan 75 – 80%
 SVT karena keracunan digitalis justru
menyebabkan terjadinya fibrilasi ventrikel – fatal
NORMAL SINUS RHYTHM
Ventricular Tachycardia
Supraventricular Tachycardia
PSVT :
-due to re-entry mechanism
-narrow QRS complex
-regular
-retrograde atrial depolarization
-P wave ?
28
Atrial Flutter :
-The result of a re-entry circuit within
the atria
-Irregular / regular QRS rate
-Narrow QRS complex
-Rapid P waves (300x/min), “sawtooth”
30
31
Komplikasi Kardioversi
 Luka bakar
 Perlukaan miocard
 Disrytmia post kardioversi
 Emboli
Jelly kurang rata, menekan paddles kurang kuat - luka bakar
Komplikasi Kardioversi
 Emboli dilapor 30% dari pasien dengan kronik atrial
fibrilasi oleh sebab itu setelah 3 – 4 minggu dianjurkan
pemberian antikoagulan setelah dilakukan kardioversi
 Kerusakan miokard terutama pada pasien dengan
miokard iskemi.
 Beberapa studi menunjukan shock dapat menyebabkan
kerusakan morfologi dan fungsi dari jantung.
 Arus langsung lebih sedikit meberikan komplikasi
dibanding dengan arus bolak – balik.
 Edema paru terjadi pada 2 – 3 % dari kardioversi
Kegagalan suatu kardioversi dapat
sebabkan karena :
 Adanya hipoksia yang belum diatasi
 Gangguan keseimbangan asam basa
 Lamanya pasien mengalami VF atau VT
 Hambatan transthorax : ukuran klien/pasien obisitas,
padel tak kontak dengan baik.
 Pembrian jelly dan tekanan yang tidak benar dapat
berpengaruh / menghambat
 Posisi pedel yang tidak benar
Pasien yg tidak perlukardioversi

 Atrial fibrilasi menetab lebih dari 1 tahun


 Longstanding atrial fibrilasi
 Paisen dengan sick sinus sindrom dengan
fungsi atrium stabil
 Yang tidak dapat diobati dengan antiaritmia
 Yang sudah dapat kardioversi tetapi balik lagi
ke atrial fibrilasi
Dokumentasi
 Fungsi vital sebelum dan sesuda kardioversi
 Kesadaran pasien
 ECG sebelum kardioversi
 Jam dan jumlah energi yang diberikan
 Nama petugas yang memberikan kardioversi
 ECG setelah pemberian kardioversi
 Komplikasi yang timbul
Perbedaan cardioversi vs Dc-shock
NO CARDIOVERSI DC - SHOCK
1 PASIEN SADAR TIDAK SADAR
2 QRS KOMPLEKS TIDAK ADA QRS
3 SYNCHRONAIZ UNSYNCHRONAIZ
4 JOULE RENDAH JOULE BESAR
5 ELEKTIF EMERGENCY
6 NON VF VETRIKEL VIBR.
Pasien yg tidak dianjurkan cardioversi

 Long standing atrial vibrilasi


 Atrium kiri yang membesar
 Pasien dengan sick sinus sindrom dengan fungsi
atrium yang stabil
 Pasien tidak dapat diobati dengan anti aritmi
 Dapat cardioversi tetapi kembali ke atrial vibrilasi
TERIMA KASIH
DEFIBRILATOR
Eksternal Defibrillator
 Monophasic defibrillator

 Arus satu arah

Biphasic

 dua arah
DEFIBRILASI

- Pemberan tenaga listrik


- Meberikan kejutan
- Irama shockable
- Menjadi irama normal
Persiapan alat dan obat
♥ Mesian DC shock
♥ EKG monitor
♥ Jelly
♥ Alat / obat resusitasi
♥ BVM / Jackson Risse
♥ Akses IV line
♥ Perlengkapan suction
Gambar
EKG

SHOCKABLE UNSHOCKABLE

VF EMD

V T - PEA
ASISTOLE
Indikasi : shockable
 Ventrikel Fibrilasi = VF

♥ Vetrikel Tachiardi = VT ( nadi Carotis - )


Unshockable

EMD

Asistole PEA
Shockable 2
m

CPR 30 : 2

Monophasic 360 Joule


1 Bphasic 360 Joule

3
2

2
m
2
m
2
m

Amiodaron 300 mg 6

2
m
2

5
m
Shockable
CEK KAROTIS

Monophasic 360 Joule


1 Bphasic 360 Joule

3
2

2
Menit
Unshockable

1 2
m

5
Adrenaline 1 mg

2 2
m

3 4
2
m
Kunci keberhasilan CPR

 Early Access to BLS


 Early CPR
 Early Defibrillation
 Early ALS
Pijat Jantung

Drug DC shock
AVPU Korban tidak sadar
A bebaskan jalan nafas
head tilt- chin lift- jaw thrust Call for help
LOOK
LISTEN tidak bernafas
B. FIIL

C Pijat jantung 30 X

Rabah nadi carotis

PASANG MONITOR
Pasang monitor EKG
un-shockable un-shockable

VF / VT carotis - Asistole, PEA, EMD

DC shock single dose CPR 2 menit

CPR 2 menit CPR ALS


2 menit

DC shock single dose CPR 2 menit


DC shock
1. Switch ON
Oles paddles dgn jelly ECG
Pasang paddles pada posisi
apex dan parasternal
Beri aba-aba DC shock siap pijat
jantung berhenti sementara
Chast / isi energi 200 joule
Beri peringatan semua unt menjauh
Lepas energi / shock
Lanjutkan CPR 2 menit
 2. Charge 360 Joules
 (Non-synchronized)
 Perintahkan :
 Awas semua lepas dari pasien!
 nafas buatan berhenti dulu
 bawah bebas, samping bebas, atas
bebas, saya bebas!
 3. Shock!! (tekan dua tombol sternum
 paddles bersama)
 Biarkan paddles tetap menempel
dada, baca ECG
 siap charge lagi bila irama masih
apex
shockable
Jelly kurang rata, menekan paddles kurang kuat - luka bakar
cardiac arrest membandel ???

Hipoksia
4H Hipovolemia
Hiperkalemia
Hipotermia
Tamponade jantung
4T Tension pneumothorax
Thromboemboli paru
Toxic overdose B-block, Ca-block
Digitalis, Tricyclic AD
Massive Myocard Infarct
MA Asidosis
Automatic Defibrilator
Automated External Defibrilator (AED)

adalah sebuah defibrillator yang bekerja secara computer


yang dapat :

 Menganalisis irama jantung


korban yang mengalami henti
jantung.
 Mengenal irama yang dapat
dilakukan tindakan defibrilasi
(shock).
 Memberikan petunjuk pada
operator ( dengan
memperdengarkan suara atau
indikator cahaya).
Indikasi :

Pada korban/ pasien yang mengalami cardiac arrest

Tidak ada respon

Tidak bernapas

Tidak ada tanda - tanda sirkulasi


2
1

3
AED (automated external defibrillator)

Shockable rhthm

Takikardi Ventrikel & Fibrilasi Ventrikel


TERIMA KASIH
Normal Electrocardiogram

SA node
(pacemaker)

AV node
(relayer)

Anda mungkin juga menyukai