Anda di halaman 1dari 51

Penulisan Daftar Pustaka

Menurut Sistem Vancouver

J. Hudyono
Jurnal Kedokteran Meditek
Daftar Pustaka
 bagian makalah yang berisi sumber
informasi yang dikutip penulis
 syarat penulisan makalah ilmiah
 Tidak semua daftar pustaka harus
dicantumkan
 Daftar pustaka yang dicantumkan
benar-benar yang diperiksa dan dikutip
 dicantumkan di akhir makalah
 disusun menurut aturan tertentu
 Cara yang dianjurkan oleh
International Committee of Medical
Journal Editors adalah cara
Vancouver
What is the Vancouver Referencing
Technique?
 A uniform set of requirements for bibliographic
references.
 A "numbered" style
 Follows rules established by the International
Committee of Medical Journal Editors
 Also known as: Uniform Requirements for
Submitted to Biomedical Journals.
About Vancouver
 Small group of editors met in Vancouver, Canada in
1978. Known as Vancouver group
 Established guidelines for format of manuscripts
submitted to their journals
 Guidelines developed by the NLM, first published in
1979
 Group expanded to International Committee of
Medical Journal Editors (ICMJE)
 ICMJE broadened concerns to include ethical
principles related to publication in biomedical journals
About Vancouver (2)

 Revised on a regular basis – most recent


revision 2005
 ICMJE still operates as a small working group
 Most biomedical journals today use
Vancouver
 Vancouver -accredited journals are
encouraged to state the use of the technique
in their Instructions to Authors
Penulisan kutipan pustaka pada
nas (teks)

 Ditulis dengan nomor menurut urutan.


contoh: 1,2 (nama penulisan diberi nama
sesuai pemunculan dalam teks)
– Daftar pustaka yang sesuai dengan nomor
pemunculan)
 Lebih dari dua nomor berurutan: nomor awal
dan nomor akhir dipisahkan tanda hubung.
contoh 1-3
 Nomor kutipan ditulis superskrip
 Nomor diletakkan setelah kutipan.
Contoh: Diagnosis malaria dapat
ditetapkan secara mikroskopik
dengan pewarnaan Giemsa,1
Acridine Orange,2 dan Elisa.3
 Nomor diletakkan dekat dengan
nama penulis. Contoh: Ismid,1
Hadidjaja,2 dan Margono,3
menyatakan bahwa prevalensi
askariasis di Indonesia cukup
tinggi.
Kesalahan
 nomor kutipan tidak berurutan
 nomor ditulis sebelum tanda baca: 1-4.
 nomor tidak superscript
 nomor kutipan ditulis semua:
Malaria adalah penyakit yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat.1,2,3,4,5,6
Kesalahan

 nomor ditulis tidak dekat nama penulis


tetapi di akhir kalimat.
Ismid, Hadidjaja, dan Margono,
menyatakan bahwa prevalensi
askariasis di Indonesia cukup tinggi.1-3
 nama diikuti tahun: Ismid (2003), Ismid
(2003)2
Penulisan daftar pustaka
Dikutip dari majalah / jurnal
 Nama penulis
 Judul makalah
 Nama majalah
 Tahun; volume: halaman.
Elemen Esensial untuk Merujuk Jurnal

Penulis/Author
Judul makalah/ Title of Article
Judul Jurnal/ Journal Title
Tanggal/ Date
Nomor volume/ Volume number
Nomor isu/ Issue number
Nomor halaman/ Page numbers
Nama Jurnal harus disingkat sesuai
dengan Index Medicus
Misal:
Majalah Kedokteran Indonesia tidak
disingkat menjadi MKI tetapi
Maj Kedokt Indon
Jumlah Penulis

 nama penulis
- bila nama penulis < 6 tulis semua
- bila nama penulis > 6 tulis keenam
penulis diikuti et al
 Judul makalah ditulis dengan
sentence case.
Artikel standar
 Cantumkan semua nama bila jumlah penulis < 6
Contoh: Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart
transplantation is associated with an increased
risk for pancreatobiliary disease. Ann Intern
Med 1996 Jun 1;124(11):980-3.
 Burks RT, Morgan J. Anatomy of the lateral
ankle ligaments. Am J Sports Med 1994 Jan-
Feb; 22(1): 72-77.
Artikel standar
 Cantumkan 6 penulis diikuti et al. bila penulis> 6
Contoh: Parkin DM, Clayton D, Black RJ,
Masuyer E, Freidl HP, Ivanov E, et al.
Childhood leukemia in Europe after Chernobyl.
Br J Cancer 1996;73:106-12.
Organisasi sebagai penulis
Organization as author:
 NIH Technology Assessment Workshop
Panel. The Persian Gulf Experience and
Health. JAMA 1994; 272: 391-395.
 The Cardiac Society of Australia and
New Zealand. Clinical exercise stress
testing. Safety and performance
guidelines. Med J Aust 1996;164:282-4.
Tidak ada nama penulis
(No author given):

 Coffee drinking and cancer of the


pancreas [editorial] BMJ 1981; 283:628.
 Cancer in South Africa [editorial]. S Afr
Med J 1994;84:15.
Volume dengan suplemen

Leff J. Working with the families of schizophrenic


patients. Br J Psychiatry 1994; 164 Suppl 23: 71-
76.
Shen HM, Zhang QF. Risk assessment of nickel
carcinogenicity and occupational lung cancer.
Environ Health Perspect 1994;102 Suppl 1:275-
82.
Isu dengan suplemen:

Hirschfeld RMA, Holzer CE. Depressive


personality disorders: clinical implications. J Clin
Psychiat 1994 Apr; 55 (4Suppl): 10-17.
Payne DK, Sullivan MD, Massie MJ. Women’s
psychological reactions to breast cancer. Semin
Oncol 1996;23 (1 Suppl 2):89-97
Materi elektronik
Artikel journal dalam format elektronik
 The International Committee of Medical Journal
Editors. Uniform requirements for submitting
manuscript for biomedical journals. Edisi
November 2003. Diunduh dari www.icmje.org, 24
Maret 2005.
 Morse SS. Factors in the emergence of infectious
diseases. Emerg Infect Dis [serial online] 1995
Jan-Mar [cited 1996 June 5];1(1):[24 screens].
Available from URL:
http:/www.cdc.gov/ncidod/EID/eid.htm
Volum dengan bagian

 Ozben T, Nacitarhan S, Tuncer N.


Plasma and urine sialic acid in non-
insulin dependent diabetes mellitus. Ann
Clin Biochem 1995;32(Pt 3):303-6.
Edisi/issue dengan bagian
 Poole GH, Mills SM. One hundred
consecutive cases of flap lacerations of
the leg in ageing patients. N Z Med J
1990;107(986 Pt 1):377-8.
Edisi tanpa volum
Turan I, Wredmark T, Fellander-Tsai L.
Arthroscopic ankle arthrodesis in
rheumatoid arthritis. Clin Orthop
1995;(320):110-4.

Tanpa edisi atau volum


Browell DA, Lennard TW. Immunologic
status of the cancer patient and the effects
of blood transfusion on antitumor
responses. Curr Opin Gen Surg 1993;325-
33.
Essential Elements for referencing books

Author
Title
Edition
Place of Publication
Publisher
Date (year)
Examples
Personal Author:
Adam RD, Victor M. Principles of Neurology. 5th ed. New York: McGraw-
Hill, 1993.
Ringsven MK. Gerontology and leadership skills for nurses. 2nd ed.
Albany (NY): Delmar Publishers; 1996.
Editor(s) or Compiler(s):
Diener HC, Wilkinson M, editors. Drug-induced headache. New York:
Springer-Verlag, 1988.
Norman IJ, Redfern SJ, editors. Mental health care for elderly people.
New York: Churchill Livingstone;1996
Organization as author:
Virginia Law Foundation. The Medical and legal implications of AIDS.
Charlottesville: The Foundation, 1987.
Institute of Medicine (US). Looking at the future of the medicaid program.
Washington: The Institute; 1992.
Examples
Bab dalam buku (Chapter in a book):
Wynick D, Bloom SR. Islet cell tumors. In: Grossman A. Clinical
Endocrinology. Oxford: Blackwells Scientific Publications, 1992: 502-
511.
Phillips SJ, Whisnant JP. Hypertension and stroke. In: Laragh JH,
Brenner BM, editors. Hypertension: pathophysiology, diagnosis, and
management. 2nd ed. New York: Raven Press; 1995.p.465-78
Alatas H, Karyomanggolo WT, Musa DA, Budiarso A, Usman I.
Desain penelitian. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, penyunting.
Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-2. Jakarta: CV
Sagung Seto; 2002.h.79-96.
Examples
Bab dalam buku (Chapter in a book):
Wynick D, Bloom SR. Islet cell tumors. In: Grossman A. Clinical
Endocrinology. Oxford: Blackwells Scientific Publications, 1992: 502-
511.
Hudyono J. Tumor sel Pankreas. Diterjemahkan dari Wynick D,
Bloom SR. Islet cell tumors In:Grossman A. Clinical Endocrinology.
Oxford: Blackwells Scientific Publications, 1992: 502-511.
Phillips SJ, Whisnant JP. Hypertension and stroke. In: Laragh JH,
Brenner BM, editors. Hypertension: pathophysiology, diagnosis, and
management. 2nd ed. New York: Raven Press; 1995.p.465-78
Alatas H, Karyomanggolo WT, Musa DA, Budiarso A, Usman I.
Desain penelitian. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, penyunting.
Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-2. Jakarta: CV
Sagung Seto; 2002.h.79-96.
Examples
Conference Proceedings:
Preston D, editor. Computers in Clinical Dentistry. Proceedings of the first
International Conference on Computers in Clinical Dentistry; 1991 Sept 26-
29: Houston. Chicago: Quintessence, 1993.
Makalah dalam seminar
Sungkar S. Panduan penulisan artikel penelitian. Disampaikan pada Kursus
Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran: Kursus Penulisan Artikel Ilmiah,
Jakarta, 24 Februari, 2006

Monograph in electronic format:


CDI, Clinical dermatology illustrated [monograph on CD-Rom]. Reeves JRT,
Maibach H. CMEA Multimedia Group, Producers. 2nd ed. Version 2.0. San
Diego: CMEA; 1995.
Materi yang belum diterbitkan

Sedang dicetak (in press).

Leshner AI. Molecular mechanisms of


cocaine addiction. N Engl J Med. In press
1996. (Catatan: istilah NLM adalah
“forthcoming” karena belum tentu
diterbitkan.)
Contoh:
Ubahlah menurut Vancouver
 Menurut Rusmini Day (2005) sejak bulan
Januari 2005 hingga tanggal 25 Februari
2005, jumlah penderita DBD di Indonesia
sebanyak 11.407 penderita dengan 192
kematian. Propinsi yang mengalami
peningkatan incidence rate DBD adalah DKI
Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali, NTB,
dan NTT (Thomas Suroso, 2005).
Jawab:
1. Day R. Program penanggulangan
demam berdarah dengue di Indonesia.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI;
2005.
2. Suroso T. Demam berdarah,
pencegahan dan pemberantasannya
di Indonesia. Buletin Penelitian
Kesehatan; 2005; 8(3):231-9.
LATIHAN:

Ubahlah kutipan pustaka ini menurut


sistem Vancouver
Sekretaris berasal dari bahasa latin
secretum, berarti sekretaris harus mampu
memegang rahasia perusahaannya
(Miriam Bredow, 1996). Menurut Thomas
Wijaya Bratawijaya (1996), sekretaris
adalah pembantu pimpinan untuk
korespondensi, menerima tamu,
menyimpan rahasia dan melakukan tugas
lain untuk meningkatkan efektivitas kerja
pimpinan.
Menurut Miriam Bredow (1996) sekretaris
medis adalah pembantu dokter di bidang
administrasi yang berfungsi meningkatkan
efektivitas pekerjaan dokter. Tugas
sekretaris medis antara lain mengelola
ruang, mempersiapkan alat administrasi,
mengelola pasien, mengurus keuangan
dan mengelola surat (Sedarmayanti,
1997; Departemen Kesehatan, 1994).
Untuk menjalankan pekerjannya,
sekretaris medik memerlukan
kepribadian, etika dan pengetahuan
yang berhubungan dengan
kesekretarisan maupun kedokteran
(Simanjuntak, 1998; Siwi Kadarmo
1997).
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos,
yang berarti kebiasaan (Radiq 1998).
Etika sekretaris adalah norma atau nilai
yang diterima masyarakat sekretaris
(Miriam Bredow, 1996; Thomas Wijaya
Bratawijaya, 1996). Untuk seorang
sekretaris medik, tentu berlaku etika
sekretaris yang umum ditambah etika lain
yang berkaitan dengan pelayanan pasien
(Davis A and Aroshan MA, 1991; Susanto
AB, 2000; Ratna Suprapti Samil 2000).
Paper-paper yang digunakan dalam
menyusun makalah tsb, adalah sbb:
Departemen Kesehatan RI.
Pedoman pencatatan pelayanan
rumah sakit. Departemen
Kesehatan RI, Jakarta 1994

Radiq. Manajemen sumber daya


manusia. Badan penerbit IPWI.
Jakarta 1998
Simanjuntak, P.J. Pengantar ekonomi
sumber daya manusia. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta 1998.

Siwi Kadarmo. Sekretaris dan tugas-


tugasnya. Disertasi. Universitas
Indonesia. Jakarta 1989.
Davis A and Aroshan MA.
Ethical dilemmas and nursing
practice. Third edition.
California, Apleton & Lange hal
1–18, 1991

Susanto AB. Pendidikan moral


dan globalisasi. Majalah Hidup
vol 3 no 5 hal 34–39, 2000
Ratna Suprapti Samil. Ethics
and morality in health services.
Majalah Kedokteran Indonesia
vol 49 no 9, hal 153–158, 2000.

Miriam Bredow. Medical


secretary prosedures. Journal of
American Medical Association
vol 45 no 3 hal 51–58, 1996.
Thomas Wijaya Bratawijaya.
Sekretaris profesional. PT
Pustaka Binaman, Jakarta 1996.

Sedarmayanti. Tugas dan


pengembangan sekretaris. Media
Indonesia 9 Nopember 1997,
halaman 3 kolom 4.
Bagaimana Menuliskannya di
Daftar Pustaka?
 Ingat nama penulis pertama kali yang muncul
di makalah diberi nomor 1,
– yang ke 2 diberi nomor 2
– Dst
 Perhatikan cara penulisan namanya!! (selalu
disingkat: Miriam Bredow  Bredow M, Thomas Wijaya
Bratawijaya  Bratawijaya TW dst)
 Nama Jurnal  Index Medicus
misal: Journal of American Medical Association 
JAMA
Jawaban

1. Bredow M. Medical secretary prosedures.


JAMA 1996; 45(3): 51–8.
2. Bratawijaya TW. Sekretaris profesional. PT
Pustaka Binaman, Jakarta 1996
3. Sedarmayanti. Tugas dan pengembangan
sekretaris. Media Indonesia 9 Nopember
1997, halaman 3 kolom 4.
4. Departemen Kesehatan RI. Pedoman
pencatatan pelayanan rumah sakit.
Departemen Kesehatan RI, Jakarta 1994
5. Simanjuntak, P.J. Pengantar ekonomi
sumber daya manusia. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta 1998
6. Kadarmo S. Sekretaris dan tugas-tugasnya.
Disertasi. Universitas Indonesia. Jakarta
1989
7. Radiq. Manajemen sumber daya manusia. Badan
penerbit IPWI. Jakarta 1998
8. Davis A, Aroshan MA. Ethical dilemmas and nursing
practice. 3rd edition. California, Apleton & Lange
1991; p 1–18,
9. Susanto AB. Pendidikan moral dan globalisasi.
Majalah Hidup 2000; 3(5): 34–9,
10.Samil RS. Ethics and morality in health services.
Maj Kedokt Indon 2000; 49(9): 53–158.
Jawaban

Sekretaris berasal dari bahasa latin secretum,


berarti sekretaris harus mampu memegang
rahasia perusahaannya.1 (Miriam Bredow,
1996). Menurut Thomas Wijaya Bratawijaya
(1996), Sekretaris adalah pembantu pimpinan
untuk korespondensi, menerima tamu,
menyimpan rahasia dan melakukan tugas lain
untuk meningkatkan efektivitas kerja
pimpinan.2
Menurut Miriam Bredow (1996) Sekretaris
medis adalah pembantu dokter di bidang
administrasi yang berfungsi meningkatkan
efektivitas pekerjaan dokter.1 Tugas sekretaris
medis antara lain mengelola ruang,
mempersiapkan alat administrasi, mengelola
pasien, mengurus keuangan dan mengelola
surat.3,4 (Sedarmayanti, 1997; Departemen
Kesehatan, 1994).
Untuk menjalankan pekerjannya,
sekretaris medik memerlukan
kepribadian, etika dan pengetahuan yang
berhubungan dengan kesekretarisan
maupun kedokteran.5,6 (Simanjuntak,
1998; Siwi Kadarmo 1997).
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang
berarti kebiasaan.7 (Radiq 1998). Etika
sekretaris adalah norma atau nilai yang diterima
masyarakat sekretaris.1,2 (Miriam Bredow,
1996; Thomas Wijaya Bratawijaya, 1996).
Untuk seorang sekretaris medik, tentu berlaku
etika sekretaris yang umum ditambah etika lain
yang berkaitan dengan pelayanan pasien.8-10
(Davis A and Aroshan MA, 1991; Susanto AB,
2000; Ratna Suprapti Samil 2000).
Terima Kasih

Sebagian slide ini merujuk pada slide dari


Dr. Saleha Sungkar
Fakultas Kedokteran, Universitas
Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai