OLEH : • Arsyil Wisnu Anugrah 0912000202 • Maria Isabela Boi 0912000189 • Yopita Lisa 0912000211 • Emirita Rini 0912000210 Definisi :
Terdapat 2 jenis Respirasi yaitu :
• Respirasi internal : mengacu kepada proses metabolisme
intrasel yang berlangsung di dalam mitokondria, yang menggunakan O2 dan mengahasilkan CO2 selama penyerapan energi dari molekul nutrient. • Respirasi eksternal: mangacu kepada keseluruhan rangkaian kejadian yang terlihat dalam pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh. • Fungsi utama pernapasan: untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel. Sistem pernapasan juga melakukan fungsi nonrespirasi, antara lain ;
• Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air
dan panas. • Meningkatkan arah balik vena( pompa pernapasan) • Berperan dalam menjaga keseimbangan asam –basa normal dengan mengubah jumlah CO2 penghasil asam (H+) yang dikeluarkan. Gambar anatomis: Mekanika Pernapasan (Ventilasi) :
Tekanan pada mekanika pernapasan (ventilasi) :
• Tekanan atmosfir (barometrik) : di timbulkan oleh berat udara di atmosfer terhadap benda-benda di permukaan bumi.
didalam alveolus. Karena alveolus berhubungsn dengan atmosfer melalui saluran pernapasan, udara dengan cepat mengalir mengikuti penurunan gradien tekanan setiap kali terjadi perbedaan antara tekanan intra-alveolus dan tekanan atmosfer.
• Tekanan intrapleura : Tekanan didalam kantung pleura. Tekanan ini
juga di kenal sebagai tekanan intra toraks yaitu tekanan yang terjadi di luar paru di dalam rongga toraks. Inspirasi dan Ekspirasi : Inspirasi: membutuhkan kontraksi otot dan energi: • Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang relaksasi akan memilih saat berkontraksi dan memperbesar rongga toraks ke arah inferior. • Otot interkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks ke arah anterior dan superior. Ekspirasi : Pada pernapasan yang tenang di pengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif. Pada ekspirasi dalam, otot interkostal internal menarik kerangka iga kebawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma. Siklus pernapasan
• Udara mengalir mengikuti penurunan gradien tekanan. Tekanan
intra-alveolus harus lebih rendah dari tekanan atmosfer agar udara mengalir masuk ke paru selama inspirasi. Dan juga tekanan intra- alveolus harus lebih besar dari tekanan atmosfer agar udara mengalir keluar dari paru selama ekspirasi.
• Pada akhir inspirasi dan ekspirasi,tekanan intra alveolus setara
dengan tekanan atmosfer, karena alveolus berkontrak langsung dengan atmosfer dan udara terus mengalir mengikuti penurunan gradien tekanan sampai kedua tekanan seimbang.
• Selama siklus pernapasan, tekanan intrapleura lebih rendah dari
tekanan intra-alveolus. Dengan demikian, gradien tekanan transmuler selalu ada, dan baru sedikit banyak selalu teregang bahkan selama ekspirasi. Volume dan kapasitas paru ;
Volume paru: volume udara yang mengisi ruangan udara dalam
paru , terdiri dari: • Volume pasang surut(Tidal Volume-TV) • Volume cadangan hisap(Inspiratory Resereve Volume-IRV ) • Volume cadangan hembus (Ekspiratory Resereve Volume-ERV) • Volume sisa (Residual Volume- RV) Kapasitas paru • Kapasitas hirup (Inspiratory Capacity-IC) : jumlah dari volume pasang surut dan volume cadangan hisap. • Kapasitas cadangan fungsioanal (Fungcitional Resereve Capacity-FRC) • Kapasitas vital (Capacity Vital- CV). • Kapasitas paru total (total lung capacity) Pertukaran Gas (Difusi) : Konsep tekanan parsial gas (Pgas ) : Setiap tekanan yang secara independen ditimbulkan oleh gas tertentu didalam campuran gas, dan di lambangkan dengan lambang P di depan lambang kimia gas serta di nyatakan dalam milimeter mercuri (mmHg). Pertukaran gas pulmonal: Membran respirasi,tempat berlangsungnya pertukaran gas terdiri dari lapisan surfaktan , epitelium,skuamosa simpel pada dinding alveolar , membran dasar pada dinding alveolar, interstisial yang mengandung serabut jaringan ikat dan cairan jaringan, membran dasar kapiler dan endotelium kapiler.Molekul gas harus melewati ke enam lapisan ini secara difusi. Sambungan.... Pertukaran gas menembus kapiler paru dan sistemik ; Di kapiler paru, O2 dan CO2 berpindah antara darah kapiler sistemik dan sel jaringan melalui proses difusi mengikuti penurunan tekanan parsial. Faktor lain yang mempengaruhi difusi gas : • Ketebalan membran respirasi • Area permukaan membran respirasi • Solubilitas gas dalam membran respirasi Transportasi Gas : Transportasi oksigen : Oksigen yang di serap oleh darah di paru harus di angkut ke jaringan agar dapat digunakan oleh sel-sel.sebaliknya CO2 yang diproduksi oleh sel-sel harus di angkut ke paru untuk dieliminasi. O2 secara fisik larut dalam cairan plasma jumlahnya sangat sedikit karena O2 kurang larut dalam cairan tubuh jumlah yang terlarut berbanding lurus dengan PO2 darah,semakin tinggi PO2 semakin mudah larut O2. Transportasi Karbondioksida : Sebagian besar CO2 diangkut didarah sebagai bikarbonat. Sewaktu darah arteri mengalir melalui kapiler jaringan, CO2 berdifusi mengikuti penurunan gradien tekanan parsialnya dari sel jaringan k dalam darahn. karbon diogsida diangkut ke dalam darah dengan 3 cara : Terlarut secara fisik ,Terikat ke HB danSebagai biokarbonat. Kelainan kandungan gas darah :
• Hipoksia hipokisis: rendahnya PO2 darah arteri di sertai
dengan kurangnya stirasi Hb. • Hipoksia anemik: penurunan kapasitas darah mengangkut O2 • Hipoksia sirkulasi : muncul jika darah beroksigen yang sampai ke jaringan sangat sedikit. • Hipoksia histotoksit : penyaluran O2 ke jaringan normal tetapi sel-sel tidak mampu menggunakan O2 yang tersedia. • Hiperkapnia : kelebihan CO2 dalam darah arteri.disebabkan oleh hipoventilasi. • Hipokapnia : PCO2 arteri dibawah normal,ditimbulkan oleh hiperventilasi.