Anda di halaman 1dari 22

Association Of Atopic Dermatitis With

Depression, Anxiety, And Suicidal Ideation In


Children And Adults : A Systemic Review And
Meta-analysis

Pembimbing : dr. Hiendarto, Sp.KK

Disusun oleh:
Zenia Ladia
1710221101

Departemen Kulit & Kelamin RSUD Ambarawa


Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jakarta
ABSTRAK

LATAR Dermatitis atopik dihubungkan dengan


kecemasan dan depresi tetapi besarnya
BELAKANG pengaruh dermatitis atopik tidak diketahui.

Untuk menyajikan review sistematis dan meta-


analisis dari hubungan antara dermatitis atopik
pada anak-anak dan orang dewasa dan masing- TUJUAN
masing hubungannya dengan depresi,
kecemasan dan perilaku bunuh diri.

Data didapat dari databese medis yaitu


METODE PubMed, Embase, dan PsycINFO.
LATAR BELAKANG
Pasien dengan dermatitis atopik mengalami pruritus intermiten
atau kronik dan seringnya mengalami gangguan tidur karena adanya
lesi kulit. Masalah ini mungkin menimbulkan gangguan perhatian
(fokus) dan kinerja sekolah yang buruk dan mempengaruhi
profesionalitas individu penderita.

Dermatitis atopik mungkin memiliki efek cukup besar


terhadap psikologis penderitanya.

Penelitian sebelumnya menunjukan terjadinya peningkatan


prevalensi depresi dan kecemasan pada anak-anak maupun
orang dewasa yang menderita dermatitis atopik
dibandingkan dengan yang sehat.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa terjadi peningkatan
gagasan-gagasan untuk melakukan bunuh diri pada pasien
dermatitis atopik dan secara potensial meningkatkan angka
bunuh diri.

Seberapa besar pengaruh antara dermatitis atopik dengan


penyakit psikiatri tidak diketahui pasti.

Pada review sistematis dan meta-analisis ini,penulis menilai


hubungan masing-masing antara DA pada anak-anak dan
dewasa dengan depresi, kecemasan dan gagasan bunuhdiri
dan upaya bunuh diri.
BAHAN DAN METODE

Mencari dan menseleksi literatur yang relevan dari 3 sumber databes


medis yaitu PubMed, Embase, dan PsychINFO dengan menggunakan
ketentuan pencarian : (atopic dermatitis OR eczema) dan (depression OR
suicide OR suicidal ideation OR antidepressant OR anxiety OR anxious OR
panic attack OR worry OR anxiolytic)

Semua penelitian dalam bahasa inggris, ditinjau dari judul dan abstrak

Tidak ada batasan untuk tahun publikasi, usia subjek penelitian dan luas
tidaknya penelitian

Pencarian terakhir dilakukan pada bulan Juli 2017, dan proses pencarian
diuraikan dalam bentuk pelaporan untuk review sistematis dan meta-
analisis
ANALISIS STATISTIK
 StatsDirect software (version 3, StatsDirect Ltd, Cheshire, UK)
digunakan untuk menghitung besar risiko (OR) dengan tingkat
kepercayaan 95% untuk hubungan antara DA dengan depresi,
kecemasan, dan gagasan bunuh diri.
 Penulis menilai heterogenitas masing-masing kategori dengan
Cochrane Q dan I2 random effect models (uji statistik semacam
regresi linier) yang digunakan untuk semua penelitian, dan pada
setiap penelitian bukti heterogenitas jika ditemukan pada
Cochrane Q statistic P values kurang dari 0.05 dan I2 values
lebih besar dari 75% untuk semua analisa.
 Bias publikasi dievaluasi dengan funnel plot, dan semua uji
statistik 2 sisi.
 P values kurang dari 0.5 dianggap signifikan. Hasil dari meta-
analisis disajikan dalam bentuk Plots Forest OR.
HASIL
 Terdapat total 2107 artikel yang diidentifikasi.
 Setelah dilakukan skrining judul dan abstrak, 1917 artikel
dieksklusikan  sisa 190 artikel yang direview  130
artikel dieksklusikan dengan alasan paparan atau hasil yang
tidak relevan
 Total sebanyak 60 artikel dimasukkan ke dalam
analisis kualitatif
 24 artikel diantaranya juga dimasukkan kedalam analisis
kuantitatif. Dua publikasi berisi data dari beberapa kohort
(n=4), menghasilkan total 26 kohort yang
dimasukkan kedalam analisis kuantitatif.
DA & DEPRESI
 Total sebanyak 23 penelitian pada orang dewasa dan anak-
anak terhadap 138,181 pasien DA dan 6,449,117 individu
non-DA dilakukan analisis kuantitatif.
 Analisa dari 18 penelitian pada 91.324 orang dewasa
dengan DA dan 6,046,825 individu (non-DA) menunjukan
korelasi positif antara dermatitis atopik pada
orang dewasa dengan depresi (OR, 2.19; 95% CI,
1.87-2.57)
 Analisa dari 5 penelitian pada 46,857 anak-anak dengan
DA dan 402,292 individu (non-DA) menunjukan korelasi
positif antara DA pada masa kanak-kanak dengan
depresi (OR, 1.27; 95% CI, 1.12-1.45)
Gambar 1 Odd ratio meta-analisis Hunbungan antara depresi dengan dermatitis
atopik pada orang dewasa (A) dan anak-anak (B)
 Total sebanyak 19 penelitian yang dimasukkan kedalam
analisis kualitatif.
 Penelitian cross-secsional di Korea menemukan korelasi
positif antara DA pada masa kecil dengan depresi (N =
3192 [P = .0003]).
 Penelitian cross-secsional di Jepang menemukan korelasi
antara DA aktif dengan depresi ketika dibandingkan
dengan pasien DA yang sedang dalam remisi (P=.003) dan
individu non-DA (P = .020).
 Diantara 19 penelitian  2 penelitian menemukan tidak
adanya korelasi antara keduanya
DA & KECEMASAN
 Total sebanyak 13 penelitian pada orang dewasa dan anak-
anak terhadap 48,626 pasien DA dan 4,592,635 non-DA
dimasukkan kedalam analisis kuantitatif
• Tidak dilakukan subanalisis
(analisisi terperinci) pada anak-
anak dengan DA karena hanya
terdapat 1 penelitian cross-
secsional (N = 79,496) yang
sampelnya anak-anak.
• Penelitian ini menemukan terdapat
hubungan antara DA dengan
kecemasan saat ini ( yang sedang
dialami) (OR,2.02; 95% CI, 1.59-
2.56) dan riwayat kecemasan
sebelumnya (OR,1.81; 95% CI,
Gambar 2 Odd ratio meta-analisis Hubungan antara dermatitis atopik 1.43-2.29).
pada orang dewasa dengan kecemasan (A)

Analisis dari 38,225 pasien DA dan


4,523,540 individu non-DA menunjukan
korelasi postif dengan kecemasan (OR,
2.19; 95% CI, 1.75-2.73)
 Total sebanyak 31 penelitian yang dimasukkan kedalam
analisis kualitatif.
 Sebagian besar penelitian menemukan korelasi
positif antara DA dengan kecemasan. Sebagai
contoh, penelitian cross-sectional pada orang Korea
menemukan korelasi antara DA dengan peningkatan nilai
rata-rata sifat dan keadaan kecemasan ketika dibandingkan
dengan individu sehat (P<0001).
 5 penelitian melaporkan tidak terdapat korelasi antara DA
dengan kecemasan.
DA & GAGASAN BUNUH DIRI
 analisis pada sebanyak 6 penelitian termasuk total 13,011
pasien DA dan 81,434 individu non-DA
 Penelitian berasal dari Eropa (n=4) dan Asia (n=2),
terdapat korelasi positif antara DA dengan gagasan bunuh
diri (OR, 4.32; 95% CI, 1.93-9.66) pada orang dewasa
 Hanya1 penelitian cross-sectional pada orang Korea yang
meneliti 72,435 remaja dan ditemukan adanya korelasi
dengan percobaan bunur diri (OR,1.31; 95% CI, 1.12-1.52)
 Pada analisis kualitatif, total sebanyak 5 penelitian
 2 Penelitian yang berasal dari German dan Denmark masing-
masing dalam bentuk penelitian cross-secsional (N=245) dan
kohort prospektif (N= 4,269,495).
 Penelitian pertama menemukan terdapat hubungan antara
tingkat keparahan DA dengan peningkatan skor Poldinger
suicidality scale (Kuisioner yang diciptakan oleh Poldinger yang
digunakan untuk mengetahui keinginan bunuhdiri seseorang
(P<0001), serta hubungan antara DA dengan percobaan
bunuhdiri (P =0.35.)
 Penelitian kedua menemukan tidak terdapat hubungan antara
DA derajat ringan dengan bunurdiri atau DA derajat sedang-
berat dengan bunuh diri (hazard ratio,0.73; 95% CI, 0.27-1.97).
DISKUSI
 Temuan Utama
 korelasi positif dan signifikan antara DA pada masa dewasa
dengan depresi, kecemasan dan gagasan bunuhdiri.
 Telah diamati secara klinis bermakna meningkatkan risiko
depresi dan kecaemasan.
 Pada anak-anak, ditemukan korelasi positif antara DA dengan
depresi, walaupun diperkirakan korelasinya lebih rendah
dibandingkan dengan orang dewasa.
INTERPRETASI
 Tidak jelas apakah terdapat hubungan antara derajat keparahan
DA dengan depersi dan kecemasan.
 Penelitian cross-secsional German
 DA berat berhubungan dengan depresi yang lebih berat (P <0001).
 Penelitian kohot Denmark
 tidak terdapat hubungan anatara DA ringan dengan penggunaan
antidepresan, tetapi penelitian ini menemukan korelasi positif antara
DA sedang-berat dengan penggunaan antidepresan.
 Hasil percobaan dari dupilumab (obat baru untuk DA), sebuah
antibodi monoklonal antagonis IL-4,
 proporsi pasien dengan DA sedang-berat yang dilaporkan mengalami
depresi dan kecemasan menjadi berkurang secara signifikan
dibandingkan dengan pemberian placebo.
Atas dasar pengamatan ini, kemungkinan hubungan derajat keparahan
mempengaruhi terjadinya depresi dan kecemasan, sama halnya dengan
kualitas hidup.
 Pada DA berat, mungkin bisa memunculkan gagasan
bunuhdiri, percobaan bunuhdiri bahkan bunuhdiri
sesungguhnya.
 Satu penelitian menemukan korelasi antara DA dengan
perilaku bunuhdiri (OR, 2.03; 95% CI, 1.20-3.45), Tetapi
setelah dilakukan penilain depresi, korelasinya menjadi
tidak signifikan (OR, 1.32; 95% CI,0.75-2.33).

Penemuan ini mendukung teori bahwa gagasan bunuhdiri muncul sebagai


konsekuensi dari depresi dan kecemasan bukan karena DA itu sendiri.
 Penelitian berasal dari berbagai negara yang berbeda di
Eropa, Asia, Amerika utara dan Korea nampaknya tidak
bergantung dengan kewarganegaraan
 Hanya penelitian yang berasal dari Asia dan Eropa yang
menganalisa hubungan antara DA dengan perilaku bunuh
diri, walaupun semua penelitian dari Korea yang
dimasukkan ke analisa menemukan adanya korelasi positif,
hasil penelitian ditemukan memiliki korelasi positif, namun
hasil penelitian dari Eropa menunjukan hasil sebaliknya.

Karena penelitian Korea hanya meneliti remaja dan penelitian Eropa


hanya meneliti orang dewasa, hal ini mungkin menunjukan remaja dengan
DA lebih rentan dibandingkan orang dewasa dengan DA.
KETERBATASAN

 Definisi dari depresi dan kecemasan yang bervariasi dari


masing-masing penelitian
 Derajat keparahan DA yang bervariasi pada setiap
penelitian
 Hanya penelitian dalam bahasa inggris yang
dikutsertakan
 DA dihubungkan dengan komorbid lain seperti asma,
rinitis alergi dan artritis reumatoid, dan semua kondisi
yang dikaitkan dengan kecemasan dan depresi.
KESIMPULAN
.
• DA berhubungan dengan depresi, kecemasan dan
perilaku bunudiri, tetapi perkiraan besar risiko pastinya
tidak diketahui
• Meta-analisis ini menunjukan korelasi positif yang
signifikan antara DA dengan depresi, kecemasan dan
gagasan bunuhdiri
• Klinisi harus waspada terhadap gejala psikiatri pada
pasien DA. Hasil dari uji kilinis terbaru menunjukan
bahwa komorbiditas psikiatri dapat dikurangi seiring
terjadinya perbaikan DA
REFERENSI
 Association of atopic dermatitis with.pdf

Anda mungkin juga menyukai