Pembimbing :
dr. Raden Ena Sarikencana, Sp.THT-KL
Oleh :
Zenia Ladia 1710221101
SSHL
Etiologi SSHL idiopatik. < 1/3 dari Secara klinis, menurut audiometri nada murni,
semua kasus dapat dikaitkan SSHL frekuensi rendah, tinggi, atau sedang.
atau dapat mempengaruhi semua frekuensi
dengan gangguan (pancochlear) dengan berbagai tingkat hingga
hemoroheologis atau infeksi tuli.
virus, dan mekanisme Masing-masing bentuk ini dapat mewakili
autoimunologis paofisiology dasar yang berbeda
LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
tidak ada pilihan pengobatan yang efektif untuk sebagian besar pasien SSHL
dan banyak pasien belum sepenuhnya pulih.
Inovasi yang paling penting dalam terapi SSHL dalam beberapa dekade
terakhir adalah fibrinogen apheresis dan lipoprotein densitas rendah (LDL)
dan penatalaksanaan steroid melalui rute intratimpani
• Gambar1. Pengaruh Parameter Klini Terhadap Besar Perbaikan F/ Pendengaran Pada 198 Pasien
HASIL
PREDIKTOR UNTUK BESARNYA PERBAIKAN FUNGSI PENDENGARAN (SEMUA
PASIEN)
6 dB lebih tinggi untuk pria
(Wald-test: p = 0,036 )
Gambar 2. Perbedaan Besar Perbaikan F/ Pendengaran Pada 198 Pasien, Dgn Interval Kepercayaan
95%
HASIL
PREDIKTOR BESAR PERBAIKAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PASIEN YANG ALAMI
PENYEMBUHAN ( n=69 Pasien)
• Gambar3. Pengaruh Parameter Klini Terhadap Besar Perbaikan F/ Pendengaran Pada pasien yang
alami penyembuhan P
HASIL
PREDIKTOR BESAR PERBAIKAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PASIEN YANG
ALAMI PENYEMBUHAN ( n=69 Pasien)
pasien yang mendapat terapi
steroid dosis tinggi mungkin
dapat mencapai tingkat
pemulihan pendengaran yang
lebih tinggi dibanding
pentoxifyllin saja; 13 dB lebih
tinggi (Wald-test: p = 0,083)
Gambar 4. Perbedaan Besar Perbaikan F/ Pendengaran Pada Pada pasien yang alami penyembuhan
, Dgn Interval Kepercayaan 95%
DISKUSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti prediktor negatif dan postif yang mungkin
terlibat terhadap perbaikan fungsi pendengaran pada pasien dengan SSHL berat.
kami dapat menunjukkan adanya manfaat yang jelas pada perbaikan fungsi
mendengar untuk pasien tanpa gejala subjektif dan objektif dari disfungsi vestibular
terkait hilangnya fungsi pendengaran.
DISKUSI
Terdapat berbagai perbedaan antara berbagai penelitian dan satu penelitian yang
dipersentasikan disini, yang paling penting adalah tipe hilangnya pendengaran dan
waktu dari onset hingga diagnosis hilangnya pendengaran.
Meski demikian, semua penelitian dapat dengan jelas menunjukkan adanya
hubungan negatif antara abnormalitas pada uji kalori dan perbaikan fungsi
pendengaran.
Alasan dampak negatif dari adanya hasil patologi pada uji kalori terhadap
perbaikan fungsi mendengar setelah SSHL mungkin karena penyebabnya
berbeda dari biasanya, khususnya infeksi virus atau reaktivasi virus.
Dalam hal labirinitis, agen virus mampu sebabkan kehilangan fungsi
pendengaran yang bersifat irreversible dan berat. meskipun begitu, semua
pasien, termasuk yang ada pada penelitian ini memiliki hasil uji serologi
negatif untuk HSV dan VZV. Tentu saja, hal ini tidak menyingkirkan semua
kemungkinan agen virus sebagai penyebab dari labirinitis pada pasien kami.
DISKUSI
Fakta bahwa wanita memiliki perbaikan fungsi mendengar yang lebih buruk tidak
dapat dikaitkan dengan pengaruh parameter lain karena hubungan yang tetap
signifikan pada analisis multivariat dan kemungkinan prediktor negatif seperti usia,
kadar plasma fibrinogen dan jumlah penyakit jantung menunjukkan tidak adanya
perbedaan pada pasien berjenis kelamin pria (data tidak ditunjukkan).
DISKUSI
Penting untuk dicatat adalah, meskipun 13% pasien kami alami ketulian berulang
namun tidak ada satupun pasien kami yang memiliki riwayat atau gejala yang
mengarah pada diagnosis meinere disease dan vestibular schwannoma yang dapat
disingkirkan diagnosisnya menggunakan MRI.