EPIDEMIOLOGY
penyebab demensia ke-2 tertinggi di AS dan Eropa
prevalensi demensia 9X > besar pada pasien yang telah
mengalami stroke. Setahun pasca stroke, 25% pasien
mengalami demensia awitan baru. Dalam waktu 4 tahun
berikutnya, resiko relatif kejadian demensia adalah 5,5%
> sering pada laki-laki
Insiden meningkat sesuai dengan peningkatan umur
PATOFISIOLOGY
Semua bentuk demensia adalah dampak dari
kematian sel saraf dan/atau hilangnya komunikasi
antara sel-sel tsb
Oklusi askular emboli, trombotik, atau perdarahan
Penyakit serebrovaskular fokal.
Area otak yang berhubungan dengan penurunan
kognitif adalah substansia alba dari hemisfer
serebral dan nuklei abu-abu dalam, terutama
striatum dan thalamus.
Mekanisme DVa
Demensia multi-infark
kombinasi efek dari infark yang berbeda
menghasilkan penurunan kognitif
Demensia infark single
lesi area otak yang berbeda menyebabkan
gangguan kognitif yang signifikan
Penyakit Binswanger (leukoencephalopati
subkortikal)
disebabkan oleh iskemia substansia alba di
hemisfer cerebri
Bukti adanya : demielinisasi difus substansia
alba otak
status lakunar.
Diagnosis
Gangguan kesadaran
3p (pemusatan, pertahanan, pengalihan)
Hambatan fungsi kognitif
Keterbatasan daya ingat segera & jangka
pendek
Awitan tiba-tiba
Tentukan penyebab (intoksikasi zat,
penyakit mendasari)
DIAGNOsis diferensial
demensia
Skizofrenia
Awitannya:
Del: tiba-tiba Halusinasi & waham
Dem: progresif/perlahan Lebih konstan dan terorganisir
Gangguan kognitif:
Del: berfluktuatif
Dem: lebih stabil
Kesadaran berkabut (-)
DEPRESI
• HIPOAKTIF SAMA DENGAN
DELIRIUM, DAPAT DIBEDAKAN
MELALUI EEG
terapi