Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

TOXIC OPTIC NEUROPHATY

Pembimbing :
dr. Diah Faridah, SpM

Disusun Oleh :
Eva Herencia Purba 1710221091
Zenia Ladia 1710221101

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN MATA


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’ JAKARTA
DEFINISI
TON (Toxic Ophtic Neurophaty) : sindrom yang ditandai
dengan adanya kerusakan papillomakular bundle, defek
penglihatan skotoma sentral atau cecosentral, dan
defisit penglihatan warna

Berhubungan dengan exposure zat toxic yang diperoleh


di Tempat kerja, Konsumsi zat/makanan yang
mengandung toxin, obat-obatan sistemik
EPIDEMIOLOGI
• tidak terdapat predileksi ras.
• Semua ras dapat mengalami neuropati optik
toksik serta ditemukan seimbang antara laki-
laki dan perempuan, dan dapat mengenai
semua umur
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
• Gangguan aliran aksoplasmik
– Ggn aliran axonal disebabkan oleh << energi (ATP),
adanya anoksia akibat iskemik, dan kompresi pada N.
Optik yang disebabkan oleh toxin
– Mengakibatkan
• Ggn pemeliharaan struktur axon sel ganglia
• Terganggunya pembersihan organel sel yg mati
• Ggn suplai energi ke sinaps serabut saraf
– Akhirnya menyeabkan disfungsi N. Optikus 
hambatan proses pengiriman sinyal ke N. Optikus
– Selain N. Optikus, lesi primer bisa saja ditemukan
pada retina, kiasma atau bahkan di traktus optik.
Gambaran Klinis
DIAGNOSIS
ANAMNESA
• RPS :
– Hilang penglihatan bilateral, simetris, tidak nyeri, dan progressif
– Tidak dapat melihat warna tertentu (ex: merah dan hijau)
– Awalnya didahului oleh satu mata  memberat pd ke-2 mata
• Riwayat exposure dgn zat toxic/obat , ex :
– Riwayat terapi antibiotik, kemoterapi
– Riw. Penyalhgunaan obat
– Riw. Alkohol
– Riw. Exposure dgn limbah industri
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
• Singkirkan kelianan sistemik yang merupaka causa neuropati
optik lain, ex:
– Hipertensi
– Obesitas
– Hipertiroidisme, dll
• Kelainan sistemik, ex DM, gagal hinjal, penyakit tiroid 
dapat meningkatkan zat toxin dlm darah
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN OKULER

TEST Tejadi penurunan


tajam penglihatan
VISUS jauh/dekat

terdapat defek warna merah &


hijau
Gunakan : tes TEST
pseudoisokromatik Ishihara
atau tes Farnsworth-Munsell
WARNA
100-hue.

Reflex pupil ↓/ −
RAPD
RAPD (-)
PEMERIKSAAN OKULER

• Sensitivitas Kontras
– Penurunan
– Diuji dgn “Arden pate” atau “Pelli
robson Chart”

• Test Lapang Pandang


• Uji konfrontasi/ Perimetri Statik (Hamprey),
Perimetry Kinetik (Goldman)
• Trdpt defek penglihatan Sentral (relatif
simetris)
• Skotoma sentral
• Defek parasentral
• Skotoma cecosentral
PEMERIKSAAN OKULER

• Funduskopi
• Awal : Gambaran dapat Normal
• Pd intoxikasi akut : edema +
hiperemis
• Beratnya Penyakit atau Kecepatan
perkembangan menjadi ke arah
atrofi papillomacular bundle &
temporal diskus optik tergantung
jenis toxin

• Optical Coherence Tomography (OCT)


• dapat menilai hilangnya serabut saraf retina dari nervus optik
pada penderita yang diduga mengalami toksisitas dari obat.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Neuromaging
– Paling sering digunakan MRI dari nervus
optik dan kiasma optik +/- penambahan
gadolinium
– neuropati optik toksik : memberikan
gambaran normal
– U/ menyingkirkan penyebab neuropati
optik e.c kompresif dan iskemik, dimana
hilangnya penglihatan sentral bilateral
dapat juga terjadi akibat adanya lesi
oksipital bilateral.
– MRI pada nervus optik dan kisma optik
juga dibutuhkan untuk menilai tanda
inflamasi dan atau adanya demielinasi
pada neuritis optik.
• Pemeriksaan Laboratorium
– Identifikasi toksin yang dicurigai
perlu diperiksa dalam darah dan
urine
• jumlah sel darah lengkap dan
apusan darah tepi.
• kadar folat sel darah merah,
• VDRL (Venereal Disease Research
Laboratory),
• kadar vitamin,
• konsentrasi protein serum,
• kimia darah,
• urinalisis, skrining kadar logam
berat seperti timah, talium, dan
merkuri.
DIAGNOSIS BANDING
• Makulopati
• kehilangan penglihatan anorganik
• neuropati optik nutrisional
• Leber’s hereditary optic neuropathy (LHON)
• Adanya lesi kompresif atau infiltratif pada kiasma
optik
• Neuritis optik akibat demielinasi, inflamasi, atau
infeksi dapat terjadi simultan pada kedua mata
PENATALAKSANAAN
• Hentikan penggunaan agen toksik yang dicurigai sebagai penyebab.
• Terapi neuropati optik toksik tergantung pada agen toksik yang
menyebabkan neuropati optik toksik tersebut.
• Suplemen multivitamin  neuropati toksik khususnya dengan ambliopia
akibat alkohol-tembakau.
• Harus diobservasi setiap 4-6 minggu, dan selanjutnya tergantung pada
proses penyembuhannya, umumnya setiap 6-12 bulan.
• Tajam penglihatan, pupil, nervus optik, penglihatan warna, dan lapangan
pandang harus dinilai pada setiap kunjungan
PROGNOSIS
• Penglihatan akan membaik secara bertahap lebih dari beberapa minggu,
pemulihan penuh membutuhkan waktu beberapa bulan dan selalu ada
risiko defisit penglihatan yang permanen.
• Tajam penglihatan biasanya membaik mendahului penglihatan warna
• Penderita dengan atrofi optik yang berat akan mengalami kesulitan
dalam perbaikan fungsi visual dibandingkan dengan penderita yang tidak
mempunyai perubahan patologis.
• Prognosisnya bervariasi tergantung pada agen toksik, total eksposur
sebelum terapi, dan derajat beratnya hilangnya penglihatan pada saat
diagnosis penyakit atau sebelum mendapat terapi awal

Anda mungkin juga menyukai